Anda di halaman 1dari 44

Metode pengendalian proses

pekerjaan , penggunaan
peralatan, instalasi dan energi
panas lainnya
PENDAHULUAN

Tidak sedikit kasus kebakaran di area depot/kilang


minyak karena penggunaan peralatan listrik /
elektrikal seperti Kamera, Senter, Handphone, Handy
Talky dsb yang digunakan pada area dimana terdapat
atau kemungkinan terdapat explosive atmosfir (cair,
uap atau gas atau debu/serat) Area ini sering disebut
sebagai area berbahaya atau Hazardous Area.

sehingga dibutuhkan persyaratan khusus pada saat


konstruksi, pemasangan dan penggunaan peralatan
listrik mulai bahan material dan persyaratan desainnya
Menurut The Petroleum Rules, 1976.

Suatu Area dianggap Hazardous Area, bila :

1.Terdapat hidrokarbon dengan flash point < 650C.

2. Terdapat konsentrasi flammable uap atau gas pada


konsentrasi yang bisa terjadi pembakaran.

3. Pengolahan, penyimpanan, dan pencampuran Hidrokarbon


atau flammable uap atau gas dengan temperatur sama
atau diatas temperatur flash point -nya.
Klasifikasi Hazard Area
Adalah : metoda analisa dan klasifikasi kondisi
lingkungan dimana udara atmosfir dengan kadar
uap atau gas Flamable/explosif dapat terbentuk
sehingga dapat ditentukan peralatan listrik yang
sesuai untuk kondisi lingkungan tersebut.

Definisi hazardous location dan klasifikasinya juga dibuat oleh beberapa institusi seperti :
- NEC (National Electrical Code) di US – dipublikasikan oleh NFPA (National Fire Protection
Association).
- ICC (Interstate Commerce Commissions).
- ASA (American Standard Assosiation American) code for pressure piping, asa . b31.4, “ liquid
petroleum transportation piping system “ dan ASA b31.8, gas transmision and distribution piping
system, “ – dipublikasikan oleh ASME (American Society of Mechanical Engineers).
- EN 60079-10. (explotion atmosphere)
Secara umum, ada 2 sistem pembagian
klasifikasi Hazardous Area :

1Divisi system(digunakan di Amerika Utara)


Base on (NEC AMERICA)

2Zone System (digunakan di Canada dan United States).


Base on International Electrotechnical Commission (IEC) and the European
Committee for Electrotechnical Standardization (CENELEC) standards.
Division 1 : Uap dan gas biasanya ada dan atau mungkin ada
kapanpun pada konsentrasi yang cukup untuk membuat
ledakan (explosion hazard).

Division 2 : Uap dan gas tidak biasanya ada kecuali terdapat


kebocoran pada kontainer seperti pipa atau vessel, pada
konsentrasi yang berpotensial menyebabkan keadaan bahaya.
Prinsip Dasar Proteksi Terhadap
Ledakan/Kebakaran

1.Mencegah keberadaan gas/uap mudah terbakar di


atmosfer, misalnya dengan :
- Mencegah tumpah / kebocoran
- inerting (N2, CO2)
- cara ventilasi alami atau teknis
2. Menghindari Timbulnya api/panas di area
atmosfir yang ada gas / uap yang mudah meledak
/ terbakar.
Sumber panas /api antara lain dari :
- Alam (sinar matahari, petir)
- Listrik atau peralatan listrik termasuk peralatan elektronik
- Kegiatan manusia yang menghasilkan api dan atau panas
(welding,
menggerinda, merokok, menjalankan mesin kendaraan dll)
- Energy mekanik (gesekan, benturan, Kompressi)
- Reaksi Kimia, dalam hal ini reaksi yang bersifat eksotermis
3. Mitigasi efek ledakan /Kebakaran (Proteksi Ledakan
Konstruktif)
Jika ledakan /kebakaran tidak bisa dihindarkan, maka tindakan
harus diambil yang membatasi efek ledakan sampai tingkat
yang aman, misalnya melalui penggunaan:
- selubung flameproof atau tahan tekanan ledakan
- alat bantu ledakan / Kebakaran
- pemadaman kebakaran dengan alat pemadam
Pemilihan Perangkat electric di Area
berbahaya (Dangerous Area)

Dalam memilih perangkat elektrik Ada 3 kriteria pemlihan yaitu :


1.Klasifikasi Hazard Area (zona - IEC atau divisi - NEC
AMERICA)
2. Pengelompokan Group Gas
(berdasasarkan ignition energy),
3. Klasifikasi Temperatur
Bekerja dengan Bahan Kimia yang
Mudah Terbakar
1 Gunakan jumlah sekecil mungkin.
2 Sebanyak mungkin, kurangi atau hilangkan adanya bahan mudah terbakar dan pengoksidasi,
misalnya udara. Tutup botol dan bejana yang tidak digunakan. Gunakan selimut gas lembam bila
memungkinkan.
3 Simpan bahan kimia dengan baik, dengan secara fisik memisahkan bahan mudah terbakar dari
operasi dan sumber penyulutan lainnya.
4 Simpan zat mudah terbakar yang memerlukan penyimpanan suhu rendah hanya di lemari es yang
dirancang untuk tujuan tersebut. Jangan menggunakan lemari es biasa untuk menyimpan bahan
kimia,
5 Hilangkan sumber penyulutan dari area tempat zat mudah terbakar ditangani. Sumber ini meliputi
pembakar Bunsen; korek; tembakau rokok; kompor gas; peralatan pemanas ruang atau pemanas air
dengan bahan bakar gas; peralatan listrik seperti perangkat pengaduk, motor, relai, dan saklar; dan
sumber penyalaan tingkat rendah, seperti pinggan panas, listrik statis dari pakaian, saluran uap,
atau sumber panas lainnya
5 Simpan zat mudah terbakar yang memerlukan penyimpanan
suhu rendah hanya di lemari es yang dirancang untuk tujuan
tersebut.
6 Hilangkan sumber penyulutan dari area tempat zat mudah
terbakar ditangani. Sumber ini meliputi pembakar Bunsen;
korek; tembakau rokok; kompor gas; peralatan pemanas ruang
atau pemanas air dengan bahan bakar gas; peralatan listrik
seperti perangkat pengaduk, motor, relai, dan saklar; dan
sumber penyalaan tingkat rendah, seperti pinggan panas, listrik
statis dari pakaian, saluran uap, atau sumber panas lainnya
7 Jangan memanaskan zat yang mudah terbakar dengan api terbuka. Sumber panas yang
dianjurkan antara lain rendaman uap, rendaman air, rendaman oli dan lilin, rendaman garam
dan pasir, mantel pemanas, dan rencaman udara panas atau nitrogen
8 Sebelum menyulut api, periksa keberadaan zat yang mudah
terbakar
9 Hubungkan sumber penyalaan statis ke saluran pentanahan dengan baik,
10 Hubungkan arus listrik statis terakumulasi ke tanah saat memindahkan cairan
mudah terbakar dalam wadah logam untuk menghindari percikan
Bekerja dengan Cairan Mudah Terbakar
 Hindari membuat konsentrasi uap yang mudah terbakar.
 Jaga wadah cairan yang mudah terbakar tetap tertutup kecuali selama pemindahan isi.
 Larutkan uap yang mudah terbakar dengan ventilasi untuk menghindari konsentrasi yang
mudah terbakar. Gunakan pembuangan yang tepat dan aman setiap zat mudah terbakar
dipindahkan dalam jumlah besar dari satu wadah ke wadah lain, dibiarkan bertahan dalam
wadah terbuka, dipanaskan dalam wadah terbuka, atau ditangani secara lain.
 Lakukan pemindahan hanya dalam tudung kimia laboratorium atau di area lainnya yang
memiliki ventilasi memadai untuk menghindari peningkatan konsentrasi uap yang mudah
terbakar.
 Saat menggunakan teknik pelarutan, pastikan peralatan seperti kipas tahan ledakan dan item
yang menimbulkan percikan diletakkan di luar arus udara

 Hubungkan saluran dan bejana logam yang mengeluarkan cairan yang mudah terbakar ke
tanah dengan benar untuk menyebar listrik statis.
Bekerja dengan gas Mudah Terbakar

 Kebocoran atau keluarnya gas yang mudah terbakar dapat


menghasilkan atmosfer eksplosif. Asetilen, hidrogen, amonia,
hidrogen sulfi da, propana, dan karbon monoksida sangat berbahaya.
Asetilen, metana, dan hidrogen memiliki beragam konsentrasi yang
memungkinkan bahan ini menjadi mudah terbakar (ambang
kemudahbakaran), sehingga sangat meningkatkan potensi bahaya
kebakaran dan ledakannya. Pasang penangkal nyala api pada tabung
hidrogen. Sebelum memasukkan gas yang mudah terbakar ke bejana
reaksi, murnikan peralatan dengan gas lembam.
Bekerja dengan Bahan Kimia yang Sangat Reaktif atau Mudah
Meledak

 Gunakan bahan kimia berbahaya dalam jumlah minimal dengan


perlindungan dan pelindung diri memadai.
 Siapkan peralatan darurat.
 Rakit semua peranti sedemikian rupa sehingga jika reaksi mulai berjalan
di luar kendali, pelepasan sumber panas, pendinginan bejana reaksi,
penghentian penambahan reagen, dan penutupan pintu geser tudung
kimia laboratorium dapat dilakukan dengan segera. Pelindung ledakan
plastik transparan yang tebal harus digunakan untuk membeli
perlindungan ekstra selain jendela tudung kimia.
 Jika reaksi berjalan di luar rencana, batasi akses ke area hingga reaksi
dapat dikendalikan. Pertimbangkan kendali pengoperasian jarak jauh.
 Beri pendinginan dan permukaan cukup untuk pertukaran panas
sehingga memungkinkan pengendalian reaksi. Bahan kimia yang sangat
reaktif memicu reaksi dengan kecepatan yang meningkat sangat cepat
seiring meningkatnya suhu. Jika panas yang dihasilkan tidak
dihilangkan, kecepatan reaksi meningkat hingga terjadi ledakan. Hal ini
sangat menjadi masalah saat meningkatkan skala eksperimen.

 Bekerja dengan bahan eksplosif (atau berpotensi eksplosif) biasanya


memerlukan penggunaan pakaian pelindung, seperti pelindung wajah, sarung
tangan, dan jas laboratorium. Gunakan juga perangkat pelindung seperti
pelindung ledakan, halangan, atau bahkan barikade tertutup atau ruang isolasi
dengan atap atau jendela ledakan.
 Sebelum melakukan pekerjaan dengan bahan berpotensi eksklusif, diskusikan
eksperimen dengan supervisor laboratorium atau rekan kerja berpengalaman.
Bacalah literatur terkait dan lakukan penilaian risiko.
 Periksa peraturan setempat dan internasional yang mengatur pengangkutan dan
penggunaan bahan eksplosif. Bawa bahan eksplosif ke laboratorium hanya
sesuai kebutuhan dan dalam jumlah kecil yang cukup untuk eksperimen
tersebut. Kurangi penanganan langsung dan pisahkan bahan eksplosif dari
bahan lainnya yang dapat menimbulkan risiko serius pada nyawa atau properti
jika terjadi kecelakaan
s i
i o
o n
n
p l
l o
o s
x
EEx p
MAJOR HAZARD
DAPAT MENGHANCURKAN BANGUNAN,
INSTALASI PABRIK
DAN MENGANCAM KESELAMATAN
PENDUDUK DISEKITARNYA
Fuel + Oksigen + Panas ----> Terbakar

(Fuel + Oksigen) + Panas/ Meleda


Pukulan/ ---->
Gesekan k
(Bahan Oksidator) + Panas/
Pukulan/ ----> Pelepasan
Gesekan
Oksigen

Terbakar
(Bahan Oksidator) + Fuel ----> /
Meledak
Combustible + Oxidizing

Fuel Oil + Ammonium nitrate = ANFO


Bubuk arang + Sendawa = Petasan
Glycerin + KClO3 = Dynamid

RAMUAN BAHAN PELEDAK


BLEVE
(Boiling Liquid Expanding
Vapor Explosion)

peledakan tangki gas cair


yang mendidih akibat paparan panas

PAPARAN TANKI BAHAN BAKAR


PANAS GAS CAIR
WATER SPRAY SYSTEM
AWAN API
UAP FLAMMABLE

FLARE

AKIBAT KEBOCORAN GAS


TANGKI, PIPA ATAU DALAM PROSES
BAHAN MUDAH TERBAKAR
PUIL 2000

LEDAKAN
LEDAKAN
UAP
UAP/GAS
/GAS
FLAMMABLE
FLAMMABLE
• RUANG PENGECATAN;
• PROSES PRINTING;
• GUDANG SOLVENT,
• DSB.
SIFAT
SIFAT LEDAKAN
LEDAKAN DEBU
DEBU
Nama
Namabahan
bahan Konsentrasi
Konsentrasi Titik
Titikbakar
bakar
g/m3
g/m3
o
CC
o

Magnesium
Magnesiumbubukbubuk 20
20 520
520
Aluminium
Aluminiumbubuk
bubuk 35
35 645
645
Seng
Sengbubuk
bubuk 500
500 680
680
Titanium
Titaniumbubuk
bubuk 45
45 460
460
Silikon
Silikonlogam
logam 160
160 775
775
Feri
Ferisilikon
silikon 425
425 860
860
Arang
Arangbatu
batububuk
bubuk 35
35 610
610
Ptalik
Ptalikbubuk
bubuk 15
15 650
650
SIFAT
SIFAT LEDAKAN
LEDAKAN DEBU
DEBU
Nama
Namabahan
bahan Konsentrasi
Konsentrasi Titik
Titikbakar
bakar
g/m3
g/m3
o
CC
o

Belerang
Belerangbubuk
bubuk 35
35 190
190
Tepung
Tepungsingkong
singkong 45
45 470
470
Tepung
Tepung 60
60 470
470
Polietilen
Polietilenbubuk
bubuk 15
15 490
490
Bakelit
Bakelitbubuk
bubuk 30
30 460
460
Sabun
Sabunbubuk
bubuk 45
45 430
430
Nafalin
Nafalin 50
50 559
559
4 sangat mudah menyala
Flammability

3 mudah terbakar tanpa pemanasan

2 dapat terbakar setelah sedikit dipanaskan

1 dapat terbakar setelah dipanaskan

0
tidak dapat terbakar
Hydro karbon
Flammability

A Flash point < 22,8 o C

B Flash point 22,8 - 60 o C

C Flash point > 60 o C

V LPG 37 o C tek 1 atm


KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
(KEPMEN 187/MEN/1999)

Bahan beracun
Bahan sangat beracun
Cairan mudah terbakar (Flash point >21oC - >55oC)
Cairan sangat mudah terbahar (Flash point < 21o C)
Gas mudah terbakar (Boiling point < 20o C)
Bahan mudah meledak
Bahan reaktif -----> + air
-----> + asam
Bahan oksidator
NILAI AMBANG KUANTITAS
KEPMEN 187/MEN/1999
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

• Bahan beracun 10 ton


• Bahan sangat beracun 5 ton
• Cairan mudah terbakar 200 ton
• Cairan sangat mudah terbahar 100 ton
• Gas mudah terbakar 50 ton
• Bahan mudah meledak 10 ton
• Bahan reaktif 10 ton
• Bahan oksidator 10 ton
Bahan mudah meledak
• Nitroglicol • Trinitro benzen
• Nitroglicerin • Trinitro toluen
• Nitrocelulose • Asam pikrat
• Ethil Nitrat • Tetril

• Asam peracetat
• Benzoil Perosida
• Acetil Peroksida
• Lauroil Peroksida
• Methil Ethil Keton Peroksida
Bahan Oksidator

• Kalium Chlorat • Kalium Perchlorat


• Natrium Chlorat • Natrium Perchlorat
• Amonium Chlorat • Amonium Perchlorat
• Kalsium Chlorat • Kalsium Chlorat
• Barium Chlorat • Barium Chlorat

• Kalium Peroksida • Kalium Nitrat


• Natrium Peroksida • Natrium Nitrat
• Hydrogen Peroksida • Amonium Nitrat
• Magnesium Peroksida • Kalsium HypoChlorit
• Barium Peroksida • Natrium Chlorit
NFPA
Tanki Penyimpanan bahan bakar cair

Tangki harus diletakkan paling tidak :


a. 15m dari gedung/bangunan .
b. 15 m dari penampung bahan
Mak 12.000 gallon bakar lainnya.
c. 15m dari sisi jalan umum.
d. 30m dari komplek pemukiman.
Jarak tsb dapat dikurangi hingga 50% apabila dibatasi
dengan tembok yang memadai
NFPA
Tanki bahan bakar cair
Di bawah tanah (bunker)
• Tidak diijikan diberikan tekanan
• Peralatan tidak boleh berada didalam bunker
• Disediakan lubang inspeksi
•Bahan bakar kelas I A
•Bahan
nyala bakar22,8
dibawah kelasderI
didih dibawah 37,8 derd
nyala dibawah 22,8
didih bakar
•Bahan dibawahkelas37,8
I Bd
•Bahan
nyala bakar22,8
di bawah kelasdeI
nyala
didih di bawah
sama 22,8 3
atau diatas
didih bakar
•Bahan sama atau
kelasdiata
IC
•Bahan
nyala samabakar
atau kelas
diatasI
nyala
titik didihsama atau diata
di bawah 60
titik didih
•Bahan bakardicair
bawah
kelas6
•Bahan
samabakar
atau cair ke
Bahan bakar cair kelas I
nyala di atas
nyala
titik didihsama atau di60at
di bawah
titik didih
•Bahan bakardicair
bawah
kelas6
atau gas tidak boleh •Bahan
nyala
nyala
titik
samabakar
didihsama
atau cair ke
di atas
atau di93at
di bawah
titik didih
bakardicair
bawah
kelas9
disimpan atau ditangani
•Bahan
•Bahan
nyala samabakar
atau cair ke
di atas
nyala sama atau di at
dalam gedung yang
memiliki pit atau lantai
dibawahnya, dimana
dapat terjadi akumulasi Bahan bakar cair
gas flammable, klas I, harus dalam
kecuali dilengkapi
konteiner tertutup
dengan kapasitas
ventilasi yang dapat
tidak lebih 120 gal
mencegah akumulasi
(454,2 L).
gas flamable tersebut.
Dilution Ventilation
 Supply and exhaust large volumes of air
 Used for
 Temperature, humidity control, or to dilute concentration of contaminants
 May be natural or mechanical ventilation
Ijin kerja panas

supervisor
supervisor Inspection
Inspection&Assessment
&Assessment
Safety
Safety assessor
assessor
Mengajukan
Mengajukanijin
ijinkerja
kerja Peninjauan
Peninjauanlapangan
lapangan

Kepala
KepalaSafety
Safety
Supervisor
Supervisor Menganalisis
Menganalisis
Bertanggung
Bertanggungjawab potensi
jawab potensi&
&resiko
resikobahaya
bahaya
pelaksanaan
pelaksanaansyarat
syarat Menerbitkan ijin
Menerbitkan ijin
++Syarat
Syarat
CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!
CAN IT BE AVOIDED ?
IS THERE A SAFER WAY?

PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..


FINAL CHECK-UP
Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such
as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least
30 minutes after the work was completed and were found fire safe
Signed …………………………..
After signing return permit to person who issued it.

Anda mungkin juga menyukai