Anda di halaman 1dari 11

Menghitung tegangan kontak

( tegangan yang terjadi akibat beban bekerja


Menghitung beban yang bekerja
analisis fondasi dangkal berbagai anggapan yang digunakan untuk
mempermudah di dalam menganalisisnya :
1.Pelat fondasi merupakan struktur yang kaku sempurna, berarti pelat
fondasi tidak mengalami deformasi akibat beban yang bekerja.
2.Struktur tanah merupakan suatu bahan bergradasi, sehingga dianggap
tanah tidak mampu menahan gaya tarik (menerima tegangan tarik) jadi
tanah hanya mampu menerima tegangan desak
3. Sedangkan besarnya tegangan di masing-masing titik pada pelat fondasi
ini, sebanding dengan penurunan yang terjadi pada pelat fondasinya.
Untuk mempermudah di dalam analisis diambil ketentuan untuk tegangan
desak (+) dan tegangan tarik yang terjadi (-).
Secara umum beban yang bekerja dapat digolongkan menjadi lima
yaitu :
• Secara umum beban yang bekerja dapat digolongkan menjadi lima yaitu
• beban mati (M), beban hidup (H), beban angin (A), beban gempa (G), dan beban khusus (K).

• Kombinasi beban yang digunakan adalah beban normal ( tetap ) yang merupakan beban secara
terus menerus bekerja selama bangunan itu ada dan merupakan kombinasi beban mati (M)
dan beban hidup (H) yang dikalikan faktor reduksi

• Sedangkan beban sementara adalah beban yang bekerja relatif dalam waktu singkat.
• Ada dua kemungkinan kombinasi beban sementara yaitu beban tetap (M+H) ditambah beban
angin (A) atau beban tetap (M+H) ditambah beban gempa (G). Dari kedua beban (sementara)
tersebut di atas dipilih mana yang paling dominan kerjanya terhadap bangunan tersebut.

• Beban khusus merupakan beban yang bekerja pada kondisi khusus antara lain tekanan tanah
aktif, beban kejut dan beban rem pada pangkal jembatan. Kombinasi beban khusus merupakan
beban tetap (M+H) ditambah beban khusus (K) dan untuk beban sementara (M + H + A) atau
(M + H + G) ditambah beban khusus (K).
Beban Yang bekerja
• Beban titik sentris
• Beban terbagi rata
• Beban titik eksentris
• Beban titik miring
• Beban Momen

Asumsi
• Pelat fondasi kaku sempurna
• Tanah tidak dapat menahan tegangan tarik
• Besarnya tekanan pada masing-masing titik sebanding dengan
penurunan yang terjadi
• Tegangan desak (tekan) +++, tegangan tarik -----
 
q1

q2

P/F + (q1 +q2+q3 )


y

Beban ttik sentris

L Garis kerja resultante beban melalui pusat alas fondasi


x
A  B.L
P

A
B

Beban terbagi rata

Berupa beban di atas lantai, berat pelat fondasi dan tanah di atas fondasi
  qtot  q1  q 2  q3
q1 : beban di atas lantai
q2 : beban tanah
q3 : beban pelat fondasi
Beban momen (M)

My

+

-

My
eks  
1B2L
6
Analog untuk arah sb y (Mx)

Mx
eks  
1 L2 B
6

Kombinasi beban

1) P sentris dan beban terbagi rata (q)


P
  q
A

2) P sentris, Momen M dan beban terbagi rata (q)


P My Mx
    q
A 1 B L2 1 L2 B
6 6
Bentuk diagram tegangan kombinasi beban menjadi

min
max
Beban Eksentris

P P
ex
My

P eksentris P sentris dan momen

ex  1 B Y
6
My
My  P.ex atau ex 
P
P My
eks  
A 1 B2L
6
Kondisi batas (limit)  σmin = 0 X
Terjadi pada
ex  1 B
6
ey  1 L
6
Beban P eksentris (e) di luar daerah inti ( > B/6)

• Keadaan beban eksentris di luar teras terjadi


bila eksentrisitas beban (e) tersebut berada di
luar daerah inti ( > 1/6 B atau 1/6 L ). Bilamana
keadaan ini terjadi, maka diagram kuat dukung
tanah di bawah fondasi (a) akan timbul
problema tarik dan desak, diketahui bahwa
tanah tidak mampu menerima beban tarik,
maka σtarik yang terjadi diabaikan.
Bx
6

 
 
 
Bila ex > 1/6 Bx
 
a) Diagram (σ) yang sebenarnya
terjadi di bawah pelat fondasi
 b) Penyederhanaan diagram (σ)
• Akibat beban fondasi tersebut, maka tanah akan memberikan reaksi sebesar R
atau
• R = x. σmax . By
Fondasi dengan kondisi tetap stabil berarti persamaan keseimbangan gaya dapat digunakan

Dalam keadaan seimbang, berlaku


Σ Fv = 0 jumlah gaya vertikal yang bekerja adalah seimbang,
ΣM = 0 jumlah momen yang bekerja adalah seimbang.
1
Σ Fv = 0, bila: P = R atau: P = . x .σmax By 1)
2
M = 0, bila letak P berimpit dengan letak R (gambar 2.14)
Bx 1 Bx
didapat: - ex = x atau : x = 3 ( - ex) 2)
2 3 2
2 P
Dan persamaan 2) dan 1) diperoleh σmax = < q ijin
Bx
3 By(  e )
x
2

Anda mungkin juga menyukai