Anda di halaman 1dari 62

MENYUSUN PERANGKAT AJAR

PADA KURIKULUM MERDEKA


Strategi Menganalisis CP untuk Menyusun TP, ATP, dan MA

Purwanti, M.Pd
KESEPAKATAN BERSAMA

Usulan Kesepakatan Bersama :

 Hadir tepat waktu


 Berpartisipasi aktif dalam diskusi
 Menghargai pendapat peserta lain ( semua pendapat dan pertanyaan
berharga )
 Penggunaan HP hanya saat di luar kelas ( silent mode )
 Menjaga kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
AGENDA
 PEMBUKAAN

 MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN

 MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN

 MENYUSUN ATP ( ALUR TUJUAN


PEMBELAJARAN )

 MENYUSUN MODUL AJAR


ICE BREAKERS S E N A M PELAJAR
PANCASILA

https://youtu.be/gK3DguunqSU
PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA

Panduan Pengembangan KOSP Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil


• Analisis karakteristik satuan Pelajar Pancasila
pendidikan Langkah 02 • Menyiapkan ekosistem sekolah
• Penyusunan visi, misi, dan Memahami ppengembangan
• Mendesain projek penguatan profil pelajar
tujuan satuan pendidikan kurikulum operasional satuan
Pancasila
• Pengorganisasian pendidikan dalam Kurikulum
Merdeka
04 • Mengelola projek penguatan profil pelajar
pembelajaran Pancasila
• Pendampingan, evaluasi, dan • Mengolah asesmen dan melaporkan hasil
pengembangan profesional Langkah 04
projek penguatan profil pelajar Pancasila
02 Memahami
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan
pengembangan projek
penguatan profil pelajar profil pelajar Pancasila
Pancasila
Langkah 01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka
03 Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Prinsip pembelajaran dan asesmen
Langkah 03 • Pembelajaran sesuai dengan
01 Memahami tahapan peserta didik
• Perencanaan pembelajaran
pembelajaran dan
dan asesmen (CP,TP,
 Regulasi mengenai Kurikulum
asesmen
ATP,dan MA )
Merdeka yang berlaku • Merencanakan pembelajaran
 Kajian Akademik Kurikulum • Pengolahan dan pelaporan
untuk Pemulihan Pembelajaran hasil asesmen
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan
berdasarkan kebijakan – kebijakan berikut :
Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala
No. 5 tahun2022 No. 7 tahun2022 N0.56 tahun 2022 BSKAP BSKAP
N0.008/H/KR/2022 N0.009/H/KR/2022

Standar Kompetensi Lulusan pada Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan sub
Pendidikan Anak Usia Dini, Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Kurikulum dalam Rangka Pendidikan Anak Usia Dini, elemen Profil Pelajar
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pemulihan Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada Kurikulum
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Menengah Merdeka
Pada Kurikulum Merdeka

Standar Kompetensi Lulusan Standar isi dikembangkan melalui Memuat 3 opsi kurikulum yang Memuat Capaian Pembelajaran Memuat penjelasan dan tahap-
merupakan kriteria minimal tentang perumusan ruang lingkup materi yang dapat digunakan di satuan untuk semua jenjang dan mata tahap perkembangan profil
kesatuan sikap, ketrampilan, dan sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang Pendidikan dalam rangka pelajaran dalam struktur pelajar Pancasila yang dapat
pengetahuan yang menunjukkan lingkup materi merupakan bahan kajian pemulihan pembelajaran beserta Kurikulum Merdeka. digunakan terutama untuk
capaian kemampuan peserta didik dalam muatan pembelajaran yang struktur Kurikulum Merdeka, projek penguatan profil pelajar
dari hasil pembelajarannya pada akhir dirumuskan berdasarkan : 1) muatan aturan terkait pembelajaran dan Pancasila.
jenjang Pendidikan. wajib sesuai dengan ketentuan peraturan asesmen, serta beban kerja guru.
SKL menjadi acuan untuk Kurikulum perundang – undangan; 2) konsep
2013, Kurikulum Darurat, dan keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis
Kurikulum Merdeka. pendidikan.
Standar Isi menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
LINIMASA PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi bagi satuan Pendidikan untuk melakukan pemulihan
pembelajaran selama 2022 – 2024.
Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan evaluasi selama masa
pemulihan pembelajaran

Pra Pandemi Pandemi Pemulihan Pembelajaran 2024


Pandemi 2020-2021 2021-2022 2022-2024
K- 2013 K-2013 K- 2013 K- 2013 Penentuan kebijakan
K- Darurat K- Darurat K- Darurat kurikulum nasional
K- Prototype K- Merdeka ( Mandiri berdasarkan evaluasi
di SP (2.500) dan Belajar, Mandiri Berubah, terhadap kurikulum pada
SMK PK (901) mandiri Berbagi ) masa pemulihan
pembelajaran
PERBEDAAN K13 DAN KURIKULUM MERDEKA

KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA


Target KI / KD Capaian Pembelajaran (CP)
Tingkatan Tahunan ( Kelas I – XII ) Fase A – F
Jam Pelajaran Ditentukan per-minggu Ditentukan per-tahun
- Silabus - ATP
- RPP - Modul Ajar
Ketuntasan Kriteria Minimal ( KKM ) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(KKTP)
Penilaian - Pengetahuan - Hanya satu nilai secara komulatif sesuai CP
- Ketrampilan - Profil Pelajar Pancasila
- Sikap
TIGA KARAKTERISTIK UTAMA KURIKULUM MERDEKA

1 Penyederhanaan konten, focus pada materi esensial

Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,


2 aplikatif, dan lintas mata pelajaran

Rumusan CP dan pengaturan jam pelajaran yang


memberi fleksibilitas untuk merancang Kurikulum
3
Operasional dan pembelajaran sesuai tingkat
kemampuan peserta didik
KURIKULUM MERDEKA & KONSEP MERDEKA BELAJAR

Pendidikan yang memerdekan siswa, , ala KI


Hajar Dewantara sebagai Inspirasi lahirnya
kebijakan merdeka belajar “

Filosofi Pendidikan menerapkan Filosofi Ki Hajar Dewantara


 Prinsip kepemimpinan seorang guru
“ Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri
handayani”
 Sistem Pendidikan adalah sistem Among ( menjaga, membina,dan
mendidik dengan kasih sayang.
Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan  Tri pusat Pendidikan mewarnai peserta didik ( keluarga, sekolah, dan
dan penuntun arah untuk masyarakat )
mengembangkan Standar Kompetensi  5 asas Pendidikan ( asas kemerdekaan, kodrat alam , kebudayaan,
Lulusan , Standar Isi, Standar Proses, kebangsaan, dan kemanusiaan )
dan Standar Penilaian  Konsep Pendidikan Taman Siswa
 3N ( Niteni, Nirokne, Nambahi )
MERDEKA berarti kemerdekaan belajar dan berpikir berbasis ilmu pengetahuan
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA

1. PEMBELAJARAN 2. PROJEK PENGUATAN PROFIL


INTRAKURIKULER PELAJAR PANCASILA

Kegiatan pembelajaran Intrakurikuler Kegiatan khusus yang ditujukan untuk


untuk setiap mata pelajaran mengacu memperkuat upaya pencapaian profil
pada CP pelajar Pancasila yang mengacu pada
SKL.
Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mapel.
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
Alokasi waktu mata K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
KURIKULUM MERDEKA
pelajaran SMP Per Per Minggu Alokasi
Intrakuler
Alokasi P5
Per tahun
TOTAL
JP PER
Tahun * Diikuti oleh Pesdik sesuai dengan agama/
Per tahun TAHUN
Kelas VII-VIII ( minggu) kepercayaaan masing-masing
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8)

** SatPend menyediakan minimal 1jenis


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 seni atau Prakarya
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 *** Mak 2JP /minggu atau 72JP/tahun
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 **** Total JP tidak termsuk maple Mulok,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 dan atau maple tambahan yang
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 (21%) 216 25% digunakan untuk proyek
Alokasi waktu proyek dalam setahun 360JP
Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Proyeknya tidak dilekatkan disetiap maple.
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Alokasi waktu diakumulasikan lalu didesain
PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 proyek
Informatika 72 2 72 (2) 36 (33%) 108
Kenapa JP proyek kita letakkan pada tiap
Seni dan Prakarya,** Pilihan minimal 1: 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
mapel ?
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) Ini untuk keperluan beban mengajar GURU,
agar beban kerja guru tidak berkurang
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) 72
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
Alokasi waktu mata K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
KURIKULUM MERDEKA
pelajaran SMP Per Tahun Per Minggu Alokasi Intrakuler
Per tahun
Alokasi P5
Per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
* Diikuti oleh Pesdik sesuai dengan agama/
Kelas IX ( minggu)
kepercayaaan masing-masing
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8)
** SatPend menyediakan minimal 1jenis
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 seni atau Prakarya
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 *** Mak 2JP /minggu atau 72JP/tahun
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 **** Total JP tidak termsuk maple Mulok,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 dan atau maple tambahan yang
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 108 3 64 (2) 32 96 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192
Alokasi waktu proyek dalam setahun 320JP
Matematika 180 5 128 (4) 32 160
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128 SP dpt menambahkan mulok sesuai
karakteristik sekolah secara fleksibel melalui 3
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128 pilihan :
PJOK 108 3 64 (2) 32 96  Mengintegrasikan ke dalam maple lain
Informatika 72 2 64 (2) 32 96  Mengintegrasikan ke dalam tema P5
Seni dan Prakarya,** Pilihan minimal 1: 108 3 64 (2) 32 96  Mengembangkan maple yang berdiri sendiri
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)** - 72**
PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

 CP ditetapkan oleh pemerintah, CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
 CP memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk
narasi.
 CP menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik sehingga pemetaannya dibagi dalam fase usia.

( Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan
Pembelajaran )

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya.
Agar menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tahu titik awal keberangkatan para peserta didik
CAPAIAN PEMBELAJARAN

CP dirumuskan dalam bentuk fase, 1 fase lamanya 1- 3 tahun


CP selalu berpusat pada peserta didik, bukan pada ketuntasan materi
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP/MTs Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi  Fase A (Kelas 1-2) Fase D (Kelas 7-9)  Fase E (Kelas 10)
( Usia 5-6 tahun )  Fase B (Kelas 3-4)  Fase F (Kelas 11-12)
 Fase C (kelas 5-6)
BENTUK PEMAHAMAN DALAM CP

Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang


membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata dan konstektual.
Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan bukanlah kumpulan atau
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “ Memahami “ dalam Capaian Pembelajaran (CP) adalah


konstruktivisme artinya proses membangun pengetahuan melalui pengalaman
nyata.
Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan
sepanjang peserta didik mengkonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang
memodifikasi pemahaman sebelumnya.
SISTEMATIKA CAPAIAN PEMBELAJARAN

R a s i o n a l
 Tujuan k
k t e r i s t i
 Kara b e l a j a r a n
a n P e m
 Capai
KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Rasional Tujuan Karakteristik


 Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu dicapai  Deskripsi tentang apa yang
 Keterkaitan antara mapel peserta didik setelah mempelajari dipelajari dalam mapel
dengan salah satu atau lebih mapel  Elemen-elemen atau Domain
Profil Pelajar Pancasila mapel serta deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam matriks.
peserta didik pada setiap fase. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan peserta didik.
dalam paragraf yang utuh.
ELEMEN DALAM
CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut
Contoh :
 Elemen CP Matematika : Bilangan,
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per Aljabar, Pengukuran, geometri,
fasenya sendiri yang saling menunjang untuk Analis data dan peluang
 Elemen CP IPA : Pemahaman IPA
mencapai pemahaman yang dituju dan Ketrampilan Proses
 Elemen CP Bahasa Indonesia :
Menyimak, Membaca dan Memirsa,
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
Berbicara dan Mempresentasikan,
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya Menulis
 dst
PROSES PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Memahami Merumuskan
Menyusun Merancang
Capaian Tujuan
ATP Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran

Mengembangkan sepenuhnya Mengembangkan ATP dan /atau Menggunakan contoh yang


ATP dan/ atau perencanaan rencana pembelajaran berdasarkan disediakan
pembelajaran contoh dari pemerintah
Tujuan Pembelajaran

Merupakan rumusan yang disusun untuk menjabarkan proses mencapai


Capaian Pembelajaran (CP) dalam kurikulum merdeka.
Disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke
waktu yang menjadi prasyarat menuju CP
KRITERIA TUJUAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI : Kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan atau


Ketrampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan
peserta didik telah berhasil mencapai Tujuan Pembelajaran

LINGKUP MATERI : Pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami
diakhir satu unit pembelajaran.

VARIASI : Ketrampilan berpikir yang perlu dikuasai untuk dapat mencapai TP


*Pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus*
Catatan : Berdasarkan Permendikbud terkait standar isi ( proses penetapan )

Contoh :
Kompetensi Peserta didik mampu memahami arti pengurangan bilangan positif dan negatif, serta
mampu melakukan pengurangan dengan menggunakan garis bilangan
Lingkup
Materi
MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Pendidik diberi keleluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk


merumuskan TP, diantaranya :

6 level Taksonomi Pendidik diharapkan untuk tidak


Marzano (2000)
focus pada satu teori saja, melainkan
dapat menggunakan teori lainnya
Taksonomi Bloom versi atau mengkombinasikannya, selama
revisi Anderson dan relevan dengan karakteristik maple,
Krathwohl (2001)
konsep, karakteristik peserta didik,
6 Aspek Pemahaman yang
serta konteks lingkungan
dikembangkan oleh Wiggins dan pembelajaran
Tighe (2005)
TAKSONOMI BLOOM
dikembangkan oleh Anderson dan Krathwohl (2001)

Level Mengingat, termasuk di dalamnya mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, termasuk definisi, fakta-
1 fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya.

Level Memahami, termasuk di dalamnya menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan
2 kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi, menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan.

Level Mengaplikasikan, termasuk di dalamnya menggunakan konsep, pengetahuan, atau informasi yang telah
dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan
3

Level Menganalisis, termasuk dalam kemampuan ini adalah memecah- mecah informasi menjadi beberapa bagian,
kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan
4
keterkaitan antarkonsep, atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.

Level Mengevaluasi, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian, mengajukan kritik dan rekomendasi
yang sistematis.
5
Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide,
Level evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah
6 yang ada. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah
ada.
6 Aspek Pemahaman ( Wiggins and Tighe, 2005 )
Bentuk – bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP

Penjelasan Interpretasi Aplikasi Perspektif Empati Pengenalan Diri

Mendiskripsikan Menaruh diri


Melihat suatu
suatu ide dengan Menerjemahkan Menggunakan di posisi orang
hal dari sudut Memahami
kata- kata sendiri, cerita, karya seni pengetahuan, lain,
membangun pandang yang diri sendiri
atau situasi. ketrampilan, merasakan
hubungan antar
Memaknai berbeda, yang menjadi
topik, dan emosi yang
sebuah ide, menjelaskan kekuatan, area
mendemonstrasika pemahaman dialami pihak
n hasil kerja, membuat sisi lain dari yang perlu
dalam situasi lain,
menjelaskan analogi, anekdot, sebuah situasi, dikembangkan
alasan / cara/ dan model.
yang nyata memahami
melihat serta proses
prosedur, Memaknai apa dalam pemikiran yang
gambaran berpikir dan
menjelaskan sebuah yang dipelajari kehidupan berbeda
teori menggunakan besar, melihat emosi yang
dan relevansi sehari-hari dengan dirinya,
data, berargumen asumsi dan terjadi secara
dan dengan dirinya. atau sebuah menemukan
memberikan internal .
mempertahankan simulasi. nilai (value)
kritik.
pendapat. dari sesuatu.
6 Aspek Pemahaman ( Wiggins and Tighe, 2005 )
yang digunakan dalam CP
6 Aspek pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa atas
apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis / bukan merupakan siklus

? Jika Siswa melakukan salah satu dari ke 6 aspek pemahaman ini ( mampu
?? menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/ mengaplikasikan, berempati, memiliki
sebuah sudut pandang, dan pengenalan diri ) berarti mereka telah mendemonstrasikan
sebuah tingkat pemahaman.

6 aspek pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran


(TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan Asesmen, dan
instruksi yang tepat.
Contoh bentuk Pemahaman menurut Wiggins dan Thige
dalam CP Bahasa Indonesia Fase D

Interpretasi Mendeskripkan makna dari puisi serta emosi yang


ditangkap dari puisi tersebut
Elemen Menyimak
Peserta didik memahami berupa
Aplikasi Membacakan /mendeklamasikan atau membuat karta untuk
gagasan, pikiran, pandangan, merspon puisi
arahan atau pesan dari teks
Deskripsi, narasi,
puisi,eksplanasidan eksposisi Perspektif Melakukan bedah puisi dari sudut pandang yang berbeda
dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan
dalam media yang berbeda
Bagaimana mengembangkan CP
menjadi TP
STRATEGI MERUMUSKAN TP DARI
CP
Alternatif 1. Merumuskan tujuan
 Identifikasi poin-poin kompetensi pada akhir fase
pembelajaran secara langsung berdasarkan
CP pada elemen CP
 Tentukan Lingkup Materi yang terkait dengan
kompetensi yang ingin dicapai
Alternatif 2. Merumuskan tujuan  Mengacu pada contoh buku guru dan perangkat
pembelajaran dengan menganalisis
ajar
‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.
 Mengambil referensi dari berbagai sumber atau
memadukan dari berbagai kurikulum
 Setelah TP dirumuskan selanjutnya Menyusun TP
secara linier sebagaimana urutan kegiatan
Alternatif 3. Merumuskan tujuan
pembelajaran yang dilakukan hari ke hari.
pembelajaran Lintas Elemen CP
IDENTIFIKASI POIN-POIN KOMPETENSI ELEMEN CP
contoh

Elemen CP Kompetensi akhir fase Tujuan Pembelajaran Lingkup


Materi
Pengukura Di akhir fase D peserta didik dapat 1. menjelaskan cara untuk menentukan  P.1 Menjelaskan dan Lingkaran
n menjelaskan cara untuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan mengidentifikasi unsur
luas lingkaran dan menyelesaikan masalah yang terkait (8) lingkaran (jari-jari,diameter,
titik pusat, tali busur, busur,
masalah yang terkait. Mereka dapat 2. menjelaskan cara untuk menentukan apothema, juring dan
menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan bangun berdimensi tembereng, sudut pusat)
luas permukaan dan volume bangun tiga( prisma dan limas) (7)  P.2 Menentukan luas dan
ruang (prisma, tabung, bola, limas dan 3. Menjelaskan cara untuk menentukan keliling dari sebuah lingkaran
kerucut) dan menyelesaikan masalah luas permukaan bangun berdimensi (menggunakan rasio/proposi)
yang terkait. Mereka dapat tiga( tabung, bola, dan kerucut)(9)  P.3 Menentukan panjang busur,
menjelaskan pengaruh perubahan 4. Menjelaskan cara untuk menentukan luas juring dan tembereng
dengan menggunakan metode
secara proporsional dari bangun datar volum bangun berdimensi tiga(prisma perbandingan.
dan bangun ruang terhadap ukuran dan limas)(8)  P.4 Menyelesaikan masalah
panjang, besar sudut, luas, dan/atau 5. Menjelaskan cara untuk menentukan kontekstual yang berkaitan
volume. volum bangun berdimensi tiga(tabung, dengan panjang busur, luas
bola, dan kerucut)(9) juring dan tembereng
6. Dst (menggunakan konsep
perbandingan) dan
penerapannya dalam konversi
satuan pengukuran

Kata Kunci : Lingkaran, prisma, Tabung, Bola, Luas, Volume, Panjang, besar sudut ,…
CONTOH TUJUAN
PEMBELAJARAN
TP1
Peserta didik mampu menganalisis ketepatan urutan
CP Menyimak
langkah-langkah atau tahap-tahap pada teks prosedur
Peserta didik mampu menganalisis dan yang didengarnya dan menarik kesimpulannya.
memaknai informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan, TP2
atau pesan yang tepat dari berbagai jenis Peserta didik mampu memodifikasi teks prosedur yang
kompleks dengan menjelaskan kembali menjadi lebih
teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan
sederhana menggunakan kata-kata sendiri.
aural dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara. Peserta didik mampu
TP3
mengeksplorasi dan mengevaluasi Peserta didik mampu mengevaluasi ketepatan kalimat
berbagai informasi dari topik aktual yang dipakai di dalam teks prosedur yang didengarnya
sesuai kaidah kebahasaan teks prosedur.
yang didengar.
KRITERIA ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik secara utuh
dalam satu fase
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran perkembangan kompetensi dalam satu fase

Fase D TP TP
TP TP TP
dimulai di 7.2 7.n
7.1 8.1 8.2 Capaian
kelas 7
Pembelajaran

Kompetensi yang
TP TP TP TP Fase D
diharapkan dapat
8.n 9.1 9.2 9.n berakhir di
dicapai oleh pesdik
kelas 9
di akhir fase D
KRITERIA ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik secara utuh
dalam satu fase
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran perkembangan kompetensi dalam satu fase

Fase F TP TP
TP TP TP
dimulai di 11.2 11.3
11.1 11… 11.n
kelas 11 Capaian
Pembelajaran

TP TP TP Fase F Kompetensi yang


TP
12.1 12… 12.n berakhir diharapkan dapat
12.2
di kelas 12 dicapai oleh pesdik
di akhir fase D
Cara-Cara Menyusun TP Menjadi ATP

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
objek geometris tersebut (abstrak).
Abstrak

Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan Deduktif

Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam
kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
yang lebih Sulit

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
Pengurutan Hierarki
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep
perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
Pengurutan
tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
Prosedural prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan
menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu.
Scaffolding Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
SARAN UNTUK PENYUSUNAN ATP

1. Penyusunan ATP dilakukan ditingkat satuan Pendidikan oleh tim pendidik


pada mapel atau rumpun mapel yang sama.
2. ATP yang sudah dipetakan direview Bersama dalam tim berdasarkan
expert judgment tim pendidik untuk memastikan kesesuainnya dengan
kriteria ATP
3. Evaluasi pada alur TP hendaknya dilakukan sebagai bagian dari evaluasi
proses pembelajaran secara keseluruhan.
4. Apabila teridentifikasi ada kendala atau ketidakefektifan dalam
pembelajaran, perbaikan yang dilakukan bisa pada Perangkat Ajar, Tujuan
Pembelajaran atau pada Alur Tujuan Pembelajaran
PRAKTIK MERUMUSKAN TP DARI ELEMEN CP

 Identifikasi poin-poin kompetensi pada akhir fase pada elemen CP


 Tentukan Lingkup Materi yang terkait dengan kompetensi yang ingin dicapai
 Setelah TP dirumuskan selanjutnya Menyusun TP secara linier sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ke hari.

ELEMEN ELEMEN CP KOMPETENSI TUJUAN LINGKUP MATERI


AKHIR FASE PEMBELAJARAN

Kata Kunci : …
1. Apa saja kesulitan yang muncul
dalam proses membuat ATP?
2. Siapa yang dapat membantu Anda
dalam proses menyusun serta
menjalankan ATP?
3. Bantuan seperti apa yang Anda
butuhkan ?
MODUL AJAR
1. Apa yang Anda ketahui
mengenai Modul Ajar (RPP)?

2. Bagaimana hambatan yang


muncul dalam proses
pembuatannya?
MODUL AJAR

Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran yang dirancang secara sistematis
dan menarik.

Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang


dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran.

Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam RPP dan Modul Ajar

Komponen minimum dalam RPP Komponen minimum dalam modul ajar

 Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan
tujuan pembelajaran). pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk
 Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih
untuk satu atau lebih pertemuan.
pertemuan.
 Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal • Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen
pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran dan cara penilaiannya.
untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. • Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
• Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan
bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan
situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
KOMPONEN MODUL AJAR

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

 Identitas penulis modul  Tujuan pembelajaran  LKPD


 Kompetensi awal  Asesmen  Pengayaan dan
 Profil Pelajar Pancasila  Pemahaman bermakna Remedial
 Sarana dan Prasarana  Pertanyaan pemantik  Bahan bacaan
 Target Peserta didik  Kegiatan pembelajaran  Glosarium
 Model pembelajaran  Asesmen  Daftar pustaka
 Refleksi
KOMPONEN MODUL AJAR

1. Identitas Sekolah 2. Kompetensi Awal


• Nama penyusun

1
Kompetensi awal adalah pengetahuan
• Institusi
yang dimiliki siswa sebelum
• Tahun disusunnya Modul Ajar.
mempelajari topik tertentu.
• Jenjang sekolah
Kompetensi awal merupakan ukuran
(SD/SMP/SMA/SMK)
INFORMASI • Fase /Kelas seberapa dalam modul ajar dirancang.
UMUM • Alokasi waktu
KOMPONEN MODUL AJAR

3. Profil Pelajar 4. Sarana & Prasarana


Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila

1
saling berkaitan dan terintegrasi
Sarana merujuk pada alat dan bahan
Pancasila
dalam seluruh mata pelajaran melalui
(terlihat dengan jelas di dalam): yang digunakan, sementara prasarana
• materi/isi pelajaran, di dalamnya termasuk materi dan
• pedagogi, dan/atau sumber bahan ajar lain yang relevan
INFORMASI • kegiatan projek atau yang digunakan dalam kegiatan
• asesmen
UMUM pembelajaran.
KOMPONEN MODUL AJAR

5. Target Peserta Didik 6. Moda Pembelajaran


• Reguler/tipikal: umum, tidak ada

1
kesulitan dalam mencerna dan memahami • Tatap Muka
materi ajar.
• PJJ Daring
• Kesulitan belajar: Memiliki kesulitan
dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, • PJJ Luring
kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi • Blended Learning
INFORMASI jangka panjang, dsb.
• Pencapaian tinggi: mencerna dan
UMUM
memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS),
dan memiliki keterampilan memimpin.
Contoh Informasi Umum
KOMPONEN MODUL AJAR

1. Tujuan Pembelajaran

2. Pemahaman Bermakna

2 3. Pertanyaan Pemantik

4. Kegiatan Pembelajaran
KOMPONEN
5. Asesmen
INTI
6. Pengayaan dan
Remedial
7. Refleksi
KOMPONEN MODUL AJAR

1. Tujuan Pembelajaran

 Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari


pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen

2 sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.

 Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang


digunakan, kesesuaian denga keberagaman murid, dan metode asesmen
KOMPONEN yang digunakan.
INTI
 Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk: pengetahuan yang berupa
fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual,
pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi
komunikasi.
KOMPONEN MODUL AJAR

2. Pemahaman Bermakna

Informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh

2 setelah mengikuti proses pembelajaran.


Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
KOMPONEN
INTI
Contoh
• Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai
suatu tujuan.
• Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.
KOMPONEN MODUL AJAR

3. Pertanyaan Pemantik

 Menumbuhkan rasa ingin tahu

2
 Kemampuan berpikir kritis
 Memandu siswa untuk memperoleh pemahaman
bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

KOMPONEN
INTI Contoh: Pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat
mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa
yang akan kamu usulkan?
KOMPONEN MODUL AJAR

4. Kegiatan Pembelajaran

2  Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang


dituangkan secara konkret,
 Ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu
KOMPONEN
yang direncanakan,
INTI
 Berbasis metode pembelajaran aktif,
 Menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
KOMPONEN MODUL AJAR

5. Asesmen

2
Asesmen digunakan untuk mengukur CP di akhir kegiatan.
Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan
TP yang ditetapkan.

KOMPONEN
Jenis asesmen:
INTI
• Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
• Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
• Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).
KOMPONEN MODUL AJAR

5. Asesmen

2
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:

• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi,


penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.

KOMPONEN • Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)


INTI
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah).
KOMPONEN MODUL AJAR

6. Pengayaan dan
Remedial

2 Pengayaan diberikan pada peserta didik dengan capaian


tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara
optimal.

KOMPONEN Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan


INTI bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran
mengulang.
KOMPONEN MODUL AJAR

1. LK Peserta
Didik

3 2. Bahan Bacaan

3. Glosarium
LAMPIRAN

4. Daftar Pustaka
KOMPONEN MODUL AJAR
1. LKPD
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik
dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan.

2. Bahan Bacaan
 Digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai

3
 Memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan
pembelajaran.

3. Glosarium
 kumpulan istilah-istilah
LAMPIRAN  Istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

4. Daftar Pustaka
 sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul
ajar.
 Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar
Bagaimana menggunakan CP dalam pembelajaran di kelas ?

 CP diturunkan ke tujuan dan alur pembelajaran


selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
 Pendidik mempunyai keleluasaan untuk membuat
sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang
tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, dan
kebutuhan peserta didik
 Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
Pendidikan.
Langkah Realita

Membuat Template Modul Ajar

Menyusun Modul Ajar


REFLEKSI tERBIMBING
Setelah Ibu/Bapak membuat Modul Ajar, silahkan jawab pertanyaan di bawah ini.

1. Apa yang Bapak-Ibu pelajari dari pengalaman membuat Modul Ajar?


2. Apa tantangan yang Anda rasakan dalam membuat Modul Ajar?

Anda mungkin juga menyukai