Anda di halaman 1dari 24

Pancasila Sebagai Sistematika Dalam

Sistem Ketatanegaraan
DESSY NATALIA RITI
PENDAHULUAN

 Pancasila merupakan landasan dan dasar negara


Indonesia yang mengatur seluruh struktur
ketatanegaraan Republik Indonesia. Dalam
pemerintahan Indonesia, masih banyak bahkan sangat
banyak anggota-anggotanya dan juga sistem
pemerintahannya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
yang ada dalam setiap sila Pancasila. Padahal jika
membahas negara dan ketatanegaraan Indonesia
mengharuskan ingatan kita meninjau dan memahami
kembali sejarah perumusan dan penetapan Pancasila,
Pembukaan UUD, dan UUD 1945 oleh para pendiri dan
pembentuk negara Republik Indonesia.
Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia
tidak boleh melenceng dari nilai-nilai
Pancasila, pembentukan karakter bangsa
dilihat dari sistem ketatanegaraan Indonesia
harus mencerminkan nilai-nilai dari ideologi
bangsa yaitu Pancasila. Namun jika dalam
suatu pemerintahan terdapat banyak
penyimpangan dan kesalahan yang merugikan
bangsa Indonesia, itu akan membuat sistem
ketatanegaraan Indonesia berantakan dan
begitupun dengan bangsanya sendiri.
PEMBAHASAN

Pancasila sebagai dasar negara yang


merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan. Pancasila merupakan sumber
nilai dan norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara maka dari itu semua
peraturan perundang-undangan serta
penjabarannya berdasarkan nilai-nilai
pancasila. Pancasila dalam kontek
ketatanegaraan Republik Indonesia adalah
pembagian kekuasaan lembaga lembaga tinggi
negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial,
dan lainnya diatur dalam undang-undang
dasar negara.
A.PENGERTIAN UUD DAN KONSTITUSI

Dalam ketatanegaraan, istilah UUD


disejajarkan dengan istilah Grondwet dari
belanda yang mempunyai pengertian suatu
undang-undang yang menjadi dasar (Grond)
dari segala hukum dalam suatu negara.
Konstitusi yang dimaksudkan adalah hukum
dasar, baik yang tertulis (UUD) maupun yang
tidak tertulis (convensi). Dengan demikian
konstitusi memuat peraturan pokok yang
fundamental mengenai sendi-sendi yang
pertama dan utama dalam menegakan bangun
yang disebut “negara”.
B.KONSTITUSI DALAMARTI LUASDAN
SEMPIT SERTA KONSTITUSI DALAM ARTI
FORMAL DAN MATERIAL
Konstitusi dalam arti luas mencakup segala
ketentuan yang berhubungan dengan
keorganisasian negara ,baik terdapat dalam
UUD,UU Organic dan peraturan perundangan
lainnya,maupun kebiasaan atau konvensi.
(Ranuwijaya,1960:184)
Konstitusi dalam arti sempit menurut
sejarahnya dimaksudkan untuk memberi nama
kepada suatu dokumen pokok yang berisi
aturan – aturan mengenai susunan organisasi
negara beserta cara kerjanya organisasi itu.
Konstitusi dalam arti formal berarti suatu
keputusan yang berasal kekuasaan tertinggi
negara. Kekuasaan tertinggi negara (hoogste
staatgezag) ini dalam negara demokrasi ialah
parlemen dan pemerintah.
Undang-undang dalam arti material berarti
setiap keputusan penguasa yang mengandung
tujuan yang bersifat umum. Setiap keputusan
penguasa (ieder overheidsbesluit), berarti tidak
perlu yang tertinggi tetapi badan apa saja asal
mempunyai kekuasaan legislative.
C.FUNGSI UUD BAGI NEGARA

Menjamin perlindungan hukum atas


hak-hak para warga negaranya.
Dari segi pemerintahan,maka UUD
berfungsi sebagai landasan structural
penyelenggaraan pemerintahan menurut
suatu sistem ketatanegaraan yang pasti
dan tertentu.
D.SISTEMATIKA UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945 SEBELUM DAN SESUDAH
AMANDEMEN

1. Dasar Pemikiran Adanya Amandemen UUD 1945


a) Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara
dalam mencapai tujuan nasional yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRI yang
berdasarkan Pancasila;
b) Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminanan dan
pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas
partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi;
c) Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan
perlindungan HAM agar sesuai dengan perkembangan
paham HAM dan peradaban umat manusia.
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan
negara secara demokratis dan modern.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan
konstitusional dan kewajiban negara mewujudkan
kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan
bangsa, menegakan etika, moral dan solidaritas
dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan
bernegara sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan
negara sejahtera;
6. Menyempurnakan aturan dasar mengenai
kehidupan bernegara dan berbangsa.
2. Sistematika UUD1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen
Perbedaan sistematika UUD 1945
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN

1. Pembukaan 4 alinea 1. Pembukaan 4 alinea


2. Batang tubuh 2. Batang tubuh
o 16 bab o 21 bab
o 37 pasal o 73 pasal
o 49 ayat o 170 ayat
o 4 pasal aturan o 3 pasal aturan
peralihan peralihan
o 2 ayat aturan tambahan o 2 pasal aturan
tambahan
E.PEMBUKAAN UUD 1945
Makna Pembukaan UUD 1945
1. Makna Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea Pertama
(I)
Pada alinea pertama terkandung suatu dalil objektif,
yatu penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Dengan
demikian, penjajahan harus dihapus agar semua
bangsa di dunia dapat mendapatkan hak
kemerdekaannya sebagai bentuk penerapan dan
penegakan hak asasi manusia.
Selain itu juga terkandung pernyataan subjektif yaitu
partisipasi bangsa Indonesia untuk membebaskan
diri dari penjajahan
2. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 PADA
ALINEA KEDUA (II)

Dalam alinea kedua (II) juga mengandung


adanya ketetapan dan penajaman penilaian
yang dengan menunjukkan bahwa
Perjuangan pergerakan di Indonesia telah
sampai pada tingkat yang menentukan
Momentum yang kini telah dicapai harus
dimanfaatkan dalam menyatakan kemerdekaan
Kemerdekaan tersebut bukan merupakan
tujuan akhir melainkan harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, adil, dan makmur
3. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 PADA
ALINEA KETIGA (III)

Alinea ketiga menggambarkan adanya


keinginan kehidupan yang berkesinambungan,
keseimbangan antara kehidupan yang spritual
dan juga material serta keseimbangan antara
kehidupan dunia dan juga akhirat.
Motivasi spirtual yang luhur serta suatu
pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.
Ketawaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat rida-Nyalah
bangsa Indonesia yang berhasil dalam
perjungan mencapai kemerdekaannya.
4. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 PADA
ALINEA KEEMPAT (IV)

Dalam alinea keempat menegaskan


mengenai beberapa hal antara lain sebagai
berikut :
– Fungsi dan Tujuan negara Indonesia
yaitu :
– Susunan dan bentuk negara, yaitu republik
kesatuan
– Sistem pemerintahan negara indonesia
adalah
2.POKOK-POKOK PIKIRAN
PEMBUKAAN UUD 1945
Pokok Pikiran I menyatakan, bahwa negara
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia berdasarkan atas persatuan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Ini sekaligus berarti, dalam Pembukaan UUD
1945 diterima aliran pengertian (paham) negara
persatuan, negara yang melindungi dan meliputi
segenap bangsa seluruhnya, mengatasi segala paham
golongan dan perseorangan. Aliran inilah yang
kemudian dikenal sebagai paham negara persatuan
(integralistik atau kekeluargaan). Tampak di sini, bahwa
pokok pikiran ini identik dengan Sila ke-3 dari
Pancasila.

Pokok Pikiran III menyatakan, bahwa negara
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan
danpermusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu,
sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang
Dasar harus berdasarkan kedaulatan dan berdasar atas
permusyawaratan perwakilam. Di sini secara jelas
tampak bahwa pokok pikiran ini identik dengan Sila ke-
4 dari Pancasila.
Pokok Pikiran IV menyatakan, bahwa negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu,
Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintahan dan lain-lain penyelenggara
3.HAKIKAT DAN KEDUDUKAN
PEMBUKAAN UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi
b. Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum
Indonesia
c. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental
d. Pembukaan UUD 1945 mempumyai kedudukan yang
tetap,kuat ,dan tidak berubah
e. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan
pancasila,batang tubuh UUD 1945,dan proklamasi
kemerdekaan
1. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila
Pancasila merupakan unsur penentu berlakunya
tertib hukum Indonesia. Dengan demikian Pancasila
merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945.
2. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945
DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945
Pembukaan mempunyai kedudukan sebagai Pokok
kaidah Fundamental negara Republik Indonesia,
dengan demikian Pembukaan memiliki kedudukan
yang lebih tinggi daripada Pasal-pasal UUD 1945.
3)Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan
Proklamasi Kemerdekaan
Keduanya merupakan suatu rangkaian yang tidak
dapat dipisah-pisahkan.
Ditetapkannya Pembukaan UUD 1945 pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI merupakan
realisasi dari alinea/bagian kedua Proklamasi 17
Agustua 1945.
Pembukaan UUD pada hakekatnya merupakan
pernyataan kemerdekaan secara terperinci.
F.SISITEM PEMERINTAHAN NEGARA
MENURUT UUD 1945(HASIL
AMANDEMEN 2002)
1. Indonesia negara berdasarkan atas
hukum(Rechstaat)
2. Sistem konstitusional
3. Kekuasaan negara tertinggi di tangan rakyat
4. Presiden penyelenggara pemerintahan negara
tertinggi selain MPR dan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawabkepada DPR
6. Menteri negara ialah pembantu presiden,dan
menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
G.LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
MENURUT UUD 1945
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakila Daerah (DPD)
5. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
6. Bank Sentral
7. Badan Pengawas Keuangan (BPK)
8. Mahkamah Agung (MA)
9. Komisi Yudisial (KY)
10.Mahkamah Konstitusi
Struktur ketatanegaraan pasca amandemen UUD 1945
Kesimpulan Sistem ketatanegaraan dengan
berdasarkan pada nilai- nilai dan yang
berhubungan dengan Pancasila, dapat
menjadikan karakter suatu bangsa memiliki
moral yang sesuai dengan yang tercermin
dalam sila-sila Pancasila.Jika dalam suatu
pemerintahan terdapat banyak penyimpangan
dan kesalahan yang merugikan bangsa
Indonesia, itu akan membuat sistem
ketatanegaraan Indonesia berantakan dan
begitupun dengan bangsanya sendiri.
Saran Negara Indonesia dan masyarakat
Indonesia dengan ketatanegaraannya berdasar
pada Pancasila akan membawa dampak positif
bagi terbentuknya bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai