Kelompok 4 - Merger & Acquisitions - Mankeu
Kelompok 4 - Merger & Acquisitions - Mankeu
&
ACQUISITIONS Kelompok 4
1. Nurul Hidayah_B.312.4422.023
2. Fitri Astutik_B.312.4422.043
3. Anbrilla_B.312.4422.049
4. Vera Setyadi_B.312.4422.089
5. Slamet Jarwanto_B.312.4422.112
Sudana, mendefinisikan:
memperoleh atau mendapatkan baik seluruh Akuisisi yaitu proses sebuah aset atau
atau sebagian saham dan atau aset bisnis atau saham menjadi milik dari
Perseroan/Badan Usaha yang dapat pembeli. Artinya, ada perpindahan aset
mengakibatkan beralihnya pengendalian atau bisnis dari satu pihak ke pihak lain.
terhadap Perseroan/Badan Usaha tersebut.
RANCANGAN DAN KONSEP Untuk rancangan merger dan konsep Bagi pihak yang telah melakukan
akta merger haruslah atas pengakuisisi dan berbentuk
persetujuan dari RUPS. Konsep dari perseroan terbatas atau PT sebelum
akta merger yang telah mendapatkan melakukan akuisisi haruslah terlebih
persetujuan dari RUPS akan dahulu disetujui atau mendapatkan
dituangkan ke dalam akta merger persetujuan dari RUPS perusahaan
pengakuisisi.
Menurut Sartono Motif suatu perusahaan melakukan merger dan akusisi dibagi menjadi 5 jenis
1) Economics of Scale
4) Diversifikasi
3) Penghematan pajak
Menurut Sartono Motif suatu perusahaan melakukan merger dan akusisi dibagi menjadi 5 jenis
Menurut Sartono Motif suatu perusahaan melakukan merger dan akusisi dibagi menjadi 5 jenis
Menurut Sartono Motif suatu perusahaan melakukan merger dan akusisi dibagi menjadi 5 jenis
Menurut Moin terdapat beberapa motif yang dapat mendorong sebuah perusahaan
melakukan merger dan akuisisi yaitu
Menurut Moin terdapat beberapa motif yang dapat mendorong sebuah perusahaan
melakukan merger dan akuisisi yaitu
Menurut Moin terdapat beberapa motif yang dapat mendorong sebuah perusahaan
melakukan merger dan akuisisi yaitu
TUJUAN MERGER 1 2 3 4
&
Mendapatkan
ACQUISITION Mendapatkan Memperoleh Memperoleh
pelanggan
kemudahan karyawan yang
cashflow yang telah
dana / telah
dengan cepat mapan tanpa
pembiayaan berpengalaman
harus merintis
dari awal
TUJUAN MERGER 5 6 7 8
&
Memperoleh
Mengurangi Menghemat Memperoleh
ACQUISITION sistem
risiko waktu untuk infrastruktur
operasional
dan kegagalan memasuki bisnis lebih lengkap
Jenis Merger
Acquisition
&
Menurut Asmath Damodaran of assets
Akuisisi
Tender Offer
Jenis Merger
Acquisition
Menurut Ross, &
Westerfield dan Jaffe of assets
Akuisisi
Acquisition
of stock
Congeneric
Horizontal Merger Vertikal Merger
merger Congeneric merger
Perusahaan dalam industri atau pasar yang sama atau terkait tetapi
Congeneric tidak dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya.
Keuntungannya adalah perusahaan dapat menggunakan penjualan
Merger
dan distribusi yang sama
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved.
Nurul Hidayah Fitri Astutik Anbrilla Vera Setyadi Slamet Jarwanto
6 Struktur Merger Akuisisi
Semakin besar operasi yang ingin dilaksanakan perusahaan maka semakin besar dana
yang dibutuhkannya. Pendanaan perusahaan dapat dilakukan dengan metode internal
dan eksternal, tetapi pertama kali perusahaan didirikan maka pendanaan eksternal yang
sangat dibutuhkan.
Donaldson dan Myers menyatakan bahwa perusahaan yang ingin melakukan investasi
maka sumber pendanaannya mengikuti urutan dimulai dari sebagai berikut:
a. Laba ditahan
b. Mencairkan surat-surat berharga seperti deposito, menjual obligasi dan saham
c. Menerbitkan surat hutang
d. Paling akhir (the only last resort) menerbitkan saham
Sumber Internal
- Laba Ditahan
Sumber Eksternal
Hutang :
sumber pendanaan yang paling banyak dipergunakan perusahaan untuk semua aktifitas
perusahaan
- Hutang yang direncanakan (intended Debt)
- Hutang spontan (spontaneous debt)
Ekuitas
Ekuitas sebagi sumber pendanaan investasi dapat dikelompokkan menjadi saham preferen dan saham
biasa.
- Saham preferen merupakan sumber dana dimana perusahaan mempunyai
kewajiban membayar dividen walaupun posisi perusahaan mengalami kerugian
- Saham biasa merupakan sumber pendanaan perusahaan, dimana perusahaan tidak
mempunyai kewajiban untuk membayar dividen.
Contoh:
Perusahaan RTI mempunyai angka EPS sebesar Rp200 dan saham yang ada diperdagangkan dengan harga
Rp5.000 per lembar saham. Berdasarkan informasi yang didapatkan, berapa nilai PER dari perusahaan RTI
tersebut?
PER = harga saham di pasar : EPS
PER = Rp5.000 : Rp200
PER = 25
Nilai PER perusahaan RTI adalah 25x, sehingga jika kamu membeli saham tersebut dan nilai EPS tetap dalam
periode tersebut, maka kamu akan mencapai titik balik modal dalam waktu 25 kali pembagian dividen.
Menurut Prasetyorini BF
secara umum, PER yang baik adalah yang bernilai kecil dibandingkan dengan PER perusahaan
lain dalam sektor serupa
Terdapat beberapa pertimbangan lain mengapa beberapa investor memilih saham perusahaan
dengan nilai PER tinggi. Beberapa diantaranya adalah:
1. Kesempatan Bertumbuh Perusahaan (Growth)
2. Laba di Masa Mendatang
EV/Sales
Dimana :
MC = Market Capitalization (Kapitalisasi pasar)
D = Debt (hutang)
PS = Preferred Share (saham yang dipilih)
MI = Minority Interest (ketertarikan minotitas)
CC = Cash and Cash Equivalents (Kas dan setara kas)
Contoh soal :
Sebuah perusahaan melaporkan penjualan tahunan sebesar $400,000. Harga saham perusahaan saat ini adalah
$150, dan ada 100.000 saham beredar. Kas dan setara kas berjumlah $400.000. Perusahaan berutang $300,000
untuk hipotek dan $100,000 lainnya dalam kewajiban jangka pendek.
Kapitalisasi Pasar = 150 x 100.000 = $1.500.000
Utang = 300.000 + 100.000 =$ 400.000
Kas dan Setara Kas = $400.000
EV/Sales = 3,75
“Rasio nilai terhadap penjualan perusahaan sebesar 3,75 akan tinggi dan dapat membuat
calon investor menjauh, karena ini akan menjadi pembelian yang lebih berisiko dan
membutuhkan lebih banyak waktu untuk mulai menghasilkan keuntungan.”
DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (…) + (CF / (1+r)^n)
Dimana :
CF = arus kas
r = tingkat diskonto
n = tahun
Apabila arus kas dan tingkat diskonto belum diketahui, cara menghitungnya :
Arus kas bebas
Arus kas bebas = laba setelah pajak + depresiasi bersih + investasi bersih + perubahan
kebutuhan modal kerja
Tingkat diskonto
Tingkat Diskonto (t) = cost des equity capital X (equity capital / (financial debts + equity
capital)) + cost of debt X (1 – tarif pajak penghasilan badan) X (financial debts / (financial
debts + equity capital))
Contoh Soal :
Kita akan menghitung arus kas yang di diskontokan selama 3 tahun. Berdasarkan angka yang diberikan oleh tim
keuangan perusahaan, ini menghasilkan arus kas bebas Rp. 400.000.000/tahun dan memiliki tingkat konstan 5%
setiap tahun. Tingkat diskonto adalah 15% per tahun.
Jawab :
menghitung arus kas, mulailah dengan mengalikan arus kas bebas dengan tingkat konstan: 400.000.000 x 0,05 =
Rp. 20.000.000. Kemudian tambahkan Rp. 20.000.000 ini ke Rp. 400.000.000 awal Anda, setara dengan arus kas
Anda untuk tahun berikutnya: 20.000.000 + 400.000.000 = Rp. 420.000.000.
Peritungan arus kas untuk tahun ketiga adalah: (420.000.000 x 0,05) + 420.000.000 = Rp. 21.000.000 + Rp.
420.000.000 = Rp. 441.000.000
Sekarang, mari kita beralih ke perhitungan nilai bisnis menggunakan rumus DCF. Untuk saat ini, kami memiliki tiga
perhitungan:
Arus kas 1: Rp. 400.000.000
Arus kas 2: Rp. 420.000.000
Arus kas 3: Rp. 441.000.000
Para peneliti menemukan perbedaan hasil tentang dampak merger dan akuisisi terhadap kesejahrteraan
pemegang saham.
A. Kegagalan kapabilitas merger dan akuisisi dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham
1. Roll (1986) dengan hubris hypothesis yang menyatakan bahwa merger dan akuisisi tidak akan menaikkan
kesejahteraan pemegang saham karena:
Motivasi dilakukan merger dan akuisisi atas dasar kesalahan manager dalam mengestimasi nilai
akuisisi, yaitu terlalu tinggi.
Menurunnya kesejahteraan pemegang saham diakibatkan adanya peluang agency problem diantara
para partisipan organisasi (Jensen dan Meckling, 1976).
2. Penggunaan merger dan akuisisi untuk memenuhi kekurangan sumber daya tidak menghasilkan abnormal
return yang positif pada pemegang saham perusahaan pengakuisisi.
Penelitian empisris yang menunjukkan hasil demikian adalah Bradley (1980), Asquith (1983), dan Limmack
(1991).
B. Merger dan akuisisi yang dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan
penjelasan konsep-konsep penting yang terkait dengan merger dan akuisisi dari berbagai
aliran pemikiran.
Muhamad Syaichu
Merger dan akuisisi tepat untuk memenuhi terbatasnya sumber daya dengan nilai strategik yang
tinggi. Merger dan akuisisi menghasilkan kesejahteraan bagi pemegang saham oleh adanya
abnormal return yang positif bagi perusahaan yang diakuisisi dan perushaan pengakuisisi, hal
tersebut dapat terwujud apabila kedua perusahaan memiliki sumber daya yang bernilai dan
terkospesialisasi.
Penelitian Anggra Wijaya, Rifda Lulus Madani, Riska Hidayatul Rohmawati, Rizka Dewi Ainur
Rohmah
Jika diukur dari sudut pandang moneter pemegang saham perusahaan yang diakuisisi sering kali
diuntungkan karena harga saham mereka dihargai di atas harga pasar (premium).
Sebaliknya pemegang saham perusahaan yang mengakuisisi belum tentu diuntungkan karena masih
tergantung dari sukses tidaknya akuisisi ini.
Tujuan utama investor adalah memaksimalkan kepuasan total dengan biaya yang rendah. Untuk
pemaksimalan utilitas ini, dirincikan faktor-faktor berikut:
Kualitas saham, yang tercermin dalam grafik yang umumnya meningkat. Adapun jika sampai
menurun, maka masih ada kemungkinan objektif untuk meningkat.
Emosional, dalam hal ini, investor merasa puas bukan karena kualitas saham. Melainkan saham
yang dinilai secara sosial bisa membuat derajat dirinya naik. Sehingga banyak yang merasa
kagum.
Harga saham, investor selalu menuntut harga yang terjangkau. Selain karena kondisi
perekonomian, harga yang cenderung rendah.
Melalui analisis SWOT terhadap dampak pasca merger dan akuisisi. Diketahui bahwa proses pemindahan yang
berhasil, akan memaksimalkan kekuatan dan membuka peluang yang lebar. Hal ini akan memberikan dampak
positif bagi kesejahteraan investor. Sebab, apabila internal perusahaan sudah solid. Maka harga saham akan
lebih stabil.
Kesimpulan:
Pemegang saham pada umumnya lebih meningkat kesejahteraannya dengan adanya merger dan akuisisi. Hal ini
diakibatkan terjadinya efisiensi manajemen yang berdampak positif pada peningkatan harga saham.
Hasil penelitian terkait dengan pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap harga saham
dengan indikator abnormal return yang diteliti dengan menggunakan metode event study, diperoleh
hasil sebagai berikut:
a. Elad (2017),Memberikan hasil bahwa peristiwa akuisisi secara signifikan terkait dengan
abnormal return yang pada uji statistik menunjukkan bahwa pasar merespon positif berita
akuisisi tersebut
b. (Rahmad, Arshad, & Khalil (2017) Pasar merespon negatif terhadap aktivitas merger dan
akuisisi yang dilakukan perusahaan pada sektor perbankan di Pakistan
Kesimpulan:
Pengumuman merger dan akuisisi tidak menghasilkan return tak normal (abnormal return) yang
signifikan pada harga saham perusahaan pengakuisisi yang melakukan merger dan akuisisi
karena return tak normal (abnormal return) sebelum dan sesudah pengumuman merger dan
akuisisi tidak berbeda atau sama secara statistik, meskipun disekitar pengumuman merger dan
akuisisi tersebut terdapat return tak normal (abnormal return) yang signifikan secara statistik
pada 5 hari sebelum dan 1 hari sesudah hari pengumuman merger dan akuisisi.
THANK 2.
3.
4.
Fitri Astutik_B.312.4422.043
Anbrilla_B.312.4422.049
Vera Setyadi_B.312.4422.089