Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN PEMERINTAH

DAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
01
Disusun Oleh:

Evi Wijayanti Tri Widayanti


Tessya Antika Fitriyah
Jan Sala Cori Pitri Rahayu Ningsih
Riyani Maya Sari

Rosmalia Dewi Ade Kurniasari


Apriyani Siska Pramita
Puji Winarsih Putri Amelia Falindra
Latar Belakang 02
Pemberian ASI eksklusif merupakan praktik penting dalam memberikan
nutrisi yang optimal kepada bayi. Latar belakang peraturan ini adalah
menyadari pentingnya ASI dalam memberikan perlindungan awal
terhadap penyakit dan penyakit menular pada bayi, serta meningkatkan
ikatan antara ibu dan bayi. Kespro adalah kesadaran akan pentingnya
kesehatan reproduksi dalam menjaga kesejahteraan individu dan
keluarga. Peraturan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pencegahan
PMS, perencanaan keluarga, dan hak-hak reproduksi. Kebidanan
merupakan bagian penting dari sistem perawatan kesehatan, terutama
dalam pemantauan kehamilan, persalinan, dan perawatan ibu dan bayi.
Peraturan Pemerintah No. 33
Tahun 2012
03
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 adalah sebuah peraturan yang
memiliki signifikansi besar dalam konteks kesehatan dan perkembangan
anak di Indonesia. Peraturan ini menegaskan pentingnya praktik
pemberian ASI eksklusif, yang artinya bayi hanya diberi ASI sebagai
sumber makanan utama selama enam bulan pertama kehidupannya,
tanpa makanan tambahan seperti susu formula atau makanan
padat.Tujuan utama dari peraturan ini adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan gizi bayi serta anak balita. ASI eksklusif memiliki manfaat
yang luar biasa dalam memberikan nutrisi yang sesuai dan perlindungan
dari penyakit kepada bayi..
Definisi ASI Eksklusif

Sumber Utama Nutrisi Durasi Waktu Spesifik Eksklusifitas

ASI eksklusif menggarisbawahi Peraturan ini menetapkan jelas Definisi ini juga menyoroti
bahwa ASI adalah sumber bahwa periode pemberian ASI pentingnya
utama nutrisi yang mencukupi eksklusif adalah selama enam ketidakdicampuradukkan ASI
untuk memenuhi kebutuhan gizi bulan pertama kehidupan bayi. dengan zat-zat atau makanan
bayi selama enam bulan lain. Hal ini penting untuk
pertama. memastikan bahwa bayi benar-
benar mendapatkan manfaat
penuh dari ASI.
Hak Ibu memberikan ASI eksklusif

Prinsip Empowerment Perlindungan Kesehatan Bayi Dukungan dan Pendidikan

Praktik ASI eksklusif ASI eksklusif Selain hak, peraturan ini juga mencakup
memungkinkan ibu untuk memberikan nutrisi yang tanggung jawab ibu untuk memahami
memberikan yang terbaik bagi tepat dan perlindungan pentingnya ASI eksklusif dan
kesehatan dan perkembangan dari penyakit pada bayi. menerapkannya dengan benar. Ini
bayinya. menggarisbawahi pentingnya pendidikan
dan dukungan kepada ibu-ibu baru agar
mereka dapat menjalankan praktik ini
dengan sukses.
Tenaga Kesehatan @
Peran tenaga kesehatan dalam Peraturan Pemerintah No.
33 Tahun 2012 memiliki dimensi yang sangat penting.
Mereka berperan sebagai fasilitator utama dalam
memberikan informasi dan dukungan kepada ibu-ibu
mengenai praktik pemberian ASI eksklusif. Tenaga
kesehatan juga memiliki tanggung jawab untuk
memberikan edukasi dan konseling kepada ibu-ibu
tentang pentingnya ASI eksklusif.
Penyuluhan dan Promosi #
Penyuluhan dan promosi mengenai pentingnya ASI eksklusif
adalah salah satu komponen penting dari Peraturan Pemerintah
No. 33 Tahun 2012. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk
menyebarkan informasi yang akurat dan relevan tentang praktik
pemberian ASI eksklusif kepada masyarakat, terutama kepada
ibu-ibu yang sedang hamil. Dalam rangka mencapai tujuan ini,
pemerintah dapat menggunakan berbagai strategi yang efektif,
seperti edukasi melalui media massa seperti televisi, radio, dan
surat kabar.
Perlindungan terhadap Hak
Ibu
@
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tidak hanya mengatur
mengenai hak ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya tetapi juga mencakup perlindungan terhadap hak
tersebut. Hal ini termasuk melindungi ibu dari iklan dan promosi
makanan bayi yang dapat mengganggu praktik ASI eksklusif.
Perlindungan ini sangat penting untuk memastikan bahwa ibu-
ibu tidak terpengaruh oleh kampanye pemasaran yang
mendorong penggunaan makanan bayi buatan sebagai pengganti
ASI eksklusif.
Pengawasan dan Sanksi
@
Dalam rangka memastikan pelaksanaan praktik ASI eksklusif
yang tepat, peraturan ini juga memberikan kewajiban kepada
pemerintah untuk melakukan pengawasan. Pengawasan ini
bertujuan untuk memantau sejauh mana praktik ASI eksklusif
dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain
pengawasan, peraturan ini juga mengatur mengenai sanksi yang
dapat diberikan kepada pihak yang melanggar ketentuan
peraturan ini. Sanksi ini dapat berupa tindakan hukum atau
administratif sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014
Tentang Kesehatan
Reproduksi (PP Kespro)
Tanggung Jawab Pemerintah
dan Pemerintah Daerah
@
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kesehatan Reproduksi (PP Kespro) mengatur
tentang tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah
dalam penyelenggaraan kesehatan reproduksi di Indonesia.
Dalam konteks ini, tanggung jawab merujuk pada peran dan
tugas yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah guna memastikan bahwa layanan kesehatan reproduksi
dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan mudah dan
terjangkau.
Pelayanan Kesehatan Ibu @
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi (PP
Kespro) juga mengatur tentang standar pelayanan
kesehatan ibu. Pemerintah dan pemerintah daerah
memiliki tanggung jawab untuk menyediakan layanan
kesehatan ibu
Indikasi Kedaruratan Medis dan
Perkosaan sebagai Pengecualian @
atas Larangan Aborsi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun


2014 tentang Kesehatan Reproduksi (PP Kespro) mengakui
pentingnya kasus kedaruratan medis dan perkosaan sebagai
pengecualian atas larangan aborsi. Dalam situasi kedaruratan
medis, di mana kehamilan mengancam nyawa atau kesehatan
ibu, PP Kespro memungkinkan aborsi sebagai tindakan medis
yang mendesak untuk menyelamatkan nyawa ibu.
Reproduksi dengan Bantuan atau
Kehamilan di Luar Cara Alamiah @
Reproduksi dengan bantuan atau ART adalah istilah umum
untuk berbagai metode yang bertujuan untuk menghasilkan
kehamilan pada seorang perempuan melalui cara-cara di luar
cara alami. PP Kespro memberikan kerangka kerja yang jelas
untuk mengatur praktik-praktik ini, yang mencakup berbagai
prosedur seperti penggunaan embrio yang dibekukan, reduksi
janin, donor sperma, surrogate mother, pemilihan jenis kelamin
janin (sex selection), dan bahkan teknik reproduksi manusia
yang kontroversial seperti kloning manusia.
Reproduksi dengan Bantuan atau
Kehamilan di Luar Cara Alamiah @
Reproduksi dengan bantuan atau ART adalah istilah umum
untuk berbagai metode yang bertujuan untuk menghasilkan
kehamilan pada seorang perempuan melalui cara-cara di luar
cara alami. PP Kespro memberikan kerangka kerja yang jelas
untuk mengatur praktik-praktik ini, yang mencakup berbagai
prosedur seperti penggunaan embrio yang dibekukan, reduksi
janin, donor sperma, surrogate mother, pemilihan jenis kelamin
janin (sex selection), dan bahkan teknik reproduksi manusia
yang kontroversial seperti kloning manusia.
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 28
Tahun 2017 Tentang Izin
dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan
Definisi Bidan @
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017,
Bidan didefinisikan sebagai salah satu jenis tenaga kesehatan
yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan
asuhan kebidanan sesuai dengan bidang keahlian yang
dimilikinya. Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus
dari pendidikan bidan yang terdaftar sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Definisi ini menggarisbawahi
peran krusial Bidan dalam sistem pelayanan kesehatan Indonesia,
terutama dalam merawat ibu hamil dan proses persalinan.
STRB (Surat Tanda Registrasi
Bidan)
@
STRB ini merupakan dokumen tertulis yang diberikan oleh
Pemerintah kepada Bidan yang telah memenuhi syarat-syarat
sertifikasi kompetensi yang telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. STRB memiliki peran
penting sebagai bukti bahwa seorang Bidan telah lulus dari
pendidikan bidan yang sesuai dan memiliki kompetensi yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang
berkualitas. STRB juga mencerminkan standar profesionalisme
yang harus dipegang oleh seorang Bidan dalam menjalankan
praktiknya.
SIPB (Surat Izin Praktik Bidan) @
Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) adalah sebuah dokumen resmi
yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada
seorang Bidan. Dokumen ini merupakan bentuk pemberian
kewenangan kepada seorang Bidan untuk menjalankan praktik
kebidanannya secara sah di wilayah yang telah ditentukan oleh
SIPB tersebut. Hal ini merupakan bagian penting dalam
pengaturan praktik kebidanan dan memastikan bahwa setiap
Bidan yang berpraktik telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Praktik Mandiri Bidan @
Untuk menjalankan Praktik Mandiri Bidan, seorang Bidan harus
memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan. Pertama-
tama, persyaratan lokasi sangat penting; praktik ini harus
berlokasi di tempat yang mudah diakses oleh pasien dan
memperhatikan aspek aksesibilitas untuk rujukan jika
diperlukan. Bangunan yang digunakan untuk Praktik Mandiri
Bidan harus memenuhi standar tertentu, termasuk ruang tunggu,
ruang periksa, ruang bersalin, ruang nifas, serta fasilitas WC dan
kamar mandi yang memadai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai