Referat Clarissa Adine - Atopic Dermatitis
Referat Clarissa Adine - Atopic Dermatitis
Dapat mengenai semua kelompok usia, namun sebagian besar manifestasi klinis
muncul pada 1 tahun pertama kehidupan atau masa kanak-kanak.
Di Negara berkembang, 10-20% anak menderita dermatitis atopic dan 60%
diantaranya menetap sampai dewasa.
Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa prevalensi DA semakin
bertambah sejak perang dunia II, dimana 90% kasus DA memiliki onset
sebelum usia 5 tahun.
60% penderita DA mulai memberikan gejala pada tahun pertama kehidupan dan
20% menjadi penyakit rekuren seumur hidup
Etiopatogenesis
DA merupakan hasil interaksi yang kompleks antara faktor internal dan eksternal
Faktor Internal, meliputi beberapa faktor: genetic, gangguan fungsi sawar kulit,
imunologis , dan psikologis.
Faktor Eksternal: lingkungan, misalnyai berbagai bahan iritan, polutan, allergen hirup
maupun makanan
Hubungan disfungsi sawar kulit dan
pathogenesis DA
● Sistem imunitas tubuh merupakan proses pertahanan tubuh terhadap antigen yang masuk.
● Umumnya pasien DA memiliki peningkatan jumlah eosinofil dan kadar serum
Immunoglobulin E (IgE).
● Kelainan imunopatogenesis utama DA berkaitan dengan sel T helper (Th), yang berfungsi
mengenali antigen dan mengatur respon imun seperti inflamasi, pertahanan terhadap
infeksivirus, serta proliferasi sel T dan B spesifik
● Produk yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut adalah makrofag/Langerhans, sel T natural killer
(NK), sel B dan sel T helper. Dermatitis atopic terjadi akibat aktivasi sel T yang berlebihan.
kromoson 1q21, dimana gen ini berperan dalam diferensiasi akhir epidermis.
● Gen kedua berhubungan dengan regulasi respon imun (Mutasi akan menyebabkan masuknya
protein antigen yang bersifat imunogenik ke dalam epidermis yang behubungan dengan DA).
● Kelompok gen kedua berhubungan dengan regulasi respon imun seperti sel T, presentasi
I. Harus ada
Riwayat perubahan kulit/kering di fosa kubiti, fosa popliteal, bagian anterior dorsum
pedis, atau seputar leher (termasuk kedua pipi pada anak <10 tahun)
Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak <4 tahun pada
generasi-1 dalam keluarga)
Dermatitis fleksural (pipi, dahi dan paha bagian lateral pada anak <4 tahun)
Awitan di bawah usia 2 tahum (tidak dinyatakan pada anak <4 tahun)
Kriteria Diagnosis DA
Kriteria Hanifin-Rajka
3 Mayor + 3 minor
b. Fase infantile
3
- Terus menerus 3
Intensitas -Gatal ringan, kadang 1
mengganggu tidur di malam hari
C. Penilaian subjektif: dilakukan terhadap rasa gatal dan gangguan tidur. Untuk
kedua parameter tersebut pasien diminta menilai dengan menggunakan
visual analog scales dari 0 sampai 10. Penilaian berdasarkan kesimpulan
analogi derajat rasa gatal dan tidak bisa tidur selama 3 hari atau 3 malam
terakhir. Untuk anak usia di bawah 7 tahun pemberian nilai tidak dapat
dipercaya, sehingga tidak ikut dinilai.
D. Total nilai indeks SCORAD: ditetapkan dengan rumus: A/5+ 7B/2 + C. Pada
formula ini A adalah luas luka (0-100), B adalah intensitas (0-18), dan C
adalah gejala subjektif (0-20). Berdasarkan dari penilaian SCORAD
dermatitis atopik digolongkan menjadi:
Indeks score atopic (SCORAD)
1. Dermatitis atopik ringan (skor SCORAD <15): perubahan warna kulit menjadi
kemerahan, kulit kering yang ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi sekunder.
- Mandi 1-2 kali sehari dengan air hangat selama 10-15 menit
- Setelah mandi segera oleskan pelembab ke seluruh kulit kecuali kulit kepala
- Cara pemakaian: menggunakan tangan, dioleskan tipis di seluruh permukaan kulit kecuali kulit
kepala, apabila kulit terkena air atau bahan lain dalam waktu kurang dari 5 menit setelah pengolesan,
prosedur diulang kembali
Medikamentosa