Anda di halaman 1dari 21

PENGADAAN BARANG/JASA BLUD RSD DAN

REGULASINYA DARI PERSPEKTIF PEMDA

AGUS MUNAWAR SHODIQ, SH

BIRO ADMINISTRASI PENGADAAN BARANG/JASA SETDA PROVINSI JAWA TENGAH


2

Tujuan Pengadaan
Mendapatkan
Barang/Jasa yang
memberikan Best
Value for Money
bagi BLU/BLUD

INDIKATOR : MENDAPATKAN BEST VALUE FOR MONEY


1. Kualitas Barang/Jasa yang lebih baik
2. Tingkat Service Level (Kinerja/pelayanan) penyedia yang lebih baik (Tepat waktu, Lokasi & Pelayanan)
3. Waktu Proses (Procure to Pay) yang lebih pendek
4. Total Biaya Pembelian (TCO) / Life Cycle Costing (LCC) yang lebih rendah
Tujuan Pembuatan Sistem Pengadaan 3
(Transformasi Pengadaan BLU/BLUD)
DARI SISI MATURITAS – MEMATANGKAN SISTEM
1. Tersedianya pedoman dan SOP Pengadaan sebagai bagian dari SISTEM PENGADAAN
1. BLU/BLUD yang dapat diterapkan sehingga tercapainya Tujuan Pengadaan yang
REGULASI
SELARAS/Sekaligus tercapai juga Tujuan BLU/BLUD.
2. Tersedianya Sistem IT yang dapat mendukung Pengadaan BLU/BLUD sehingga
Transformasi terwujud Pengadaan MODERN dengan indikator : Berbasis Digital, Mudah, Cepat
Sistem dan Terpercaya.
4. 2.
GCG Pengadaan SISTEM IT 3. Tersedianya Program Pengembangan SDM sehingga dapat mewujudkan
(Kenaikan transformasi praktek pengadaan dari pengadaan TRANSAKSIONAL dengan
Maturitas indikator : banyak paket, kontrak jangka pendek dan pembayaran lama menjadi
pengadaan STRATEGIC dengan indikator : Paket sedikit/konsolidasi, kontrak jangka
3. panjang dan Pembayaran cepat dan berkelanjutan.
ORGANISASI
& SDM 4. Tersedianya sistem yang PELAKU nya mengikuti sistem RACI, praktek best practice
pengadaan saat ini & mempraktekan GCG (Good Corporate Governances)
Pengadaan.
Ukuran Kinerja Pengadaan
DARI SISI MENERAPKAN SISTEM – MEMONITOR KINERJA
1. Dengan melakukan praktek Pengadaan STRATEGIC akan terjadi Peningkatan kinerja
BEST VALUE pengadaan (terutama terjadi pada efisiensi BIAYA) yang akan meningkatkan SISA ANGGARAN
FOR MONEY yang akan memberi dampak langsung bagi BLU/BLUD dan Karyawan.
Lingkup Transformasi Pengadaan
1. Melakukan perubahan regulasi/aturan pelaksanaan PBJ untuk
1.
REGULASI meningkatkan maturitas sistem dan kinerja PBJ organisasi
(Regulation Reform)
Transformasi 2. Pengembangan proses pengadaan terintegrasi dan
Sistem
4.
GCG Pengadaan
2.
SISTEM IT
pengembangan e-Market Place organisasi dan industri sejenis
(Kenaikan (Integrated IT Procure to Pay Process & Market Development
Maturitas reform)
3. 3. Membangun organisasi & SDM pengadaan menjadi centre of
ORGANISASI
& SDM excellence pengadaan (Institutional & Competency
development Reform)

4. Membangun Good Corporate Governance (GCG) Pengadaan


(Integrity & Transparency Reform)

4
Program Transformasi Pengadaan BLU/BLUD
TRANSACTIONAL STRATEGIC
PROCUREMENT PROCUREMENT

Program merubah pola Pengadaan BLU/BLUD


yang Transaksional menjadi Strategic dengan
tujuan mendapatkan BEST VALUE FOR MONEY
dan menselaraskan Tujuan Pengadaan dengan
Tujuan Organisasi
5
6
7
8
Maksud & Tujuan
A. M A K S U D
1. Maksud Keputusan Direksi ini adalah untuk menjadi pedoman Pengadaan
Barang/Jasa BLU/BLUD yang bersumber pada Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) atau DIPA BLU/BLUD

B. T U J U A N
1. Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan,
diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia;
2. Meningkatkan efisiensi dan mendukung penciptaan nilai tambah BLU/BLUD;
3. Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan;
4. Meningkatkan kemandirian, tanggung jawab dan profesionalisme;
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, UMKM dan Koperasi;
6. Mendorong pengadaan berkelanjutan.
9
CATATAN
Dasar Pemikiran tentang Pengadaan)
1. Pengadaan Barang/Jasa BLU/BLUD yang selanjutnya disebut Pengadaan adalah kegiatan
penyediaan sarana, prasarana dan jasa penunjang untuk menyelenggarakan kegiatan operasional
BLU/BLUD yang prosesnya mulai dari identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima dan
pembayaran
2. Pengadaan dilaksanakan berdasarkan prinsip Pengadaan dan pola pengadaan strategis serta
menggunakan teknologi yang updated & best practices
3. Dana / Anggaran yang dikeluarkan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa adalah Modal untuk
menaikan Penerimaan BLU/BLU, bukan anggaran yang hanya sekedar dihabiskan untuk
peningkatan penyerapan.
4. Lembaga pengguna yang menggunakan dana belanja APBN/APBD meliputi Kementerian Negara,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Kabupaten,
Pemerintahan Kota dan Pemerintahan Desa.
5. Lembaga pengguna yang mempengaruhi pendapatan APBN/APBD meliputi Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum, Badan Layanan Umum Daerah,
Kontraktor Kontrak Kerja Sama MIGAS (KKKS MIGAS) dan Badan Usaha Pelaksana Kerja Sama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 10
MODEL PERATURAN PEMIMPIN BADAN LAYANAN UMUM SESUAI SURAT
EDARAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RI
NOMOR 1 TAHUN 2020

1. Model Peraturan Pemimpin Badan Layanan Umum Di Lingkungan Kementerian


Kesehatan digunakan sebagai panduan untuk menyusun Peraturan Pemimpin BLU
tentang Pengadaan Barang/Jasa pada BLU.
2. Garis besar Model Peraturan Pemimpin Badan Layanan Umum Di Lingkungan
Kementerian Kesehatan terdiri atas:
a. Bab I Ketentuan Umum;
b. Bab II Tujuan, Prinsip, dan Etika Pengadaan Barang/Jasa;
• Bagian Kesatu : Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
• Bagian Kedua : Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
• Bagian Ketiga : Etika Pengadaan Barang/Jasa
11
(Lanjutan)

c. Bab III Pelaku Pengadaan Barang/Jasa;


• Bagian Kesatu : Para Pihak Dalam Pengadaan Barang/Jasa
• Bagian Kedua : Pengguna Anggaran
• Bagian Ketiga : Kuasa Pengguna Anggaran
• Bagian Keempat : Pejabat Pembuat Komitmen
• Bagian Kelima : Pejabat Pengadaan
• Bagian Keenam : Pokja Pemilihan
• Bagian Ketujuh : PPHP/PjPHP
• Bagian Kedelapan : Penyelenggara Swakelola
• Bagian Kesembilan : Penyedia
d. Bab IV Perencanaan Pengadaan;
• Bagian Kesatu : Pengumuman RUP
• Bagian Kedua : Pemaketan dan/atau Konsolidasi
• Bagian Ketiga : Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK 12
(Lanjutan)

e. Bab V Vendor Management System (VMS);


f. Bab VI Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
• Bagian Kelima : Metode Pemilihan
• Bagian Keenam : Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
g. Bab VII Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik;
h. Bab VIII Pengorganisasian;
i. Bab IX Ketentuan Lain-Lain;
j. Bab X Ketentuan Peralihan; dan
k. Bab XI Ketentuan Penutup.

13
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
Pasal 61
1) Dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan Presiden ini :

a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah;

b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat;

c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan;dan/atau

d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

2) Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum/Badan Layanan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

diatur tersendiri dengan peraturan pemimpinan Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah

(2a) Dalam hal Badan Layanan Umum dan Badan Layanan Umum Daerah belum memiliki peraturan pengadaan

barang/jasa tersendiri dengan peraturan pemimpin Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengecualian dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Kepala Lembaga 14


PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RI NOMOR 5 TAHUN
2021 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIKECUALIKAN PADA PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

Pasal 3
• Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a yang pembiayaannya sebagian atau

seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD, dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

pengadaan barang/jasa pemerintah.


• Dalam hal terdapat hasil kajian internal BLU/BLUD yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Pengadaan Barang/Jasa

pada BLU/BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan peraturan pimpinan BLU/BLUD.
• Ketentuan terkait pelaku dan organisasi Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD mengacu kepada Peraturan Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa dan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah
• Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD diatur dengan peraturan pimpinan BLU/BLUD sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), BLU/BLUD mengumumkan rencana Pengadaan Barang/Jasa ke dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum

Pengadaan (SIRUP) dan menyampaikan data Kontrak dalam aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
15
SURAT EDARAN LKPP NOMOR 29 TAHUN 2020 TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN PERATURAN PENGADAAN
BARANG/JASA PADA BLU JUNTO LAMPIRAN PERKA NOMOR
5 TAHUN 2021 (PASAL 3)
A Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan BLU
1
Peraturan PBJ pada BLU B Peraturan PBJ Pemerintah dan best practice lainnya sebagai rujukan
dapat sepenuhnya
mengikuti atau mengacu
Tujuan, Prinsip dan Etika PBJ pada BLU disesuaikan dengan tujuan
pada ketentuan Pengadaan C
BLU dalam rangka menunjang tata kelola organisasi yang baik
Barang/Jasa Pemerintah
2 D Tahapan PBJ dan BLU secara umum meliputi perencanaan
pengadaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan,
Dalam hal terdapat alasan
pelaksanaan pemilihan dan pelaksanaan kontrak
efektivitas dan/atau efisiensi
berdasarkan hasil kajian E Pengaturan Para Pihak dalam Pengadaan, Organisasi Pengadaan,
internal BLU, Pemimpin BLU
Pemaketan/Konsolidasi Pengadaan dan Metode Pengadaan diatur
dapat mengatur pengadaan
berdasarkan kewenangan
barang/jasa dengan
memperhatikan:
Pengaturan jenjang nilai pada metode pengadaan disesuaikan
F dengan kebutuhan BLU

17
(Lanjutan)

G Kriteria Penunjukan Langsung selain merujuk peraturan perundang-


undangan dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing sektor BLU

Dalam hal terdapat alasan H Dalam keadaan darurat, BLU dapat merujuk pada ketentuan
efektivitas dan/atau efisiensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam penanganan Keadaan
berdasarkan hasil kajian Darurat
2
internal BLU, Pemimpin BLU
dapat mengatur pengadaan Pengumuman rencana Pengadaan melalui SiRUP dan penyampaian
barang/jasa dengan data kontrak ke dalam aplikasi SPSE harus tetap dilakukan
memperhatikan : sebagaimana diatur dalam Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2018
J
tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan pada
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengembangan sistem dan kebijakan pengadaan barang/jasa


I sebagai bentuk inovasi di bidang pengadaan barang/jasa

18
PENGADAAN BARANG/JASA (PERMEN KEU RI No. 129/PMK.05/2020 ttg PEDOMAN PENGELOLAAN BLU)
Perpres 12/2021
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU dikecualikan dari peraturan pengadaan dikecualikan sesuai pasal 61
barang dan jasa pemerintah pada umumnya (Pemimpin BLU yang mengatur)

Pengadaan barang/jasa pada BLU ditetapkan Sumber Dana:


oleh Pemimpin BLU dengan mengikuti prinsip- untuk pengadaan barang/jasa
prinsip transparansi, adil/tidak diskriminatif, Jasa layanan yang Hibah tidak terikat yang yang sumber dananya berasal
akuntabilitas, efisiensi, ekonomis dan praktik diberikan kepada diperoleh dari dari hibah terikat dapat
bisnis yang sehat.1 masyarakat masyarakat/badan lain dilakukan dengan mengikuti
ketentuan pengadaan dari
Muatan: pemberi hibah,atau mengikuti
Hasil kerjasama BLU ketentuan pengadaan
 Perencanaan pengadaan Penerimaan anggaran
dengan pihak lain barang/jasa yang berlaku bagi
 Persiapan pengadaan yang bersumber APBN
dan/atau hanya usaha BLU sepanjang disetujui oleh
 Persiapan pemilihan (RM)
lainnya pemberi hibah dimaksud.
 Pelaksanaan pemilihan
 Pelaksanaan kontrak Penyusunan pedoman pengadaan barang/jasa yang bersumber dari RM
memperhatikan mengenai tata cara pembayaran atas beban APBN

Pedoman pengadaan barang & jasa harus ditinjau/disempurnakan sesuai kebutuhan

Dalam hal BLU belum menetapkan peraturan Pemimpin BLU, pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLU berpedoman
pada peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah
Dalam proses pengadaan barang/jasa harus ada pemisahan secara jelas antara pemegang kewenangan penggunaan
anggaran, penanggung jawab kegiatan/pembuat komitmen dan penyelenggaraan barang/jasa 19
KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG
Barang/Jasa yang bersifat mendesak
dalam rangka menyelamatkan pasien
dari bahaya kecacatan/kematian (life
saving)

Kriteria Barnag/Pekerjaan Konstruksi/Jasa


Sesuai Peraturan Lainnya yang dibutuhkan dalam hal
Penunjukan
Perundang-undangan timbulnya atau meningkatnya kejadian
Langsung
kesakitan dan/atau kematian pada
suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah
(outbreak)
Dapat ditambahkan
sesuai dengan Contoh: Barang yang spesifikasi yang
kebutuhan masing- BLU Kesehatan direkomendasikan oleh Komite Medik
masing sektor BLU secara keilmuan dan ditetapkan oleh
Pemimpin BLU

20
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai