Anda di halaman 1dari 38

HIDROLOGI dan

EKOSISTEM
PESISIR
Pesisir: Daerah di sepanjang pantai yang
dipengaruhi oleh proses-proses daratan
dan lautan
Pembahasan

 Lingkungan Fisik
 Sistem Pengeringan
 Sistem Akifer Pesisir
 Sistem Hidrogeologi
 Model Hidrogeologi
 Kualitas Airtanah
 Eksplorasi Airtanah
 Pengelolaan
LINGKUNGAN FISIK
 Dicirikan oleh bentang lahan yang landai
hingga datar
 Geomorfologi dapat berupa dataran limpah
banjir dan atau dataran aluvial.
 Batuan penyusun merupakan endapan
aluvial sungai dan aluvial pantai, secara
umum terdiri dari lanau dan pasir lepas
SISTEM PENGERINGAN

Pengeringan di daerah pesisir pada


umumnya didominasi oleh aliran
permukaan, yang dicirikan dengan:
 Pola aliran teranyam, meandering
 Lembah sungai mempunyai
penampang U lebar
 Stadium sungai pada umumnya tua
Lateral Erosion membentuk meander
Oxbow Lake Formation
Braided Stream: Pola aliran teranyam
AKIFER di daerah PESISIR
 Batuan penyusun akifer pada
umumnya terdiri dari pasir lepas dan
atau lanau, yang merupakan:
 Aluvial pantai

 Aluvial sungai

 Endapan delta
KARAKTERISTIK AKIFER
 Karena batuan penyusun akuifer pada
umumnya berupa pasir lepas, maka:
 Harga K (konduktivitas hidrolika) dan n
(porositas) besar
 Tipe aliran airtanah: diffuse flow (aliran
rembesan)
 Hukum darcy dapat diterapkan

 Tipe akifer: Akifer Bebas


 Muka Airtanah: Dangkal hingga sangat
dangkal
KUALITAS AIRTANAH

Parameter kualitas airtanah dan air


permukaan:
 FISIK
 KIMIA
 BIOLOGI

Di daerah pesisir, KETIGA ASPEK


KUALITAS AIRTANAH SANGAT
DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN
HIDROKIMIA
di Daerah Pesisir
 DIPENGARUHI OLEH:
 KOMPOSISI MINERAL BATUAN
 AIR LAUT

 AKTIVITAS MANUSIA

KATION dominan di dalam air: Ca, Mg, Na, K, Fe


ANION dominan: Cl, HCO3, SO4
Pada umumnya kandungan Na dan Cl relatif tinggi
POTENSI
 Secara kuantitas, daerah pesisir pada
umumnya menyediakan potensi air baik
permukaan maupun bawah permukaan yang
besar.
 Kualitas airtanah secara umum cukup baik
untuk berbagai keperluan, namun kadang-
kadang kandungan Na dan Cl agak tinggi
hingga tinggi.
 Air permukaan pada umumnya mengandung
Na dan Cl yang tinggi
 Permeabilitas akifer cukup besar
 Rentan terhadap tekanan lingkungan
EKSPLORASI AIRTANAH
Yang perlu dilakukan dalam eksplorasi airtanah di
daerah pesisir:
 PENENTUAN SISTEM HIDROGEOLOGI
 PEMETAAN SEBARAN AKIFER
 PEMETAAN MUKA AIRTANAH
 PEMETAAN DISTRIBUSI KUALITAS
 UJI AKIFER, UJI SUMUR DENGAN
PUMPING TEST
METODE yang diterapkan: REMOTE
SENSING, SURVEI LAPANGAN, aplikasi
GEOFISIKA
Permasalahan Hidrologi yang
mungkin terjadi
 Bila dilakukan pengambilan airtanah
secara berlebihan, dapat menimbulkan
terjadinya:
 land subsidence
 sea-water Intrusion

 Bila dilakukan mal kelola air


permukaan, mudah terjadi banjir
Problems Affecting the Water Table and Groundwater
Land Subsidence karena pengambilan airtanah di US
San Joaquin Valley, California, USA
(California Water Science Center, USGS)
PENGELOLAAN
 PERTAHANKAN LUAS DAERAH RESAPAN
 PERTAHANKAN PERMEABILITAS AKIFER
 HINDARI PENCEMARAN dari LIMBAH
INDUSTRI dan RUMAH TANGGA
 KENDALIKAN PENGAMBILAN AIRTANAH
 PEMBUATAN SUMUR RESAPAN
 DIDUKUNG KEBIJAKAN/PERATURAN
PEMERINTAH yang diimplementasikan secara
konsisten dan konsekuen
ARTIFICIAL RECHARGE
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
akibat pengambilan airtanah secara
berlebihan:
 Recharge Basin (Cekungan Resapan)

 Recharge Well (Sumur Resapan)

 Injection Well (Sumur Injeksi)


CEKUNGAN RESAPAN:
Diterapkan pada Akifer Bebas yang
muka airtanahnya tidak terlalu dangkal
SUMUR RESAPAN:
Untuk Akifer Tertekan dan Akifer
Tak Tertekan
SUMUR INJEKSI: Untuk Akifer
Tertekan dan dalam
CLOGGING (penyumbatan),
Disebabkan:
 Masuknya udara
 Sedimen yang tersuspensi dan organik
 Pertumbuhan bakteria dlm akifer
 Swelling koloid lempung pada akifer
 Pengendapan hasil reaksi kimia antara air yang
diinjeksikan dg airtanah
 Pengendapan besi pada airtanah oleh pengaruh pH air
yang diinjeksikan
 Kompaksi material akifer karena tekanan injeksi yang
tinggi
Lubang Resapan Biopori:
Membantu mencegah banjir

25
26
27
SALT – FRESHWATER
INTERFACE
Salt – Freshwater Interface
Persamaan Ghyben -Herzberg
 Pressure head A = Pressure head B
 hs.rs = hf. rf = hs. rf
 hs. rf – hs. rf = hf. rf
 hs(rs – rf) = hf. rf
 hs = rf / (rs – rf).hf
hf

hs
hs

A B
GHYBEN -HERZBERG

f
hs  hf
s  f

 rf = densitas air tawar


 rs = densitas air laut
 hf = tinggi muka air tawar
 hs = kedalaman “interface”
MODEL HIDROGEOLOGI
KONSEPTUAL
Pengaruh Pasang-surut dan
Intrusi Air Laut
Sea water intrusion
di daerah karst
Interface pada Pulau Kecil
Three point problems
untuk mengetahui arah aliran airtanah
Latihan
 Hitung dan gambarlah kedalaman interface di
suatu tempat yang berjarak 25 m dari garis
pantai jika diketahui:
 Ketinggian lokasi pengamatan = 5 m dari mal
 Kedalaman muka airtanah = 1,48 m dari
permukaan
 Densitas air laut = 1,035; densitas air tanah =
1,00

Anda mungkin juga menyukai