Anda di halaman 1dari 49

Instrumen Penelitian

IRDAMURNI
Ragam metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah
teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data
instrumen diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data mengenai variabel-
variabel penelitian untuk kebutuhan
penelitian.
Metode dan Instrumen
N Jenis metoda Jenis instrumen
O
1 Angket/ angket, inventori
quesioner
2 Interview/wawan Pedoman wawancara,
cara checklist,
3 observasi Lembar observasi,
checklist, daftar
cocok, skala,
4 Tes Soal ujian, i
5 Dokumentasi Checklist, tabel
Menyusun Instrumen
 Suharsimi Arikunto (1988:71­77) : tahapan
menyususn instrumen
 1.Merumuskan tujuan penelitian
2. Membuat kisi-kisi yang menerangkan tentang
perincian variabel dan jenis instrumen yang akan
digunakan untuk mengukur bagian variable yang
bersangkutan.
3. Membuat butir-butir instrumen
Uji Coba Instrumen
 Alat tes yang baik adalah alat tes yang sudah mengalami
beberapa kali uji coba dan revisi, yang didasarkan atas
analisis empiris dan rasional.
 Mudjidjo (1995:84-85) menyatakan bahwa, "Analisis
empiris itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
◦ 1) Kesahihan tes. ;
◦ 2) Keterandalan tes.
◦ 3) Daya pembeda butir soal.
◦ 4) Tingkat kesukaran butir sual;
◦ 5) daya kesangkilan alternatif jawaban ;
◦ 6) kepraktisan tes.
Revisi Instrumen
Dari hasil uji coba tersebut
maka, pendidik
mengadakan revisi terhadap
tes yang telah dibuatnya.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Data harus Akurat.
Data harus relevan
Data harus uptodate

By Suliyanto
Pembagian data menurut cara memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
diakumpulkan melaui orang lain.
Data menurut sifatnya dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga
tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
◦ Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
◦ Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
◦ Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai
92%
◦ Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan
 tes dan non-tes.

tes,
 1. Tes hasil belajar,
 2. Tes inteligensi,
 3. Tes bakat
 4. tes fisik
 dll
Non-tes.
1. Angket atau kuesioner,
2.Dokumentasi,
3. pedoman .wawancara,
4. pedoman observasi, daftar cocok
(check list), skala sikap, skala penilaian,
dan sebagainya.
Metode pengumpulan data dengan tes
adalah responden diberikan soal-soal yang
harus dikerjakan. Data yang diperoleh
berupa ukuran kemampuan masing-
masing responden.
Keuntungan dengan tes

a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui


kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat
dengan mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak bersama.
Kelemahan dengan tes


b. Data yang diperoleh sifatnya terbatas
pada pengukuran tingkat kemampuan.
c. Responden yang diberi tes harus
bersifat homogen dan berada pada
tingkatan yang relatif sama.
Kuesioner atau angket dari
bahasa latin Questionnaire yang
berarti sesuatu rangkaian
pertanyaan yang berhubungan
dengan topik tertentu. Diberikan
kepada sekelompok individu
dengan maksud untuk
memperoleh data.
9 hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun angket
1. Apakah item /pertanyaan itu diperlukan
untuk data penelitian
2. Apakah item /pertanyaan itu akan
dianalisis
3. Apakah item itu relevan
4. Bagai mana cara mengolah pertanyaan
tersebut
5. Teknik apa yang cocok untuk itu
6. Apakah dengan pertanyaan yang ada
pokok masalah yang diajukan telah
terjawab
7. Apakah kuesioner itu sesuai responden
penelitian
8. Apakah masing-masing sub-sub variabel
sudah terwakili
9. Apakah instrumennya sudah valid dan
reliabel.
Keuntungan angket.

.1. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh,


metode pengumpulan data yang paling mudah
adalah dengan angket
2. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan
adalah merupakan waktu yang efisien untuk
menjangkau responden dalam jumlah banyak.
3. Dengan angket akan memberi kesempatan
mudah pada responden untuk mendiskusikan
dengan temannya apabila menemui pertanyaan
yang sukar dijawab.
4. Dengan angket responden dapat lebih leluasa
menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa
terkesan terpaksa.
Kelemahan angket.

1. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya


spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
2. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya
terpancang pada pertanyaan yang ada.
3. Jawaban yang diberikan oleh responden akan
terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan.
Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas
secara spontan dapat berubah setelah melihat
pertanyaan dilain nomor.
4. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari
apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
5. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari
responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan
pertanyaan atau karena keragu-raguan responden
menjawab
Karakteristik pertanyaan pada angket
1. Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun
dalam pertanyaan.
2. Konfidensial : Data yang diberikan responden
merupakan rahasia informasi yang dapat
dipercaya.
3. Anonim : Nama dari responden seyogyanya
bukan menjadi masalah yang penting dalam
penelitian.
4. Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
5. Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan
secara spesifik dan jelas.
6. Ambigiositas
Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan
menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan
naik kuda?
Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama
7. Faktual :
Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta
bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam
peperangan itu?(fakta)
Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu.
(opini)
8. Ketidakjelasan atau kesamaran :
Pertanyaan seyogyanya tidak mengandung ketidak
jelasan atau samar-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda
suka bila ada taruhannya?

9. Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk


responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah
dosis obat yang diminum membahayakan, bukan?

10. Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar responden


untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat
gigi?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi.
Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang
bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?

12. Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang,


seyogyanya singkat dan jelas.

13. Petanyaan hendaknya besifat logis.


Tanpa bertanya “apakah anda mempunyai TV?”
Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka?”
Jenis angket
1. Angket terbuka
2. Angket tertutup
3. Terbuka dan tertutup
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden
diberi kesempatan untuk
menjawab sesuai dengan
kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda
tentang harga barang di
supermarket ini ?
…………………………………
…………………
Kelemahannya :
1. Sulit memberi skor
2. Sukar dalam memproses dan menganalisis
3. Banyak menggunakan waktu dan kertas
jawaban
4. Data kurang standar dan tidak seragam
Keuntungannya :
1. Dapat menggali hal-hal yang lebih dalam
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah
disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
contoh : Bagaimanakah pendapat
anda tentang harga barang di
supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup
keuntungannya
1. Alternatif jawabab yang diberikan
terstruktur dan sama
2. Mudah memberi skornya
Terbuka dan tertutup
Alternatif jawaban disediakan oleh
peneliti dan pada bagian akhir disediakan
tempat kosong untuk menjawab
pertanyaan terbuka.
Contoh :
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai
dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
Langkah-langkah penyusunan kuesioner

1. Menentukan variabel yang diteliti


2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
 Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen
secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono,
1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah sampel.
 Nilai Sig.  
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas,
yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas
internal adalah sebagai berikut:

1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30


orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang
diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh
data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment.
Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah
uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown
Bentuk-bentuk skala

1. Skala Likert
2. Skala thurstone
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
5. dll
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju (SS) skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Tidak ada pendapat(N) skor 3
d. Tidak setuju (TS) skor 2
e. Sangat tidak setuju (STS) skor 1
Setiap jawaban memiliki skor tersendiri
sesuai dengan positif dan negatif item tsb,
sebuah item positif memiliki skor untuk
setiap pilihan (option) yaitu : SS=5, S =4,
N=3,TS=2,STS=1
Sedangkan pada item negatif sebaliknya.
Skala Thurstone

Skala ini sering dipakai sebagai perangkat


dari tes psikologis untuk suatu jenis
pekerjaan atau suatu jenis pendidikan.
Misalnya tes yang di selenggarakan untuk
penjurusan di SMU
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

By Suliyanto
Skala Semantik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana
nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat
positif terletak disebelah kanan .
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1

By Suliyanto
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

By Suliyanto
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya
digunakan untuk memberikan kategori
saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

By Suliyanto
Latihan :
Kembangkan kisi-kisi dari instrumen
penelitian anda. Selanjutnya buat
instrumennya.

Anda mungkin juga menyukai