Anda di halaman 1dari 23

Masa

Disintegrasi
(1000-1250 M)
Kelompok 3
MEMBAHAS TENTANG…
Dinasti-dinasti yang memerdekan diri dari Baghdad

Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan

Perang salib

Sebab-sebab kemunduran pemerintahan Bani Abbas


ANGGOTA

01
02
03
ANGGOTA

01 Hafiza Haitami 02 Raga Tondi Lubis

03 Divia Inge Salsabila


01
Dinasti-Dinasti yang Memerdekakan Diri
dari Baghdad
Sebab-Sebab
Di akhir zaman masa periode bani ummayah Kekuatan militer abbasiyah pada masa itu
sebenarnya sudah terjadi disintegrasi dalam mengalami kemunduran, dan sebagai gantinya para
bidang politik akan tetapi berbicara mengenai pekerja dinasti abbasiyah mempekerjakan orang
politik dan sejarah islam, terlihat jelas perbedaan orang yang ahli di bidang militer, khususnya tentara
di masa pemerintahan bani Abbas dan bani turki dengan sistem perbudakan baru.Pengangkatan
Umayyah. Adanya wilayah kekuasaan yang militer turki itulah yang menjadi ancaman besar
dimiliki oleh bani Umayyah dari awal berdiri terhadap kekuasaan khalifah apalagi pada pertama
hingga masa keruntuhan sudah sangat sejajar pemerintahan abbasiyah sudah muncul fanatisme
dengan batas-batas kekuasaan wilayah islam. Hal kebangsaan berupa gerakan syu'ubiyah
ini lah yang tidak dimiliki oleh pemerintah bani (kebangsaan /anti arab) . Gerakan inilah yang banyak
Abbas. Karena itulah kekuasaan dinasti ini tidak memberikan pengaruh yang dapat di rasakan di
diakui oleh bangsa spanyol dan juga afrika Utara. dalam kehidupan sehari hari sehingga khalifah akan
bahaya politik dan fanatisme.
Bangsa Persia Bangsa Turki
a. Thahiriyyah di Khurasan, (205-259 H/820-872 a. Thuluniyah di Mesir, (254-292 H/837-
M). 903 M).
b. Shafariyah di Fars, (254-290 H/868-901 M). b. Ikhsyidiyah di Turkistan, (320-560
c. Samaniyah di Transoxania, (261-389 H/873- H/932-1163 M).
998 M). c. Ghaznawiyah di Afghanistan, (351-585
d. Sajiyyah di Azerbaijan, (266-318 H/878-930 H/962-1189 M).
M). d. Dinasti Seljuk dan cabang-cabangnya
e. Buwaihiyyah, bahkan menguasai Baghdad,
(320-447H/932-1055 M).
Cabang-Cabang Dinasti Seljuk
1. Seljuk Besar atau Seljuk Agung, didirikan oleh Rukn Al-Din Abu Thalib Tughrul Bek ibn
Mikail ibn Seljuk ibn Tugaq. Seljuk ini menguasai Baghdad dan memerintah selama sekitar
93 tahun (429-522H/1037-1127 M).
2. Seljuk Kirman di Kirman, (433-583 H/1040-1187 M).
3. .Seljuk Syria atau Syam di Syria, (487-511 H/1094-1117 M).
4. Seljuk Irak di Irak dan Kurdistan, (511-590 H/1117-1194 M).
5. Seljuk Rum atau Asia kecil di Asia Kecil, (470-700H/1077-1299 M).
Bangsa Kurdi Bangsa Arab
a. Al-Barzuqani, (348-406 H/959-1015 M). a. Idrisiyah di Marokko, (172-375 H/788-985 M).
b. Abu Ali, (380-489 H/990-1095 M). b. Aghlabiyyah di Tunisia (184-289 H/800-900 M).
c. Ayubiyah, (564-648 H/1167-1250 M). c. Dulafiyah di Kurdistan, (210-285 H/825-898 M).
d. Alawiyah di Tabaristan, (250-316 H/864-928 M).
e. Hamdaniyah di Aleppo dan Maushil, (317-394
/*1002 M).
f. Mazyadiyyah di Hillah, (403-545 H/1011-1150 M.
g. Ukailiyyah di Maushil, (386-489 H/996-1095 M).
Yang mengaku dirinya h. Mirdasiyyah di Aleppo, (414-472 H/1023-1079 M.
sebagai khalifah
a. Umawiyah di Spanyol
b. Fathimiyah di Mesir.
Faktor-Faktor yang
Menyebabkan Kemunduran
Bani Abbas
1. Luasnya wilayah kekuasaan daulat Abbasiyah sementara
komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan.
Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya di kalangan
para penguasa dan pelaksana pemerintahan sangat rendah.
2. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata,
ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
3. Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang
dikeluarkan untuk tentara bayaran sangat besar. Pada saat
kekuatan militer menurun, khalifah tidak sanggup
memaksa pengiriman pajak ke Baghdad.
02
Perebutan Kekuasaan
di Pusat
Pemerintahan
Faktor Penyebab Perebutan Kekuasaan di Pusat Pemerintahan
1. Luasnya wilayah kekuasaan daulah yang sulit dikomunikasikan dengan daerah
taklukan
2. Tingkat saling percaya di kalangan para penguasa dan pelaksana pemerintahan
yang rendah
3. Kecenderungan penguasa untuk hidup mewah dan kelemahan khalifah dalam
memimpin roda pemerintahan.
4. Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan, dengan membiarkan jabatan tetap
dipegang Bani Abbas, karena khalifah sudah dianggap sebagai jabatan
keagamaan yang sakral dan tidak bisa diganggu gugat lagi, sedangkan kekusaan
dapat didirikan di pusat maupun daerah yang jauh dari pusat pemerintahan
dalam bentuk dinasti-dinasti kecil yang merdeka.
Hal-Hal yang Terkait dengan Perebutan Kekuasaan
1. Persaingan di antara keluarga: Perebutan daerah kekuasaan yang luas dapat membuat
terjadinya persaingan di antara keluarga penguasa
2. Konflik internal: Konflik internal berkepanjangan yang terjadi dalam istana dapat
menimbulkan respons buruk dari masyarakat
3. Luasnya wilayah: Luasnya wilayah kekuasaan dapat menyulitkan komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan pemerintah pusat tidak bisa
mengontrol kegiatan pemerintah daerah
4. Perilaku amoral: Perebutan kekuasaan dapat diperburuk dengan perilaku amoral yang
ditunjukkan para penguasa dan pembesar istana
5. Kesulitan mempersatukan berbagai faham keagamaan: Kelompok-kelompok yang
menjadikan pemerintahan sebagai ajang perebutan kekuasaan dapat mengalami kesulitan
untuk mempersatukan berbagai faham keagamaan yang ada.
03
Perang Salib
Dilatarbelakangi oleh Gerakan ekspansi yang
dilakukan Alp Arselan yaitu peristiwa
Manzikart pada tahun 464 H. Dengan 15.000
prajurit yang telah mengalahkan tentara
Romawi berjumlah 200.000 orang, terdiri dari
Romawi, Ghuz, Al-Akraj, Al-Hajr, Prancis, dan
Armenia.
Tiga Periode Perang Salib
Periode Pertama
- 18 Juni 1097 tentara salib berhasil menaklukan Nicea
- 1098 menguasai Raha, Antiochea (Bahemond menjadi Raja)
- 15 Juli 1099 berhasil menduduki Bait Al-Maqdis
- Menguasai kota Akka (1104), Tripoli (1109), Tyre (1124)

1095-1144
1144-1192
1192-1291
Tiga Periode Perang Salib

1095-1144 1144-1192
1192-1291

- 1149 Nuruddin Zanki berhasil merebut Kembali Antiochea


Periode Kedua - 1151 seluruh Adessa dapat direbut Kembali
- 1174 Nuruddin wafat
- 1187 Yerusalem direbut Kembali oleh Shalah Al-Din
Tiga Periode Perang Salib
Periode ketiga
- Tentara salib dipimpin oleh Raja Jerman Frederick II.
- 1219 berhasil menduduki Dimyat
- 1247, kaum Muslimin berhasil merebut Kembali Palestina

1095-1144 1144-1192 1192-1291


Sebab-Sebab Kemunduran Pemerintahan Bani Abbas

Persaingan Konflik
antarbangsa keagamaan

Ancaman dari Kemerosotan


luar ekonomi

04
Faktor Internal & Eksternal
Faktor Internal Faktor Eksternal
1. Perebutan kekuasaan di pusat 1. Luasnya wilayah kekuasaan yang
pemerintahan antara keluarga menyulitkan komunikasi antara
penguasa pemerintah pusat dengan
2. Konflik internal berkepanjangan dalam pemerintah daerah
istana 2. Berdirinya dinasti-dinasti kecil
3. Kesulitan mempersatukan berbagai 3. Invasi militer asing seperti Perang
faham keagamaan Salib dan Serangan Mongolia
4. Perilaku amoral yang ditunjukkan para
penguasa dan pembesar istana
5. Kemerosotan perekonomian
Daftar Pustaka
Abbad, W., & Suratno. (2019). Kebudayaan Islam. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Khazanah. (2023). Penyebab Runtuhnya Dinasti Abbasiyah, Dinasti Kedua dalam Sejarah Islam. DetikHikmah.
Yatim, B. (1993). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai