Anda di halaman 1dari 39

MANAGEMEN SDM & PENGAWAKAN KAPAL

(CREWING MANAGEMENT)
Dr.Dodi Sugianto,A.Md.,S.Pel.,SH.,MH.,M.Kn
STRUKTUR ORGANISASI KAPAL
15. Kerja sama dengan Penguasa/Pejabat Pemerintah
Semua awak kapal diwajibkan sepenuhnya untuk mengadakan kerjasama dengan
Pemerintah, Biro Klasifikasi, Kesehatan dan wakil-wakil pejabat organisasi lainnya
dalam pemeriksaan rutin kapal, awak kapal dan perlengkapannya.

16. Barang milik kapal


Perwira bertanggung-jawab untuk melindungi barang milik kapal terhadap
kehilangan atau kerusakan dan terhadap penggunaan barang yang berlebihan
atau pemborosan yang dilakukan oleh awak kapal.

G. TUGAS & TANGGUNG JAWAB AWAK KAPAL


17. Tanggung –jawab Nakhoda
Nakhoda bertanggung-jawab terhadap kelaikan laut dan keselamatan,
efisiensi dan pengoperasian secara ekonomis dari kapal, serta
keselamatan semua awak kapal, muatan dan perlengkapan diatas kapal
serta pencegahan pencemaran laut. Nakhoda harus
mengetahui/menguasai keadaan keseluruhan kapalnya, keadaan/masa
berlakunya sertifikat dan surat-surat kapal serta dokumen-dokumen
pelaut awak kapal yang dipersyaratkan.

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya, Nakhoda harus menjamin


bahwa kapal dioperasikan sesuai dengan persyaratan yang berkaitan
dengan hukum, peraturan, buku pedoman ini dan instruksi perusahaan
lainnya serta sepenuhnya melaksanakan kecakapan pelaut yang abik.
18. Pemegang tanggung-jawab jika nakhoda
berhalangan
Jika nakhoda berhalangan Mualim I di atas kapal mengambil alih tugas dan
tanggung-jawab sebagai Nakhoda./menguasai keadaan keseluruhan kapalnya,
keadaan/masa berlakunya sertifikat dan surat-surat kapal serta dokumen-
dokumen pelaut awak kapal yang dipersyaratkan. Dalam melaksanakan tanggung-
jawabnya, Nakhoda harus menjamin bahwa kapal dioperasikan sesuai dengan
persyaratan yang berkaitan dengan hukum, peraturan, buku pedoman ini dan
instruksi perusahaan lainnya serta sepenuhnya melaksanakan kecakapan pelaut
yang baik.
19. Pemegang tanggung-jawab jika nakhoda berhalangan

Jika nakhoda berhalangan Mualim I di atas kapal


mengambil alih tugas dan tanggung-jawab sebagai
Nakhoda. Perwira yang dimaksud tercantum dalam
Buku pedoman ini sebagai perwira yang ditugaskan.
20. Keadaan darurat
Meskipun tercantum dalam buku pedoman ini atau dalam instruksi
perusahaan yang lain, dalam kasus keadaan darurat Nakhoda atau
Perwira yang bertugas harus melakukan langkah-langkah dalam
mengambil keputusan yang diperlukan untuk melindungi jiwa, harta
benda dan lingkungan.
21. Nakhoda sebagai wakil perusahaan

Nakhoda bertindak langsung sebagai wakil perusahaan dan bertindak


sebagai pengambil keputusan dan tindakan yang dilakukan atas nama
Perusahaaan. Ia harus melaksanakan tanggung-jawabnya dengan
menggunakan akal untuk mengambil keputusan yang baik setiap saat.
Manajemen darat setiap waktu siap memberikan petunjuk dan
membantu Nakhoda di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Sebelum dilaksanakan penggantian Pimpinan kapal, Nakhoda pengganti
harus berkonsultasi dengan Nakhoda yang diganti mengenai karakteristik,

pimpinan kapal
22. Penggantian
kemampuan olah gerak, kondisi awak kapal dan masalah-masalah lain
yang penting untuk keamanan dan pengoperasian yang efisien. Adalah
tugas Nakhoda yang diganti untuk memberikan penjelasan kepada
Nakhoda Pengganti mengenai informasi yang dapat membantunya di
dalam keamanan, efisiensi, dan pengoperasian kapal secara ekonomis.

Apabila waktu tidak mengijinkan bagi kedua Nakhoda tersebut untuk


melakukan inspeksi bersama, maka Nakhoda yang diganti harus
mempersiapkan memo tertulis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
operasional untuk Nakhoda pengganti dan Nakhoda pengganti harus
melaksanakan inspeksi dan menyerahkan laporan sesegera mungkin
kepada Ship Manager. Nakhoda yang akan diganti harus menyerah
terimakan kepada Nakhoda pengganti semua dokumen kapal dan
sertifikat serta semua informasi yang akan berguna bagi jabatan Nakhoda
di masa yang akan datang.
23. Nakhoda mempersiapkan kapal berlayar.
Sebelum berlayar Nakhoda harus memastikan bahwa kapal laik Laut dalam segala hal, dan
diatas kapal tersedia cukup barang-barang, bahan bakar, minyak lumas dan air tawar, semua
dalam jumlah dan kondisi yang disyaratkan untuk keselamatan pelayaran yang dimaksud.

Perwira-perwira harus melakukan istirahat yang cukup sebelum kapal berlayar, agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik ketika kapal berlayar meninggalkan pelabuhan.
Nakhoda sebelum berlayar harus memastikan, tersedia dan cukupnya peta-peta dan buku
navigasi yang terbaru diatas kapal untuk pelayaran yang dimaksud dan perencanaan
pelayaran untuk navigasi telah dipersiapkan dengan baik dan benar.

Nakhoda harus secepat mungkin memberitahukan kepada masing-masing Kepala


Departemen mengenai perencanaan pelayaran berikutnya, agar mereka diberikan
kesempatan untuk membuat persiapan yang diperlukan supaya rencana pelayaran yang
dimaksud dapat terjamin keselamatannya.
Nakhoda harus berada di atas kapal pada saat kapal berlayar, kecuali bila pada suatu kondisi yang
mengancam jiwanya. Nakhoda bertanggung-jawab atas keamanan bernavigasi kapal. Kapal harus
berlayar sesuai dengan prinsip-prinsip kecakapan pelaut yang baik dan dengan carayang ditentukan di
dalam Buku Pedoman ini seperti yang diisyaratkan oleh peraturan.

Nakhoda diwajibkan untuk memelihara kecakapan pelaut secara tradisional dan menguasai dengan baik
navigasi elektronik, termasuk pelimpahan wewenang yang sesuai Peraturan dan Undang-undang yang
berlaku kepada Mualim. Nakhoda harus membuat ketentuan bahwa Perwira jaga pada saat bertugas
sepenuhnya familiar dengan peraturan-peraturan pelayaran yang berlaku dan mewajibkan kapal berlayar
dengan mematuhi ketentuan dari peraturan-peraturan tersebut.

24. Tanggung-jawab Nakhoda pada saat berlayar


)
25. Kehadiran Nakhoda di Anjungan

Nakhoda harus berada di anjungan pada e) ketika memasuki atau meninggalkan pelabuhan,
saat-saat sebagai berikut : naik dok atau turun dok atau pindah tempat di
a) bila dipanggil oleh Perwira jaga pelabuhan (dan sandar/lepas sandar)
b) pada saat berlayar di daerah jarak f) jika kapal melintas dekat dengan beting, gugusan
tampak terbatas. karang atau bahaya lainnya terhadap navigasi.
c) jika berada di perairan ramai. Selama kondisi cuaca buruk dan pada setiap waktu
d) selama berlayar diperairan terbatas, yang lain dimana kemungkinan kondisi tersebut
Traffic Separation Schemes (TSS) atau dapat menimbulkan bahaya bagi awak kapal, dan
berlayar mendekati daratan. kapalnya.
g) pelayaran menyusuri pantai, alur pelayaran dan
berlayar di sungai.
26. Pelimpahan tugas dan tanggung-jawab
nakhoda

Meskipun nakhoda bertanggung jawab pada keselamatan


pengoperasian dan navigasi kapal, perlu disadari bahwa kondisi
terlalu lama dianjungan akan mengakibatkan keletihan, sehingga
menurunkan kewaspadaan dan efisiensi kerja dari nakhoda. Oleh
sebab itu, nakhoda perlu merencanakan sebelum kehadirannya di
anjungan dengan menyesuaikan waktu serta memperhatikan
prioritas utama, sehingga dapat mendelegasikan tugas dan
tanggung-jawabnya kepada Mualim I dengan aman, agar Nakhoda
dapat beristirahat dengan cukup.
27. Tanggung jawab Nahkoda dalam pengoperasian secara
ekonomis
Nahkoda bertanggung jawab untuk memberikan perhatian khusus terhadap
awak kapal dalam pengoperasian kapal secara ekonomis. Nahkoda harus
menjamin bahwa pengguna barang-barang dan perkengkapan tidak boros, dan
tidak menyimpan perbekalan serta bahan makanan yang berlebihan agar
penggunanya di atas kapal dapat dilaksanakan secara ekonomis. Nahkoda harus
membuat setiap usaha untuk menekan biaya seminimal mungkin
28. Tanggung jawab Nahkoda terhadap
koresponden,pencatatan dan pelaporan
Nahkoda bertanggung jawab terhadap ketelitian dan ketepatan
waktu dalam hal koresponden, pencatatan, pelaporan dan
dokumentasi yang di wajibkan oleh perusahaan atau pejabat
Pemerintah sehubungan dengan urusan kapal.
29. Interpeksi oleh Nahkoda
Jika keadaan mengijinkan, Nahkoda harus melaksanakan interpeksi nkapal
setiap hari. Interpeksi ini harus di jadwalkan agar ruang selalu dalam
keadaan bersih:
- Ruang muat diperiksa setiap hari.
- Geladak diperiksa setiap hari
- Ruang makan dan dapur diperiksa setiap hari
- Ruang perbekalan , ruang pendingin bahan makanan, ruang cuci
dan toilet dua kali setiap minggu
- Ruang-ruang akomodasi setiap minggu

Sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan Nahkoda bersama-sama dengan


semua kepala Departemen, melaksanakan interpeksi kapal secara
menyeluruh.Hasil dari ini di catat dalam buku harian.
30. Tanggung jawab Nahkoda
terhadap kesehatan, kesejahteraan
dan sanitasi.
Nahkoda harus memberikan perhatian khusus kepada hal-
hal yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
kesejahteraan awak kapal dan harus sesuai dengan
standar peraturan pemerintah dan perusahaan,
menggunakan pertimbangan yang baik sesuai dengan
kelayakan di dunia pelayaran Internasiaonal.

Adalah tanggung jawab Nahkoda untuk menjamin agar


kasus penyakit dan luka mendapat pengobatan yang tepat
dan meminta Advis kepada instansi terkait melalui sarana
telekomunikasi yang tersedia di kapal. Nahkoda harus
menjamin bahwa kapal selalu bersih dan kondisi sanitasi
setiap saat sesuai standar perusahaan serta perundang-
undanagan dan peraturan yang berlaku.
31.Tanggung jawab
Nahkoda terhadap
penumpang
Nahkoda secara menyeluruh bertanggung jawab
terhadap keselamatan dan prosedur
pengoperasian yang benar berkaitan dengan
penumpang di dalam kapal. Memeriksa dan
mengawasi kegiatan naik-turun penumpang
terutama:
- Dalam hal keamanan penumpang
- Memberikan pengawasan terhadap
penumpang selama dalam pelayarannya.

2. UCP 600
32. Tanggung jawab Nahkoda dalam
mengadakan Rapat Keselamatan.
Minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali, Nahkoda mengadakan
dan memimpin Rapat Keselamatan yang dihadiri seluruh
awak kapal. Rapat mebahas segala sesuatu yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesiapan
awak kapal dan peralatannya terhadap situasi darurat yang
mungkin terjadi. Hasil rapat dibuatkan notulen dan daftar
hadir serta di laporkan kepada DPA
33. Tanggung jawab Mualim I

Mualim adalah kepala Departemen Dek dan


sebagai perwira pengganti apabila Nahkoda
berhalangan. Mualim I bertindak sebagai
pengawas langsung setiap pekerjaan dibagian dek
yang sifatnya sanagat berbahaya.
DEPARTEMEN DEK
Mualim I bertanggung jawab kepada Nahkoda meliputi:
a) Menyelenggarakan tugas jaga Navigasi
b) Administrasi,pengawasan,pengoperasian yang aman dan ekonomis di dek Departemen
dan perlengkapan di bawah tanggung jawabnya, dan ketepatan waktu dalam mempersiapkan
semua ruangan serta mengadakan pencatatan secara teliti dan benar.
c) Menyelenggarakan Buku Harian dek, Buku Olah Gerak, Buku Catatan Minyak dan
Buku-buku catatan lainnya, yang ada kaitannya dengan Departemen dek dengan baik dan benar.
d) Untuk pemeliharaan dari semua perlengkapan keselamatan,keselamatan jiwa dan
pemadam kebakaran, kecuali ditentukan secara khusus untuk Departemen Mesin.
e) Sebagai perwira pencegah kecelakaan bekerja sama dengan masinis I untuk menjamin
kondisi kerja yang aman di atas kapal dan mengawasi semua tinkat pekerjaan, khususnya yang
berhubungan dengan kegiatan di dek,agar di laksanakan dengan aman sesuai dengan kecakapan
pelaut yang baik.
f) Melaksanakan interpeksi yang di anggap perlu atau yang di perintahkan oleh Nahkoda.
g) Melaksanakan perawatan, pemeliharaan ,dan pengamanan pada sekoci penolong dan
perlengkapannya.
DEPARTEMEN DEK
Mualim I bertanggung jawab kepada Nahkoda meliputi:

h) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan pada baju pelampung, pelampung


keselamatan dan perlengkapannya.
i) Melaksanakan pengawasan dari pengamanan pada liferaft dan perlengkapannya.
j) Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pada alat-alat isyarat bahaya, selang-
selang dan nozzle pemadam ,botol-botol pemadam api yang portable dan alat-alat keselamatan
jiwa dan pemadam kebakaran lainnya.
k) Menyelenggarakan dan memelihara alat-a;at keselamatan jiwa dan pemadam
kebakaran.
34. Mualim I mempersiapkan kapal berlayar sebelum
pemberangkatan kapal dari pelabuhan,
Mualim I harus menjamin bahwa persiapan sudah lengkap, barang-barang dan perlengkapan
cukup untuk pelayaran yang di rencanakan, serta mengadakan keamanan siap berlayar semua
bagian kapal yang menjadi tanggung jawab Departemen Dek, terutama memberikan perhatian
khusus terhadap keseimbangan kapal (stabilitas kapal), penutupan kedap air,.Mualim I harus
mempersiapkan dan menjamin bahwa persediaan air tawar cukup untuk pelayaran di maksud.

Mualim I harus memeriksa dan melengkapi perlengkapan sekoci penolong sebelum kapal
berlayar.Mualim I harus memeriksa dan melengkapi peralatan keselamatan dan pemadam
kebakaran sesuai yang dipersyaratkan sebelum kapal berlayar.
Mualim I harus mengadakan interpeksi dan pengujian terhadap semua pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab sebelum kapal meninggalkan dermaga atau tempat berlabuh.
35. Mualim I – Kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal.

Pada waktu mutasi naik kapal Mualim I harus melapor kepada Nahkoda, jika
Nahkoda berada di tempat dan kemudian langsung melakukuan interpeksi
menyeluruh terhadap bagian-bagian kapal yang menjadi bagian tanggung-
jawab Departemennya, harus didampingi oleh Mualim I yang akan di
gantikan.

Mualim I pengganti harus juga memeriksa dan meyakinkan bahwa catatan-


catatan bagian departemen dek dan buku-buku publikasi termasuk buku
catatan minyak terselenggara dengan baik. Jika ditemukan kondisi yang
tidak memuaskan agar di laporkan kepada Nahkoda.
37. Tanggung – Jawab Mualim II

Mualim II bertanggung-jawab kepada nahkoda mengenai hasil kerja dan


tindakan yang seharusnya sebagai seorang Mualim jaga dan Perwira navigasi.
Bilamana bertugas menangani muatan atau ballast.Mualim II bertanggung-
jawab kpada nahkoda melalui Mualim I.

Mualim II adalah Perwira Navigasi. Apabila lebih dari satu mualim II di atas
kapal, Nahkoda akan menetapkan satu orang dari mereka ditunuk sebagai
Perwira navigasi.
Mualim II bertanggung-jawab terhadap hal-hal sebagai berikut :
a) Melaksanakan tugas jaga berlayar.
b) Melaksanakan tugas jaga pelabuhan.
c) Mempersiapkan perencanaan pelayaran sesuai petunjuk dari nahkoda.
37. Tanggung – Jawab Mualim II

Mualim II bertanggung-jawab terhadap hal-hal sebagai berikut :


d) Menarik garis haluan di peta berdasarka petunjuk dan persetujuan dari
nahkoda.
e) Memeriksa tersedianya peta-peta dengan koreksi terakhir dan buku-buku
navigasi untuk keperluanpelayaran yang direncanakan dan melakukan koreksi sesuai
dengan informasi terakhir yang ada di kapal.
f) Menentikan posisi kapal tengah hari dan menyiapkan laporan posisi tengah
hari.
g) Merawat dan memelihara semua peralatan dan perlengkapan navigasi serta
menyiapakna semua laporan dan pencatatan yang terkait termasuk :
- Gyro compass dan perlengkapannya.
- Magnetic compass dan perlengkapannya.
- Radar dan perlengkapannya.
- Decca navigator.
- Satelit navigator.
37. Tanggung – Jawab Mualim II
Mualim II bertanggung-jawab terhadap hal-hal sebagai berikut :
g) Merawat dan memelihara semua peralatan dan perlengkapan navigasi serta
menyiapakna semua laporan dan pencatatan yang terkait termasuk :
- Chronometer dan Jam kapal.
- Barometer dan semua peralatan meteorologi.
- Echo Sounder.
- Speed Log.
- Sextant dan Azimuth.
- Lampu-lampu Navigasi.
- Peralatan Facsimile cuaca.
- Perlengkapan NAVTEX.
- Perlengakpan pemeriksa kesehatan.
Perbaikan dan pemeliharaan terhadap perlengkapan tersebut menjadi tanggung jawab
Mualim II dan dilakukan sesuai dengan instruksi pabrik pembuat. Kecuali perbaikan
perlengkapan elektronil yang menjadi tanggung-jawab Mualim II , dilakukan oleh Perwira
Radio atau teknisi dari darat.
37. Tanggung – Jawab Mualim II
Mualim II bertanggung-jawab terhadap hal-hal sebagai berikut :
h) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sosok benda termasuk bendera-
bendera, lampu-lampu Navigasi dan alat-alat isyarat.
i) Melaksanakan pengamanan ruang kemudi , ruang peta dan navigasi serta
instrumennya termasuk teropong , teleskop , lampu aldis dan handy talky selama kapal
berada, teropong di pelabuhan.
j) Memelihara handy talky dan teleskop.
k) Bekerjasama dengan KKM untuk mempersiapkan voyage report secara teliti
dengan tepat waktu.
l) Menyiapkan setiap laporan cuaca yang di butuhkan bekerja sama dengan
perwira radio.
m) Melaksanakan tugas sebagai perwira kesehatan, mempersiapkan dan menjamin
bahwa persiapan peralatan kesehatan dan obat-obatan cukup untuk pelayaran di
maksud.
38. Mualim ll – mempersiapkan kapal berlayar.
a) Memeriksa buku-buku navigasi dan peta-peta yang di butuhkan untuk
pelayaran diatas kapal dan mengoreksi dengan baik, perencanaan pelayaran termasuk
garis-garis haluan di peta sesuai persetujuan Nahkoda.
b) Memeriksa fungsi semua perlengkapan navifasi dengan baik.
c) Menjalankan Gryo Compass pada waktu yang cukup sebelum berlayar.
d) Memeriksa ketepatan Gryo Compass dan semua repeater dengan master
Compass
e) Menghidupkan, mecocokan dan melaksanakan inspeksi terhadap semua
peralatan navigasi di anjungan serta mempersiapkan perlengkapan komunikasi (Handy
Talky )
f) Memeriksa data perencanan pelayaran dengan baik dalam ambang batas
keselamatan yang di setujui oleh Nahkoda yang harus di laksanakan pada navigasi
elektronik.
39. Mualim ll – kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal
Pada waktu mutasi naik ke kapal, mualim ll harus melapor kepada Nahkoda jika berada
pada di temat atau jika tidak ada tempat melapor kepada Perwira Dek yang bertugas.
Mualim ll mengganti agar berkonsultasi dengan Mualim ll yang diganti mengenai hal-hal
yang menjadi tanggung-jawabnya dan pada kesempatan pertama harus melaksanakan
inspeksi secara pribadi. Pabila diemukan kondisi yang tidak memuaskan harus di
laporkan oleh Mualim ll pengganti kepada Nahkoda.
DEPARTEMEN RADIO
a) Tanggung-jawab Perwira Radio
Jabatan Perira Radi bertanggung- jawab atas keseluruhan pengoperasian dan pemeliharaan pada
stasiun Radio kapal dan perlengkapan radio termasuk menyimpan catatan yang perlu. Pada kapal
yang tidak disyaratkan untuk diawaki dengan Perwira Radio yang yang berijazah, seorang perwira
Dek dengan kualifikasi yang tepat akan di tentukan oleh Nahkoda untuk bertanggungung -jawab
mengenai komunikasi kapal. Perwira Radio disamping melaksanakan tugas-tugas rutinya dapat
membantu pemeliharaan dan perbaikan sarana elektronika yang lain atas permintaan Nahkoda dan
KKM., tanpa menunggu tugas jaganya.

b) Perwira Radio – kewajiban pada waktu mutasi naik kapal


Adalah tanggung jawab Perwira Radio yang di gantikan untuk memberikan kepada Perwira Radio
yang menggantikan semua informasi yang terkait mengenai semua informasi yang terkait mengenai
instalasi Radio, kondisi dan pengopersiannya dan juga memberikan informasi mengenai
administrasi, keuangan, permakanan, dan layanan di kapal. Percobaan terhadap instalasi dan
perlengkapannya agar dilakukan sampai yakin dianggap aman dan dapat dipergunakan dengan baik
sehingga semuanya dengan kondisi bekerja baik dan memenuhi persyaratan. Nahkoda agar di
perhitungkan setiap adanya kekurangan/kelainan.
DEPARTEMEN RADIO
c) Perwira Radio – kewajiban sebagai Pemegang Administrasi, keuangan, permakanan.
- Dokumen-dokumen dan sertifikat pelaut dari awak kapal sesuai persyaratan,sertifikat dan
surat –surat kapal-kapal sesuai persyaratan, keuangan dan dokumen-dokumen lainnya harus
diperiksa dan harus lengkap/cukup diatas kapal.
- Bertanggung-jawab terhadap dokumen-dokumen muatan.
- Mebuat laporan rekapitulasi pendapatan kapal kepada kantor sesuai dengan tata cara
pelaporan lewat radio
- Mengawasi kondisi dan perawatan peralatan dapur beserta kelengkapannya.
- Koordinaor belanja atau perbekalan makanan di kapal.
- Memuat laporan absensi ABK sesuai dengan tatacara pelaporan lewat radio

d) Perwira Radio – persiapan kapal berlayar


Sebelum kapal berangkat dari pelabuhan, Perwira Radio agar memastikan bahwa juru masak sudah
lengkap berada diatas kapal. Persedian dan perlengkapan perlengkapan permakanan diatas kapal
cukup untuk pelayaran yang direncanakan, serta pesawat dan peralatan yang menjadi tanggung
jawabnya telah dipersiapkan dengan baik dan benar.
DEPARTEMEN MESIN
a) Tanggung-jawab KKM
KKM adalah Kepala Departemen Mesin dan bertanggung-jawab kepada nahkoda mengenai
administrasi, pengawasan, keselamatan, dan penghematan operasi pada Departemen Mesin.

b) Bertanggungjawab terhadap hal-hal sebagai berikut :


Untuk pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan yang tepat guna pada semua mesin-mesin dan
perlengapan listrik, mesin perlengkapan dek, mesin pendingin bahan makanan, dapur dan
perlengkapan lainnya seprti yang telah ditetapkan. Tanggung jawab yang telah berhubungan dengan
system muatan dan mesin perlengkapan dek akan di lakukan bekerja sama dengan mualim l.

c) Untuk melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap semua kegiatan Departemen Pesin,
KKM agar setiap saat memberitahukan mengenai hal berikut :
- Tingkahlaku dan kemampuan awak kapal Departemen Mesin.
- Pemakaian dan persediaan yang ada mengenai bahan bakar, dan minyak lumas.
- Kondisi dari mesin penggerak utama, mesin bantu dan mesin kemudi termasuk kinerja
terakhir peralatan-peralatan tersebut, perbaikan yang dibutuhkan , persediaan dan penggunaan suku
cadang Depertemen Mesin.
DEPARTEMEN MESIN
d) Tanggung jawab dalam melakukan pengawasan di Departemen Mesin :
- Untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang di lakukan oleh awak kapal
- Departemen Mesin di laksanakan dengan aman dan benar sesuai kecakapan pelaut yang
baik.
- KKM secara pribadi agar mengawasi semua pekerjaan dengan sifat bahaya yang tidak
umum dan agar melihat bahwa semua tindakan keselamatan di perhatikan dengan
cermat.

e) Tanggung jawab KKM terhadap koresponden , pencatatan dan pelaporan :


- Untuk persiapan yang semestinya dan pengriman secara tepat waktu sesuai
korespondensi, laporan dan pencatatan yang berkaitan dengan Deoartemen Mesin.
- Semua korespondensi dan laporan tersebut harus dikirim melalui dan ditanda tangani oleh
Nahkoda.
- Ini termasuk persiapan dari Departemen Mesin , laporan pelayaran yang berkaitan dengan
pengoperasian mesin dan persiapan laporan harian untuk bahan bakar, minyak lumas dan air tawar.
DEPARTEMEN MESIN
f) Pabrik pembuatan , catatan yang berkaitan dengan mesin-mesin dan perlengkapannnya
copy dari semua surat menyurat dan laporan yang berhubungan dengan Departemen Mesin.

g) Untuk sering melakukan inspeksi ke ruangan mesin untuk memastikan pengoperasian


mesin-mesin dengan Benar dan melihat bahwa awak kapal yang mengoperasikan melakukan tugas-
tugasnya denagn penuh perhatian, Serta melakukan inspeksi bersama dengan Nahkoda keseluruh
bagian kapal sebagaimana di perlukan.
h) KKM – Kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal.
Pada waktu mulai mutasi naik ke kapal, KKM agar melapor kepada Nakhoda kemudian melaksanakan
inspeksi bersama dengan KKM yang digantikn terhadap bagian-bagian kapal, mesin-mesin dan
perlengkapan kapal yang menjadi tanggung jawabnya.

KKM yang menggantikan agar memastikan kondisi dari ketel uap, mein utama dan mesin bantu,
semua kompartemen dan perlengkapan yang menjadi tanggung jawab Departemen Mesi. Diaa juga
agar memastikan jumlah bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar diatas kapal, serta persyaratan
untuk operasi kapal yang akan datang.
DEPARTEMEN MESIN
h) KKM – Kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal.
Setiap kondisi yang kurang memuaskan agar dilaporkan kepada Nakhoda dan Direktur
Armada/Operasi. Jika waktu tidak mengijinkan untuk melakukan inspeksi bersama, mka KKM yang
digantikan harus membuat memo tertulis kepada KKM yang menggantikan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan operasi kapal.
KKM yang menggantikan agar menerima semua catatan Departemen Mesin, instruksi pabrik
pembuat, gambar-gambar dan buku-buku petunjuk lainnya. Secepatnya setelah naik kapal, KKM
yang menggantikan agar meneliti jumlah dan kondisi persedian dan suku cadang yang ada di kapal.
KKM yang menggantikan agar menyiapkan dan mengirimkan kepada Operation Manager suatu
laporan tertulis yang menyatakan kondisi umum dari Departemen Mesin secara ama, tepat guna dan
ekonomis.

i) KKM – persiapan kapal berlayar


Sebelum kapal berangkat dari pelabuhan, KKM agar memastikan bahwa awak kapal Departemen
Mesin sudah lengkap. Persediaan dan perlengkapan, jumlah bunker suku cadang, minyak lumas dan
air tawar diatas kapal cukup untuk pelayaran yang direncanakan, serta peralatan kapal yang menjadi
tanggung jawab Departemen Mesin telah dipersiapkan dengan baik.
DEPARTEMEN MESIN
j) KKM – di ruangan mesin
Setiap olah gerak, di perairan sempit kapal sandar/ lepas sandar, naik dok atau turun dok dan bila
Nakhoda telah memerintahkan untuk stan by, agar KKM berada di kamar mesin. Bila kondisi stan by
memerlukan waktu yang lama KKM dapat mendelegasikan tugasnya kepada masinis I dan
pelaksanaannya harus menyesaikan waktu serta memperhatikan keselamatan awak kapal, kapal dan
muatannya yang menjadi perioritas utama, agar KKM dapat beristirahat dengan cukup.

k) Tanggung Jawab Masinis I


Masinis I adalah Pejabat nomor 2 untuk Departemen Mesin dan jika KKM berhalangan , ia akan
mengambil tugas dan tanggung jawab KKM.
Masinis I bertanggung jawab kepada KKM mengenai hal-hal berikut :
- Melakukan tugas jaga di kamar mesin pada waktu kapal berlayar dan di pelabuhan jika
ditetapkan demikian.
- Kondisi dan pemeliharaan mesin induk, dan perlengkapannya.
- Keselamatan dan efisiensi kegiatan Departemen Mesin sensual dengan pengarahan
kebijakan perusahaan dan yang ditetapkan oleh KKM.
DEPARTEMEN MESIN
l) Masinis I – kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal
Masinis I agar melaporkan kepada KKM dan kepada Nakhoda pada waktu mutasi naik ke kapal dan
agar menanyakan kepada perwira yang digantikan mengenai kondisi mesin dan perlengkapan yang
menjadi tanggung-jawab Depertemen Mesin. Jika waktu mengijinkan, Masinis I dengan ditemani oleh
Perwira yang digantikan melakukan inspeksi ke kamar mesin dan bagian lain yang menjadi tanggung
jawabnya dan melaporkan setiap kekurangan yang ditemukan kepada KKM.
Masinis II bertanggung jawab kepada KKM mengenai hal-hal berikut :
- Melakukan tugas jaga di kamar mesin pada waktu kapal berlayar dan di pelabuhan jika di
pelabuhan ditetapkan demikian.
- Kondisi dan pemeliharaan motor pandu, air compressor, pesawat-pesawat darurat dan
perlengkapannya.
- Melakukan tugas-tugas dan pekerjaan pemeliharaan sesuai jadwal pemeliharaan terencana
PMS.
- Kondisi dan pemeliharaan pipa-pipa dan tanki-tanki dan perlengkapannya.
- Kebersihan ruang-ruang mesin.
DEPARTEMEN MESIN

m) Masinis II Kewajiban pada waktu mutasi naik ke kapal


Masinis II agar melapor kepada KKM dan kepada Masinis I pada waktu mutasi naik ke kapal dan
menanyakan kepada perwira yang digantikan mengenai kondisi mesin dan perlengkapan yang
menjadi tanggung jawabnya. Masinis II dengan ditemani oleh perwira yang digantikan, agar
melakukan inspeksi terhadap semua hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya dan melaporkan
semua kekurangan yang ditemukan kepada KKM.

Anda mungkin juga menyukai