Anda di halaman 1dari 24

PENGENDALIAN KUSTA Kelompok A6

DENGAN PENDEKATAN Clarissa Adine


KEDOKTERAN KELUARGA 102017155
SKENARIO
• Seorang anak laki-laki beusia 14 tahun dibawa oleh ayahnya ke Puskesmas untuk
berobat.
• Terdapat bercak-bercak keputihan pada lengan dan punggung anaknya; dokter menduga
anak ini terkena kusta,karena ia berasal suatu wilayah yg memang endemis kusta.
• Dokter melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh anggota keluarga dan
kondisi rumah.
•Keluarga Bapak tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4m di pemukiman pandat penduduk.
Lantai rumah sebagian masih tanah.
• Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab. Di rumah itu
dihuni oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3 orang anaknya yang masing
masing berumur 14 tahun (laki-laki), 9 tahun (perempuan) dan 6 tahun (laki-laki).
Ternyata ibu dari anak-anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
RUMUSAN MASALAH
• Wilayah tersebut merupakan endemis kusta.
• Kondisi lingkungan kurang layak:
• Padat penduduk
• Ukuran rumah sempit (4x4m untuk 5 orang)
• Lantai rumah terbuat dari tanah
• Ventilasi kurang dan rumah lembab.

• Ibu menjadi sumber penularan karena kondisi rumah yang sempit.


• Keadaan sosio-ekonomi keluarga rendah.
Etiolo
gi
MINDMAP
Pengobata Epidemiolo
n gi

RM
Kesehata
Pencegaha n
n Keluarga

Upaya
promotif,
preventif
dan
kuratif
HIPOTESIS
• Tingginya angka kejadian kusta di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor host,
agent dan environment yang tidak seimbang.
SASARAN BELAJAR
1. Mampu menemukan dan mengenali masalah kesehatan keluarga.
2. Mampu memberikan penatalaksanaan masalah kesehatan keluarga secara bio-
psiko-sosial dengan pendekatan kelaurga.
3. Mampu melaksanakan usaha promotif, preventif dan kuratif terhadap host, agent
dan environment.
4. Mampu memberikan usulan pemutusan rantai penularan penyakit.
PERAN PUSKESMAS DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT
• Puskesmas : suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang berfungsi sebagai:
1. Pusat pembangunan kesehatan masyarakat
2. Pembina masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

• Mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan


masyarakat dalam wilayah kerjanya.
PENDEKATAN KELUARGA
SEBAGAI KEGIATAN
PUSKESMAS
• Meningkatkan jangkauan sasaran dan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga.
• Kegiatan yang dilakukan: pendataan dan upaya promosi kesehatan.
• Tujuan:
1. Puskesmas dapat mengenali masalah-masalah kesehatan yang dihadapi keluarga secara langsung
2. Memotivasi keluarga untuk memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan faktor risiko lainnya
yang merugikan kesehatan.
CIRI KEDOKTERAN
KELUARGA
1. Pelayanan kesehatan lini pertama
2. Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umum
3. Bersifat holistik dan komprehensif
4. Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan
5. Pendekatan keluarga
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Kusta ? •

Intraselular obligat
Saraf perifer sebagai
afinitas pertama, lalu
kulit dan mukosa traktus
respiratorius bagian atas,
kemudian dapat ke organ
lain kecuali susunan
saraf pusat

 Diagnosis
 Bakterioskopis
 Histopatologis
 Serologi
 Tes Lepromis
KLASIFIKASI LEPRA
MENURUT WHO
Bercak Putih  Uji Sensitivitas
(5A)
Alopecia
(Ada/tidak adanya rambut)

Atrofi Anestesi
(Tes perabaan, nyeri, rasa suhu)

Achromia Anhidrosis
(Hipopigmentasi/Hiperpigmentasi) (Ada/tidak adanya keringat)
EPIDEMIOLOGI
• Global (WHO, 2017) : 210 671 kasus baru (2.8 per 100
000 populasi) dilaporkan dari 159 negara.
• Prevalensi : 0.25 per 10 000 populasi, 192 172 kasus menjalani
pengobatan pada akhir 2017.
• 12 189 (6%) mengalami cacat (grade-2 disabilities, G2D)
• 60% kasus baru merupakan multibasiler (MB)
• 39% pasien adalah perempuan

• Data Kementrian Kesehatan RI mencatat pada tahun 2014


melaporkan angka kejadian kusta di Indonesia mencapai
17.025 kasus baru dengan 83,5% kasus diantaranya merupakan
tipe Multi Basiler (MB). Sedangkan pada tahun 2015 tercatat
sebanyak 17.202 kasus baru kusta dengan 84,5% kasus
diantaranya merupakan jenis Multi Basiler (MB). 6
FAKTOR EPIDEMIOLOGI
Agent Host Enviroment
• M. Leprae mempunyai • M. leprae masuk melalui • Kondisi rumah: pencahayaan,
afinitas terhadap sel saraf saluran pernapasan bagian ventilasi, kepadatan hunian
(Schwann cell) dan atas atau kontak kulit yang
retikuloendotelial. lama
• Waktu pembelahan lama (2-3 • Kekebalan tubuh
minggu) • Faktor fisiologik (pubertas,
• Dapat bertahan sampai 9 hari menopause, kehamilan, faktor
diluar tubuh manusia infeksi dan malnutirisi)
• Tumbuh optimal pada suhu • Keadaan sosial-ekonomi
27-30oC (cepat mati bila • Pendidikan
terkena sinar matahari).
• Banyak ditemukan di mukosa
hidung
MATA RANTAI PENULARAN
PENYAKIT KUSTA
KEGIATAN PROGRAM
PENANGGULANGAN KUSTA
Penemuan penderita
Pengobatan penderita
Pembinaan pengobatan
Pemeriksaan laboratorium
Pencegahan cacat

Pencatatan dan pelaporan


Penyuluhan kesehatan
Manajemen logistik
PENEMUAN PENDERITA
Penemuan secara pasif Penemuan secara aktif
• Pasien datang atas kemauan sendiri • Pemeriksaan kontak dengan kunjungan
ke rumah pasien
• Aspek yang menyebabkan pasien
terlambat berobat: • Rapid Village Survey
• Dari pasien: tidak mengerti gejala kusta, malu
untuk memeriksakan diri, jarak jauh dari sarana • Chase Survey
kesehatan
• Pemeriksaan anak sekolah
• Dari layanan kesehatan
DIAGNOSIS
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kepadatan hunian kamar tidur harus cukup untuk penghuni
Pencahayaan agar kumannya mati
Ventilasi terjadi pertukaran udara yg baik
Kondisi rumah bersih (debu=bakteri)
Kelembaban udara yg nyaman 60% dengan temperature kamar

22-30 derajat
PENATALAKSANAAN
• Kelompok yang membutuhkan MDT:
1. Pasien yang baru didiagnosis dan belum pernah mendapat MDT
2. Pasien ulangan (relaps, masuk kembali setelah default, ganti klasifikasi,
pindah)

• Efek samping dan penangannannya


• Monitoring dan evaluasi pengobatan
PENCEGAHAN KECACATAN
DAN REHABILITASI
1. Kesehatan dan rehabilitasi medis:
 Memperbaiki rujukan
 Memfasilitasi penyediaan alat bantu (protesa,
alat jalan khusus)
 Membentuk kelompok perawatan diri (KPD)

2. Pendidikan: sosialisasi mengenai


penyakit dan kecacatan yang
ditimbulkannya.
3. Kehidupan sosial ekonomi dan
pemberdayaan: menyediakan layanan
konseling, pembentukan self-help group
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
UPAYA PEMUTUSAN RANTAI
PENULARAN PENYAKIT

Pengobatan hingga tuntas


Vaksinasi BCG
Usahakan rumah mendapatkan cahaya matahari yang cukup
Hindari tempat yang lembab
KESIMPULAN
• Penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae
• Rantai penularan kusta dapat diputus dengan multidrug therapy (MDT) dan
pengendalian faktor risiko yang berkaitan.
Dengan megetahui penyebab, penyebaran penyakit, dan pengobatannya maka tidak
timbul lepraphobia. Hal ini dapat dilihat dengan pentingnya peranan penyuluhan
kesehatan kepada penderita dan keluarga serta masyarakat dimana dengan
penyuluhan ini diharapkan penderita dapat berobat secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai