Anda di halaman 1dari 15

TARIF PAJAK

 Tarif, yi suatu pedoman dasar dlm menetapkan berapa


besarnya utang pajak orang pribadi/ badan dan sebagai
sarana keadilan dlm penetapan utang pajak.
T = Tb X Tr
T = Tax
Tb = tax base (dasar pengenaan pajak)
Tr = tax rates (tarif pajak)
 Macam-macam tarif:
1) Tarif Tetap
2) Tarif Proporsional (sebanding/sepadan)
3) Tarif progresif
4) Tarif degresif
5) Tarif Bentham
A. Tarif Tetap, yi tarif yang berupa suatu jumlah ttt yg
sifatnya tetap dan tidak dipengaruhi oleh besarnya
jumlah dasar pengenaan pajak, obyek pajak, dan subyek
pajak, ex tarif Bea meterai (UU 13/1985)

B. Tarif Proporsional (sebanding), suatu persentase


tunggal yg dikenakan terhadap semua obyek pajak
berapapun nilainya.
Jadi besar kecilnya pajak ditentukan oleh nilai dasar
pengenaan pajaknya, ex. PPN 10% (UU No.
18/2000)
 Dasar pemikiran: jika semua orang dikenakan pajak dlm
jumlah yg sama itu tidak adil, krn kenyataan
kemampuan mereka tidaklah sama, maka harus
dikenakan beban yang sebanding dg kemampuan
mereka masing-masing.

C. Tarif Progresif (meningkat), tarif yang berupa persetase


meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah yang
dikenai pajak.
Maka tarifnya berupa bebarapa persentase dan bukan
persentase tunggal. Ex. PPh UU 17/2000
 Contoh PPh Badan:
PKP Tarif
s/d 50 juta 10%
50 s/d 100 juta 15%
Di atas 100 juta 30%
 Contoh PPh orang pribadi:
s/d 25 juta 5%
25 s/d 50 juta 10%
50 s/d 100 juta 15%
100 s/d 200 juta 25%
Di atas 200 juta 35%

 Hitunglah PPh terutang untuk WP orang pribadi dan badan, jika masing-
masing punya PKP 250 juta.
PPh orang pribadi:
5% x 25 juta = 1.250.000
10% x 25 juta = 2.500.000
15% x 50 juta = 7.500.000
25% x 100 juta = 25.000.000
35% x 50 juta = 17.500.000
250 juta = 53.750.000
PPh Badan:
10% x 50 juta = 5.000.000
15% x 50 juta = 7.500.000
30% x 150 juta = 45.000.000
250 juta = 57.500.000

Penerapan tarif tsb tidak dilakukan secara absolut (flat rate), tapi secara
berlapis (bricket rate)
TARIF WP ORANG PRIBADI
Ketentuan Lama

T
A
R
I
F UU:BARU

7
CONTOH PERHITUNGAN
Penghasilan Bersih 50 juta Pe nghasilan Bersih 50 juta
25 jt X 5% = 1.250.000 50 jt X 5% = 2.500.000
25 jt X 10% = 2.500.000
3.750.000
UU Lama UU Baru
Penghasilan Bersih 100 jt Penghasilan Bersih 100 jt
25 jt X 5% = 1.250.000 50 jt X 5% = 2.500.000
25 jt X 10% = 2.500.000 50 jt X 15% = 7.500.000
50jt X 15% = 7.500.000 = 10.000.000
11.250.000

8
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Pengaturan mengenai penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dalam
UU No. 36 Tahun 2008 diatur dalam pasal 7 ayat 1. Dalam UU
No. 36 Tahun 2008, PTKP mengalami kenaikan dari UU PPh
sebelumnya. Pengaturannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk diri wajib pajak orang pribadi Rp 15.840.000,00
(dalam ketentuan UU PPh sebelumnya adalah Rp 13.200.000,00)
2. Tambahan untuk wajib pajak yang kawin Rp 1.320.000,00
(dalam ketentuan UU PPh sebelumnya adalah 1.200.000,00)
3. Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami Rp 15.840.000,00 (dalam
ketentuan UU PPh sebelumnya adalah 13.200.000,00)
4. Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat,
yang menjadi tanggungan, paling banyak tiga orang untuk setiap
keluarga adalah Rp 1.320.000,00 (dalam ketentuan UU PPh
sebelumnya adalah 1.200.000,00)
Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi

No
Lapisan Penghasilan
Tarif
1.
S.d. Rp 50.000.000,00
5%
2.
Di atas Rp50.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00
15%
3.
Di atas Rp250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00
25%
4.
Di atas Rp500.000.000,00
30%
pengenaan tarif pajak badan dikenakan dengan
tarif tunggal 28% pada tahun 2009, dan pada
tahun 2010 akan diturunkan menjadi 25%
berdasarkan pasal 17 ayat 2a. Bagi perusahaan
yang masuk bursa, tarif pajak masih diberi
pengurangan 5% dari tarif normal dengan
kriteria paling sedikit 40% sahamnya
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
(dimiliki masyarakat)
TARIF WP BADAN
Ketentuan Lama:

T
A UUBaru (UU 36/2008)
R  Tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009.
I  Mulai tahun 2010 diturunkan menjadi 25%.
F
Alasan Perubahan:
 Tarif tunggal selaras dengan prinsip netralitas dalam
pengenaan pajak atas WP badan.
 Tarif diturunkan secara bertahap untuk meningkatkan
daya saing dengan negara-negara lain dalam menarik
investasi luar negeri

12
 Vareasi dari tarif progresif:
1) Progresif – progresif, 10%, 15%, 30%
2) Progresif – proporsional, 5%, 10%, 15%
3) Progresif – degresif, 10%, 20%, 25%

D. Tarif Degresif, tarif yg berupa presetase yg menurun


seiring dengan meningkatnya jumlah yg dikenakan pajak.
 Vareasi dari tarif degresif:
1) degresif – progresif, 38%, 35%, 30%,20%, 5%
2) degresif – proporsional,25%,20%,15%, 10%,5%
3) degresif – degresif, 40%, 25%, 15%, 10%, 8%
E. Tarif Bentham, tarif proporsional dg suatu presentase tetap yg dikenakan
terhadap suatu jumlah yg melebihi batas minimum ttt.
Ex. PBB UU No. 12/1994
BPHTB UU No. 20/2000

Penghitungan PBB>
Rumus pajak= Tb x Tr
Tb = Dasar pengenaan pajak
Tr = tarif pajak (0,5%)
Dasar pengenaan pajak = NJOP – NJOPTKP
NJOPTKP ditetapkan setinggi-tingginya 12 juta untk tiap kab/kota oleh
Kanwil Dirjen pajak a.n. Menkeu dg mendengarkan pemerintah daerah
setempat (Kota Bandar Lampung 7 juta, LT 3 juta)
NJOP sebagai dasar pengenaan pajak ditentukan:
1. OP perkebunan, 40% dari NJOP
2. OP kehutanan, 40% dari NJOP
3. OP Pertambangan, 20% dari NJOP
4. OP lainnya:
1) 40% dari NJOP, jk NJOP sama/lebih dari satu M
2) 20% dari NJOP, jk NJOP kurang dari satu M

Hitunglah PBB untuk tuan Bowo yang punya tanah di Bandar Lampung
dengan luas 300m2. NJOP di wilayah itu adalah 150.000 ribu rupiah per
m2.
NJOP = 300 x 150.000 = 45.000.000
NJOPTKP = 7.000.000
= 38.000.000
PBB = tarif x Tb = 0,5% x (20% x 38.000.000)
= 1%o x 38.000.000
= 38.000

Anda mungkin juga menyukai