Anda di halaman 1dari 20

MODUL 2

KEPUTUSAN
INVESTASI
&
PENDANAAN
KEGIATAN BELAJAR 1

KEPUTUSAN
INVESTASI
Metode Penilaian investasi :
1. NET PRESENT VALUE (NPV) = metode yang memperhitungkan pola cash flow dari suatu investasi dalam
kaitannya dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.
NPV = PV penerimaan – PV pengeluaran

2. PROFITABILITAS INDEKS (PI) = merupakan perbandingan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.
PI = PV kas masuk : PV kas keluar

3. PAYBACK PERIOD (PP) = metode yang menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui yang dihasilkan dalam setiap periode.

4. AVERAGE RATE OF RETURN (ARR) = metode yang menggunakan angka keuntungan menurut akuntansi dan
dibandingkan dengan rata-rata nilai investasi.
ARR = (rata-rata laba setelah pajak : rata-rata investasi) x 100%

5. INTERNAL RATE OF RETURN = metode menentukan discount rate.


5. Internal Rate of Return (IRR) = metode yang menentukan discount rate (tingkat diskon) yang dapat
mempersamakan present value of proceeeds dengan outlays (pengeluaran) sehingga NPV = 0 (nol).
Outlays = A1 + A2 + ... + An
1+r1 1 + r2 1+r n
Metode depresiasi garis lurus = penyusutan garis lurus = straight line method = suatu metode
penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan tetap per tahunnya sama hingga akhir umum
ekonomi aktiva tetap tersebut.
Laba bersih setelah pajak = earning after tax
KASUS 1:
Proyek A dan B = metode garis lurus.
Proyek A dan B = usia ekonomis 6 tahun.
Arus kas = laba bersih setelah pajak + depresiasi
Depresiasi per tahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis
Depresiasi pertahun:
Proyek A = (60.000.000 – 0) : 6 = 10.000.000
Proyek B = (72.000.000 – 0) : 6 = 12.000.000
Net Cash Inflow = proyeksi laba setelah pajak + depresiasi
Discount Factor = 1 atau pakai tabel A1 dengan discount rate 10%
1 + rn
Present Value of Net Cash Inflow = discount factor + net cash flow
Jumlah PV = jumlah present value dari tahun 1 sampai ke n.
PV pengeluaran = investasi awal
NPV = Jumlah PV – PV Pengeluaran
Untuk proyek A dapat menggunakan discount factor dari tabel A2 karena net cash inflownya per tahunnya SAMA.

PROFITABILITAS INDEKS = PI = (PV kas masuk : PV kas keluar) = (PV penerimaan : PV pengeluaran)

PAYBACK PERIOD = PP = metode berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal.
Misal proyek B dengan investasi awal 72.000.000.
Penerimaan tahun 1 = 45.000.000
Penerimaan tahun 2 = 22.000.000
Penerimaan tahun 3 = 20.000.000
Maka 72.000.000 – (45.000.000 + 22.000.000) = 5.000.000
PP proyek B = tahun ke 2 + ( 5.000.000 x 12 bulan) = 2 tahun + 3 bulan.
20.000.000
PAYBACK PERIOD yang melibatkan discount factor, misal proyek A (halaman 2.7)
PV Penerimaan Akumulasi (Komulatif)
Tahun 1 18.181.800.000 18.181.800.000
Tahun 2 16.529.000.000 18.181.800.000 + 16.529.000.000 =
34.710.800.000
Tahun 3 15.026.200.000 49.737.000.000
Tahun 4 13.660.200.000 63.397.200.000
Investasi proyek A sebesar 60.000.000
Maka 60.000.000 - 49.737.000.000 = 10.263.000.000
PP proyek A = tahun ke 3 + (10.263.000.000 x 12 bulan) = 3 tahun + 9 bulan 0,5 hari
13.660.200.000
AVERAGE RATE OF RETURN (ARR).
ARR = (rata-rata laba setelah pajak : rata-rata investasi) x 100%
ARR untuk proyek A (halaman 2.10)
ARR = (10.000.000 : 30.000.000) x 100% = 33,3%
Investasi awal 2 = Investasi awal 1 – depresiasi 1
Investasi akhir = investasi awal - depresiasi
Rata – rata investasi = (investasi awal + investasi akhir) : 2
Proyeksi laba setelah pajak ada di soal.
5. INTERNAL RATE OF RETURN = metode menentukan discount rate yang dapat mempersamakan presnt
value of proceeds dengan outlays (pengeluaran) sehingga NPV = 0.
Outlays = A1 + A2 + ...... + An
1 + rn 1 + rn 1 + rn

Kriteria teknik penilaian dalam berinvestasi:


Net Present Value = positif dan paling besar
Profitabilitas Indeks = indeks yang paling besar
Payback Period = jangka waktu yang paling pendek
Payback Period dengan memperhitungkan PV atau tingkat bunga = jangka waktu yang paling
pendek.
Average Rate of Return = % paling besar.
Internal Rate of Return = % paling besar.
KEGIATAN BELAJAR 2

INTERAKSI
KEPUTUSAN
INVESTASI
DENGAN
KEPUTUSAN
PENDANAAN
Pemilihan investasi yang menguntungkan merupakan masalah keputusan investasi, sedangkan
penggunaan sumber dana yang berbeda-beda merupakan hasil keputusan pendanaan.

Sehingga permasalah tersebut disebut interaksi keputusan investasi dengan keputusan


pendanaan.
Cara mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan:
1. Metode Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau
WACC) = biaya semua uang yang diinvestasikan dalam bisnis.
2. Metode Adjusted Present Value (APV) = metode penilaian yang digunakan untuk
menghitung nilai suatu proyek atau perusahaan jika dibiayai hanya dengan ekuitas
atau hutang.
A. BIAYA MODAL SENDIRI
Rumus Capital Aset Pricing Model (CAPM):
Ri = ke = Rf + [ (Rm – Rf). ßi ]
Ri = tingkat keuntungan yang layak untuk saham i (dalam satuan %).
Rf = tingkat keuntungan bebas risiko (dalam satuan %).
Rm = tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar) (dalam satuan %).
ßi = Beta (risiko) saham i.
Semakin besar ßi maka semakin besar tinggi Ri dan Ri merupakan biaya modal sendiri
yang diberi notasi ke.
Seandainya proyek direncanakan dibiayai dengan proporsi utang yang berbeda dengan proporsi
utang sewaktu diperoleh taksiran beta maka menggunakan rumus:

ßiu = ßi
1 + [ (1 – t ) ( B / S) ]

ßiu = beta seandainya perusahaan tidak menggunakan utang.


ßi = beta seandainya perusahaan menggunakan utang tertentu = risiko saham i.
B = nilai pasar utang
S = nilai pasar modal sendiri
t = tarif pajak penghasilan
Misalkan B / S = 1 maka artinya utang yang dipergunakan sama besarnya dengan nilai
modal sendiri.
Menaksir biaya modal sendiri menggunakan pendekatan CASH FLOW.
Po = Di
ke - g
Po = harga saham saat ini
Di = dividen yang diharapkan pada tahun ke i
ke = biaya modal sendiri (dalam bentuk %)
g = pertumbuhan laba dan juga dividen.
Penyesuaian ke (modal sendiri) terhadap rasio utang yang digunakan.
ke = keu + (keu – kd) (1 – t) (B/S)
ke = biaya modal sendiri pada saat perusahaan menggunakan utang.
keu = biaya modal sendiri pada saat perusahaan tidak menggunakan utang.
kd = biaya utang
B = nilai pasar utang.
S = nilai pasar modal sendiri.
t = tarif pajak penghasilan.
B. BIAYA UTANG (COST OF DEBT)
Biaya utang = besarnya biaya yang harus ditanggung perusahaan karena menggunakan
dana yang berasal dari pinjaman.
Untuk menaksir berapa besarnya biaya utang tsb memakai konsep PRESENT VALUE
kd = biaya hutang (satuan %)
Angka persentase pada kd disebut Yield to maturity = tingkat keuntungan yang diperoleh
oleh para pemilik obligasi apabila obligasi tsb dipegang mereka ampai dengan jatuh tempo.

Pembayaran bunga bersifat tax deductible dan penaksiran arus kas untuk penilain
profitabilitas investasi didasarkan atas setelah kena pajak, maka biaya utang disesuaikan
dengan pajak.
kd = kd (1 – t)
kd = biaya utang setelah kena pajak.
t = tarif pajak
Selain faktor pajak, faktor biaya floatation (emisi) juga dipertimbangkan, misal apabila dalam
penerbitan obligasi tsb dikeluarkan biaya floatation (emisi) 20.000 per lembar maka dari
980.000 yang dibayar pemodal maka 980.000 – 20.000 = 960.000 yang diterima perusahaan.
Biaya floatataion menyebabkan kd bertambah sedikit lebih besar.
C. BIAYA SAHAM PREFEREN.
SAHAM PREFEREN = saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk
menerima dividen dalam jumlah tertentu berapapun laba atau rugi perusahaan.
Kp (satuan %) = biaya saham preferen = D / P
D = dividen yang ditagih setiap tahun
P = harga pasar saham preferen tsb
Biaya saham preferen tidak disesuaikan dengan pajak.
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang perlu dihitung biaya modal dari masing-masing sumber
pendanaan, yaitu: contoh proyek A (halaman 2.26 - 2.27)
1. Biaya modal sendiri (satuan %) = ke.
2. Biaya saham baru = ks = ke : (100% - biaya preferen atau emisi)
3. Biaya hutang setelah pajak (satuan %) = kd = kd (1 – pajak penghasilan)
4. Komposisi dari sumber dana, misal
Sumber dana (total 60.000.000) terdiri atas:
Laba yang ditahan = 10.000.000 maka komposisi 10.000.000 : 60.000.000 x 100% =16,7%.
Emisi saham baru = 30.000.000 maka komposisi 30.000.000 : 60.000.000 x 100% =50%.
Utang = 20.000.000 maka komposisi 20.000.000 : 60.000.000 x 100% =33,3%.
5. Rata-Rata Tertimbang = komposisi x biaya modal setelah pajak.
6. Biaya modal rata-rata = ko = jumlah total dari Rata-Rata Tertimbang

.
.

Anda mungkin juga menyukai