Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR ORGANISASI KAPAL

BAB VI
PENGERTIAN

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi,


dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Struktur organisasi kapal terdiri dari seorang Nahkoda
selaku pimpinan umum di atas kapal dan anak buah
kapal yang terdiri dari para perwira kapal dan non
perwira/bawahan (subordinate crew).
Struktur organisasi di atas
kapal bukanlah struktur yang NAKHODA

baku, karena setiap kapal bisa KEPALA KAMAR


MUALIM 1, 2, 3
berbeda struktur MESIN

organisasinya tergantung BOSUN CHIEF COOK MASINIS 1 PUMPMEN


jenis, fungsi dan kondisi kapal
tersebut. Dapat dilihat pada CARPENTER 1ST COOK MASINIS 2

Gambar di SAMPING ini


merupakan struktur JURU MUDI 2nd COOK MASINIS 3

organisasi pada kapal SEAMEN STEWARDS ELECTRICIAN


TANKER
MOTORMEN

OILERS
A. Maksud Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan tanggung jawab
dan wewenang yang berhubungan dengan kegiatan kapal dan
hubungan kerja antara awak kapal untuk menjamin kelancaran
penerapan Sistem Manajemen Kesalamatan diatas kapal.Peraturan
ini juga untuk menetapkan tanggung jawab dan wewenang dan
bagian yang terkait pada organisasi darat dengan maksud untuk
menjelaskan hubungan antara Perusahaan dengan kapal.
B. Ruang Lingkup
BAB VI Peraturan ini menetapakan tanggung jawab
wewenang dan ruang lingkup kegiatan bagi
semua pelaut di atas kapal yang dikelola
perusahaan dan semua pegawai darat yang
berhubungan dengan Sistem Manajemen
Keselamatan Kapal.

C. Struktur Organisasi
Organisasi untuk melaksanakan Sistem Manajemen
Keselamatan Kapal dapat dilihat pada Pedoman Manajemen
Keselamatan.
D. Tanggung Jawab
1. Nahkoda
a) Nahkoda mempunyai
Organisasi Kapal
b) Nakhoda mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengambil keputusan
yang mendesak diatas kapal yang dipandang perlu demi keselamatan kapal dan awak
kapal, perlindungan lingkungan hidup, meskipun keputusan tersebut menyimpang
kekuasaan mutlak di dari peraturan tertulis dalam buku manual ini (master overriding authority).
atas kapal dan
mempunyai wewenang
penuh pada semua
tahapan pengoperasian
di laut, di pelabuhan
maupun di darat.
Nahkoda mempunyai
wewenang yang sah
menurut undang-
undang terhadap
c) Nahkoda menpunyai tanggung jawab secara keseluruhan untuk pelaksanaan
semua orang yang Sistem Manajemen Keselamatan Kapal di atas kapal, dan mempunyai tanggung jawab
berada diatas kapal. serta wewenang dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kapal.
 Melaksanakan kebijakan perusahaan tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan

 Memotivasi ABK dalam menerapkan kebijakan tsb.

 Memberikan perintah dan instruktur yang tepat secara jelas dan mudah.

 Mengkaji ulang secara periodik pelaksanaan sistem management keselamatan dan melaporkan rangan kepada
petugas darat yang ditunjuk oleh perusahaan

 ANT 1 dan berlayar paling lama 6 tahun

Tanggung jawab dan


wewenang Nahkoda antara
lain:
Nahkoda akan mendelegasikan sebagian dari wewenangnya dalam
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kapal kepada mualim I,
KKM, dan awak kapal lainnya. Nahkoda bertanggung jawab secara
khusus untuk hal-hal berikut:
1) Melaksanakan kebijakan perusahaan 4) Memeriksa dan memastikan agar
dalam bidang keselamatan dan persyaratan yang ditentukan dalam Sistem
perlindungan lingkungan. Manajemen Keselamatan diperhatikan dan
2) Memotivasi awak kapal agar selalu melaksanakannya.
memperhatikan dan mematuhi ketentuan 5) Meneliti kembali Sistem Manajemen
Sistem Manajemen Keselamatan sesuai Keselamatan dan melaporkan
dengan peraturan dan prosedur terkait kekurangannya kepada DPA.
sebagai seorang yang diberi tanggung 6) Memeriksa dan mengawasi kegiatan
jawab untuk pengelolaan dokumen di atas bongkar muat terutama:
kapal. - Dalam hal keamanan penumpang
3)Memuat/menerbitkan instruksi dan - Memberikan pengawasan terhadap
perintah yang memadai untuk pelaksanaan penumpang selama dalam pelayarannya.
Sistem Manajemen Keselamatan, secara
jelas dan mudah untuk dipahami.
D. Tanggung Jawab
1. Nahkoda Organisasi Kapal
d) Dalam hal Nahkoda berhalanggan
Jika nahkoda berhalangan maka tanggung jawab dan wewenang nahkoda agar diambil
alih oleh mualim I.
D. Tanggung Jawab
2. Penempatan awak kapal Organisasi Kapal
Sistem penempatan awak kapal oleh perusahaan diatur berdasarkan peraturan dari pemerintah atau
instansi yang terkait.
a) Departemen di atas kapal
Awak kapal diatas kapal-kapal perusahaan dibagi dalam 3 (tiga) departemen yang dipimpin oleh
masing-masing kepala Departemen sebagai berikut :
Nama Departemen Kepala Departemen
Departemen Dek Mualim I
Departemen Mesin Kepala Kamar Mesin
Departemen Radio Markonis

b) Tanggung jawab umum kepala Departemen


Semua Kepala Departemen bertanggung jawab kepada nahkoda dalam pelaksanaan administrasi,
pengawasan, keselamatan dan keekonomian kegiatan departemen yang dipimpinnya.Mereka harus
memberikan informasi yang lengkap kepada nahkoda atas semua kegiatan, kondisi perlengkapan dan
perilaku bawahannya.

c) Perwira Kapal
Semua perwira kapal bertanggujng jawab kepada nahkoda melalui Kepala Departemen masing-masing
harus melaksanakan semua perintah dari nahkoda maupun dari kepala Departemen.
D. Tanggung Jawab
2. Penempatan awak kapal
d) Perwira Radio
Organisasi Kapal
Jabatan Perwira Radio adalah Markonis.

e) ABK (Anak Buah Kapal)


Abk harus melaksanakan dengan baik dan dengan segala kemampuannya mereka pada semua perintah
yang dilindungi undang-undang dari nahkoda maupun dari perwira pejabat yang bertugas, dari kepa
departemen, perwira jaga atau dari kepala kerja.

f) Instruksi Perusahaan
Instruksi dari perusahaan untuk mengoperasikan kapal diterbitkan dengan klasifikasi sbb :
1) Pedoma Kebijakan Pengoperasian Kapal.
2) Perintah Umum.
3) Pemberitahuan Khusus.
4) Pengarahan Umum.
5) Surat Edaran.
6) Korespondensi.
7) Pemberitahuan Kapal Nahkoda/Distribusi.
D. Tanggung Jawab
2. Penempatan awak kapal Organisasi Kapal
g) Buku pedoman dan prosedur kerja
Pedoman kebijakan pengoperasian kapal merupakan kebijakan dan perintah dalam pengoperasian
kapal perusahaan.Pedoman ini berisi rincian kebijakan perusahaan, intruksi umum dan informasi untuk
membantu awak kapal dalam mengoperasikan kapal dengan aman, efisien dan memenuhi standar yang
benar. Nahkoda harus menerapakn semua ketentuan operasional yang di tetapkan buku pedoman ini
dan mengawasi apakah semua perwira kapal dapat melaksanakan dengan benar keadaan khusus dan
kepentingan keselamatan, nahkoda dapat bertindak menyimpang dari kebijakan yang telah ditetapkan,
bila dianggap perlu untuk menyelamatkan awak kapa, kapal dan muatannya serta pencegahan
pencemaran lingkungan.

Isi dari buku pedoman ini tidak boleh diartikan untuk membebaskan Nahkoda atau awak kapal lain dari
tanggung jawab mereka yang ditetapkan oleh undang-undang atau menghalangi mereka menggunakan
akal pikiran dan kebijaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan setiap waktu.
Semua awak kapal wajib mempelajaridan memahami semua isi buku pedoman ini, khususnya terhadap
bagian-bagian yang terkait dengan fungsi dan tugas mereka diatas kapal. Buku pedoman ini adalah
milik perusahaan yang sifatnya rahasia, tidak boleh dibawa turun dari kapal, dan difoto copy tanpa
seijin direktur.
D. Tanggung Jawab
2. Penempatan awak kapal Organisasi Kapal
h) Pemberitahuan Kepada Nahkoda/Surat Edaran
Pemberitahuan kepada nahkoda/surat edaran ditunjuk mengenai topik tertentu yang mungkin hanya
berlaku sementara memperkenalkan instrusksi yang baru dan tambahan.

i) Korespondensi dan Perintah


Pokok-pokok materi korespondensi dan perintah antara perusahaan dengan kapal dilaksanakan sesuai
ketentuan perusahaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai