Belajar Aksi nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar SDN Kedundung 1 Konsep merdeka belajar Program merdeka belajar merupakan filosofi yang berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik dari peserta didik. Merdeka belajar memneri kebebasan bagi guru dan siswa untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga nantinya turut meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Mendidik dan mengajar adalah memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia, dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani, dan rohani. Merdeka belajar diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik bagi dalam aspek kehidupan. Mulai dari aspek fisik, mental, jasmani, dan rohani dalam dunia pendidikan Konsep merdeka belajar dikenal dengan konsep sistem among yaitu melarang hukuman dan paksaan kepada peserta didik. Konsep merdeka belajar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada 2019 lalu mencanangkan konsep Merdeka Belajar. Intisari dari gagasan Merdeka Belajar dalam proses pembelajaran adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, baik bagi guru terlebih para siswa. Obyek Merdeka Belajar sebenarnya bukan hanya guru dan siswa melainkan semua steakholder pendidikan. Namun guru adalah sebagai ujung tombak yang harus merancang kemerdekaan belajar sebelum mereka mengajarkan kepada siswa-siswi. Konsep merdeka belajar Implementasi Merdeka Belajar pada akhirnya akan mengutamakan pembelajaran outing class/outdoor study sebagai strategi pembelajarannya. Bahwa belajar tidak harus di dalam kelas dan saling berhadapan antara guru dan siswa. Suasana pembelajaran lebih nyaman, tidak membosankan dan membuat siswa bebas berpikir mengembangkan imajinasinya. Dengan diberikan kemerdekaan belajar di luar kelas akan terbentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, bertanggung jawab, jujur dan disiplin. Para siswa benar-benar bisa memasuki dunianya dengan tanpa tekanan. Belajar yang menyenangkan akan mempermudah masuknya informasi bagi siswa. Konsep merdeka belajar Salah satu kurikulum yang sedang diupayakan adalah dengan sistem merdeka belajar. Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang, tidak merasa tertekan, gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki para siswa. Fokus dari merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir secara kreatif dan mandiri. Guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik. Esensi dari merdeka belajar, yaitu kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa dan guru, sehingga mendorong terbentuk karakter jiwa merdeka karena siswa dan guru dapat mengekplorasi pengetahuan dari lingkungannya, yang selama ini siswa dan guru belajar berdasarkan materi dari buku atau modul. Merdeka belajar ini akan mendorong terbentuknya sikap kepedulian terhadap lingkungannya karena siswa belajar langsung di lapangan, sehingga mendorong dirinya menjadi lebih percaya diri, terampil, dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan masyarakat. Sikap-sikap tersebut penting untuk dikembangkan karena untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungannya dibutuhkan sikap kepedulian, terampil dan adaptif dimanapun berada (Dela Khoirul Ainia, 2020). Nur Sri Widarti, S.Pd.SD , Guru SD Negeri 1 Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Tujuan Merdeka Balajar Menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan pencapaian / skor nilai Mendukung banyak inovasi dalam dunia pendidikan Menggali potensi terbesar bagi guru-guru dan siswa Meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Konsep pendidikan menurut Ki hajar dewantara disarakna pada; Asas kemerdekaan memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari TYE untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada. Seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin serta tidak bergantung pada orang lain. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi dasar pada merdeka belajar, beberapa diantaranya yaitu: .
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik;
Mendidik dan Mengajar; Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh; Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti; Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan 1. Mengenali diri sebagai pendidik Mengenali kekuatan dan kemampuan diri Mengenal karakteristik dan kebutuhan siswa Adaftif terhadap perubahan 2. Mendidik dan mengajar Sistem Among Ing Ngarso Sung Tulodho – didepan memberi teladan Ing Madya Mangun Karso – di tengah membangun kehendak Tut Wuru Handayani – di belakang memberi dorongan 3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh
Asas TRIKON yaitu Kontinyue, Konvergen, dan Konsentris yaitu merancang
pembelajarn yang berkelanjutan terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa 4. mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti Memperhatikan bagian biologis seperti rasa takut, bahagia, malu, kecewa, berani, dll Memperhatikan bagian intelligible yaitu seperti kecakapan, keterampilan, serta pengetahuan 5. Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan Pendidikan yang humanis, kerakyatan dan kebangsaan dengan harapan pendidikan, mampu mengantarkan murid, agar siap hidup serta mampu mengisi jamannya. Kesimpulan Merdeka belajar merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mencapai pendidikan yang ideal yang sesuai dengan kondisi saat ini dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi yang tangguh, cerdas, kreatif, dan memiliki karakter, sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Gagasan merdeka belajar menurut ki hajar dewantara memiliki relevansi yaitu mempertimbangkan keseimbangan aspek cipta, rasa, dan karsa. Merdeka belajar merupakan salah satu strategi pengembangan pendidikan karakter.