Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

Oleh:
1. Leli Kurniati (180104008)
2. Nuning Samtika (180104024)
3. M. Zikri Ramdhan (190104079)
“Noisy Waters can Influence young-of-year Lobster’s Substrate
choice and their Antipredatory responses”
• Abstrak
Sangat penting untuk memahami dampak kebisingan
frekuensi rendah, seperti transportasi laut dan operasi
energy lepas pantai, terhadap pilihan substrat dan peilaku
lobster untuk menilai potensi manfaat atau hambatan dari
lingkungan lepas pantai buatan substrat keras baru yang
tersedia. Peneliti menyelidiki efek factorial penu dari
kebisingan frekuensi rendah nada dan kehadiran predator
pada lobster eropa muda tahun (YOY) dalam percobaan
diurnal dan nokturnal. Identifikasi pilihan substrat awal
lobster, aktivitas makan dan perilaku utama (mengintip,
membangun tempat berlindung, ekplorasi, dan
bersembunyi).
• Perkenalan
Suara yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat dibagi
menjadi kebisingan impulsif berintensitas tinggi (misalnya tiang
pancang, peledakan bawah air) dan kebisingan stasioner
frekuensi rendah (misalnya turbin pasang surut dan angin).
Kebisingan impulsif intensitas tinggi telah dikaitkan dengan
berbagai tanggapan negatif di antara mamalia laut. Di dalam
gilirannya, paparan konstan terhadap kebisingan stasioner
frekuensi rendah kurang mendapat perhatian, tetapi kurva
sensitivitas pendengaran untuk krustasea berkaki sepuluh seperti
udang biasa (Palaemon serratus), kepiting lumpur (paneopus
sp)dan lobster Norwegia (Nefrops norvegicus) menunjukkan
sensitivitas tertinggi untuk frekuensi terendah yang diuji (masing-
masing 100 Hz, 75 Hz dan 20–200 Hz). Crustacea lebih peka
terhadap gerakan partikel frekuensi rendah daripada variasi
tekanan suara karena kurangnya organ yang diisi gas (misalnya
gelembung renang).
• Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah kebisingan frekuensi rendah nada
dan/atau kehadiran predator mempengaruhi prilaku lobster YOY.
2. Untuk mengetahui apakah lobster YOY lebih suka mencari
perlindungan di antara cangkang tiram atau substrat batu.
3. Untuk mengetahui apakah paparan kebisingan dan/atau
kehadiran predator mempengaruhi pilihan ini.
• Metode
Dalam penelelitian ini menggunakan desain eksperimental
dilakukan dengan cara melakukan pengaturan suhu, pengendalian
intensitas cahaya dan juga memberikan tekanan/perlakuan suara
(kebisingan) pada saat proses eksperimen. Juga dilakukan analisis
data pada setiap hasil percobaan/eksperimen yang dilakukan
dengan berbagai perlakuan sehingga didapatkan hasil analisis
aktivitas lobster yang mendapat perlakuan.
• Hasil
Perilaku yang berbeda pada setiap perlakuan yang diberikan
terhadap lobster merupakan fokus utama dalam penelitian ini.
Pada paling umum dari lobster adalah bersembunyi dengan
intensitas pada siang hari 15,41% dan pada malam hari 22,13%.
Dilihat dari hasil penelitian perilaku bersembunyi lobster menurun
dengan signifikan, dimalam hari dibawah kombinasi tekanan
kebisingan tambahan dan kehadiran predator dibawah kondisi
pengujian menunjukkan bahwa penurunan perilaku bersembunyi
lobster menurun sebesar 13%. Walaupun tidak didapatkan bukti
bahwa kebisingan dapat mempengaruhi perilaku lobster, namun
jika pemberian perlakuan kebisingan dikombinasi dengan
kehadiran predator pada malam hari, perubahan perilaku lobster
berubah secara signifikan artinya perilaku lobster lebih aktif
disbanding dengan biasanya, dimana akibat perlakuan ini lobster
akan menjelajahi daerah kekuasanya 2 kalilipat lebih banyak dari
pada di control dan kondisi kebisingan lainnya.
• Kesimpulan
Penambahan perlakuan pada lobster berupa
pemberian treatmen kebisingan dan kehdiran
predatorberpengaruh terhadap perilaku lobster pada
kondisi tertentu.
Sekian presentasi dari kami
kurang lebihnya mohon di
maafkan
wassalamualaikum, wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai