Drainase-Perkotaan Pertemuan 4
Drainase-Perkotaan Pertemuan 4
Pokok Bahasan
Pengolahan Data
Poligon Thiessen
Isohiet
a. Metode rata-rata Aljabar (Aritmatik)
Metode ini adalah metode yang paling sederhana.
Dimana:
A2
A3
A4
dimana :
A3
I3=90
A4
I4=85
I5=80
Gambar : Garis-garis isohyet
2. Melengkapi Data
● Hasil pengukuran hujan yang diterima pusat
Meteorologi dan Geofisika dari tempat-tempat
pengamatan hujan kadang kala ada yang tidak
lengkap sehingg dalam daftar ada data yang hilang
atau tidak lengkap
● Untuk melengkapi maka digunakan data hujan dari
tiga tempat pengamatan yang berdekatan dan
mengelilingi tempat pengamatan yang datanya
tidak lengkap
● Bila dititik-titik tersebut selisih antara data hujan-
hujan tahunan normal dari tempat pengamatan yang
datanya tidak lengkap itu kurang dari 10%, maka
perkiraan data yang hilang boleh diambil harga rata-
rata dari data-data tempat pengamatan yang
mengelilinginya.
● Jika ada data hilang atau tidak lengkap dan selisihnya
melebihi 10% maka diambil cara hitung menurut rumus :
R R R
r 1 rA rB rC
3 R RB RC
A
dimana:
R = curah hujan rata-rata setahun di tempat
pengamatan R datanya harus lengkap
rA = curah hujan ditempat pengamatan RA
RA, RB, RC = curah hujan rata-rata setahun di A,B dan C
3. Kala Ulang Hujan
■ Suatu data curah hujan akan mencapai suatu harga
tertentu atau disamai atau kurang dari atau
dilampaui dari dan diperkirakan terjadi dalam
kurun waktu T tahun.
■ Dalam perencanaan saluran drainase, periode ulang
yang digunakan tergantung dari fungsi saluran
serta daerah tangkapan hujan yang akan
dikeringkan
■ Sesuai pengalaman, penggunaan periode ulang
untuk perencanaan adalah :
Saluran kwarter : periode ulang 1 tahun
Saluran tersier : periode ulang 2 tahun
Saluran sekunder : periode ulang 5 tahun
Saluran primer : periode ulang 10 tahun
4. Analisis Intensitas Hujan
■ Data curah hujan dalam suatu waktu tertentu (beberapa
menit) yang tercatat pada alat otomatik dapat dirubah
menjadi intensitas curah hujan perjam
■ Untuk merubah hujan 5 menit menjadi intensitas curah hujan
perjam, maka curah hujan ini dikalikan dengan 60/5, begitu
juga untuk hujan 10 menit maka dikalikan dengan 60/10
■ Dr. Mononobe ; Intensitas hujan ( I ) di dalam rumus rasianal
dapat dihitung dengan rumus :
R 24 2/3
I = [ ] mm/jam
24 tc
dimana :
R = Curah hujan rancangan setempat dalam mm
tc = Lama waktu konsentrasi dalam jam
I = Intensintas hujan dalam mm/jam
5. Debit Rancangan dengan Metode Rasional
■ Asumsi dasar : kala ulang debit, ekivalen dengan
kala ulang hujan
Q = α. β. I. A
dimana:
Q = debit rancangan
α = koefisien pengaliran/limpasan
β = koefisien penyebaran hujan
I = intensitas selama waktu konsentrasi dalam mm/jam
A = luas daerah aliran dalam Ha
Koefisien Pengaliran ( α )
0–4 1
5 0,995
10 0,980
15 0,995
20 0,920
25 0,875
30 0,820
50 0,500
SOAL LATIHAN
1. Bagaimana prosedur pendekatan untuk penyelesaian problem drainase suatu
daerah perkotaan ditinjau dari aspek hidrologi
2. Berikan alasan dan contoh perhitungan untuk menentukan besaran intensitas
hujan pada suatu daerah aliran apabila diketahui data hujan harian dengan
kala ulang 2 tahun R = 42 mm, waktu konsentrasi pada daerah aliran tersebut
Tc = 1,2 jam
3. Suatu daerah pusat perniagaan dengan suatu bentuk titik Q sebagai titik
kontrol keluaran. Saluran drainase berada di tengah-tengah areal dengan
kemiringan saluran S = 4%, kecepatan aliran di atas permukaan tanah
diperkirakan sebesar 0,15 m/det.
Jika terjadi hujan merata pada daerah aliran tersebut dengan intensitas sebesar
10mm/jam, tentukan besarnya debit maksimum untuk merancang saluran
drainasenya.
E F
1 km saluran
P Q ►
1 km
G H
3 km
PENYELESAIAN
1. Prosedur pendekatan untuk penyelesaian problem drainase suatu daerah
perkotaan ditinjau dari aspek hidrologi dilakukan dengan tahapan sbb :
a. Memahami sasaran yang hendak dicapai meliputi toleransi tentang :
- tinggi genangan
- luas genangan
- lama berlangsungnya genangan
R 24 2/3
I =
24
[ ]
tc
R = 42 mm
Tc = 1,2 jam
42 24
I =
24 [ 1,2 ] 2/3
= 12,894 mm/jam
3. a. Asumsi arah aliran : E/G ------------------- P ----------------- Q
Koefisien pengaliran (α ) untuk daerah perniagaan pada tabel 2, α = 0,90
Luas daerah pengaliran : A = 2 x 3 = 6 km 2 maka dari tabel 3 di
peroleh koefisien penyebaran hujan β = 0,992
Waktu konsentrasi : tc = to + td
t0 = EP/V0 , jika EP = 1000 , V0 = 0,15 m/det
t0 = 1000/0,15
= 6666,67
Dgn kemiringan saluran 4% maka dari tabel 1, diperoleh Vd = 0,9 m/det
td = PQ/Vd jika PQ = 3000, maka :
td = 3000/0,9
= 3333,33 det
Waktu konsentrasi tc = 6666,67 + 3333,33 = 10000 det
= 166,67 menit
Debit aliran maksimum Q menurut metode rasional terjadi bilamana
lama hujan yang terjadi ≥ waktu konsetrasi artinya akumulasi air hujan
seluruh daerah aliran bersama-sama melalui satu titik kontrol, maka :
Q = α x β x I x A -------- I = 10mm/jam (diketahui )
3
= 0,90 x 0,992 x 10/1000/3600 x 6 x 1000000
= 14,88 m /det
SOAL LATIHAN
E F
2 km saluran
P Q ►
2 km
G H
6 km