Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP IDENTIFIKASI DALAM MANAJEMEN

RISIKO
DI TEMPAT KERJA

Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK


Datang Sehat, Kerja Giat, Pulang Selamat

Company Regulation
HSE Mgmt Plan
Masa Depan Housekeeping • Keuntungan yang besar
Cerah Access Control •Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Jasmani Work Permit •Diperhitungkan didunia
• Sehat Rohani bisnis
• Cukup Materi Lock Out Tag Out
SOP/JSA
PPE
MSDS
Etc
TERJEPIT

Sekretaris ini sedang bekerja di


kantor. Ia membuka sebuah “filing
Dengan memperkirakan
cabinet” untuk mengambil beberapa sebelumnya resiko-resiko yang dapat
dokumen. timbul.
Kabinet tersebut menutup dengan Mengenali jepitan-jepitan yang
sendirinya dan menjepit tangannya mungkin timbul sebelum mulai
tanpa ada peringatan terlebih dahulu. bekerja.
Cincinnya terjepit sewaktu ia Berhati-hati dalam menempatkan
mencoba melepaskan tangannya … ! jari tangan.
RUMUS STANDARD PENCEGAH KECELAKAAN

SEE

THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
Manajemen Risiko
K3
Penerapan secara sistematis dari
kebijakan manajemen, prosedur dan
aktivitas dalam kegiatan identifikasi
bahaya, analisa, penilaian, evaluasi,
penanganan dan pemantauan serta
review risiko
Suatu upaya mengelola risiko K3
untuk mencegah terjadinya kecelakaan
yg tidak diinginkan secara
komprehensif, terencana dan
terstruktur dalam suatu kesisteman yg
baik
Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, properti, lingkungan atau
kombinasi ketiganya)

Bahaya fisik/physical hazards


Bahaya kimia/chemical hazards
Bahaya biologi/biological hazards
Bahaya psikologis/psychological hazards
Bahaya ergonomi
Efek ketidakpastian

Kombinasi kemungkinan terjadinya kejadian/paparan berbahaya yang


terkait dengan pekerjaan & keparahan cedera & kesehatan yang buruk
yang dapat disebabkan oleh kejadian/paparan

Kemungkinan Akibat
FREQUENCY/ SEVERITY/
RISK LIKELIHOOD CONSEQUENCY
Manfaat

 Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari


setiap kegiatan yg mengandung bahaya
 Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yg tidak
diinginkan
 Menimbulkan rasa aman di kalangan pemegang saham
mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya
 Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko
operasi bagi setiap unsur dalam organisasi/perush
 Memenuhi syarat perundangan yg berlaku
Manajemen Resiko
Untuk melindungi perusahaan dari setiap
kemungkinan yg merugikan
ISO 45001:2018
 Hazard identification

 Risk assessment and opportunities

 Determining control

HIRADC
TAHAPAN
MANAJEMEN RISIKO
PERSIAPAN
PERSIAPAN

MONITOR & REVIEW


KOMUNIKASI & KONSULTASI
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

Penilaian Risiko
ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
PERSIAPAN
PERSIAPAN

MONITOR & REVIEW


KOMUNIKASI & KONSULTASI IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

Penilaian Risiko
ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
PERSIAPAN

Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu


melakukan beberapa persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
Standar dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen risiko & komunikasi
daftar bahaya dan risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian
PERSIAPAN
PERSIAPAN

MONITOR & REVIEW


KOMUNIKASI & KONSULTASI IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

Penilaian Risiko
ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui, mengenali,
memperkirakan & mendata bahaya-bahaya apa saja pada
suatu sistem

Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu


mempertimbangkan hal-hal seperti;

 Apa sumber yang berpotensi menimbulkan cidera ?

Pe
tho

op
 Bagaimana cidera dapat terjadi ?

Me

le
 Siapa yang dapat cidera ?
Hazard?

Location
IBPR = HIRADC

IBPR = IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO


K3
IDENTIFIKASI BAHAYA:
upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu
sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.
PENILAIAN RISIKO:
proses penilaian suatu risiko dengan membandingkan tingkat/kriteria risiko yang telah
ditetapkan untuk menentukan prioritas pengendalian bahaya yang sudah
diidentifikasi.
PENGENDALIAN RISIKO:
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan
tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman)
Tujuan
IBPR
1. Mengenal, menilai, dan mengendalikan
risiko bahaya setiap kegiatan operasional
baik rutin maupun non rutin.
2. Menciptakan cara kerja dan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman.
Identifikasi Bahaya
3 Pertanyaan dasar identifikasi bahaya:
1. Apakah ada sumber bahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja ?
2. Siapa yang dapat celaka atau sakit ? Atau apa
yang menjadi kerugian akibat kecelakaan dan
sakit ?
3. Bagaimana dapat terjadi ?
Menetapkan cara untuk membantu mengidentifikasi bahaya-bahaya di
tempat kerja. Beberapa cara tersebut antara lain melalui;
 Diskusi/Brainstorming
 Mereview catatan K3 organisasi;
laporan kecelakaan, laporan bahaya, hasil audit
 Studi literatur (MSDS, statistik industri)
 Wawancara dengan pekerja (user)
 Inspeksi dan observasi tempat kerja
 Regulasi dan atau standar K3
Kategori sumber bahaya
1. Mekanik
2. Listrik
3. Fisika
4. Kimia
5. Biologi
6. Fisiologis
7. Psikologis
8. Kebakaran dan Peledakan.
Contoh potensi
bahaya
 Terpeleset/ terjatuh  patah tulang.  Zat yang mencederai mata  iritasi
 Jatuh dari ketinggian  meninggal, mata, luka pada mata
 Tersengat listrik  luka kulit
patah tulang
 Kejatuhan benda  memar  Terpapar bising  ketulian

 Bagian tubuh terkena mesin berputar  Terpapar panas  dehidrasi


 tergores  Huru-hara  luka fisik
 Tertabrak  Luka tubuh  dll.
 Terbakar  luka bakar
Bahan kimia terhirup  keracunan,
pingsan.
TERIMAKASIH----

Anda mungkin juga menyukai