Anda di halaman 1dari 49

KONSEP FLUIDA DAN

GAS
Januar Rizqi, S.Kep, Ns, M.Sc
Introduction
Zat yang tersebar di alam dibedakan dalam tiga keadaan
(fase), yaitu fase padat, cair dan gas.
Berapa perbedaan di antara ketiganya adalah:
1. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan
ukuran yang tetap, meskipun suatu gaya yang besar
dikerjakan pada benda tersebut.
2. Fase cair, zat tidak mempertahankan bentuk yang tetap
melainkan mengikuti bentuk wadahnya. Tetapi seperti
halnya fase padat, pada fase cair, zat tidak mudah
dimampatkan, dan volumenya dapat diubah jika
diberikan gaya yang sangat besar.
3. Fase gas, zat tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi
akan berkembang mengisi seluruh wadah.
• Karena fase cair dan gas memiliki karakter tidak
mempertahankan suatu bentuk yang tetap, maka
keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir;
dengan demikian keduanya disebut fluida
Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dalam keadaan biasa
dapat mengalir.

Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antar


molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini
disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul (gaya
kohesi).
Gaya kohesi antar molekul gas sangat kecil jika
dibandingkan gaya kohesi antar molekul zat cair.

Keadaan ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi


relatif bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang.
Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat satu sama
lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas,
meskipun bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya.
Akibat lainnya adalah kemampuannya untuk dimampatkan
(ditekan/ dipadatkan).

Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan zat cair sulit.


Gas jika dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar
akan berubah menjadi zat cair.

Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai


perbedaan dalam beberapa hal, tetapi dalam keadaan
diam keduanya mempunyai perilaku yang sama dan ini
dipelajari dalam statika fluida.
FLUIDA = Zat Alir

Zat Cair Zat Gas

1. Molekul terikat secara 1. Molekul bergerak bebas


longgar tapi berdekatan dan saling bertumbukan
2. Tekanan yang terjadi 2. Tekanan akibat tumbukan
karena gaya gravitasi antar molekul
3. Tekanan terjadi tegak 3. Tekanan terjadi tidak
lurus bidang tegak lurus bidang
TEKANAN HIDROSTATIK
• Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan
oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu.
• Besarnya tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat
cair, massa jenis dan percepatan gravitasi.
Tekanan Hidrostatik dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
P= Tekanan Hidrostatik (N/m2)
ρ= Massa Jenis (kg/m3)
g= Percepatan gravitasi ( m/det2)
h= Kedalaman/ketinggian (m)
HUKUM-HUKUM HIDROSTATIKA
Hukum Pascal
Hukum pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623-
1662), fisikawan asal prancis ini menyatakan bahwa :
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup ,akan diteruskan ke segala arah dengan sama
besar”.
HUKUM PASCAL
Dengan hukum ini, sebuah
gaya yang kecil dapat
digunakan untuk
• menghasilkan gaya yang
besar dengan membuat
luas penampang
• keluaran lebih besar
daripada luas penampang
masukan.
• Hal ini terjadi karena
tekanan pada masukan dan
keluaran akan sama pada
ketinggian yang sama.
Penerapan Prinsip Hukum Pascal

Manset dipasang mengikat mengelilingi


Pembacaan tinggi air raksa di dalam kolom
lengan, lalu diisi udara dengan tekanan >
tabung manometer adalah menunjukkan
tekanan ARTERI (brachlah), kemudian
tekanan puncak atau SYSTOLIC dan
secara perlahan-lahan tekanannya di
tekanan paling bawah atau DIASTOLIC.
turunkan.
Ketika manset mengembang,
sehingga menghentikan
tekanan darah arteri. Tidak
ada suara yang terdengar
dari stetoskop

Bunyi korotkoff ditimbulkan


akibat darah pulsatif yang
melewati arteri yang tertekan.

Aliran darah menjadi tenang


dan tidak berbunyi ketika
arteri tidak lagi tertekan.
Hidrodinamika
Hidrodinamika adalah ilmu tentang fluida (zat alir) yang
bergerak”
• Fluida (zat alir)  zat cair dan gas. (Zat cair misal : air ,
darah , asam , air laut dll)
• Hidrodinamika  tekanan, kecepatan aliran, lapisan-
lapisan zat cair yang melakukan gesekan dan
sebagainya.
• Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada
zat cair lainnya.
Hidrodinamika
Merupakan zat cair yang mengalir
Menyatakan bahwa jumlah energi tetap
(Hk.Bernoulli)

Keadaan 1 = Keadaan 2
Debit (Q) : “Kelajuan atau banyaknya zat cair persatuan
detik atau hasil perkalian antara luas penampang (A)
dengan laju aliran (v)”

Rumus : Q = A.v ,

dimana : Q= debit (m3/s), A=luas (m2), v= kecepatan (m/s)


Persamaan kontuinitas :
- Debit yang masuk = debit yang keluar
- A1.v1 = A2.v2
Hidrodinamika
• Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu
pipa kecepatannya berbanding lurus dengan penurunan
tekanan dan pangkat empat jari-jari
Hukum Poiseuille : “Lingkaran konsentris dari darah yang
mengalir pada berbagai kecepatan , semakin jauh dari
dinding pembuluh, semakin cepat alirannya”.
Aliran di kapiler :
Aliran lambat
Mempermudah pertukaran O2 dan CO2, Nutrisi
Pendekatan dengan hukum Bernoulli
1. Zat cair tanpa adanya gesekan dalam (cairan tidak
viscous)
2. Zat cair mengalir secara stationer (tidak berubah)
dalam hal kecepatan , arah maupun besarnya selalu
konstan
3. Zat cair mengalir secara stedy-state yaitu mengalir
melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible) melalui
sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah cairan yang
sama besarnya (kontuinitas)
SISTEM PEREDARAN DARAH
• Mengapa darah mengalir melalui sistem kardiovaskuler??

• Karena cairan dan gas mengalir mengikuti gradien


tekanan (ΔP) dari regio tekanan tinggi menuju regio
bertekanan rendah. Darah akan mengalir didalam sistem
kardiovaskuler apabila terbentuk tekanan yang lebih tinggi
pada suatu regio.
• Saat darah bergerak menjauhi sistem, terjadi kehilangan
tekanan akibat pergeseran antara cairan dengan dinding
pembuluh darah, akibatnya tekanan darah berkurang secara
bertahap saat darah bergerak menjauhi jantung.
Prinsip kerja jantung seperti pompa
sirkulasi
Jantung berfungsi
mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari
seluruh tubuh dan
memompanya ke dalam paru-
paru.
Jantung mengumpulkan darah
yang kaya oksigen dari paru-
paru dan memompanya ke
seluruh tubuh
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang
ditimbulkan oleh fluida pada wadahnya.
Tekanan hidrostatik berbanding lurus
dengan tinggi kolom air.
Pada sistem yang fluidanya mengalami pergerakan,
tekanan berkurang sesuai jarak tempuh karena
terdapat energi yang hilang akibat pergesekan.
Pengubahan tekanan terjadi didalam pembuluh darah.
• Apabila pembuluh darah berdilatasi maka tekanan darah
didalamnya akan berkurang.
• Apabila pembuluh darah berkontriksi maka tekanan darah
akan meningkat.
Darah mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang
rendah.
DEBIT ALIRAN DARAH

Debit aliran darah (fluida) di


pengaruhi oleh tahanan yang
besarnya tergantung dari:
 Panjang pembuluh

 Diameter pembuluh

 Viskositas/kekentlan darah

 Tekanan darah

• = Viskousitas • = tekanan
• = jari-jari pembuluh • = Volume Untuk darah normal
• = Panjang • = Waktu
viskositasnya 3,5 kali air biasa.
HAMBATAN TERHADAP DEBIT ZAT CAIR

Efek Panjang Pembuluh Terhadap Debit (Kecepatan)

Makin panjang pembuluh,


diameter sama, zat cair akan
mendapat hambatan
semakin besar, sehingga
debit zat cair (darah) akan
lebih besar pada pembuluh
yang pendek.
Efek Diameter Pembuluh Terhadap Debit

Debit aliran zat cair (darah)


semakin cepat pada
diameter pembuluh darah
yang besar.
Viskositas (Kekentalan Cairan)
Viskositas didefinisikan sebagai ukuran penolakan cairan
terhadap perubahan bentuk atau sifat dari dua fluida untuk
melawan tegangan geser pada saat bergerak atau
mengalir.
Efek Kekentalan Terhadap Debit

Semakin kental zat cair


(darah) semakin besar
hambatan terhadap dinding
pembuluh, sehingga dapat
ditentukan konsentrasi sel
darah merahnya.

Catatan:
Pada darah normal kekentalan 3,5 kekentalan air. Kekentalan 1 ½ kali di atas normal
kekentalan 2 kali air. Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan 20 kali air
Efek Tekanan Terhadap Debit

Zat cair akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan


yang lebih rendah, sehingga aliran zat cair (darah)
berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan.
Kerja Paru-Paru Dan Alveoli
• Komponen udara adalah gas nitrogen (N2), oksigen(O2)
dan air (H2O)
• Mekanisme pernafasan paru-paru dapat dimodelkan
dengan piston yang bergerak atau ditarik, jika sedang
menarik nafas).
• Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural
meningkat, sedangkan tekanannya berkurang drastik.

• Pada penyakit fibrosis paru-paru (pembentukan jaringan


pada paru-paru), ketika piston ditarik, pegasnya lemah
sehingga pleura visceralis juga tertatik, sehingga
perubahan tekanan kecil  kompliansi
• Hukum-hukum Fisika yang berlaku adalah :
1. Hukum Dalton tentang tekanan parsial
2. Hukum Boyle : bahwa PV adalah konstan
3. Hukum Laplace
Hukum Dalton
• Jika udara merupakan campuran dari beberapa gas,
maka tekanan total adalah jumlah dari masing-masing
tekanan dari komponen udara tersebut.
• Contoh : Jika dalam paru-paru tekanannya adalah 760
mmHg (1 atm), maka tekanan oksigen adalah 20% x 760
= 152 mmHg, tekanan nitrogen 80% x 760 = 608 mmHg.
• Tekanan parsial udara bergantung pada kelembaban
Hukum Boyle
• Untuk gas ideal, dimana PV = nRT , untuk massa dan
tekanan tetap, maka PV adalah tetap.
• Jika terjadi peningkatan volume paru-paru
(inspirasi/menarik nafas), maka tekanan intrapleura akan
berkurang.
• Pada saat ekspirasi, volume udara paru-paru akan
berkurang, sehingga tekanan udara akan meningkat.
Hukum Laplace
• Tekanan pada gelembung alveoli berbanding lurus
dengan tegangan permukaan (P) dan berbanding terbalik
dengan radius (R) dari gelembung alveoli.

Satuan tegangan permukaan : N/m atau


dyne/cm
• Jika katup dibuka, maka
udara yang bertekanan
lebih tinggi P2 akan
mengalir ke P1.
• Akibatnya radius (P1) akan
mengembang atau
membesar dan tekanannya
menjadi lebih kecil (P3),
sedangkan gelembung
yang kecil menjadi
setengah lingkaran dan
tekanannya besar (P4).
Efek ketinggian terhadap tekanan udara
• Semakin tinggi posisi dari permukaan laut (ketinggian),
maka tekanan barometrik menurun. Penurunan tekanan
barometrik diikuti oleh tekanan oksigen (O2) dan tekanan
parsial N2 dan CO2 di udara. Akibatnya tekanan udara
didalam alveoli dan kandungan oksigen dalam darah
arteri berkurang.
• Akibatnya tubuh akan anoksia, kolaps.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai