Panahan
Panahan
PENDAHULUAN
Berdasarkkan catatan sejarah diperkirakan mulai dari 72.00 hina
60.000ntahun lalu yang di temukan di afrika selatan dari situs sutus gos
sibudud dimna awalnya menggunakan sisa sisa dari tulang dan batu sebagai
ujung anak panah, Berdasarkan bukti tidak langsung, busur juga tampaknya
muncul atau muncul kembali di Eurasia, dekat dengan peralihan
dari Paleolitikum Atas ke Mesolitikum. Sisa-sisa anak panah dan busur yang
paling pasti dari Eropa adalah fragmen yang mungkin berasal dari Jerman yang
ditemukan di Mannheim-Vogelstang yang berasal dari sekitar 17.500 hingga
18.000 tahun yang lalu, dan di Stellmoor yang berasal dari 11.000 tahun yang
lalu yang ditmukan igua bichon, swiss Bersama sisa sisa seekor beruang dan
pemburu fragmen flint ditemukan di tulang belakang beruang, menunjukkan
penggunaan anak panah sekitar 13.500 tahun yang lalu.
Busur dan anak panah telah hadir dalam
budaya Mesir dan Nubia tetangganya sejak awal predinastik dan Pre-Kerma.
Di Levant, artefak yang mungkin berupa penyetel anak panah telah dikenal
sejak budaya Natufian (sekitar 10.8008.300 SM). Ujung anak panah
berbahu Khiamian dan PPN A Khiam mungkin juga merupakan kepala anak
panah.
Kemudian panahan berkembang sangat pesat di asia dengan istiilah
dalam Bahasa sansketa adalah dhanurvidya yang berarti panahan.
Pada abad pertengahan dimna banyaknya perang perang busur yang
digunkan adalah busur di era klasik dimna jangkuannya kurang lebih serratus
yard (91 m). kemudia pada sekitar 10 abad setelanya muncullah busur silng
yang memiliki jangkau yang lebih jauh dan akurasi yang besar busur silang
digunakan dalam Perang Salib awal, dengan model-model memiliki jangkauan
300 yard (270 m) dan mampu menembus zirah atau membunuh kuda.
Saat ini memanah lebih bertujuan sebagai olahraga atau sarana rekreasi
bagi beberapa kalangan. Menurut World Archery, kompetisi panahan pertama
kali berlangsung di Finsbury, Inggris pada tahun 1583 yang diikuti oleh sekitar
3.000 peserta. Selanjutnya, panahan menjadi cabang olahraga Olimpiade pada
1900 untuk pria dan 1904 untuk wanita.
Terlepas dari mana yang benar, yang jelas bahwa sebelum panahan
menemui bentuknya sebagai olahraga seperti yang kita kenal saat ini, ternyata
panahan telah melalui masa pertumbuhan yang panjang. Di masa modern,
panahan tidak lagi digunakan sebagai alat berburu dan senjata perang. Panahan
sudah dialihfungsikan menjadi sebuah olahraga yang pastinya menyehatkan
tubuh. Pada 1600-an, olahraga ini sangat populer di Inggris. Turnamen
memanah kali pertama diselenggarakan di Yorkshire, Inggris, pada 1673. Pada
1760, dibentuk organisasi panahan di Inggris dan sejak itulah diselenggarakan
turnamen panahan setiap tahunnya. Pada 1844, diselenggarakan perlombaan
panahan kejuaraan nasional Inggris yang pertama di bawah nama GNAS
(Grand National Archery Society).
busur
anak panah
taget
Selain itu, konten edukasi online juga memainkan peran penting dalam
pengembangan diri dalam olahraga panahan. Dengan adanya tutorial video,
blog, dan forum diskusi online, individu dapat menjelajahi informasi
mendalam tentang berbagai teknik, strategi, dan peralatan yang digunakan
dalam panahan. Keberadaan komunitas online ini memungkinkan para
pemanah untuk bertukar pengalaman, berbagi tips, dan mendapatkan umpan
balik dari sesama pecinta olahraga panahan di seluruh dunia.
Panahan menuntut Teknik Dasar yang Presisi. Dari cara memegang busur
hingga teknik melepaskan anak panah, setiap langkah membutuhkan keahlian
dan koordinasi yang cermat. Seorang pemanah harus belajar mengendalikan
pernapasan, mengontrol tekanan, dan memahami dengan baik bagaimana
memanfaatkan kekuatan tubuhnya. Inilah langkah awal dalam pengembangan
diri melalui panahan, yang menciptakan dasar yang kuat untuk perjalanan yang
lebih mendalam.
Namun, panahan tidak hanya tentang keahlian teknis semata. Ini adalah
Pertandingan dengan Diri Sendiri. Saat membidik target, seorang pemanah
memasuki pertempuran dengan pikirannya sendiri. Faktor psikologis, seperti
konsentrasi dan fokus, menjadi kunci dalam meraih sukses. Mengabaikan
distraksi eksternal dan menemukan ketenangan dalam diri sendiri adalah
tantangan yang dapat membentuk karakter dan memperkuat ketahanan mental.
METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran (mixed
methods), menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk
mendapatkan pemahaman yang holistik tentang pengembangan diri dalam
olahraga panahan di era digitalisasi.
1. Partisipan:
Jumlah Responden: 120 pemanah dari berbagai tingkat keahlian.
Kriteria Inklusi: Pemanah yang aktif berlatih dan berkompetisi.
Kriteria Eksklusi: Pemanah dengan pengalaman kurang dari 6 bulan
2. Instrumen Penelitian:
a. Kuesioner:
- Skala Likert untuk mengukur persepsi pemanah terhadap pelatihan
berbasis aplikasi.
- -Pertanyaan terstruktur untuk mengevaluasi penggunaan alat
pemantauan performa.
b. Wawancara:
- Wawancara mendalam dengan 15 pemanah untuk mendapatkan
pandangan mendalam tentang pengaruh komunitas dan kursus online.
3. Prosedur Penelitian:
4. Analisis Data:
a. Analisis Kuantitatif:
- Menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis data kuesioner.
- Analisis regresi untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan
aplikasi pelatihan dan kinerja fisik.
Table. quisoner
NO Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah Anda menggunakan aplikasi pelatihan panahan
untuk meningkatkan keterampilan dan motivasi Anda?
2 Apakah Anda percaya bahwa penggunaan aplikasi
pelatihan panahan dapat meningkatkan konsistensi latihan
Anda?
3 Apakah Anda khawatir tentang keamanan dan privasi data
Anda ketika menggunakan teknologi digital dalam
olahraga panahan?
4 Apakah Anda percaya bahwa analisis data performa
melalui sensor gerak dapat memberikan gambaran yang
akurat tentang kemajuan keterampilan fisik Anda dalam
panahan?
5 Apakah Anda merasa terhubung
dengan komunitas panahan online dan merasa dampaknya
terhadap motivasi Anda?
6 Apakah Anda percaya bahwa penggunaan teknologi
digital dalam panahan dapat meningkatkan pengalaman
kompetisi secara virtual?
7 Apakah Anda mengalami perubahan positif dalam
keterampilan keseimbangan dan koordinasi gerakan
setelah menggunakan aplikasi pelatihan panahan berbasis
teknologi?
8 Apakah Anda merasa teknologi digital dapat membantu
Anda mengatasi tantangan dan hambatan dalam
pengembangan diri dalam panahan?
9 Apakah Anda memiliki saran atau rekomendasi untuk
meningkatkan efektivitas penggunaan teknologi
digitadalam pengembangan diri pemanah?
10 ni. Jawaban Anda akan membantu memberikan wawasan
yang berharga tentang dampak teknologi digital dalam
olahraga panahan di era ini.
Pembahasan
3 Keamanan dan Privasi Data 80% TIDAK, 20% IYA Sebagian besar
responden tidak khawatir tentang keamanan data, namun perlu diperhatikan
dan dijaga dengan baik.
4 Analisis Data Performa melalui Sensor Gerak 80% IYA, 20% TIDAK
Tingginya persentase ini menunjukkan bahwa sensor gerak dianggap efektif
dalam memberikan gambaran kemajuan fisik.
Pembahasan
KESIMPULAN
gerak, partisipasi dalam komunitas online, dan kursus panahan daring memiliki
peran signifikan dalam memajukan keterampilan dan pengetahuan pemanah.
REFERENSI
Arisman, Ardo Okilanda 2020 PENGEMBANGAN DIRI MELALUI
OLAHRAGA PANAHAN
Eko Bagus Fahrizqi, Aditya Gumantan, Rizki Yuliandra 2021 Pengaruh latihan
sirkuit terhadap kekuatan tubuh bagian atas unit kegiatan mahasiswa
olahraga panahan
Betrix Teofa Perkasa Wibafiet Billy Yachsie, Siis Suhasto 2021 MEMAHAMI
KARAKTER ATLET PELAJAR MELALUI OLAHRAGA
PANAHAN