Anda di halaman 1dari 21

Peran PAUD

dalam upaya
penurunan dan
pencegahan stunting

Herkulana Farida, S.Gz, MPH


Tumbuh kembang anak

• Seperti kita ketahui, proses tumbuh kembang anak


berlangsung pesat dan menjadi kesempatan penting
yang sangat berpengaruh pada kualitas hidup anak
di masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa.
Namun hingga kini, masalah tumbuh kembang anak,
salah satunya stunting, masih menjadi momok di
berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia
• Stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi
gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis,
terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK), yaitu dari janin berada di
kandungan hingga anak berusia dua tahun.
• Faktor lain yang juga berkontribusi pada terjadinya
stunting adalah penyakit infeksi yang berulang,
lingkungan yang buruk, kurangnya air bersih,
stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak
memadai, termasuk kurangnya akses terhadap
layanan PAUD berkualitas, dan juga persepsi
serta budaya masyarakat yang tidak mendukung
pencegahan stunting.
Tumbuh kembang anak

• Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi


badannya berada di bawah anak seusianya. Kita
dapat mengetahui kategorisasi tinggi badan anak
yang ideal menurut usia dan jenis kelamin
sebagaimana tercantum dalam buku KIA yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
• Stunting tidak hanya menyebabkan hambatan
pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan
terhadap penyakit, tetapi juga mengancam
perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada
tingkat kecerdasan saat ini dan produktivitas anak di
masa dewasanya

Stunting
Stunting
Stunting
Stunting
Stunting
Stunting
Stunting
FAKTOR DETERMINAN stunting
KOTA PONTIANAK 2022
PAUD Berkualitas
• Jika dikaitkan dengan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), maka PAUD berkualitas berperan untuk
mencegah stunting
• PAUD berkualitas sendiri terdiri dari empat elemen,
yaitu; kualitas proses pembelajaran; kemitraan atau
kerja sama dengan orang tua; pemantauan pemenuhan
layanan Kesehatan, Gizi, Perlindungan, Pengasuhan &
Kesejahteraan Anak atau yang dikenal dengan PAUD HI
(Holistik Integratif); serta kepemimpinan dan
pengelolaan sumber daya yang memungkinkan tiga hal
sebelumnya terwujud.
• Empat layanan tersebut dipercaya mampu membantu
pencegahan (prevensi) dan penanganan (mitigasi)
stunting pada anak.
PAUD Berkualitas
• Aksi preventif atau pencegahan sebaiknya dilakukan
sejak anak dalam kandungan hingga kurang dari 2
tahun (1.000 hari pertama kehidupan). Sementara
tindakan mitigatif atau penanganan, dapat dilakukan
pada anak mulai usia 2-6 tahun.
• PAUD berkualitas dapat turut membantu dua upaya
tersebut melalui beberapa hal, seperti; melaksanakan
kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi
psikososial dan perkembangan sesuai usia; menjadi
simpul bagi layanan kesehatan dan gizi (misalnya
program pemberian makanan tambahan pada anak)
melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu,
Bina Keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas, serta
menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan; juga
mengembangkan Kelas Pengasuhan dan Kelas Orang
Tua.
PAUD Berkualitas
• Kondisi sarana dan prasarana satuan PAUD juga perlu
diperhatikan, seperti kondisi lingkungan, pembiasaan
perilaku hidup yang bersih, sehat, aman, dan nyaman,
serta memastikan ketersediaan sanitasi yang baik dan
air bersih yang memadai.
• Peran-peran yang dapat dilakukan oleh PAUD
berkualitas diharapkan mampu membangkitkan
kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait PAUD
akan pentingnya layanan yang memadai untuk
mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, demi
mewujudkan Indonesia Bebas Stunting.

Anda mungkin juga menyukai