Referat - Patogenesis Dermatitis Atopik - Kelvin Thenedy 112019218
Referat - Patogenesis Dermatitis Atopik - Kelvin Thenedy 112019218
DERMATITIS ATOPIK
• Dermatitis atopic (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis kronik residif,
disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu terutama pada bayi (fase
infantile) dan fleksural ekstremitas (pada fase anak).
• Sering berhubungan dengan peningkatan serum IgE dan adanya riwayat atopi,
rhinitis alergi dan atau asma pada penderita atau keluarganya
EPIDEMIOLOGI
• Dapat mengenai semua kelompok usia, namun sebagian besar manifestasi klinis
muncul pada 1 tahun pertama kehidupan atau masa kanak-kanak.
• Di Negara berkembang, 10-20% anak menderita dermatitis atopic dan 60%
diantaranya menetap sampai dewasa.
• Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa prevalensi DA semakin bertambah
sejak perang dunia II, dimana 90% kasus DA memiliki onset sebelum usia 5 tahun.
• 60% penderita DA mulai memberikan gejala pada tahun perttama kehidupan dan
20% menjadi penyakit rekuren seumur hidup
ETIOPATOGENESIS
• Sistem imunitas tubuh merupakan proses pertahanan tubuh terhadap antigen yang
masuk
• Pada prinsipnya sistem imun bergantung pad tiga jenis sel imun yaitu: (a) antigen
presenting cell (APC), (b) antigen yang dapat dikenal sel, (c) sel yang membentuk
antibody.
• Produk yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut adalah makrofag/Langerhans, sel T
natural killer (NK), sel B dan sel T helper. Dermatitis atopic terjadi akibat aktivasi
sel T yang berlebihan.
FAKTOR GENETIK
• DA fase remaja dan dewasa biasanya terjadi pada usia diatas 13 tahun dan dapat
merupakan kelanjutan fase infantile atau fase anak
• Tempat predileksi mirip dengan fase anak, dapat meluas mengenai kedua telapak
tangan, jari-jari, pergelangan tangan, bibir, leher bagian anterior, scalp, dan
putting susu
• Manifestasi klinis bersifat kronis, berupa plak hiperpigmentasi, hyperkeratosis,
likenifikasi, ekskoriasi dan skuamasi. Rasa gatal lebih hebat saat istirahat, udara
panas dan berkeringat
KRITERIA DIAGNOSIS DA
Kriteria William
I. Harus ada
Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak <4 tahun pada
generasi-1 dalam keluarga)
Dermatitis fleksural (pipi, dahi dan paha bagian lateral pada anak <4 tahun)
Awitan di bawah usia 2 tahum (tidak dinyatakan pada anak <4 tahun)
KRITERIA DIAGNOSIS DA
Kriteria Hanifin-Rajka
Kondisi Ciri-ciri Skor
Luas Penyakit a. Fase anak
b. Fase infantile
- Terus menerus 3
Intensitas -Gatal ringan, kadang mengganggu 1
tidur di malam hari
C. Penilaian subjektif: dilakukan terhadap rasa gatal dan gangguan tidur. Untuk
kedua parameter tersebut pasien diminta menilai dengan menggunakan visual
analog scales dari 0 sampai 10. Penilaian berdasarkan kesimpulan analogi
derajat rasa gatal dan tidak bisa tidur selama 3 hari atau 3 malam terakhir.
Untuk anak usia di bawah 7 tahun pemberian nilai tidak dapat dipercaya,
sehingga tidak ikut dinilai.
D. Total nilai indeks SCORAD: ditetapkan dengan rumus: A/5+ 7B/2 + C. Pada
formula ini A adalah luas luka (0-100), B adalah intensitas (0-18), dan C adalah
gejala subjektif (0-20). Berdasarkan dari penilaian SCORAD dermatitis atopik
digolongkan menjadi:
INDEKS SCORE ATOPIC (SCORAD)
1. Dermatitis atopik ringan (skor SCORAD <15): perubahan warna kulit menjadi
kemerahan, kulit kering yang ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi sekunder.
• Pada fase bayi mirip dengan dermatitis seboroik, psoriasis, dan dermatitis popok
• Pada fase anak mirip dengan dermatitis numularis, dermatitis intertriginosa,
dermatitis kontak, dan dermatitis traumatika
• Pada fase dewasa mirip dengan neurodermatitis atau liken simpleks kronikus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pertimbangkan bebagai faktor yang mempengaruhi, upaya preventif atau terapi kausal
sesuai penyebab.
• Edukasi orang tua, pengasuh, keluarga dan pasien tentang DA, perjalanan penyakit
serta berbagai faktor yang mempengaruhi penyakit.
• Edukasi mengenai faktor yang bisa menjadi pencetus (tungau, debu, makanan, bahan
penyedap, kacang, susu sapi, telur, dan lainnya).
• Faktor psikologis seringkali berperan sebagai faktor pencetus atau sebaliknya. Bila
diperlukan pasien dapat dirujuk ke psikolog atau psikiater
EDUKASI DAN KONSELING
- Mandi 1-2 kali sehari dengan air hangat selama 10-15 menit
- Setelah mandi segera oleskan pelembab ke seluruh kulit kecuali kulit kepala
• Pada DA dengan derajat keparahan sedang dapat digunakan KS golongan VI, misalnya
desonid, triamsinolon asetonid, prednikarbat, hidrokortison butirat, flusinolon asetonid.
• Bila kondisi DA lebih parah dapat digunakan kortikosteroid golongan V, misalnya
flutikason, betametason 17 valerat, atau golongan IV, yaitu mometason furoat (MF), atau
aklometason.
• Dalam keadaan tertentu kortikosteroid topikal potensi kuat dapat digunakan secara
singkat (1-2 minggu). Bila DA sudah teratasi segera ganti dengan potensi sedang atau
lemah.
MEDIKAMENTOSA
• Dermatitis atopic (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis yang kronis
residif, disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu terutama pada
bayi (fase infantile) dan fleksural ekstremitas (pada fase anak). DA dapat terjadi
di semua kelompok usia mulai dari bayi sampai dewasa dengan gejala klinis dan
tempat predileksi yang khas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi DA
yaitu pajanan dari allergen dan riwayat atopi pada keluarga. Terapi dari DA
sendiri dapat diberikan terapi seperti pemberian pelembab, kortikosteroid,
penghambat kalsineurin dan antihistamin yang bertujuan untuk menghilangkan
inflamasi dan juga mengendalikan keluhan seperti gatal dan garukan yang dapat
memperburuk keadaan penyakit.