Anda di halaman 1dari 43

KELUARGA

BERENCANA
Pengertian alat kontrasepsi….
• Kontrasepsi adalah usaha-
usaha untuk mencegah
terjadinya kehamilan Yang
dapat bersifat sementara atau
permanen.
• Kontrasepsi yang ideal adalah
kontrasepsi yang tidak
menimbulkan efek yang
mengganggu kesehatan, daya
kerjanya dapat diatur menurut
kebutuhan, tidak mengganggu
waktu melakukan koitus,
mudah pelaksanaannya,
murah, dan penggunaannya
diterima oleh pasangan
3 Fase
• fase menunda/ mencegah kehamilan
- Usia muda < 20 th
- prioritas penggunaan pil KB &IUD
• fase menjarangkan
- usia pertengahan ( 20-30 th)
- prioritas penggunaan IUD
• Fase menghentikan/mengakhiri
- > 30 th
- prioritas kontrasepsi mantap
Metode Kontrasepsi

Metode Kontrasepsi Modern Metode Kontrasepsi Alami


(Menggunakan Alat) (Tanpa Alat)
METODE KONTRASEPSI MODERN
(Menggunakan Alat)
kondom Pil KB

hormonal Suntik

Macam Susuk
KB
Spiral (IUD)

Non-hormonal Steril
(alat) (tubektomi)

vasektomi
KONDOM
• Kondom terbuat dari karet tipis
untuk membungkus penis agar
sperma tidak tumoah ke vagina
• Kelebihan
– Mudah dipakai
– Tidak ada efek samping
– Dapat mencegah penularan
penyakit kelamin
• Kekurangan
– Terkadang mengalami nyeri,
panas, gatal, bahkan lecet
pada alat kelamin
– Kemungkinan bisa sobek
saat berhubungan seksual
PIL KB
• Diminum 1 buah/hari
• Ada 2 macam :
– Untuk ibu menyusui
– Untuk ibu tidak
menyusui
• Cara pemakaian : pil
diminum hari ke-5
haid atau hari ke 40
setelah melahirkan
• Tidak mengganggu
kesuburan dan
hubungan seksual
SUNTIKAN
• Ada 2 macam :
– Tiap 1 bulan
• Mempengaruhi
produksi ASI
• Haid teratur tiap
bulan
– Tiap 3 bulan
• Tidak mempengaruhi
produksi ASI
• Haid tidak
teratur/tidak haid
• Cara pemakaian: pada hari
hari ke-5 haid atau hari ke
40 setelah melahirkan
• Tidak mengganggu
kesuburan dan hubungan
seksual
SUSUK KB/IMPLANT
• Ditanam di bawah kulit
melalui operasi kecil 5-
10 menit
• Mencegah kehamilan
selama 3 tahun sampai
saat dikeluarkan
• Cara pemakaian :
dipasang hari 1-7 masa
haid dan 40 hari stlh
melahirkan
• Tidak mengganggu
kesuburan dan
hubungan seksual
SPIRAL/IUD
• Mencegah kehamilan
3-10 thn (tergantung
jenisnya)
• Cara pemakaian : alat
dipasang di dalam
rahim pada saat haid
atau akhir haid dan
hari ke 40 stlh
melahirkan
• Tidak mengganggu
kesuburan dan
hubungan seksual
• Tidak mengganggu
hubungan seksual
karena dipasag di
dalam rahim
STERILISASI UNTUK
WANITA/TUBEKTOMI
• Pemotongan dan
pengikatan saluran telur
melalui operasi kecil ± 15
menit
• Tidak mengganggu liang
senggama untuk aktivitas
seksual
• Syarat :
– anak paling sedikit 2 orang
dan minimal berusia 5 tahun
– Atau usia ibu x jumlah anak =
100
• Pelaksanaan :
– 2 x 24 jam setalh melahirkan
– Hari ke 40 setelah melahirkan
– 2 minggu setelah siklus haid
VASEKTOMI
• Vasektomi adalah :
pemotongan/pengikatan
saluran mani sehingga
menghambat sperma
keluar dari testis
• Syarat :
• anak paling sedikit 2 orang dan
minimal berusia 5 tahun,
• minimal berusia 30 tahun ke
atas,
• Umur istri 20-45 tahun
• Setelah operasi dianjurkan
memakai kondom dulu
selama 10-15 kali
berhubungan menunggu
saluran mani bersih dari
sperma
• Tidak mempengaruhu
gairan seksual
METODE KONTRASEPSI ALAMI
(Tanpa Alat)
Metode kalender
 Dilakukan dengan tidak melakukan
hubungan sex (abstinensi) selama siklus
ovulasi , biasanya 3 – 4 hari sebelum dan
setelah menstruasi
Tehnik
• Anjurkan untuk mencatat 6 siklus menstruasinya
• Bantu klien menghitung hari aman
1. Untuk siklus pendek kurangi dg 18 (menunjukkan hari
pertama masa suburnya)
2. Untuk siklus yg panjang kurangi dengan 11
( menunjukkan hari terakhir masa suburnya)
• Anjurkan klien untuk tidak melakukan koitus selama
masa suburnya
Metode Suhu Basal
dipakai untuk menentukan masa subur;
sehari sebelum ovulasi, suhu tubuh basal
turun sekitar 1/2 derajad. Pada saat
ovulasi terjadi naik 1 derajad penuh akibat
pengaruh progesteron.
Tehnik
• Instruksikan wanita untuk mencatat suhu tubuhnya setiap
pagi segera setelah bangun tidur, sebelum melakukan
aktivitas.
• Beri tahu pasien bahwa jika ia mencatat sedikit penurunan
pada suhu kemudian diikuti dengan kenaikan suhu maka
ovulasi terjadi
• Beritahu wanita untuk menghindari hubungan sexual pada
poin ini sampai suhu tinggi yg berlangsung memasuki hari
ke 3 (gabungan masa hidup ovum dan sperma)
Metode Mukus Serviks
(simtotermal)

• Dilakukan berdasarkan perubahan pada mukus serviks


yg secara alami terjadi setiap bulan bersamaan dengan
ovulasi ; sebelum ovulasi mukus serviks kental dan
tidak terputus apabila direntangkan anrata ibu jari dan
jari telunjuk.
• Sehari sebelum ovulasi sekresi mukus meningkat,
puncak ovulasi mukus encer, jernih dan licin
(spinbarkeit) sampai dengan 3 hari setelah ovulasi.
Tehnik
• Instruksikan klien teliti dalam mengkaji
sekresi vagina setiap hari untuk
menghindari kemungkinan terlewatkannya
fenomena terjadinya perubahan seresi
serviks.
• Ajarkan pada klien dan pasangan untuk
tidak melakukan koitus pd saat mukus
jumlahnya meningkat dan setelah 3 hr stlh
puncak ovulasi
perlu diingat, bahwa perasaan adanya
sekresi vagina setelah koitus adalah hal yg
tdk pasti karena konsistensi cairan semen
juga encer da sulit dibedakan dg mukus
ovulasi.
Koitus interuptus
Salah satu metode terlama dan kurang
efektif melibatkan proses koitus diantara
pasangan sampai pada saat ejakulasi pria
harus menarik penis dari vagina. Dan
mengeluarkan sperma diluar vagina,
sayangnya ejakulasi dapat terjadi sebelum
penis ditarik seluruhnya.
Abstinensia
• Menunda hubngan sexual
• Efektif mencegah kehamilan dg angka
kegagalan 0%
• Paling efektif mencegah PMS
PANTANG BERKALA

• Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak


mengadakan coitus pada masa-
masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-
hari subur).
Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-
3) x 24 jam pasca ejakulasi.
Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan
basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB
alamiah, cara basah kering).
Cara kalender
a. Rumus - 18, - 11 :
Catat hari pertama haid, kumpulkan siklus
minimal 8 siklus (paling baik 12 siklus).
Bila kurang dari 8 siklus, ditambah
dengan siklus imaginer 23 dan 33.
Hari pertama subur : siklus terpendek - 18.
Hari terakhir subur : siklus terpanjang -
11.
Syarat-syarat :

1. Perbedaan siklus terpanjang dan
terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang
mengubah keteraturan siklus, misalnya :
- gangguan emosional
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.
Sebab-sebab kegagalan
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari
spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda
sering ovulasi lebih cepat,yaitu kurang
dari 14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic
dari satu siklus).
Rule of ten
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).
. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal
Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest
thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih
jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa
pecah.
2. Kertas grafik.
Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh
karena itu peralatan harus berada dekat tempat
tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap
pagi sebelum ada kegiatan. Jadi boleh dibaca 5
menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik
terendah, kemudian naik lagi dan tidak pernah
turun lagi, berarti ini tempat ovulasi terjadi.
Kenaikan suhu post ovulasi adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3
x 24 jam (3 titik yang sudah konstan) berturut-turut
naik dan tidak pernah turun di bawah 0°C (garis
nol). Nanti 1 hari sebelum mens, akan turun
sedikit.
• Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu
tidak turun-turun, berarti kemungkinan
hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah
suhu basal naik 3 x 24 jam berturut-turut.

Phase ovulasi : suatu penurunan suhu


yang singkat dan kenaikan suhu yang
tajam menunjukkan saat ovulasi.
Sebab – Sebab Kegagalan

1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.
Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh
karena sudah terbentuk corpus luteum yang
melepaskan progesteron yang sifatnya
thermogenik
AYO PILIH KB FAVORIT ANDA !!
KELUARGA BERENCANA,
KELUARGA BAHAGIA..

Transitional Page

Anda mungkin juga menyukai