2021.06.13 - Jabar - Perencanaan SDMK - Edit
2021.06.13 - Jabar - Perencanaan SDMK - Edit
SDM KESEHATAN
D r. d r. I r m a n s y a h , S p . K J ( K )
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Key Factor
Penting dan Mutlak
Keberhasilan
Pembangunan Keberhasilan Tata Kelola SDM Kesehatan : Diawali
dan Ditentukan oleh Perencanaan SDM Kesehatan
yang Berkualitas (Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat
Kualifikasi dan Tepat Lokasi Penempatan)
TARGET IDEAL REFORMASI KESEHATAN
Pengendalian Penyakit & Penguatan Promotif-Preventif &
Penguatan Ketahanan Kesehatan Pemenuhan Supply-Side
Tuberkulosis: kasus baru 190 per 100.000 penduduk Fungsi puskesmas: preventif-promotif>kuratif
(Saat ini: No.3 terbanyak di dunia, 314 per 100.000 penduduk) (Saat ini: kuratif>preventif-promotif)
Kusta: eliminasi di seluruh Indonesia Rasio dokter umum: 1,12 per 1.000 penduduk
(Saat ini: eliminasi di 382 kab/kota) (Saat ini: 0,52 per 1.000 penduduk)
Imunisasi: 90% imunisasi dasar lengkap (IDL) Rasio dokter spesialis: 0,28 per 1.000 penduduk
(Saat ini: 57,9% IDL) (Saat ini: 0,13 per 1.000 penduduk)
Stunting: 14% balita Rasio tempat tidur RS: 2,0 per 1.000 penduduk
(Saat ini: 27,7% balita stunting) (Saat ini: 1,3 per 1.000 penduduk)
Sistem surveilans: terpadu, real-time, berbasis lab Sistem informasi kesehatan: digitalisasi & terpadu
Saat ini: fragmented & belum berbasis lab. Saat ini: sebagian besar masih manual, sasaran program tidak
tepat, & fragmented
KETENAGAAN PUSKESMAS
PROVINSI JAWA BARAT
Jumlah Puskesmas 1.099
TIDAK SESUAI STANDAR
SESUAI
STANDAR > Standar < Standar
NO TENAGA KESEHATAN
JML PUSK JML PUSK
KELEBIHA
N NAKES
JML PUSK
KEKURANGAN
NAKES Saat ini kondisi Puskesmas
1 DOKTER UMUM 216 855 1.928 24 24 tanpa dokter di Jawa Barat
2 DOKTER GIGI 632 137 149 326 326
sebesar 0,18% (2 Puskesmas)*
3 PERAWAT 92 821 6.006 182 321
Kekurangan tenaga
4 BIDAN 48 1.009 12.232 38 52
5 TENAGA KEFARMASIAN 349 660 1.067 86 86 berdasarkan standar minimal,
6 PROMOSI KESEHATAN 391 363 579 341 401 sebanyak 1.930 Tenaga
7
TENAGA KESEHATAN
695 227 247 173 173
Puskesmas yang sudah memiliki
LINGKUNGAN
9 jenis nakes sesuai standar
8 TENAGA GIZI 608 201 224 286 325
sebesar 43.49%*
AHLI TEKNOLOGI
9
LABORATORIUM MEDIK
605 258 348 232 232
RS PEMERINTAH
Spesialis Penyakit Dalam 1.052 70 Spesialis Penyakit Dalam 241 13
Spesialis Bedah 736 115 Spesialis Bedah 154 38
Spesialis Radiologi 592 52 Spesialis Radiologi 149 5
Spesialis Rehab Medik 270 38 Spesialis Rehab Medik 70 27
Spesialis Anestesi 772 56 Spesialis Anestesi 155 14
Spesialis Pat Klinik 369 55 Spesialis Pat Klinik 111 19
Spesialis Pat Anatomi 122 62 Spesialis Pat Anatomi 53 31
378 84
Spesialis Jantung & PD 274 10 Spesialis Jantung & PD 70 5
Spesialis Mata 446 22 Spesialis Mata 108 14
Spesialis THT 380 7 Spesialis THT 80 3
Spesialis Jiwa 223 9 Spesialis Jiwa 100 1
Spesialis Saraf 529 4 Spesialis Saraf 125 2
Spesialis Paru 295 96 Spesialis Paru 71 26
Dr Umum 4.949 216 Dr Umum 1.435 43
Dr Gigi 947 110 Dr Gigi 226 37
Drg Spesialis 727 122 Drg Spesialis 212 36
TOTAL 6.609 1.352 TOTAL 3.763 355
SIRS Yankes, Maret 2021
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PPSDMK DIKAITKAN DENGAN RPJMN
DAN RENSTRA 2020 - 2024
Target
Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah SDM Kesehatan Yang Ditingkatkan Kompetensinya 41.669 39.627 40.275 40.437 40.585
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
2021
I N D I K ATO R Target Capaian
Triwulan 1
5,46%
Persentase puskesmas tanpa dokter 0 Jawa Barat : 0,18%
Persentase puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan 47.43%
47
sesuai standar Jawa Barat : 43,49% (104 Pkm)
Persentase RSUD kabupaten/kota yang memiliki 4 dokter
60.33*
spesialis dasar dan 3 dokter spesialis lainnya sebesar 90% 75 Jawa Barat : 82,35% (42 RS)
(minimal 4 spesialis dasar wajib ada)
Jumlah SDM Kesehatan Yang Ditingkatkan Kompetensinya 4.873/22.824
39.627**
(> 20 JPL / < 20 JPL) Jawa Barat : 406/870
DASAR HUKUM
Regulasi dalam pengelolaan SDM
Kesehatan
DASAR HUKUM PENGELOLAAN SDM KESEHATAN
“
Perencanaan Kebutuhan SDMK
merupakan proses sistematis dalam
upaya menetapkan jumlah, jenis, dan Aspek Politis
kualifikasi SDMK yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi suatu wilayah • Penetapan rasio, jumlah, dan distribusi
dalam rangka mencapai tujuan • Mempertimbangkan nilai dan pilihan
pembangunan kesehatan politis
MUTASI PEGAWAI
Permendagri 58/2019
Perka BKN 5/2019
Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola
karier, dan analisis beban kerja; dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.
Salah satu persyaratan dalam mutasi adalah adanya anjab dan ABK bagi PNS yang akan mutasi
Bentuk koordinasi Mutasi menggunakan integrasi sistem informasi aparatur sipil negara BKN dengan sistem e-mutasi
Kementerian Dalam Negeri.
PROSES PERENCANAAN SDM
KESEHATAN
Tahap awal dari manajemen SDMK
- Menetapkan kebijakan Merekapitulasi dan
Renbut SDMK Nas
- Sosialisasi & Advokasi
evaluasi hasil Bottom-up planning sebagai konsep
Renbut Prov
Kebij Renbut SDMK
Pusat
(Agregat) perencanaan dengan memperhatikan
kebutuhan pembangunan kesehatan baik
Provinsi Provinsi lokal, nasional, maupun global
• Menghitung
- Menetapkan
kebijakan Prov
Renbut SDMK
• Merekapitulasi
Komitmen dan keterlibatan pemangku
- Sosialisasi dan
advokasi
hasil perhitungan
Renbut SDMK
kebijakan dan pelaksana terkait di setiap
- Memfasilitasi
Metode Renbut
Institusi / Faskes
tingkat administrasi pemerintahan
SDMK
Kab/ Kota Kab/ Kota
Dokumen Rencana Kebutuhan SDMK
Memfasilitasi Institusi/
sebagai output (disusun melalui rangkaian
Metode Renbut
SDMK kpd
Faskes tahapan sosialisasi, fasilitasi, advokasi
Institusi dan
Faskes
pemangku kepentingan sampai tindak lanjut
Menghitung
Renbut SDMK terhadap dokumen yang dihasilkan)
METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Permenkes 33/2015
tugas
tugas
1. Memberikan arahan penyusunan dokrenbut 1. Mengidentifikasi & menghitung kebutuhan institusi
2. Prioritas kebijakan dalam mendukung pembangunan 2. mengkoordinir pengumpulan data
Kesehatan 3. memfasilitasi/pembinaan UPTD
3. Dukungan kebijakan terkait rekomendasi 4. menyusun rekapitulasi ketersediaan dan kebutuhan
4. Memberikan arahan & dukungan dalam sinergisme SDMK
dan koordinasi para pemangku kepentingan 5. memroses legalisasi
6. menyusun usulan rekomendasi
7. melaporkan hasil analisis dokrenbut
Contoh SK Tim Perencana Kebutuhan SDMK
PEMANFAATAN DOKRENBUT
Perencanaan kebutuhan SDMK menjamin ketersediaan,
pendistribusian, dan peningkatan kualitas SDMK
PENGADAAN ASN
Formasi CASN
Formasi PPPK PENGEMBANGAN
Pola Karir
Pelatihan
Bahan penyempurnaan
program pendidikan dan MANFAAT PENYUSUNAN
pelatihan
DOKUMEN RENCANA
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
02.
e-formasi
e-mutasi
SI-Bangjangkri
TRANSFORMASI APLIKASI PERENCANAAN
SDMK
2020 2021
Pemanfaatan Data Rencana Interoperabilitas
oleh Menpan sebagai dengan SI-Bangjangkri,
pertimbangan Kemenpan, dan
formasi CASN Kemendagri
PENDAYAGUNAAN SDMK
Pola pendayagunaan dalam era
desentralisasi dan upaya yang
dilakukan pemerintah pusat
MEKANISME PEMENUHAN SDMK
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik
dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pembangunan kesehatan. Dalam hal terjadi kekosongan Pemerintah dan
Pemda wajib menyediakan tenaga kesehatan pengganti
PERAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN
PEMENUHAN DAN REDISTRIBUSI TENAGA
KESEHATAN
PROVINSI KABUPATEN/
KABUPATEN/KOTA
KOTA
PROVINSI
Penyusunan Dokumen
Pertemuan Persiapan Pertemuan Nasional ke-1 Fasilitasi dan Advokasi Perencanaan Kebutuhan
Januari 2021 Feb-Maret April-Mei 2021 SDMK Daerah
2021 Mei-Juni 2021
Rapat Koordinasi
Penetapan Pengusulan e-Formasi Penyusunan Dokrenbut
Menpan 2023 Pengelola Data 2022
Formasi CASN Coaching Clinic Dan Perencana (dan peta pemenuhan
2023 2023 SDMK 2022)
Kebutuhan SDMK
Februari 2022 Agustus 2021 Juni-Juli 2021
Maret 2022 Kab/Kota Pertemuan Nasional ke-2 Dok renbut Nasional
E-Fomasi dan Prov
CAPAIAN Dokumen Renbut Prov. Jawa Barat
Coaching
clinic Menpan
RB
Formasi
CASN
Dokumen Jabar 2021 (Penyusunan 2020) 27 Kab/Kota
LENGKAP
Beberapa
Pemenuhan Pemanfaatan
E-Mutasi
tenaga dengan Dokumen
Kemendagri
dana BOK Perencanaan
Proses
Yankes Kebutuhan
Mutasi ASN
SDMK
(pusat)
What’s Next?
Formasi
PGDS, NS 1. Advokasi pemanfaatan untuk tata kelola SDMK
Individu dan 2. Evaluasi tahapan penyusunan (SK tim, data, timing,
tim
perhitungan, analisis, dll)
3. Supporting proses perencanaan kebutuhan SDMK (man,
money, method, material, machines)
4. Dll sesuai situasi dan kondisi daerah
TERIMA KASIH