Anda di halaman 1dari 19

TEORI BELAJAR

PENGKONDISIAN
OPERAN B.F.
SKINNER
Oleh:
KUSWOYO
1708044053

Magister Psikologi Sains


Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
Biografi B.F. Skinner
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1904 di Susquehanna, Pensylvania, Amerika Serikat.
Ayahnya adalah seorang pengacara yang menjadi General Counsel di sebuah perusahaan batu bara besar, dan ibunya
adalah seorang ibu rumah tangga yang cerdas. Dia dididik oleh orang tuanya dengan didikan model kuno dan disiplin.
Skinner merupakan anak yang kreatif dan ingin sekali menjadi seorang penulis dan ia pun mencobanya dengan
mengarang lalu mengirim puisi dan cerita pendek. Skinner terus saja menulis dan selalu berkarya sampai akhir
hayatnya. Skinner pun meninggal pada tanggal 18 Agustus 1990, karena Leukimia. Ia telah berhasil menjadi seorang
tokoh psikologi yang paling terkenal sejak Sigmund Freud.
Setelah lulus dari sekolah menengah, ia pun melanjutkan belajarnya di Hamilton College, di dekat Uthica. Setelah lulus
dari Hamilton College Skinner masih menulis. Skinner berhenti menulis dan mengikuti kuliah psikologi di Harvard pada
tahun 1928 dengan mengkhususkan diri pada bidang tingkah laku hewan. Sebelum mengambil keputusan untuk kuliah
jurusan psikologi. Skinner berhasil meraih gelar doctor pada tahun 1931.
Beberapa tokoh yang mempengaruhi pemikiran Skinner yaitu Crozier, Jacques Loeb, C.S. Sherington, Ivan Pavlov, J.B.
Watson dan E.L. Thorndike. Skinner menjalani karir sebagai pengajar Universitas Minnesota dan pernah ditunjuk
sebagai dekan Fakultas Psikologi Universitas Indiana. Setelah itu, ia kembali ke Harvard dan di sana menerima jabatan
guru besar psikologi di Universitas Harvard.

2
BIG CONCEPT
Bring the attention of your audience over a key concept using icons or illustrations

3
Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner
melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga
menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant conditioning) pada
penelitiannya. Skinner terkenal dengan peralatan yang dirancangnya sendiri yaitu
Skinner Box.

Skinner percaya bahwa kepribadian akan dapat diketahui dari perkembangan


perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya secara kontinu. Bagi
Skinner semua perilaku manusia ditentukan secara sadar atau tidak.

4
Tiga 1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang
Asumsi berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab
Dasar perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak alasan-alasan penjelasan
Skinner dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif
internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted). Perilaku
manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-
kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana
individu tersebut mengambil bagian.
3. Perilaku manusia dapat dikontrol (behavior can be controlled).
Perilaku dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau
situas-situasi antaseden yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan
fisik di lingkungan sangat penting dalam menentukan perilaku.

5
6
Burrhus Frederic Skinner menekankan pada perubahan perilaku
yang dapat diamati dengan mengabaikan kemungkinan yang terjadi
TEORI BEL dalam proses berpikir pada otak seseorang. Oleh karena itu, para
pendahulunya dikatakan sebagai pengguna kondisi klasikal.
AJAR SKINN
ER (1904-199
0) B.F. Skinner melakukan eksperimen terhadap tikus dan
selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya :
1. Law of operant conditioning yaitu jika timbulnya
perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan meningkat.
2. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku
operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak
diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut
akan menurun bahkan musnah.

7
Skinner membedakan adanya dua macam respon,
yaitu responding conditioning dan operant
Responding conditioning.
Conditioning
1. Respondent conditioning (respondent response) adalah respon
dan yang diperoleh dari beberapa stimulus yang teridentifikasi.
Operant Stimulus yang teridentifikasi itu menimbulkan respon yang secara
Conditioning. relatif tetap. Belajar dengan respondent conditioning ini hanya
efektif bila suatu respon timbul karena kehadiran stimulus
tertentu. Misalnya, diberikan stimulus berupa masalah yang dapat
diselesaikan dengan konsep turunan fungsi, maka timbul respon
untuk mempelajari lebih lanjut dalil-dalil turunan fungsi, ibarat
makanan yang menimbulkan keluarnya air liur. Stimulus yang
demikian, pada umumnya mendahului respon yang dtimbulkan .

8
2. Operant conditioning adalah suatu respon terhadap
Responding lingkungannya. Respon yang timbul ini diikuti oleh
Conditioning stimulus-stimulus tertentu. Stimulus yang demikian itu
dan disebut penguatan sebab stimulus-stimulus itu
Operant memperkuat respon yang telah dilakukan seseorang.
Conditioning. Misalnya seorang peserta didik mengerjakan soal-soal
matematika (telah melakukan perbuatan) lalu mendapat
nilai baik (ganjaran).

9
▪ Skinner memusatkan kepada operant conditioning
tersebut. Operant conditioning itu dapat dipergunakan
Operant untuk mendorong peserta didik memberikan respon yang
berupa tingkah laku. Peristiwa terjadinya tingkah laku
Conditioning
itu disebut respon belajar (operant learning). Operant
conditioning untuk respon belajar dikontrol dengan
Reward diiringi suatu tingkah laku dan stimulus.
Reinforcement
▪ Kondisi operasional ini meliputi ganjaran (reward) dan penguatan
(reinforcement). Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat
penting dalam proses belajar. Terdapat perbedaan antara ganjaran dan
penguatan. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya menggembirakan
dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subyektif, sedangkan
penguatan merupakan suatu yang mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan suatu respon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang
sifatnya dapat diamati dan diukur.
10
▪ Teori Skinner menyatakan penguatan terdiri
atas penguatan positif dan penguatan negatif.
Penguatan
Positif
dan 1. Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, jika
penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku siswa
Penguatan dalam melakukan pengulangan perilakunya itu. Dalam hal ini
Negatif penguatan yang diberikan kepada siswa memperkuat tindakan
siswa, sehingga siswa semakin sering melakukannya.
Contoh penguatan positif diantaranya adalah pujian yang
diberikan kepada siswa, sikap guru yang menunjukkan rasa
gembira pada saat siswa bisa menjawab dengan benar.

11
Penguatan
Positif
2. Penguatan negatif adalah bentuk stimulus yang lahir akibat dari
respon siswa yang kurang atau tidak diharapkan. Tanggapan yang
dan memungkinkan terjadinya keadaan untuk meloloskan diri dari hal
Penguatan yang tidak diinginkan atau ketidaknyamanan cenderung akan
Negatif diulangi. Penguatan negatif diberikan agar respon yang tidak
diharapkan atau tidak menunjang pada pelajaran tidak diulangi
siswa. Penguatan negatif itu dapat berupa teguran, peringatan atau
sangsi. Contoh penguatan negatif yaitu pemberian alasan untuk
terlambat mengerjakan pekerjaan rumah akan membuat seseorang
tidak tepat waktu menyampaikan pekerjaan rumah yang lain.

12
Berikut ini disajikan contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman. Contoh dari
konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman( John W. Satrock, 2007).
Penguatan positif

Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan


Murid mengajukan pertanyaan yangGuru menguji murid Murid mengajukan lebih banyak
bagus pertanyaan

Penguatan negatif

Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan


Murid menyerahkan PR tepat waktu Guru berhenti menegur murid Murid makin sering menyerahkan PR tepat
waktu

Hukuman

Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan


Murid menyela guru Guru mengajar murid langsung Murid berhenti menyela guru

Penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu, konsekuensi meningkatkan prilaku.
Dalam hukuman, perilakunya berkurang.

13
1. Tujuan yang dinyatakan adalah
terminologi tingkah laku.
2. Tugas dibagi menjadi ketrampilan-
ketrampilan yang satu menjadi prasyarat
dari yang lain.
3. Penentuan hubungan antara ketrampilan
Komponen Penting pra syarat dan urutan logis dari materi
dalam pengajaran yang akan dipelajari.
4. Perencanaan materi dan prosedur
menurut Skinner
mengajar untuk setiap tugas bagian.
5. Pemberian balikan kepada peserta didik
yang dapat dilihat penampilan peserta
didik di mana peserta didik itu telah
selesai melaksanakan tugas-tugas bagian
yang mendukung.

14
Tanpa adanya sistem Beberapa kekeliruan dalam Selain itu kesalahan dalam
Kelemahan hukuman akan penerapan teori Skinner reinforcement positif juga terjadi
Teori Skinner dimungkinkan dapat adalah penggunaan hukuman
sebagai salah satu cara untuk
didalam situasi pendidikan
seperti penggunaan rangking
membuat anak didik
mendisiplinkan siswa. Juara di kelas yang
menjadi kurang
Menurut Skinner hukuman mengharuskan anak menguasai
mengerti tentang
yang baik adalah anak semua mata pelajaran.
sebuah kedisiplinan. merasakan sendiri Sebaliknya setiap anak diberi
Hal tersebut akan konsekuensi dari penguatan sesuai dengan
menyulitkan perbuatannya. Misalnya kemampuan yang diperlihatkan
lancarnya kegiatan anak perlu mengalami sehingga dalam satu kelas
belajar mengajar. sendiri kesalahan dan terdapat banyak penghargaan
merasakan akibat dari sesuai dengan prestasi yang
kesalahan. Penggunaan ditunjukkan para siswa:
hukuman verbal maupun misalnya penghargaan di bidang
fisik seperti: kata-kata kasar, bahasa, matematika, fisika,
ejekan, cubitan, jeweran menyanyi, menari atau olahraga.
justru berakibat buruk pada
siswa
15
Kelebihan
Teori Skinner ▪ Kelebihan Pada teori ini, pendidik diarahkan
untuk menghargai setiap anak didiknya. Hal ini
ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem
hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga
dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya
kesalahan.

16
▪ 1) Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
▪ 2) Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
Implementasi ▪ 3) Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

Teori Belajar ▪ 4) Materi pelajaran digunakan sistem modul.


▪ 5) Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
B.F. Skinner ▪ 6) Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
dalam ▪ 7) Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.

Pembelajaran ▪ 8) Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar
tidak menghukum.
▪ 9) Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
▪ 10) Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
▪ 11) Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.
▪ 12) Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
▪ 13) Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
▪ 14) Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
▪ 15) Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu
yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
17
▪ Teori belajar behavioristik lebih menekankan pada tingkah laku manusia,
bukan pada pemahaman berpikir manusia (kognitif). Burrhus Frederic
Kesimpulan Skinner menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati
dengan mengabaikan kemungkinan yang terjadi dalam proses berpikir
pada otak seseorang. Skinner menggunakan kondisi operasional (operant
conditioning) atau perilaku sukarela yang digunakan dalam suatu
lingkungan tertentu. Kondisi operasional ini meliputi ganjaran (reward)
dan penguatan (reinforcement). Ganjaran atau penguatan mempunyai
peranan yang amat penting dalam proses belajar. Penguatan ini terdiri
atas penguatan positif dan penguatan negatif.

18
Thank you very much
for your time
If you have any questions about this document
please don’t hesitate to contact us at:
▪ www.kuswoyoaji.wordpress.com

▪ kuswoyoaji@yahoo.co.id

▪ @kuswoyoaji

19

Anda mungkin juga menyukai