Anda di halaman 1dari 57

WORKSHOP KKG-MGMP PAI

SD, SMP, SMA-SMK KAB. BONE BOLANGO

ASESMEN PEMBELAJARAN
(Penilaian Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka)

SUWAWA, 06-08 2023


Fokus Utama Kegiatan
1. Memahami Paradigma Penilaian Kurikulum Merdeka

2. Memahami Asesmen Formatif, Sumatif, dan Diagnostik


SKENARIO KEGIATAN
1. Memahami Paradigma Penilaian Kurikulum Merdeka
Dasar Peraturan
1. UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional

2. PP No. 4/2022 perubahan PP No.57/ 2021 Ttg SNP

3. Permendibud No. 5/ 2022 Tentang SKL


4. Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 Ttg Penerapan Kur Merdeka

5. Permendikbud No. 16/ 2022 Tentang Standar Proses

6. Permendikbud No. 21/ 2022 Tentang Standar Penilaian


7. Kepmendikbudristek No. 17/2021 Tentang Assesmen Nasional

8. SE Sesjen Kemdikbud No. 23 Tahun 2021 Tentang Pemanfaatan Akun Pembelajaran Bagi Peserta Didik, PTK

9. Surat Edaran Dirjen GTK No. 0510/B/BS.01.01/2022 Tentang Aktivsi Akun Pembelajaran Sebagai Akses Masuk Platform Merdeka Mengajar Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan Pendidikan Nasional
“Mencerdaskan kehidupan bangsa” (Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4), adalah cita-cita bangsa Indonesia
untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa
yang cerdas .
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”(UU No. 20/2003 psl 1 ayat 2)
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” (UU No. 20/2003 psl 3)
(PP) No. 4/2022 Perubahan dari PP No. 57/2021 &(PP No.13/2015)
Tentang Standar Nasional Pendidikan

menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar (SD-
SMP) difokuskan pada:

Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
Menanamankan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
Menumbuhkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik untuk mengikuti
Pendidikan lebih lanjut.
Permendikbudristek No. 5/2022 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan
SKL adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dari hasil pembelajaran pada
akhir Jenjang Pendidikan. (Bab I pasal 1)
SKL sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan. (Bab II pasal 3)
SKL Jenjang Dikdas berfokus :
a.Mempersiapkan siswa untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b.Berkarakter Pancasila; dan
c.Berkompetensi literasi dan numerasi untuk bekal pendidikan selanjutnya.(Bab IV pasal 5 ayat 2)
STRUKTUR KURIKULUM SMP

Keputusan Mendikbudristek No.56/M/2022

Terdiri atas 1(satu) fase yaitu fase D (jenjang SMP).


Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua),yaitu :
a. Pembelajaran Intrakurikuler
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai kokurikuler
*) dialokasikan sekitar 25% dari total JP /th
*) dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan
PERMENDIKBUD No. 16 / 2022 Tentang Standar Proses

Standar Proses
adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. (Bab I, pasal 1)
Standar Proses meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Proses Pembelajaran (bab I pasal 2 ayat
2)
Strategi
pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman yang berkualitas dengan cara: memberi
kesempatan siswa pada problem/kontek nyata, mendorong interaksi dan partisipasi aktif peserta didik,
mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya di lingkungan sekolah dan masyarakat, menggunakan perangkat
TIK(Bab 2 pasal 7 ayat 2)
Cara menilai tujuan belajar dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan beragam Teknik dan/ instrumen
penilaian sesuai dengan tujuan belajar serta mengacu pada standar penilaian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (Bab 2 pasal 8 ayat 1&2)
PERMENDIKBUD NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN
1.Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. (ps 1: ayat 1)
2.Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.(ps 1: ayat
2)
3.Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian. (pasal 3: ayat 1)
4. Bentuk Laporan Penilaian terdiri: Laporan Kemajuan belajar dan laporan hasil belajar / berupa Rapor atau bentuk lainnya) (pasal 8)
5. Bentuk Penilaian terdiri atas: Penilaian Formatif dan Sumatif (pasal 9)
Penilaian Formatif berfungsi untuk mengetahui kesulitan belajar dan perkembangan belajar siswa.
Penilaian Sumatif untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan.
PERMENDIKBUD NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN
6. Penentuan kenaikan kelas mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun
ajaran. (pasal 10)
7. Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
pada:
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah
menengah atas atau bentuk lain yang sederajat. (pasal 10)
(Pasal 11)
Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan
asesmen.
Pasal 12
Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala
unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen. (Kepmendikbudristek no.56/M/2022 Direktorat,
pusat perbukuan, ult, pusdatin kemendikbud dll)
ARAHAN UU SISDIKNAS NO. 20/ 2003
Pasal 58 ayat 1 “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan”.

Pasal 58 ayat 2 “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik
untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan”

Evaluasi siswa Evaluasi sistem


(Formatif dan Sumatif)
Tujuan utama Mendorong, memantau kemajuan, Menilai pencapaian standar
dan pendidikan
menilai hasil belajar siswa pada level nasional (Asesmen Nas)
Pelaksana Guru Lembaga mandiri
Berkala, menyeluruh, transparan, dan
Berkesinambungan (sebagai bagian dari
Prinsip pelaksanaan
proses belajar-mengajar)
Sistemik
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
 Kokurikuler 2 Pendidikan Pancasila
P5 (PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR 3 Bahasa Indonesia
PANCASILA )
4 Matematika
(K13 NILAI SIKAP DAN KETERAMPILAN)  Intrakurikuler
HASIL AKHIR BERUPA LAPORAN PROJEK DAN 5 IPA
GELAR KARYA 11 MATA PELAJARAN
6 IPS
BENTUK INSTRUMEN NON TES (K13 Nilai Pengetahuan)
Predikat nilai BENTUK INSTRUMEN TES 7 Bahasa Inggris
A=sangat berkembang (SB), Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Interval nilai 0-100 8
Kesehatan
B=berkembang sesuai harapan (SBH)
9 Informatika
C=mulai berkembang (MB)
Seni Budaya ** : musik, rupa,
D=belum berkembang (BB) 10
teater, tari
11 Muatan Lokal ***: Bahasa Jawa

UNTUK KURIKULUM MERDEKA


OPSI PILIHAN 2 MANDIRI BERUBAH
ASESMEN INTRAKURIKULER DAN KOKURIKULER
PERMENDIKBUDRISTEK NO.21 TAHUN 2022
Pemahaman yang perlu dimiliki pendidik untuk melaksanakan asesmen dengan
efektif

Perencanaan & pelaksanaan asesmen


formatif dan sumatif memperhatikan : 5) Keleluasaan dalam menggunakan tehnik (observasi/
1)Penerapan Pola pikir bertumbuh (growth perfoma/ tes tertulis/lisan) dan instrumen asesmen
mindset) (rubrik/ ceklis/catatan anekdot/grafik)
6) Keleluasaan dalam menentukan Kriteria Ketercapaian
2)Terpadu (mencakup sikap, pengetahuan,
Tujuan Pembelajaran
keterampilan yang saling terkait)
7) Keleluasaan dalam mengolah Hasil Asesmen
3)Keleluasaan dalam menentukan waktu
asesmen (hasil formatif dan sumatif)

4)Keleluasaan dalam menentukan jenis 8) Keleluasaan dalam menentukan Kriteria Kenaikan


Kelas
asesmen (as/for/of learning)
PENENTUAN KRITERIA KENAIKAN KELAS,
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN :
1. Laporan Kemajuan Belajar
2. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
3. Portofolio peserta didik
4. Ekstrakurikuler / prestasi/ penghargaan peserta didik
5. Tingkat kehadiran
PRINSIP
ASESME
N
KERANGKA PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pembelajaran merupakan satu siklus yang


berawal dari pemetaan (standar
kompetensi/capaian pembelajaran),
perencanaan proses pembelajaran
(Silabus/ Alur Tujuan Pembelajaran-Modul
Ajar(RPP)), dan pelaksanaan asesmen/
penilaian untuk memperbaiki
pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan.
2. Memahami Asesmen Formatif, Sumatif, dan Diagnotik
• “Assessment sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisaan, dan
penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan “.
(Gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris)

• Asesmen pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk


apapun yang dapat digunakan untuk landasan pengambilan keputusan tentang siswa
baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah
maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Terdiri atas….

PENILAIAN FORMATIF, SUMATIF DAN


DIAGNOSTIK
Penilaian pada akhir proses pembelajaran
(Assesmen of Learning)
Penilaian untuk & sebagai proses pembelajaran
(Assesmen for & as Learning)

Untuk mengidentifikasi karakter


belajar dan kemampuan/
kompetensi awal siswa sebagai
bekal awal ikut pembelajaran
(sebagai titik awal perjalanan
belajar--setiap siswa kondisinya
beragam)
 Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Kondisi saat ini Harapan dengan


Kurikulum Merdeka

Assessment Assessment as Assessment of


for Learning Learning Learning
Assessment of Assessment Assessment
Learning for Learning as Learning

Assessment of learning paling dominan Mengutamakan assessment as learning dan


dilakukan oleh Guru assessment for learning
asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning),
asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan
asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Penting!
Pada Kurikulum Merdeka guru
diharapkan memberikan proporsi
Asesmen
Sumatif
lebih banyak pada pelaksanaan
asesmen formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada
Asesmen asesmen sumatif.
Formatif
Harapannya, akan mendukung proses
penanaman kesadaran kepada siswa
bahwa proses lebih penting daripada
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning. sebatas hasil akhir.
PENEKANAN PADA ASESMEN FORMATIF
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?

Mengubah paradigma belajar yang


Asesmen Sumatif
semula menitik beratkan pada nilai akhir
menjadi belajar yang menitik beratkan
pada proses.
Asesmen Jika ketergantungan pada asesmen
Formatif sumatif masih terjadi dengan umpan
balik yang sedikit, maka dapat
menghambat proses siswa untuk
memperoleh capaian belajar yang
maksimal.
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning.
Ladder of Feedback
Penjelasan
lengkap lihat
“panduan
pembelajaran dan
asesmen” pdf
CONTOH TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSTIK
REFERENSI

Panduan Pembelajaran dan Asesmen (pdf)


https://s.id/kurikulum-merdeka


contoh
Rapor intrakurikuler
Rapor P5
CONTOH DAFTAR NILAI INTRAKULRIKULER
CONTOH DAFTAR NILAI INTRAKULRIKULER
CONTOH RAPOR INTRAKULRIKULER
TERIMA Asesmen Pembelajaran
Kurikulum Merdeka

KASIH

Anda mungkin juga menyukai