Anda di halaman 1dari 10

Tafsir

Al Qiyamah
Selasa, 28 Maret 2023

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
| ‫| ٓاَل ُاْقِس ُم ِبَيْو ِم اْلِقٰي َم ِۙة | | َو ٓاَل ُاْقِس ُم ِبالَّنْفِس الَّلَّو اَم ِة‬
“Aku bersumpah dengan Hari Kiamat dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali”
• Jika sumpah berisi penafian maka boleh memakai huruf ‫ ال‬sebelum sumpah untuk menegaskan
penafian , yang menunjukkan pembuktian kebangkitan dan hari kiamat, serta sanggahan atas sapa
yang disangkakan oleh orang-orang bodoh dan kafir tentang tidak ada kebangkitan jasad.
• Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Ibnu Jarir dan Qatadah memaknai Allah bersumpah dengan hari Kiamat
dan bersumpah dengan jiwa yang banyak mencela.
• ‫ِبالَّنْفِس الَّلَّو اَم ِة‬
pendapat para ulama bermakna jiwa yang selalu mencela pemiliknya, ia menyesali
yang sudah berlalu. Siapa ia, ditujukkan kepada manusia.
| ‫| ۗ َاَيْح َس ُب اِاْل ْنَس اُن َاَّلْن َّنْج َم َع ِع َظاَم ٗه | َبٰل ى ٰق ِد ِرْيَن َع ٰٓلى َاْن ُّنَسِّو َي َبَناَنٗه‬
“Apakah orang kafir mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya?
Bahkan kami mampu menyusun kembali jari jemarinya dengan sempurna”
• Kami mampu mengumpulkannya seraya mampu pula mengumpulkan jari jemarinya , tulang
belulangnya dan apapun dalam diri seluruh manusia, bahkan jika Allah menghendaki membangkitkan
manusia dalam keadaan yang lebih baik.

| ‫| َبْل ُيِرْيُد اِاْل ْنَس اُن ِلَيْفُج َر َاَم اَم ۚٗه‬


“Tetapi manusia hendak membuat maksiat terus menerus”
• Ibnu Abbas berkata bahwa makna ‫ ِلَيْفُج َر َاَم اَم ۚٗه‬adalah keinginan. Manusia berbuat maksiat kemudia
bertaubat sebelum hari kiamat. Beliau juga menafsirkan bahwa orang kafir yang mendustakan hari
perhitungan. Maksudnya orang yang mendustakan hari pembalasan maka ia akan mudah melakukan
kemaksiatan.
| ‫| َيْس َٔـُل َاَّياَن َيْو ُم اْلِقٰي َم ِۗة‬
“Dia bertanya, “Kapankan hari Kiamat itu?”

• Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang didorong oleh anggapan aneh atau ketidak percayaan
tentang hari yang pasti terjadi ini. Manusia meragukan hari kiamat.

| ‫َو ُج ِمَع الَّش ْم ُس َو اْلَق ُۙر‬


‫َم‬ | ‫| َفِاَذ ا َبِرَق اْلَبَص ُۙر | َو َخ َس َف اْلَقَم ُۙر‬
“Maka apabila mata terbelalak, dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan
dikumpulkan, “

• ‫ َبِرق‬Dengan mengkasrahkan huruf ra’ maknanya pandangan cemas dan bingung.


• Pandangan orang pada hari kiamat menjadi silau, tunduk, bingung dan hina karena gentingnya hari
itu. Hari yang paling dahsyat dan menakutkan bagi manusia.
• ‫َو َخ َس َف اْلَقَم ُۙر‬
Bulan kehilangan cahayanya, karena gerhana yang tetap. Gerhana yang membuat
cahaya bulan hilang selamanya. Jika cahaya bulan hilang, lalu bagaimana dengan sumber
cahaynya, yaitu matahari. Maka jika dua sumber cahaya yang menyinari bumi sudah hilang maka
manusia akan berada dalam kegelapan.

• ‫َو ُج ِم َع الَّش ْم ُس َو اْلَقَم ُر‬


keduanya dikumpulkan dengan menggulung keduanya, lalu dilemparkan ke
neraka, untuk menunjukkan kepada manusia yang dahulunya menyembah bulan dan matahari
merasakan kesedihan bahwa yang dulu disangka Tuhan ternyata masuk neraka bersama mereka.
• Makna lainnya adalah matahari dan bulan digabungkan cahayanya, maka akan menjadi sangat
panas dan akan memanaskan padang masyar, sehingga manusia merasakan panas maksimal.
| ‫|َيُقْو ُل اِاْل ْنَس اُن َيْو َم ِٕىٍذ َاْيَن اْلَم َفُّۚر | َك اَّل اَل َو َز َۗر | ِاٰل ى َر ِّبَك َيْو َم ِٕىِذ ِۨ اْلُم ْس َتَقُّۗر‬
“pada hari itu manusia berkata “Kemana tempat lari?, Tidak ! Tidak ada tempat berlindung.
, Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu, “

• ‫َاْيَن اْلَم َف ّر‬


Manusia bertanya “kemana tempat lari??” , manusia sangat ketakutan dan berusaha
mencari tempat berlindung,
• ‫َك اَّل اَل َو َز َۗر‬
Tidak ! Tidak ada tempat berlindung. Tak ada tempat lari, dan tempat yang akan
selamat. Tidak ada keselamatan. (Asy Syura : (42) 47)

• ‫ِاٰل ى َر ِّبَك َيْو َم ِٕىِذ ِۨ اْلُم ْس َتَقُّۗر‬ hanya kepada Allah tempat kembali dan nasib akhir semua makhluk.
| ‫| ُيَنَّبُؤ ا اِاْل ْنَس اُن َيْو َم ِٕىٍۢذ ِبَم ا َقَّد َم َو َاَّخ َۗر | َبِل اِاْل ْنَس اُن َع ٰل ى َنْفِس ٖه َبِص ْيَر ٌۙة | َّو َلْو َاْلٰق ى َم َع اِذ ْيَر ۗٗه‬
“Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dia kerjakan dan apa yang telah dia lalaikan.
Bahkan, manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, walaupun dia mengemukakan alasan-alasan(nya).
• Pada hari kiamat akan dikabari semua amal perbuatan mereka baik yang lama atau baru, yang besar atau
kecil, yang lengkap dengan waktu dan tempat amalnya, bahkan dampak dari perbuatan kita, kepada generasi
setelahnya. (Al Kahfi (18): 49)
• Pendapat kedua, pada hari itu manusia diberitahukan apa yang dahulu biasa dia lakukan dan apa yang terus
menerus kita lalaikan padahal itu perintah dan kita kerjakan padahal itu berdosa.

• ‫َبِل اِاْل ْنَس اُن َع ٰل ى َنْفِس ٖه َبِص ْيَر ٌۙة‬


Manusia menjadi saksi atas dirinya, dia mengetahui apa yang telah dia kerjakan
meskipun dia beralasan dan mengingkarinya. (Al Isra:17):14)

• ‫ َّو َل ْو َاْلٰق ى َم َع اِذ ْيَر ۗٗه‬walaupun manusia mengemukakan alasan atas perbuatannya, namun mereka tidak akan bisa
melakukannya karena semua anggota tubuh kita akan mengadukan semuanya kepada Allah.
SYUKRON
BERLANJUT AL QIYAMAH : 16

Anda mungkin juga menyukai