Anda di halaman 1dari 26

FILIAN TUHUMURY 102016036 , ANRI RICARDO PANGGABEAN 102017067, GABRIEL PONGLABBA

102017216 REBECCA OLIVIA HARYUNI 102016254 , SYIFA DWI NURUL ROHIM 102017042 ,
HOTMARIANI 102017111, CLARISSA ADINE 102017155 , RAHMAHANI AISYA PARMANA 102017212

B4
Seorang wanita berusia 60 tahun, dibawa ke
UGD RS dengan keluhan sangat nyeri pada
panggul kanan setelah jatuh di kamar mandi 2
jam yang lalu. Pasien tersebut terpeleset
sehingga terjatuh menyamping ke kanan dan
pangkal paha kanannya membentur lantai.
Setelah terjatuh, pasien tidak dapat bangun
untuk berdiri atau berjalan.
Wanita berusia 60 tahun merasa sangat nyeri
pada panggul kanan setelah jatuh di kamar
mandi 2 jam yang lalu.
Wanita 60 tahun
diduga mengalami
fraktur proximal femur
 Identitas: wanita berusia 60 tahun
 Keluhan utama: nyeri pada panggul kanan
setelah jatuh di kamar mandi 2 jam yang lalu
 Riwayat penyakit sekarang : pasien terpeleset
sehingga terjatuh menyamping ke kanan dan
pangkal paha kanan membentur lantai. Pasien
tidak dapat bangun untuk berdiri atau berjalan
 Riwayat pengobatan :-
 Riawayat penyakit dahulu :-
 Riwayat penyakit keluarga :-
 KU : tampak sakit berat, kesadaran
kompos mentis
 TTV : normal
 Status Lokalisasi:
-look: edema pada panggul
kanan, ekstermitas bawah sebelah
kanan tampak memendek dan
berada diposisi eksternal rotasi
-Palpasi: Nyeri (+)
-Move: Gerak aktif dan pasif (-)
RONTGEN bertujuan untuk menentukan luas/lokasi
fraktur pada posisi anterior, posterior, lateral

MRI
Memeriksa semua tulang, sendi, dan
jaringan lunak
-2 gambaran, anteroposterior
(AP) dan lateral
-Memuat dua sendi di
proksimal dan distal fraktur
-Memuat gambaran foto dua
ekstremitas, yaitu
ekstremitas yang cedera
maupun yang tidak terkena
cidera

*Berdasarkan foto Rontgen


yang telah dilakukan pada
coxae dextra dengan posisi
AP/lateral, ditemukan
gambaran fraktur transversa
femur dextra 1/3 proximal
dengan soft tissue swelling.
Berdasarkan adanya luka
yang berhubungan dengan
Gambaran khas pada
fraktur : daerah yang patah.
 Garis fraktur
 Pembengkakan
jaringan lunak
Berdasarkan bentuk garis
patah :
 Tingkat 0: fraktur biasa tanpa cedera
jaringan lunak sekitarnya.
 Tingkat 1: abrasi dangkal atau memar kulit
jaringan subkutan.
 Tingkat 2: fraktur berat, kontusio jaringan
lunak bagian dalam, pembengkakan.
 Tingkat 3: berat dengan kerusakan jaringan
lunak yang nyata dan ancaman sindroma
kompartement.
Fraktur tranversa femur dextra 1/3 proksimal
dengan soft tissue welling.
 Nyeri
 Pemendekan
 Deformitas
 Krepitus
 Pembengkakan dan perubahan warna
 Fraktur traumatik : trauma langsung & trauma
tidak langsung
 Fraktur Patologis : fraktur yang terjadi pada
tulang karena adanya kelainan/penyakit yang
menyebabkan kelemahan pada tulang. co: Tumor
tulang ,osteomielitis, mieloma multipel, kista
tulang, dll
 Fraktur Stress : terjadi karena trauma ringan tapi
berulang-ulang. Co: fraktur metatarsal , fraktur
fibula
Fraktur femur terjadi pada usia muda
dengan insidens sebanyak 8-9% dan
sering juga pada wanita yang berusia
75 tahun atau lebih. fraktur
subtrochanter femur banyak terjadi
pada wanita lansia dengan usia lebih
dari 60 tahun dimana tulang sudah
mengalami osteoporosis. Trauma yang
dialami wanita lansia biasanya jatuh
terpeleset di kamar mandi
Low Energy Trauma
•Sering terjadi pada pasien lanjut usia.
•Kasus tersering adalah tergelincir dan jatuh
dengan posisi fleksi tungkai sehingga dapat
menimbulkan fraktur femur.
•Pada golongan usia lanjut dapat terjadi
osteoporosis.

High Energy Trauma


•Sering terjadi pada pasien usia muda dengan
kasus kecelakaan lalu lintas.
•Bentuk fraktur tergantung dari beratnya dan
arah gaya tabrakan
1. Komplikasi dini :
Kerusakan arteri
Sindrom kompartemen
2. Komplikasi lanjut :
 Malunion
 Delayed union
 Nonunion
 Kekakuan sendi
 Medikamentosa : asam
mefenamat, dosis awal
500 mg kemudian
dianjurkan 250 mg tiap 6
jam

 Penatalaksanaan
kedaruratan :
pemasangan bidai: Untuk
membatasi/mencegah
gerakan sendi &
pemendekan agar tidak
terjadi nyeri serta
kerusakan jaringan lunak
selanjutnya
Penanganan pembedahan :
Reduction
Retaining
Open Reduction Interna Fixation (ORIF) :
melakukan pembedahan untuk memasukkan paku,
screw, pen kedalam tempat fraktur untuk
menguatkan/mengikat bagian-bagian tulang yang
fraktur secara bersamaan
 Menghindari trauma
 Mengurangi komplikasi yang lebih berat
 Mengkonsumsi vitamin D yang cukup
 Mendapat paparan sinar matahari yang
cukup
 Olahraga ringan yang teratur
Ad vitam: Bonam
Ad functionam : Dubia
Ad sanationam : Dubia ad malam
Fraktur tertutup femur dextra 1/3 proksimal
disebabkan oleh fraktur trauma karna wanita
tersebut jatuh dengan posisi menyamping dan
pangkal paha yang membentur lantai.
Penatalaksanaan yang dilakukan ORIF untuk
mengurangi gejala komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai