Nifas
Nifas
Teknik menyusui
Perubahan saat
nifas kebutuhan
Konsep masa
nifas
Kajian teori
Masa nifas (puerperium) berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan parous
artinya melahirkan atau berarti masalah setelah melahirkan. Masa Nifas (puerperium)
adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai pemulihan kembali alat-alat reproduksi
seperti keadaan semula sebelum hamil yang berlangsung 6 minggu (40 hari). (Mansyur &
Dahlan, 2014)
Tahapan Masa Nifas
Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena adanya proses involusi
(Fitriahadi & Utami, 2018). Menurut Simanullang (2017) lokhea dibedakan menjadi 4
jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya. Pada kunjungan pertama lokhea yang
keluar yaitu :
Lokhea rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa postpartum. Cairan yang
keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding
rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium.
Vulva dan vagina
A : Aerola
Aerola adalah bagian berwarna gelap di sekitar puting. Perlu diperhatikan bagi ibu saat menyusui adalah memasukkan sebagian besar Aerola
bagian bawah ke mulut bayi.
Ketika ibu memasukkan puting dan aerola kedalam mulut bayi, pastikan mulut harus terbuka lebar, bukan mengatupkan mulut ke arah dalam atau
merapatkan ke arah dalam.
Saat menghisap puting, bibir bayi harus terbuka dower ke bawah, sehingga Aerola sebagian besar bagian bawahnya masuk ke dalam mulut bayi.
Pentingnya memposisikan Dagu menempel ke payudara ibu agar hidung bayi tidak tertutup.
Tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik : seluruh tubuhnya
berdekatan dan terarah pada ibu, mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
areola tidak terlihat dengan jelas, bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan
dalam serta menelan ASInya, bayi terlihat tenang dan senang, ibu tidak merasakan adanya
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. E diantaranya dengan pemberian
konseling
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. E sesuai dengan diagnosis kebidanan
antara lain :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan fisik dan menjelaskan kepada Ny. E
bahwa Ny. E secara medis masih termasuk dalam kategori kondisi fisik
dalam batas normal.
Suhu : 36,5oC RR : 20 x/menit
TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 xmenit
- Ny. E telah mengerti dengan hasil pemeriksaan fisiknya
2. Memberitahu ibu bagaimana cara perawatan luka jahit yaitu dengan menjaga luka tetap kering, membasuh
kemaluan dari arah depan ke belakang setelah BAK dan BAB menggunakan air mengalir, lalu
mengeringkan dengan handuk atau tisu. Selain itu ganti pembalut minimal 2x sehari. Mengkonsumsi
sayuran hijau dan makan makanan tinggi protein seperti sayur, telur, ayam, ikan, agar luka jahitan cepat
kering,
Hasil : ibu bersedia melakukan perawatan luka jahit yang Ny. E bersedia untuk melakukan saran yang
telah diberikan
Menganjurkan Ny. E mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori
berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan. Kualitas dan jumlah makanan yang
akan dikonsumsi akan sangat mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata –
rata memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung 600 kkal, sedangka ibu yang status gizinya kurang
biasanya akan sedikit menghasilkan ASI. (Sari, 2014: 148)
Ny. E mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Mengajarkan ibu teknik dan cara menyusui bayi yang benar yaitu dengan memposisikan bayi
sehingga kepala dan bahu bayi berada dalam satu garis lurus. Mengarahkan tubuh bayi menghadap
ibu sehingga dada dan perut bayi menempel pada perut ibu sehingga mulut bayi dekat puting susu
ibu. Memberikan rangsangan reflek rooting pada bayi dengan menyentuh pipi bayi sehingga bayi
mencari putiing untuk dihisap. Tanda bayi menghisap dengan benar yaitu bayi menghisap dengan
teratur, lambat tetapi dalam dan ibu tidak merasakan nyeri pada puting. Semakin sering bayi
menghisap puting ibu maka akan merangsang produksi ASI semakin banyak dan ASI yang di
dapatkan oleh bayi tercukupi.
2. Menganjurkan Ny. E Memberikan penjelasan tentang manfaat ASI yang mengandung bahan yang sangat
diperlukan bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih, siap untuk
diminum dan hemat biaya. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu (Jika payudara penuh) dan tentu
saja itu lebih berarti pada menyusui sesuai kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2 – 3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan. Seorang bayi menyusu sesuai permintaannya bisa
menyusu sebanyak 12 – 15 kali dalam 24 jam. (Marmi, 2014 : 73)
3. Memberikan terapi asmet amox
4.
ASKEB
Nama : Ny. E (23 th) & Tn M (30th)
S Alamat : Mergosono, Tambakrejo
Keluhan : Ny. E mengatakan kurang nyaman saat bergerak dan terasa nyeri, merasa belum mengetahui cara
mengurangi nyeri jahit sera menyusui yang
. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu mengatakan bayi lahir pukul 00.06 WIB di Puskesmas seyegan, dengan berat badan 3500 g, panjang
badan 49 cm, jenis kelamin laki-laki, penolong persalinan bidan, jenis persalinan normal
Pemeriksaan fisik :
O TD 120/80 mmHg, tfu 2 jari bawah pusat lochea rubra
Paparan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan metode peragaan dan video untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pada ibu postpartum.
Outcome dari penelitian ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada ibu postpartum
Partisipan yang diberi asuhan berjumlah 5 orang. Kriteria inklusi: Ibu post partum hari pertama, Ibu post partum
primipara, Ibu yang bersedia menjadi responden, Sehat jasmani dan rohani. Kriteria eksklusi: Ibu yang tidak menyusui,
Ibu yang anaknya memiliki cacat bawaan, Ibu yang memiliki riwayat penyakit kanker payudara.
Hasil setelah dilakukan pendidikan kesehatan, kelima partisipan mengalami peningkatan ibu menyusui sehingga
meningkatkan kemampuan ibu menyusui.
. KESIMPULAN DESKRIPSI
Paparan, outcome, definisi operasional variabel digunakan, cara mendapatkan sampel serta metode pengukuran telah
diinformasikan dengan cukup baik.
B. Validitas Interna Pertimbangan mengenai pertimbangan non Kausal
Populasi studi dalam penelitian ini dapat diaplikasikan ke populasi eligible, karena kriteria pengetahuan serta
kemampuan teknik menyusui.
Penelitian ini dapat diaplikasikan pada populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan studi ini.
Koheren adalah data yang diamati sesuai dengan pengetahuan yang ada yang diperoleh dari data yang besar. Pada
penelitian ini data yang digunakan sesuai dengan penelitian terdahulu, minat keikutsertaan juga terlihat dari berbagai
faktor
TERIMA KASIH