Anda di halaman 1dari 2

DEKAT JAUH HATI KU,HATI MU, DAN HATINYA

Tertawa merupakan salah satu ekspresi yang mewakil kebahagiaan seseorang. Alasan

seseorang tertawa lebih didominasi karena sesuatu hal yang lucu. Allah memberikan

banyak rasa untuk menyeimbangkan hati kita agar tetep seimbang. Karena sebagai

seorang makhluk yang diciptakan dengan hati dan akal sekaligus, manusia harus

menyeimbangkan keduanya. Terucap syukur yang tak berhingga dengan ketetapan Nya

kepada kita semua. Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin.

Dalam hubungan antar manusia, tertawa itu hadir secara spontan. Karakteristik yang

dimilik oleh setiap rasa yang alami datang langsung dari hati. Meluncur bersama hembusan

angin kebahagian dari setiap manusia yang masih berakal. Ini terjadi ketika akal manusia

masih berteman dengan hati meskipun belum menjadi sahabat dekat. Karena ada manusia

yang akalnya sudah tak lagi berteman dengan hati sehingga rasanya berbenturan dan

rusak hingga tak berbentuk lagi, sebut saja orang ini tidak berakal.

Tertawa juga bisa menjadi salah satu parameter yang mengukur kedekatan hubungan

antar manusia. Karena biasanya seseorang bisa tertawa lepas ketika sudah memiliki

kedekatan yang lebih dengan manusia lainnya. Tidak bisa disalahkan ketika hubungan antar

setiap manusia dalam suatu lingkungan akan selalu berbeda setia pasangnya. Misal si A, si

B dan si C berteman. Dalam kasus ini si C merupakan orang yang tidak bisa membangun

suasana. Si A dan si B memiliki hubungan yang lebih dekat dibanding hubungan antara si

A dengan si C ataupun si B dengan si C. Hal yang akan terjadi dengan kadar tawa

mereka adalah, si A akan tertawa lepas atau dapat dikatakan lebih sering tertawa ketika

bersama dengan si B, dibanding dengan si A ketika bersama si C atau si B dengan si C.

Mengapa demikian ?
Mungkin sekilas tidak ada yang perlu dipersalahkan dengan hubungan mereka bertiga.

Karena kedekatan hati seseorang merupakan hak Allah untuk mendekatkan atau

menjauhkannya. Namun bagaimana ketika kita mencoba berperan sebagai ketiganya secara

bergantian. Ketika kita berperan sebagai si A atau si B kita akan bahagia dan tertawa

lepas, lalu bagaimana ketika kita berperan sebagai si C, ketika si C berada diantara si A

dan si B. Dapat kita bayangkan bahwa si C akan menjadi orang yang sendiri diantara si A

dan si B. Karena biasanya dua orang yang dekat akan secara sadar atau tidak sadar

mengacuhkan orang lainnya ketika bersama dengan orang yang hatinya lebih dekat

dengannya. Siapakah yang salah ?? Apakah hubungan ini bisa diperbaiki?

…….bersambung…

Ann’s

24 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai