Anda di halaman 1dari 11

PBB Sektor Perkebunan

Objek PBB Sektor Perkebunan


Kawasan perkebunan meliputi :
PBB Sektor Perkebunan: 1. Areal yang tercantum dalam izin dan
PBB yang dikenakan atas bumi 2. Areal diluar izin yang merupakan satu
dan/atau bangunan yang berada kesatuan yang digunakan untuk kegiatan
dalam kawasan perkebunan perkebunan dan secara fisik tidak
terpisahkan.
Objek PBB Sektor Perkebunan:
Bumi (permukaan bumi/tanah) Disebut secara fisik tidak terpisahkan
dan/atau bangunan yang berada apabila:
dalam kawasan perkebunan 3. Memiliki 1 atau lebih titik koordinat yang
sama dengan areal perkebunan atau
4. Tehubung dengan sungai, jembatan, jalan,
atau parit
Tidak Termasuk Objek PBB Perkebunan
Objekyang berada dalam kawasan perkebunan yang tidak
dikenakan PBB Perkebunan, meliputi:
1. Areal yang telah diberikan Izin Usaha Perkebunan-Pengolahan
2. Areal yang termasuk dalam Pasal 3 ayat (1) UU PBB, misalnya
dipergunakan untuk kuburan, tempat ibadah dll
3. Areal yang dipunyai haknya dan/atau dimanfaatkan
sepenuhnya secara nyata dan sah oleh selain SP/WP. Misalnya
dikuasai oleh pihak lain
Bumi sebagai objek PBB perkebunan
Bumi sebagai objek PBB Perkebunan meliputi:
1. Areal Produktif Perkebunan merupakan areal yang telah ditanami tanaman
perkebunan, meliputi tanah dan pengembangan tanah berupa tanaman;
2. Areal Belum Produktif Perkebunan merupakan areal yang belum ditanami
tanaman perkebunan, meliputi areal yang belum diolah, areal yang sudah diolah
tetapi belum ditanami, dan areal pembibitan;
3. Areal Tidak Produktif Perkebunan merupakan areal yang tidak dapat diusahakan
untuk kegiatan usaha perkebunan;
4. Areal Pengaman Perkebunan merupakan areal yang dimanfaatkan sebagai
pendukung dan pengaman kegiatan usaha perkebunan; dan
5. Areal Emplasemen Perkebunan merupakan areal yang di atasnya dimanfaatkan
untuk bangunan serta fasilitas penunjangnya
Mengitung NJOP Areal Produktif
Nilai tanah areal produktif merupakan hasil penjumlahan antara nilai tanah itu sendiri
dengan nilai pengembangan tanahnya .
 Nilai tanah dihitung berdasarkan pendekatan data pasar
 Pengembangan Tanah dihitung berdasarkan Biaya Investasi Tanaman (BIT)

Contoh Penghitungan NJOP Areal Produktif Perkebunan


Umur Luas Areal Nilai Tanah BIT Jumlah Nilai
Tanaman (M2) (Rp/M2) (Rp/M2) Tanah (Rp)
(Th)
1 200.000 15.000 4.004 3.800.800.000
2 300.000 15.000 5.161 6.048.300.000
3 250.000 15.000 6.424 5.356.000.000
Jumlah 750.000 15.205.100.000
Menghitung NJOP Areal Belum Produktif
Areal belum produktif perkebunan, terdiri dari:
1. Areal belum diolah
2. Areal sudah diolah tetapi belum ditanami
3. Areal pembibitan
Contoh penghitungan Nilai areal belum produktif
Luas areal Nilai Jumlah Nilai
Areal
(M2) (Rp/M2) (Rp)
Belum diolah 2.000.000 4.000 8.000.000.000
Sudah diolah tetapi belum dianami 50.000 7.000 350.000.000
Pembibitan 20.000 10.000 200.000.000
Jumlah 2.070.000 8.550.000.000
Menghitung NJOP Areal Tidak Produktif
Areal tidak produktif antara lain:
1. Rawa
2. Sungai
3. Jurang
4. Dll area yang tidak dapat dimanfaatkan
Contoh penghitungan Nilai areal tidak produktif
Luas areal Nilai Jumlah Nilai
Areal
(M2) (Rp/M2) (Rp)
Rawa 5.000 150 750.000
Sungai 12.000 150 1.800.000
Jurang 2.300 150 345.000
Jumlah 19.300 2.895.000
Menghitung NJOP Areal Pengaman
Areal pengaman dalam kawasan perkebunan
dapat berupa:
1. Jalan tanah/jalan yang diperkeras
2. Parit
3. Tanggul
Contoh penghitungan NJOP areal pengaman
Luas areal Nilai Jumlah Nilai
Areal
(M2) (Rp/M2) (Rp)
Jalan diperkeras 25.000 8.500 212.500.000
Parit 4.000 150 600.000
Tanggul 500 150 75.000
Jumlah 29.500 213.175.000
Menghitung NJOP Areal Emplasemen
Areal Emplasemen melputi tanah Contoh penghitungan NJOP Bangunan Emplasemen
dan bangunan. Luas Nilai
Bangunan dalam areal No. Jenis Penggunaan Bangunan (JPB) Bangunan Bangunan (Rp)
emplasemen perkebunan antara (M2)
lain: 1 Kantor 200 400.000.000
1. Gudang 2 Gudang 2.000 2.400.000.000
2. Pabrik 3 Pabrik 2.000 2.400.000.000
3. Kantor 4 Mess 300 450.000.000
4. Mess 5 Poliklinik 150 300.000.000
5. Sarana Olah Raga 6 Sarana olah raga 200 300.000.000
6. Poliklinik Jumlah 4.850 6.250.000.000
7. Tangki
8. Elipad
9. Jembatan Misalkan, Luas tanah emplasemen 25.000 dengan Nilai
10. Pelabuhan sebesar Rp500.000.000
11. Dll bangunan penunjang
Menghitung PBB Terutang Sektor
Perkebunan
Berdasarkan contoh penghitungan Nilai
masing-masing areal di atas, maka Objek Pajak Luas (M2) NJOP (Rp)
(Rp/M2)
besarnya PBB Terutang atas
perkebunan tersebut dapat Bumi 2.893.800 8.456 24.471.170.000
dihitung sbb: Bangunan 4.850 1.288.660 6.250.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 30.721.170.000
NJOPTKP 12.000.000
NJOP sebagai dasar penghitungan 30.709.170.000
NJKP 40% x 30.709.170.000 12.283.668.000
PBB Terutang 0,5% x 12.283.668.000 61.418.340
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai