Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH POSISI TIDUR

TERHADAP HIPOTENSI
ORTOSTATIK

B2
NAMA KELOMPOK

1. Rendy Damar Nugraha (102015175)


2. Rosalinda Yuniasih (102015172)
3. Friska Dwiyanti (102017001)
4. Maria Vincentia Jessica (102017068)
5. Arditiyo Sentosa Putra (102017079)
6. Jocellyn Siauta (102017124)
7. Clarissa Adine (102017155)
8. Hanniel Dwi Putra (102017175)
9. Jasmin Nazer R (102017209)
SKENARIO

Seorang pria 65 tahun datang ke dokter dengan keluhan


merasa pusing setiap kali berubah posisi dari posisi tidur ke
posisi bangun dan gejala tersebut hilang jika ia kembali ke
posisi tidur. Dokter melakukan pemeriksaan dan
mendiagnosis ia menderita hipotensi ortostatik.
IDENTIFIKASI ISTILAH
Hipotensi ortostatik adalah ketidakmampuan pembuluh darah menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang ada dari posisi semula berbaring ke posisi berdiri sehingga
terjadi penurunan tekanan darah.

Rumusan Masalah
Keluhan pusing yang terjadi setiap kali berubah posisi dari tidur ke berdiri dan keluhan
tersebut hilang ketika kembali ke posisi tidur.

Hipotesis
Tekanan darah rendah pada saat posisi berdiri.
JANTUNG
PERICARDIUM
SISTEM PENGATURAN
JANTUNG
SISTEM VASKULARISASI
SISTEM VASKULARISASI
MIKROSKOPIS PEMBULUH DARAH
DARAH
• Alat transportasi sebagai pengedar O2 dan nutrisi ke seluruh
jaringan tubuh serta mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme ke organ sekresi serta sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.

• Sistem peredaran darah terdiri atas darah, jantung, dan


pembuluh darah.

• Darah manusia berwarna merah disebabkan oleh adanya


hemoglobin (Hb). Hb merupakan protein yang mengandung
besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
KOMPOSISI DARAH
PENGARUH GRAVITASI PADA
TEKANAN DARAH

Gravitasi menyebabkan tekanan yang berbeda pada


pembuluh darah. Saat seseorang berdiri, tekanan darah pada
bagian kepala berbeda dengan tekanan darah pada kaki. Ketika
seseorang berbaring, maka tekanan darah akan menjadi sama,
karena distribusi pengaruh gravitasi yang seimbang.
Efek otot
Efek simpatis Efek gravitasi
rangka

Faktor yg
berpengaruh
aliran balik
vena

Efek katup Efek hisapan


vena Efek jantung
pernafasan
HIPOTENSI ORTOSTATIK

• Hipotensi ortostatik turunnya tekanan darah sistolik ≥ 20 mmHg


atau tekanan darah diastolik ≥ 10 mmHg pada perubahan posisi
yang semula berbaring ke posisi berdiri.

• Terjadi karena pembuluh darah tidak dapat menyesuaikan diri


terhadap perubahan yang ada secara tiba-tiba sehingga terjadi
penurunan tekanan darah.

• Hipotensi ortostatik mengakibatkan seseorang merasa pusing


bahkan pingsan.
SIMPULAN

Hipotensi ortostatik dapat terjadi karena


pembuluh darah tidak dapat menyesuaikan
diri terhadap perubahan yang ada sehingga
terjadi penurunan tekanan darah. Namun, rasa
pusing yang hilang saat pria tersebut kembali
ke posisi tidur, dikarenakan pada saat tidur
kembali, tekanan darah dalam tubuh merata
ke seluruh tubuh bahkan ke otak.

Anda mungkin juga menyukai