Anda di halaman 1dari 74

Love always hurts, in happiness or in sadness, in honesty or in lies, in togetherness or in separation." Mario Teguh Sumber: TWITTER MTLovenHoney https://twitter.com/#!

/MTLovenHoney "Cinta selalu terasa pilu di hati, dalam kebahagiaan atau karena kesedihan, dalam kejujuran atau karena kebohongan, dalam pertemuan atau karena perpisahan." Mungkin itu cara Tuhan untuk membuat kita mengerti, bahwa kepiluan hati karena penderitaan terhubung tak bersambungan dengan kepiluan dalam kebahagiaan. Sesungguhnya, kepiluan karena penyesalan terhubung indah dengan kepiluan dalam kesyukuran. Tuhan Maha Indah dan Maha Besar kasih-sayangNya, yang menganugerahi kita kehidupan yang indah, yang batas keindahannya ditentukan oleh batas kesungguhan kita. Yang bersungguh-sungguh, yang mendapat. Semoga Anda dimuliakan oleh Tuhan dengan kedamaian, kesehatan, rezeki yang besar, dan keluarga yang dinamis dan bahagia. Aamiin

KELUAR DARI KESEDIHAN Sahabatku yang baik hatinya, yang letih dengan kesedihan yang melambankan kehidupan, katakanlah ini sebagai kalimatmu sendiri Tuhanku Yang Maha Mencintai dan Maha Lembut, Di pagi yang damai ini, aku ingin berterima kasih kepadaMu, karena kini kumengerti bahwa, "Aku bukan hanya berhak untuk berbahagia, tapi aku juga berkewajiban untuk berbahagia." Jika aku hanya mengeluhkan diriku yang tak dibahagiakan, maka aku hanya meratap sebagai korban. Dan aku bukan korban. Aku penguasa atas keputusanku sendiri. Tak boleh ada orang menyanderaku

dalam kesalahanku, apalagi dalam kesalahannya. Aku bertanggung-jawab bagi kebahagiaanku sendiri. Jika bukan aku yang tegas membela diriku untuk memajukan kebahagianku sendiri, siapa lagi? Hari ini aku tak boleh meneruskan kebiasaanku menikmati kesedihan. Dan aku tak mungkin berhasil membebaskan hatiku dari kesedihan, jika tubuhku tak aktif bergerak. Kegiatan adalah penghilang kesedihan. Tidak ada orang yang aktif, sempat meratap dalam kesedihan. Hanya orang yang diam memanjakan rasa malas dan melunglaikan tubuh, yang akan melapuk dalam gerogotan rasa sedih. Aku diciptakan tidak sesuai dengan kesedihan. Itu sebabnya aku menderita dalam kesedihanku. Tapi kesedihanku diciptakan untuk menyegerakan tindakanku, agar aku menjadi lebih kuat menghadapi orang dan keadaan yang dulu menyedihkanku. Tuhan, mulai hari ini, aku akan mengganti air mata kesedihanku dengan air mata keharuanku atas keindahan kehidupan yang Kau anugerahkan kepadaku. Tuhanku Yang Maha Memungkinkan, Tenagailah upayaku untuk mengubah kesedihan yang melemahkanku, menjadi kesedihan yang menyegerakan tindakanku. Karena, penyesalan terbesarku di masa tuaku, bukanlah karena aku salah dalam tindakanku, tapi karena kurangnya tindakanku. Dan aku akan menjadi sebagaimana aku menjadikan diriku sendiri, dengan ijinMu. Aamiin

Kalau marah, jangan bicara. Kalau bicara, jangan terdengar marah.

Kalau lembut, jangan lemah. Kalau tegas, jangan kasar. Kalau tidak mau dibalas, jangan memukul. Kalau memukul, sekalian keras. Itu yang menjadikanmu disegani. Maka bangunlah kekuatan pribadi dan pengaruhmu sejak muda. Mampukanlah dirimu sebagai petarung, tapi tampillah sebagai penyayang, agar orang mencintaimu karena kelembutanmu, dan menyeganimu karena ketegasanmu dalam menghukum. Tirulah sifat Tuhan, Yang Maha Lembut dalam kemurahanNya, tapi Maha Tegas dalam memastikan kepatuhan kepada yang benar. Dengannya, tanpa menjadi kepala negara, engkau pantas menjadi guru bagi kepala negara lima benua.

Ooh engkau sakit hati lagi? Engkau kecewa dan patah hati dan dunia menjadi kelam dan kelabu, hidup ini tak menarik lagi kecuali untuk nelangsa karena engkau diperlakukan tak adil. Memang meletihkan jika hidup ini hanya untuk menjelaskan bahwa engkau orang baik dan niatmu baik. Tersenyumlah dalam linangan air matamu. Engkau jiwa kecintaan Tuhan. 4Tidak mungkin engkau disedihkan, tanpa rencana pembahagiaanmu. Damailah.

Engkau yang sedang digoda oleh cinta, dengarlah ini Dalamnya cinta menentukan dalamnya sayatan kepedihan karena pengkhianatan cinta. Tapi jika cinta itu tidak dalam, untuk apakah mencinta? Cinta yang setengah hati tak akan pernah mengenal keindahan yang seutuhnya dan tak akan merasakan kepedihan yang sesungguhnya. Cinta adalah pengutuh kehidupan. Kebahagiaanmu tak akan pernah setinggi kebahagiaan menyaksikan kemuliaan yang dicapai oleh jiwajiwa yang kau cintai. Seperti, kesedihanmu tak akan pernah sedalam kesedihanmu karena kehilangan jiwa-jiwa yang kau cintai. Memang kepedihan karena cinta itu tak terperikan, tapi untuk apakah hidup tanpa cinta? Kepedihan cinta, tidak membatalkan keharusan untuk hidup dalam cinta. Yang ikhlas menerima kemungkinan pelukaan cinta, justru terlindungi dari luka, dan dibahagiakan dalam cinta yang mesra dan setia.

Ooh alangkah indahnya, jika dua jiwa yang bertengkar - tapi karena mencintai satu sama lain, tetap 4berjalan bergandengan tangan. Banyak orang mengagung-agungkan kesucian dan kemuliaan cinta, tapi saat marah berbicara kasar dan saling membuang satu sama lain. Jika engkau benar-benar mencintainya, marahlah dengan lembut. Khan, engkau marah karena berharap agar dia menjadi kekasih yang lebih baik bagimu? Apakah engkau tidak merasa kasihan kepadanya, yang bersedih karena telah mengecewakanmu? Jika engkau kekasih yang baik, kesedihannya adalah penguat cintamu, yang tak memampukanmu berlaku kasar kepadanya. Seseorang itu disebut kekasih, karena dia lembut dan mendamaikan.

Engkau yang sedang dalam genggaman cinta, dengarlah ini Cinta adalah pemulia jiwa dan penghebat kehidupan. Tapi, Meskipun ironis dan mengkhawatirkan, cinta juga perendah yang bisa sangat kejam, yang menjadikan sesakti-saktinya kesatria meratapi cinta yang tak berbalas - dalam tangisan yang merendahkan dirinya sendiri, dan seanggun-anggunnya putri meliarkan dan memurahkan diri dalam pengejaran cinta palsu. Hanya dua hal yang bisa menjagamu dalam ketidak-berdayaanmu saat dimabuk cinta, yaitu kesetiaanmu kepada Tuhan dan penghormatanmu kepada kemuliaan dirimu. Karena, bukan cinta jika ia tak menjadikanmu mudah terperdaya dan terluka. Maka, ekstra berhati-hatilah. Dan bersiap-siaplah, karena saat engkau menangis terluka nanti, orang-orang dekatmu akan mengatakan: "Khan aku udah bilang , abis kamu gitu sih? Dibilangin, gak percaya Yah gitu deh!" Mudah-mudahan engkau tersenyum sekarang, dalam doa yang tulus - agar Tuhan menjadikan cintamu dan cintanya jujur dan setia.

Cinta tak harus diungkapkan dengan kata-kata, namun dengan sikap tertentu, bisa jadi cinta lebih dalam dari lautan dan lebih luas dari samudera. Dan inilah yang akan ia lakukan saat ia ingin menunjukkan rasa cintanya kepada Anda...

Dia memang jarang mengucapkan kata-kata cinta, sayang dan rindu kepada Anda, tak seperti pasangan lain yang sebentar-sebentar mengatakan cinta, sebentar-sebentar rindu namun di belakang pasangannya juga ada cinta yang lain. Buat Anda memang terkadang kurang menyenangkan, karena pada umumnya wanita memang suka yang indah-indah, termasuk pujian dan rayuan. Tapi jika selama ini ia memilih diam apakah ini berarti si dia tak mencintai Anda? Beberapa hal yang ia lakukan di halaman berikut ini akan menjawab pertanyaan apakah ia mencintai Anda?

1. Dia sering curi pandang dan menatap Anda diam-diam Tak sengaja Anda mendapati si dia sedang memandangi Anda dan mencuri-curi pandang tatkala Anda sedang mematut diri di cermin atau sedang berbicara dengan orang lain. Ia sangat mengagumi Anda, dan ia menyatakan kekagumannya tersebut lewat bening matanya. Dari situ pula tersirat sebuah ucapan syukur betapa beruntungnya si dia memiliki Anda. Bagi Anda memang hal ini sederhana, tetapi semakin banyak ia memandang kagum pada Anda semakin dalam pula ia mencintai dan bersyukur atas kehadiran diri Anda. Anda sungguh berarti di hatinya. 2. Ia memberikan hadiah yang tak pernah Anda duga Bagi Anda hadiah romantis adalah bunga, perhiasan atau beberapa hal lain. Namun ia lebih mengerti apa yang Anda butuhkan, bukan sekedar ingin menyenangkan dan meraih perhatian Anda, tetapi dengan tulus tiba-tiba ia menyematkan pena kecil di buku diary Anda. Ia tahu betul bahwa kegiatan yang Anda sukai adalah menulis, dan bukan hadiah biasa yang ia pilih, namun hadiah yang disertai dengan cinta dan perhatian. Ketelitiannya bahwa Anda memang cinta dunia tulis menulis merupakan bentuk perhatian detailnya kepada Anda. Nah masih merasa Anda tidak diperhatikan? 3. Ia menceritakan segala sesuatu yang muncul di benaknya Tak banyak pria yang berani jujur dan terbuka pada pasangannya, namun ia dengan santai mengungkapkan segala sesuatu yang ada di benaknya. Sekalipun mungkin hal itu akan membuat Anda menertawakannya, namun ia tak akan kecewa dan bahkan ikut menertawakan dirinya sendiri. 4. Ia selalu mengenakan pemberian Anda Tak peduli itu hanya sebuah t-shirt sederhana tanpa merk atau sebuah sweater yang Anda rajut sendiri, ia selalu mengenakannya ke mana-mana. Seakan tak ada barang lain yang lebih berarti dari yang ia kenakan sekarang, di matanya pemberian Anda adalah barang yang paling berharga melebihi segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. 5. Dia selalu berdiri di sisi Anda, ke manapun Anda dan si dia berada Terkadang ia menggenggam erat tangan Anda, namun sering kali ia berdiri seakan menjaga dan melindungi Anda kalau-kalau ada sesuatu yang akan melukai Anda. Adalah suatu naluri laki-laki untuk melindungi Anda di manapun Anda berada, ia selalu berusaha untuk ada di sisi Anda dan berbuat segala sesuatu yang terbaik untuk membahagiakan Anda. Bagi Anda mungkin suatu hal yang klise, dan tak penting. Namun bagi si dia niatnya adalah tulus benarbenar mencintai dan memberi perhatian kepada Anda. Tak hanya sekedar status sebagai pasangan belaka.[break]

6. Dia membiarkan Anda membuka dan membaca pesan di ponsel pribadinya Tak ada hal kecilpun yang ingin ia sembunyikan dari Anda, bahkan ponsel pribadinya atau dompetnya pun ia tak keberatan Anda tahu. Pria adalah sosok yang tak terlalu suka urusan pribadinya dicampuri, namun dengan rela ia membiarkan Anda tahu segala sesuatu tentang dirinya. Hmm... sepertinya Anda memang benar-benar menjadi bagian hidupnya, masihkah Anda ragu?:)

Pernikahan memang sangat dinanti oleh setiap orang sebagai fase awal untuk melestarikan keturunan mereka yang sehat, unggul, dan juga bahagia. Jika dahulu faktor keturunan lebih banyak dikaitkan dengan masalah keturunan (seperti bibit, bebet, dan bobot) serta status sosial seseorang dalam masyarakat, namun kini faktor keturunan cenderung lebih meninjau sisi medis atau kesehatan. Berbagai penyakit yang menghinggapi manusia sebenarnya dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu penyakit kongenital (didapatkan pada saat lahir), infeksi, neoplasma (keganasan), trauma (benturan fisik), dan lain-lain (seperti kelainan genetik dan sistem imunitas). Saat ini, kita sudah dapat mengetahui beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada gen atau kromosom tertentu. Misalnya syndrom Down yang ditandai karena adanya trisomi pada komponen kromosom 21, dan juga penyakit kencing manis yang bersifat poligen (disebabkan oleh gen yang bermacam-macam). Beberapa pengalaman tersebut seringkali menuntun kita untuk menghindari adanya perkawinan atau pernikahan antara mereka yang membawa bakat genetik terhadap penyakitpenyakit tertentu (disebut sebagai resesif). Namun, pengetahuan-pengetahuan tentang hal itu masih tidak banyak diketahui oleh orang awam. Oleh sebab itu, mereka yang akan melangsungkan pernikahan sebaiknya melakukan konsultasi genetika pra-nikah terlebih dahulu, agar nantinya mampu menghasilkan keturunan yang sehat dan unggul, sehingga penyakit-penyakit yang diturunkan secara genetik (seperti asma, alergi, kencing manis, dan lain-lain) bisa dihindari.

1
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... ini adalah sebuah kisah yang mungkin dapat kita jadikan panutan dan pemahaman akan arti cinta yang sesungguhnya.

Di sebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

Suatu senja bada Isya disebuah mesjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang tadi dikenakannya ke mesjid tadi.

Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiriKenapa Bu?

Istrinya menoleh sambil menjawab Sandal Ibu tidak ketemu Pa.

Ya udah pakai ini saja kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya.

Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang, kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku.

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama.

Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dansetelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumamTerimakasih.

Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapa, telah membantu memotong kuku Ibu tukas sang istri tersipu malu.

Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri Bapa kok bicara begitu?

Ibu senang atas semuanya Pa, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.

Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama.

Hari Jumat yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jumat,

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.

Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jumat, tepatnya saat duduk membaca Tahyat terakhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.

Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah gumam para jamaah setelah menyadari kalau dia telah tiada.

Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat kemesjid.

Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal.

Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam doa dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya. Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut. Apa yang Bapak lakukan? tanya istrinya senang bercampur bingung.

Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir, Bapak selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Bapa bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.

Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata Ibu ikhlas Bapa pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri. Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan.

Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman.Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya..

2
Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit alMalik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Sang dokter berkata:Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Taala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Taala .

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.

Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut? Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: Engkaulah penyebabnya!Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: Alhamdulillah. Kemudian dia meninggalkanku dan pergi. Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Taala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi. Maka dia berkata: Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.

Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Taala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata: Alhamdilillah. Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Taala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.

Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu: Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh. Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.

Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata: Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati. Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah. Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.

Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam yang indah lagi agung: ) Beruntunglah orang-orang yang asing. Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat. Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: Alhamdulillah. Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.

Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang

penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..

Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat. Diapun berkata: Alhamdulillah. Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.

Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdoa, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Taala ?

Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Taala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakanakan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.

Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, Apa Yang Membuatku Menangis Bukanlah Ini, Yang Membuatku Menangis Adalah Apa Yang Terjadi Kemudian: Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: Siapakah mereka? Dia menjawab, tidak mengenal mereka.

Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.

Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya: Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Taala .

Tahukah anda apa yang dia katakan? Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia. Sang suami berkata: Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syari. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendoakanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.

Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu. Maka kukatakan kepadanya: Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu. Kisah selesai. Kukatakan:Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheranheran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Taala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan,

dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Taala .

Allah berfirman:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. AlBaqarah: 155-157)

Nabi r bersabda:

Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Taala akan menghapus kesalahan-kesalahannya. HR. al-Bukhari (5/2137))Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Taala , minta dan berdoalah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Taala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.

Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Taala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Taala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari doa-doa kalian.) )Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). QS. Al-Araf: 126) AR)*

Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit alMalik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Sang dokter berkata:Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Taala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Taala .

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.

Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut? Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: Engkaulah penyebabnya!Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: Alhamdulillah. Kemudian dia meninggalkanku dan pergi. Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Taala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi. Maka dia berkata: Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.

Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Taala spesialis

THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata: Alhamdilillah. Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Taala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.

Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu: Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh. Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.

Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata: Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati. Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah. Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.

Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam yang indah lagi agung: ) Beruntunglah orang-orang yang asing. Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat. Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: Alhamdulillah. Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.

Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di

sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..

Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat. Diapun berkata: Alhamdulillah. Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.

Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdoa, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Taala ?

Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Taala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakanakan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.

Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, Apa Yang Membuatku Menangis Bukanlah Ini, Yang Membuatku Menangis Adalah Apa Yang Terjadi Kemudian: Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: Siapakah mereka? Dia menjawab, tidak mengenal mereka.

Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.

Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya: Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Taala .

Tahukah anda apa yang dia katakan? Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia. Sang suami berkata: Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syari. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendoakanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.

Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu. Maka kukatakan kepadanya: Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu. Kisah selesai. Kukatakan:Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheranheran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Taala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan,

dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Taala .

Allah berfirman:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. AlBaqarah: 155-157)

Nabi r bersabda:

Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Taala akan menghapus kesalahan-kesalahannya. HR. al-Bukhari (5/2137))Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Taala , minta dan berdoalah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Taala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.

Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Taala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Taala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari doa-doa kalian.) )Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). QS. Al-Araf: 126) AR)*

Tersentak hati Bu Dina mendengar permintaan anaknya. Anak laki-lakinya ingin ditiduri, ingin diberi kehangatan darinya.kehangatan seorang wanita. Kehangatanhmm

oooOooo

Sebagai seorang wanita yang cantik, Dina memiliki hampir segala yang diimpikan kaum wanita. Parasnya ayu, manies dan selalu enak dipandang. Bentuk hidung, mata, alis, bulu mata hingga ke garis pipi yang tertata indah bak bulu perindu diatas bintang timur diwaktu senja. Posturnya tubuhnya sangat ideal untuk seorang wanita. Kulitnya yang putih dan jenis rambutnya yang panjang hitam bergelombang menambah nilai keaggunannya. Kemolekan lekuk tubuhnya menyebabkan ia sering disebut wanita terseksi.

Dina, seorang wanita karir pada salah satu perusahaan swasta besar di Ibukota, termasuk wanita yang cerdas. Ditunjang pendidikan formalnya yang merupakan alumni Pasca Sarjana Komunikasi Universitas ternama. Loyalitas terhadap perusahaan tidak diragukan lagi, sehingga menjadikan dirinya sebagai salah satu maskot pegawai diperusahaannya. Tak heran bila karirnya bagai rising star. belum sepuluh tahun bekerja, dia sudah menduduki jabatan penting, setingkat Department Head (Kepala Bagian). Dikenal dekat dengan bawahan. Suppel dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan jajaran pimpinan. Tipikal Dina selalu menjadi bahan pembicaraan dikalangan pegawai, gunjingan hingga tentu saja fitnah dari orang-orang yang tidak menyukainya. Apalagi ketika terdengar kabar bahwa dia akan dipromosikan menjadi salah satu deputy kepala divisi.

ahpaling dengan keseksiannya kata mereka yang tidak suka.

oooOooo

Ibu mau kemana.? tanya Fitri, puteri bungsunya Ibu mau berangkat ke kantor nak jawab Dina, sambil merapihkan pakaiannya

Kok masih gelap bu.bareng ayah gak bu? tanya Fitri lagi dengan bahasa anak yang agak cadel Ayah khan belum pulang nak. Masih di Bandung jawab dina, tanpa memalingkan wajah dari cermin hiasnya Jam masih menunjukkan pk. 04.25 pagi. Hari masih gelap. Anak-anaknya masih terlelap, kecuali Fitri yang terbangun karena mendengar suara peralatan riasnya. Aku tidak boleh terlambataku harus tiba sebelum Bos dan Klienku datang.. pikir Dina dalam hati Bu, aku masih mau tidur. kata Fitri Iyya nak.

.Dina mencium kening anak puteri satu-satunya itu. Dengan penuh kasih sayang dipeluknya erat sambil berkata pelan, Nanti sekolah sama si Mbok ya.sarapan disekolah juga gak apa-apa kokIbu harus berangkat pagi-pagi Ah, Ibukemarin sudah pegi pagikemarinnya lagi pagi, sekarang pagi lagi keluh Fitri, dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

Fitri, Ibu bekerja juga untuk Fitri. Untuk sekolah Fitri dan Adit..untuk membelikan Fitri rumah-rumahan dan masak-masakan jawab Dina pelan Tapi Ibu selalu pulang malam. Fitri gak pernah tidur bareng Ibu. Makan sama si Mboksekolah juga sama si Mbok. keluh Fitri lagi sambil menggulingkan tubuhnya. Fitri, Ibu mau berangkat..kamu berangkat sama si Mbok ya! seru Dina dengan sedikit keras dan wajah agak memerah.

Dina segera keluar kamar. Dia memang tidur bersama anak puterinya yang masih berusia tiga tahun. Ketika akan membuka pintu kamar, Dina menyempatkan diri melihat raut wajahnya dicermin. Terlihat jelas rona merah diwajahnya. Warna kulitnya yang putih menambah kejelasan rona merahnya. Dina menghela nafas panjang, kemarahan sesaat telah merubah tutur bahasanya. Sudah merubah pula paras ayunya

HuhFitri selalu membuat aku marah.Fitri sering memperlambat jalanku ke kantor keluhnya sambil mengusap keringat didahinya.

Ah sudah pk. 04.45aku bisa terlambat Dina mempercepat langkahnya. Sampai diteras rumah keraguan muncul dihatinya.Dia belum sempat bicara dengan Adit, anak sulungnya Ah dia khan sudah tujuh tahun. Sudah lebih besar. Dia pasti ngerti lah

oooOooo

Presentasi mengenai pengembangan perusahaan, khususnya bidang komunikasi, kemitraan dan pemasaran yang dipaparkan Dina memdapatkan sambutan luar biasa dari Stake Holder (Pemegang Saham, Komisaris, Jajaran Direksi dan Mitra Kerja). Sambutan itu ditandai dengan tepuk tangan meriah sambil berdiri dan ucapan selamat yang seolah tak putus.

Senyum sumringah tersembul dari wajah Dina. Perasaan puas memenuhi rongga hatinya. Dia menghela nafas panjang. Memejamkan mata sesaat.Akhirnya aku berhasil. Untung aku bisa mempersiapkan diri dengan baik. Untung juga aku tiba lebih awal sehingga bisa mengkondisikan semuanya.

Dina selamat ya.tidak sia-sia kami menempatkan kamu sebagai Dept Head Promosi & Kemitraan.. kata seorang Direksi sambil menjabat erat tangan Dina. Jabatan tangan yang terasa lain. Terasa ada getaran hangat yang menjalar melalui jari-jari terus hingga pangkal tangan, dan meluncur deras dihati. Jantung berdegup kencangentah perasaan apa itu. Yang jelas perasaan itu membuatnya pikirannya kacau, hatinya diliputi oleh suatu misteri..entah misteri apa Dina, kerja kamu luar biasa..masih muda, cantik, jenius.tak salah jika Perusahaan memberimu posisi tsb.. kata seorang Komisaris

Pujian komisaris menambah kencang degup jantungnyaseolah darah berhenti mengalir. Seolah kaki sulit untuk digerakkan. Dengan menghirup nafas pelan, Dina membalas pujian tsb Terima kasih Pak..terima kasihsemua berkat bantuan dan bimbingan Bapak Berapa usiamu sekarang adakah 40? tanya Komisaris itu lagi Dina tersipu malu..rona merah kembali menghiasi wajahnya. Saya baru 34. Pak jawab Dina sambil tertunduk malu WowSurprisekita memiliki calon direksi termuda. Cantik, jenius dan ber-visisemoga kamu sukses ya. Dina terkesima. Tak percaya. Calon direksi.? ah, gak mungkin aku salah dengar.

oooOooo

Minggu, pk. 04.00 Dina terbangun. Ohhhhh.lelah pikiran dan badannya membuatnya agak sedikit malas untuk bangun. Namun undangan stake holder untuk sekedar minum kopi pagi di Kafe Padang Golf mengharuskan dia untuk segera bergegas.. Ah.ngantuknya.. Dina kembali merahkan badannya.rasanya dia ingin meliburkan diri bersama anakanaknya.terutama Fitri yang kemarin membuatnya sedikit marah. Tapiundangan Direksi dan Komisaris adalah sebuah Perintahlaksana titah Raja yang harus dijalankan, meskipun hanya ajakan sambil lalu Ahhhh.. Dina mulai menyiapkan diri. Mandi pagi dan sedikit bersolek.tampil agak cantik danhmmmm..seksi dikit rasanya tidak apa-apa. Toh akan bersantai bersama orang-orang penting penguasa kantor.apalagi bila.bila ada yg tertarik padaku pikirnya.. ah pikiran ngelantur.. pikirnya lagi Ibuuuu.Tolong tiduri aku Bu. seru Adit sambil berjalan pelan dan membawa bantal guling yang sarung entah kemana

Adiiit.? tanyanya heran Adiit. seru Dina kembali. Heran, tidak biasanya Adit bangun pagi dan pindah ke kamarnya. Ibuuutolong tiduri aku busemalam aku gak bisa tiduraku kepikiran Ayah.aku ingin bermain bersama Ayah. Adit. Hari ini Ibu masuk kantor.Ibu akan bertemu Bos di kantor jawab Dina Ibuuutolong tiduri akuaku ngantuk pengen tidur bareng Ibu pinta Adit, kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Dina, Ibundanya

Dina terdiam. Hatinya semakin membuncah.perasaan malas memenuhi undangan Direksi kembali muncul.tapi motivasi untuk memperlihatkan loyalitas demikian tinggidus, dia sudah berdandan seksi. Diusap-usap perlahan kepala Adit. Rambutnya yang sedikit ikal bergelombang mirip seperti rambutnya. Bentuk wajahnya yang agak oval dan halus merujuk pada ayahnya ahhh..aku jadi ingat Mas Darman. Wajah Adit mirip ayahnya.semalam dia memberi kabar kalau Meeting di bandung diperpanjang karena banyak Klien baru yang ikut datang. bathin Dina dalam hati.seketika ia merasa bersalah dengan suaminya.

Adiiit, Ibu harus pergi sayang..Ibu harus masuk kantor.. Tapi buu Adit tidak bisa meneruskan kalimatnya, karena Dina mengangkat kakinya perlahan, sehingga kepala Adit berpindah ke bagian pinggir tempat tidur. Dina meneruskan riasannya dimuka cermin yang ada di sisi kanan tempat tidurnya. Bibirnya diolesi lipstick tipis warna merah muda, sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Pakaian terbaik yang dimilikinya, hadiah Ulang Tahun dari Mas Darman suami tercinta.

Mas Darman pasti akan silau bila melihat aku sekarang. Pasti akan memujiku Cantiiik..hehehesayang dandananku saat ini untuk orang lain. Huk..huk..huk.. suara batuk kecil beriak keluar dari mulut Adit Adiit, kamu batuk. Jajan apa kamu kemarin tanya Dina sambil terus memainkan penghalus bedak dipipinya

Huk..huk..huk.. suara itu kembali terdengar Mboookkk.tolong ambilkan air putih hangat. Adit batuk nih teriak Dina dari dalam kamarnya Tepat pk. 05.00 Dina meluncur menuju Kafe Padang Golf. Perjalanan akan memakan waktu 30 menit. Cukuplah. Karena pertemuan dan sarapan kopi pagi baru akan dimulai pk. 06.00. Tapi biasanya banyak yang sudah datang dengan perlengkapan stick golf, termasuk pemilihan caddy pendamping permainan golfnya nanti.

oooOooo

Dina sangat menikmati suasana Kopi Paginya. Dia begitu cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tidak ada lagi perasaan canggung, malu dan minder bercengkerama dengan jajaran Direksi, Komisaris dan Pimpinan Unit Mitra Kerja. Apalagi dalam acara yang dikemas secara informal ini. Seolah ia sudah menjadi bagian dari mereka. Jajaran elit perusahaan.

Penuhi jiwa ini dengan satu rindurindu untuk mendapatkan rahmat-Mumeski tak layak ku harap debu Cinta-MU ringtone HP Dina berbunyi. Maaf Pak,,,,,,, Dina tak sanggup meneruskan kata-katanya untuk meminta ijin mengangkat Hpnya Silakan ..silakan.ini suasana santai kok jawab salah seorang Direksi Permisi Pak Meski begitu ku akan bersimpuh Penuhi jiwa ini dengan satu rindurindu untuk mendapatkan rahmat-Mu. ringtone itu terus berbunyi Ditempat yang agak jauh dari kerumunan orang Dina mengangkat Hpnya Hallo. sapanya Bukamu ada dimana sekarang.? tanya suara disana dengan lembut Sedang bersama Direksi dan komisaris di kantor.. Yahas jawab Dina Ohhh,ternyata dari mas Darman, suaminya. Dina terbiasa memanggilnya Ayah, menyesuaikan diri dengan panggilan anak-anaknya

Loch emangnya masuk ? tanya Mas Darman lagi Iyya Yah kapan pulangnyaAdit sakit di rumah kata si Mbok nanti siang..atau mungkin juga sore Yaa sudahbiar Ayah saja yang pulang segera

oooOooo

Pk. 15.30 Dina kembali kerumahnya. Sarapan Kopi Pagi di kafe Padang Golf ternyata diteruskan dengan acara ramah tamah dan meeting informal dengan Mitra Kerja dan Klien. Beberapa Kontrak Kerja deal setengah kamar dalam ramah tamah itu. Dina baru mengetahui kalau banyak deal deal kontrak kerja yang putus di Kafe, Padang Golf serta jamuan makan. Mungkin karena lebih santai dan informal.pikirnya, sehingga lebih mudah untuk bicara dari hati ke hati Tiba di ujung jalan pemukiman, Dina melihat banyak orang berduyun menuju satu rumah dengan membawa nampan, rantang dan gelas-gelas kecil.

Ada apa ini? tanya Dina dalam hati Ada bendera kuning terikat di atas tiang listrik tepi jalan Ohh ada yang meninggal. Dina mempercepat langkahnya. Ia juga ingin melayat. Ia tak ingin juga tertinggal dalam urusan sosial di lingkungannya. Tak berapa lama Dina tersentak. Kakinya kaku tak bisa digerakkan.dia melihat banyak orang berkerumun dipekarangan rumahnya. Kebanyakan ibu-ibu dan wanita yang mengenakan pakaian berwarna gelap dan berkerudung. Bapak-bapak ada di ruang tengah ohhapakahapakah.. Tidaaaakkkkkkkkk

Dina mencoba untuk berlari. Namun kakinya semakin sulit bergerak. Air mata Dina deras mengalir ketiak ia melihat seorang bapak berpeci hitam dan berpakaian muslim putih sedang melantunkan ayat-ayat Quran. Dari suaranya tersendat terlihat jelas bahwa Bapak itu menahan tangis. Kadang sesegukan sesekali menghambat laju bacaan Qurannya.. Mas Darman..Ayahhhhhh seru Dina setengah berteriak Ayah siapa yang meninggal Yah.? tanya Dina kepada Bapak yang sedang mengaji tadi Ayah..siapa yah.? tanyanya lagi Bapak tadi tidak menjawab. Telunjuk jarinya mengisyaratkan bahwa Dina bisa membuka kain kafan yang belum tertutup Dengan sedikit merangkak, Dina berjalan tersendat, dan membuka kain kafan penutup wajah si mayit. Yaa AllahAadiiitttt Dina langsung memeluk tubuh jenazah itu Maafkan Ibu Nak.maafkan Ibu nak. teriak Dina keras, membuat seisi rumah menoleh kepadanya. Bahkan beberapa orang yang berada di luar juga berlari kearah rumah Adddiiiiittttt.Sini nakIbu akan tiduri kamuIbu akan tidur bersamamu Nak.. Addiiittttt bangun nak..Ibu sudah pulangIbu sudah pulang nak. Ibu ingin tidur bersama mu.

Dina meraung keras seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya.air matanya mengalir deras. Tak kuasa menahan sedih. Rasanya ingin sekali ia menggoyang-goyangkan tubuh kaku itu agar kembali bergerak.namun Mas Darman segera merangkulnya. Memeluknya. Dan mencium keningnya Bu.ini salah kita..salah Ayah.Ayah terlalu sering meninggalkan keluarga.. Bukan Yahini salah Ibutadi pagi Adit minta ditemani tidur, tapi Ibu tolak Ya sudahlahini salah kita semua. Adit terkena paru-paru basah akut. Dan terlambat ditolong..

oooOooo

Anak, isteri, suami dan keluarga adalah perhiasan dunia. Perhiasan yang paling indah adalah istri yang sholeh Amaratush-Sholihah), suami yang adil imamun adilun) dan anak-anak yang mendoakan orang tuanya (awaladdun sholihin yadulah)

DIKUTIP.COM - Inilah 6 Kekuatan Utama Manusia

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)

Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)

Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)

Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri

yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)

Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)

Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)

Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi. Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.

Ada sebuah kisah kecil, ketika saya masih aktif bersama teman-teman di organisasi remaja masjid kampung saya. Namun kisah kecil ini telah menjadi 'prasasti' indah dalam kehidupan saya sampai sekarang.

Waktu itu kami sedang giat-giatnya menggelar usaha keagamaan. Tiba-tiba di belakang masjid kami, salah seorang warga membuka rumahnya untuk dijadikan tempat judi togel.

Setiap malam orang-orang ramai berkumpul di situ. Karena dari pihak desa tidak ada reaksi apaapa terhadap judi itu, maka kami bersepakat untuk negosiasi dengan warga itu. Agar kegiatan yang banyak merugikan masyarakat itu dihentikan saja.

Dengan semangat, kami bersepakat untuk mendatangi tempat tersebut. Namun sebelum berangkat, ada salah satu senior kami yang mengingatkan. Ia berkata pada kami. "Ini kerja besar.Ini perjuangan berat. Jangan gegabah kita melangkah. Kita harus lebih siap lagi untuk maju ke medan 'jihad' ini. Ada sesuatu yang harus kita laksanakan dulu sebelum kita maju kesana."

Senior kami itu menyarankan agar kami mengoreksi diri dulu. Sudah sejauh mana ibadah harian kita kepada Allah. Sudah sejauh mana komitmen kita terhadap apa yang diperintahNya dan apa yang dilarangNya.

Ahirnya, selama beberapa hari, kami disarankan untuk sebisa mungkin sholat wajib berjamaah. Kita juga harus bangun malam untuk qiamullail. Yang biasanya jarang puasa Senin Kamis, sekarang amalan Nabi itu harus dilaksanakan dengan intensif. Pokoknya, senior kami itu menyarankan agar sebisa mungkin mengaplikasikan bentuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Tidak hanya bentuk "amar ma'ruf" saja, tapi mesti diiringi juga dengan "nahi mungkar." Seperti yang masih merokok untuk segera meninggalkan perbuatan mubah itu.

Beberapa hari kemudian, saat hari 'H' sudah tiba, kami berkumpul lagi. Namun kami tidak jadi menemui bandar togel itu. Sebab, dengan izin Allah, orang itu sudah menutup total usahanya. Rupanya ia sudah kembali berprofesi seperti biasa, yaitu sebagai kuli bangunan. Kami merasa

gembira sekali. Dan semua ini sudah jelas merupakan pertolongan dariNya. Entah apa yang terjadi seandainya kami menyikapi perbuatan salah seorang warga di dekat masjid itu dengan emosional pada waktu itu, tanpa mengindahkan nasehat senior kami.

Apakah ini sebuah kemenangan sebelum bertanding? Tidak juga. Sebab kami telah berjuang dulu, berjuang menaklukan napsu diri. Bukankah ini juga jihad besar?

Pantas, jika sahabat Umar ra. sebelum berangkat perang dengan orang kafir, selalu memeriksa pasukannya sedetil mungkin. Mereka yang malamnya tidak qiamullail, sementara jangan ikut ke medan jihad dulu. Kata Khalifah kedua itu: "Saya tidak takut dengan musuh yang banyak, tapi saya lebih takut kepada banyaknya dosa yang kita bawa. Sehingga kita akan kesulitan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT."

Dan sejarah juga mencatat gemilangnya perang Badar bagi kaum muslimin. Padahal erbandingan jumlah pasukan antara kaum muslimin dan kafir sama sekali tidak seimbang. Tentu sudah bisa dipastikan bahwa salah satu faktor kemenangan kaum muslimin adalah karena kwalitas iman orang muslim masa itu yang sangat prima. Dan tentunya sangat minim dengan dosa-dosa. Tidak seperti kami di jaman ini.

Saya hanya bisa berpikir, seandainya saya, keluarga saya, lingkungan saya, atau skup yang lebih luas lagi negri saya, dalam mengatasi masalah berkiblat dengan cara mereka, mungkin Allah pun akan memberi kemudahan dalam mengatasi berbagai masalah.

Ya, tentunya harus dimulai dari pribadi masing-masing. Sebab tak mustahil, bahwa saya, kitakita inipun ternyata ada dalam barisan orang-orang yang menghambat pertolongan Allah.

Sampai sekarang pesan senior kami di organisasi remaja masjid bertahun-tahun lalu itu, selalu terngiang ditelinga saya, manakala ada sesuatu pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang banyak. Pesan yang pendek, namun sangat berarti: "Bacalah dirimu! Sebelum kau baca orang lain!" Atau dalam bahasa populer penyanyi ballada Ebiet G Ade: "Tengoklah ke 'dalam', sebelum bicara."

Semoga Bermanfaat...

Apa kabar jodohku?Apakah kau juga sedang terjaga malam ini?Apakah kau juga sedang memanjatkan doa kepada Ilahi di sepertiga malam ini?Dan apakah mulut dan hatimu terus menerus berzikir disaat ini?Begitu sangat aku merindukanmu, wahai jodohku....Berharap kau segera datang menjemputku. Tapi mungkin saat ini belum saatnya yang tepat untuk kita bertemu. Walau aku sungguh mau, Walau aku sungguh ingin,Namun takdir kehidupan mengharuskan kita untuk berjalan lebih lama dan masih banyak kewajiban yang harus kita emban dan kita lakukan.

Apa kabar jodohku?Apakah kebaikan sedang melingkupi hatimu saat ini?Apakah kedamaian bersama Allah sang maha pengasih telah mengisi hari- harimu hingga kini?Bagaimana dengan Quranmu?.Sudahkah kau berakrab dengannya hari ini?Ceritakanlah kepadaku..Aku berharap bisa mendengarnya. ..

Apa kabar jodohku?Sehatkah kau saat ini?Lalu episode apa yang sedang kau jalani sekarang?Jujur, rasanya lelah aku menunggumu.Sampai- sampai aku berharap, Ketika mata ini terbuka, kau telah berada duduk disebelahku,Kau tersenyum dan membangunkan aku.Bersama kita bertafakur serta bersujud kepadanya.

Apa kabar jodohku?Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu.Jika saja sekarang kita telah halal dalam ikatan suci, Aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.Maka doakanlah...Agar aku sabar menunggu, agar kau pun juga bersabar menunggu. Tenanglah....Aku disini masih bersabar menanti mu, maka kaupun seharusnya begitu.

Jodohku...Bilakah kita akan bertemu?Pasti kita akan bertemu.Namun sekarang, bahagiakanlah dahulu orang tua dan orang- orang yang menyanyangimu.Namun sekarang, penuhilah dahulu segala kewajibanmu.Dan perbaikilah kekuranganmu.Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaanDisaat dan waktu yang tepat

Jodohku....Aku yakin, bila laki- laki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan wanita yang baik adalah untuk laki- laki yang baik.Maka bisakah kau bantu aku dengan doamu, agar aku

mampu membaikkan dan memperbaiki diriku?Dan, sudahkah kau sendiri berdoa dan berusaha agar hidup dan dirimu terasa lebih baik?Semoga kelak saat kita bertemu, aku dapat menjadi hadiah untukmu.Seorang istri yang senantiasa menyenangkanmu.Semoga di akhir penantian kita nanti,Kebahagiaan dan kedewasaan batin dari sebuah pribadi, sudah kita miliki.

Jodohku...Semoga kau tak selalu memenuhi hari dan hatimu hanya dengan aku.Semoga tetaplah Allah yang menjadi raja di kalbumu.Dan doakanlah agar akupun berlaku yang sama.Agar pertemuan kita nanti benar-benar berada dalam ridhoNya.

Jodohku...Jangan risau dengan lamanya waktu,karena aku insyaAllah adalah sebuah kepastian untukmu.Bukankah kau juga yakin bahwa Allah menciptakan makhluknya berpasangpasangan?.Maka jangan risau dengan lamanya menunggu.Jangan pula kau belokkan arah hidupmu pada keputusasaan.Yakinlah, semua hanya masalah waktu.Waktu yang pasti akan ada ujungnya.Dan karena Allah tidaklah sedang mendholimi hambanya.Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaandisaat dan waktu yang tepat.

(Syahidah/voa.islam)

Banyak cara bisa diterapkan untuk mempertahankan hubungan percintaan. Antara lain dengan menjaga komunikasi, saling jujur, terbuka, menghargai, serta sama-sama mematuhi komitmen.

Namun, ada satu cara yang justru kerap disepelekan, padahal ampuh untuk membuat hubungan semakin mesra, yakni melontarkan pujian. Bagi perempuan, sebuah pujian, terutama dari pria yang dikasihi bisa membangkitkan semangat dan perasaan bahwa he is the one. Namun ungkapan pujian seperti Sayang, kamu seksi atau semacamnya ternyata tidak cukup memuaskan kaum Hawa. Simak lima ekspresi pujian yang disukai perempuan berikut ini

1. Kamu tak tergantikan.

Kalimat ini bisa langsung membuat mata perempuan bercahaya. Mengatakannya dengan kontak mata, membuat orang spesial dalam hidup Anda tahu bagaimana posisinya dalam hidup Anda,

dan bahwa Anda menghargai dia sebagai satu individu yang unik. Mendengar Anda mengatakan ini, membuat dia merasa sangat bernilai.

2. Kamu memberi cahaya bagi hidup saya.

Kalimat ini memang agak berlebihan. Namun, mengatakan kalimat tersebut menunjukkan kalau seorang pria paham dan ingat bahwa perempuan yang memilih untuk mendampinginya telah memberikan waktu dan energinya bagi pria tersebut. Kalimat ini menandakan, pria tersebut menghargai pasangannya yang telah rela berbagi hidup bersamanya.

3. Kamu sempurna seperti apa adanya kamu.

Kalimat ini mampu mencerahkan hari-hari, pekan, bulan bahkan tahun, yang dijalani kaum Hawa. Perempuan akan lega dan tenang bila tahu kalau dirinya adalah seseorang yang sempurna di hadapan pasangannya. Tidak perlu lagi memusingkan berat badan yang merangkak naik atau wanita-wanita muda dan cantik yang bertebaran di mana-mana, karena tahu meski betapa buruknya Anda, pasangan Anda menganggap Anda sempurna dan tidak bercacat.

4. Saya suka mu isi dengan: mata, rambut, tangan, kaki, dan sebagainya).

Jangan asal mengucapkan kalimat ini. Pikirkan baik-baik bagian mana dari tubuh pasangan yang paling Anda suka dan katakan alasannya. Ungkapan ini bisa menunjukkan kalau Anda memberi perhatian kepadanya hingga hal-hal terkecil dan detail sekalipun.

5. Saya bangga padamu.

Sangat penting untuk memberi dukungan bagi pekerjaan atau ambisi pasangan. Dia sudah bersusah payah mendapatkan pekerjaan impiannya, jadi mengapa Anda tidak katakan betapa bangga Anda terhadapnya? Tidak perlu menunggu pencapaian besar terjadi hanya untuk mengatakan kalimat ini. Saat dia bisa membayar kartu kreditnya sendiri, menyelesaikan kursus

ketrampilan, atau sedang berusaha mendapatkan promosi jabatan, katakan bahwa Anda bangga padanya. Hati perempuan akan luluh dan tiap kali dia jatuh, dia akan ingat kalimat ini dan berusaha untuk bangkit.

Wanita adalah:

1. Orang yang akan mendampingimu seumur hidup. 2. Orang yang akan melahirkan anak-anakmu, walau dengan penuh rasa sakit. 3. Orang yang merawatmu sampai tua. 4. Orang yang akan merawatmu pd saat kau sakit. 5. Orang yang akan selalu mendukung walau kau gagal berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kali. 6. Orang yang memberikan hidupnya untukmu. Bahkan ia membuang egonya demi bersamamu. Bahkan saat kau menyakitinya, ia tetap berada di sampingmu..

Sedangkan pria adalah..

1. Orang yang akan menjagamu seumur hidupmu. 2. Orang yang berkorban untukmu. 3. Orang yang menafkahimu. 4. Orang yang merawatmu pd saat kau sakit. 5. Orang yang memelukmu pada saat kau sedih. 6. Orang yang ingin membuatmu bahagia.

Mereka sama berharganya, hanya saja mereka mempunyai perbedaan-perbedaan yang kadang membuat mereka menyakiti satu sama lain, dan itu hanya dapat diatasi dengan pengertian dari kedua belah pihak.

Hidup itu singkat Terlalu singkat untuk berbagai pertengkaran Mengapa tidak kau bahagiakan saja pasanganmu, dan mengisi hari-hari kalian dengan penuh cinta, dan membuat pasanganmu tersenyum lebih lebar tiap harinya? Bukankah itu lebih baik dan bahagia dibanding saling menyakiti? Walaupun banyak hal, dimana kenyataannya tak mudah untuk dilalui, bahkan terkadang enggan untuk melaluinya.

Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada. Melihat ke samping : semangat kebersamaan. Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga. Melihat ke dalam : untuk instropeksi.Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik.

Dari air kita belajar ketenangan.. Dari batu kita belajar ketegaran.. Dari tanah kita belajar kehidupan.. Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.. Dari padi kita belajar rendah hati.. Dari TUHAN kita belajar tentang kasih yang sempurna Karena tidak ada orang yang sempurna

Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan jatuh cinta,lelaki itu tidak semestinya punya segalanya tetapi lelaki itu adalah segalanya di hatinya.

Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan itu mengalirkan air mata, itu bukan bermakna dia lemah, tetapi dia sedang mencari kekuatan untuk terus tabah mencintai lelaki itu.

Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan marah, memang dia tidak mampu mengawal perasaannya tapi percayalah, itu maknanya dia sangat mengambil berat dan menyayangi lelaki itu. Lihat saja pasangan yang baru bercinta, mereka jarang berantem. Tetapi percayalah semakin bertambah sayang mereka pada seseorang, semakin pula banyak sesuatu yang terjadi.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan cerewet, dia tidak pernah bermaksud untuk membuat anda risih, tapi dia mahu lelaki mengenalinya dengan lebih dekat.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan berkata dia mau kamu berubah, itu bukan bermakna dia tidak mahu menerima kamu seadanya, tetapi dia mahu menjadikan anda lebih baik, bukan untuk dirinya, tetapi untuk masa depan anda.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan cemburu dan tidak percayakan kamu, bukan bermakna dia tidak sayang..tetapi dia terlalu sayangkan kamu dan masih mengangap kamu anak kecil yang masih memerlukan sepenuh perhatian. terkadang dia terlalu risau sekiranya terlalu percaya, kamu akan mengkhianati kepercayaan yang diberi. Naluri keibuannya sangat kuat. Dia hanya mahukan yang terbaik untuk kamu .

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan merajuk, jangan kata dia melebay-lebay. Dia bukannya mahu dipujuk dengan uang atau hadiah, tetapi cukup dengan perhatian yang boleh buat perempuan rasa dihargai.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan jarang mengatakan i love u, itu tidak bermaksud dia tidak mencintai kamu tetapi dia mahu lelaki itu merasai sendiri cintanya, bukan hanya hadir dari kata-kata tetapi juga melalui bahasa tubuhnya.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan kata dia rindu sama kamu, dia benar-benar maksudkannya.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan bilang lelaki lain itu lebih baik dari kamu, jangan percaya kata-katanya kerana dia hanya mau menguji kamu. Dia mahu melihat sejauh mana kamu sanggup menjadi yang terbaik di matanya. Walaupun sebenarnya memang kamulah yang terbaik di hatinya. Selagi dia denganmu, percayalah, walaupun perempuan menganggap masih ramai lagi yang lebih baik di matanya tetapi di hatinya, kamu tetap yang terbaik.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan menjadi tengking, dia bukan bermaksud untuk menjadi tengking, tapi dia mahu melihat sejauh mana lelaki itu mampu bersabar dengan sikanya. Percayalah, hati perempuan itu sangat lembut.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan berkata, tolong tinggalkan saya!, dia tidak bermaksud menyuruh anda pergi selamanya. Dia hanya mahu menenangkan fikirannya sebentar saja. Apabila dia kembali tenang, percayalah dia akan mencari anda semula. Itu tandanya dia benarbenar mencintai anda. Perempuan sulit untuk mengawal perasaan. Dia terlalu emosional. Tapi dialah yang paling menyayangi anda dan sangat sensitif dengan perubahan pada diri anda.

Andai lelaki tahu..Sememangnya Allah menciptakan lelaki dan perempuan itu dengan perbedaan yang tersendiri. Tetapi sekiranya mereka saling memahami, mereka akan saling melengkapi dan menyempurnakan . Perempuan itu diciptakan oleh Allah indah sekali. Di sebalik air matanya, tersimpan seribu satu kekuatan yang bakal menjadikan seorang lelaki itu merasa selamat bersamanya. Biarpun sebenarnya perempuan itu tampak lemah tapi dia punya kekuatan tersendiri yang bisa menggoncang dunia dan mungkin bisa pula membuat lelaki menjadi lemah kerananya. Jadi hargailah kehadiran seorang perempuan dalam hidup anda kerana dia didatangkan bukan dengan kelemahan sahaja tetapi dia juga ada kekuatan untuk menyongkong anda dan membuatkan hidup anda lebih sempurna. Dialah yang bakal menjadi perempuan bekerjaya, isteri juga ibu yang terbaik untuk anak2 anda.

SEMOGA BERMANFAAT

Nasihat Khusus Untuk Suami---

Wahai para suami!

1. Apa yang memberatkanmuwahai hamba Allahuntuk tersenyum di hadapan istrimu ketika masuk menemuinya, agar engkau memperoleh ganjaran dari Allah Taala?

2. Apa yang membebanimu untuk bermuka cerah ketika melihat istri dan anak-anakmu, padahal engkau akan mendapatkan pahala karenanya?

3. Apa sulitnya apabila engkau masuk ke rumah sambil mengucapkan salam secara sempurna: Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, agar engkau memperoleh tiga puluh kebaikan?

4. Apakah yang menyusahkanmu jika engkau berkata kepada istrimu dengan perkataan yang baik, sehingga dia meridhaimu, sekalipun dalam perkataanmu tersebut agak sedikit dipaksakan?

5. Apakah menyusahkanmuwahai hamba Allahjika engkau berdoa: Ya Allah. Perbaikilah istriku, dan curahkan keberkahan padanya?

6. Tahukah engkau bahwa ucapan yang lembut merupakan sedekah?

7. Apa yang memberatkanmu untuk membawa hadiah (oleh-oleh) untuk istri dan anak-anakmu ketika engkau pulang dari safar?

8. Luangkan waktumu untuk menemani istrimu membaca al-Qur-an, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan mendatangi majlis talim majelis ilmu) yang mengajarkan al-Qur-an dan asSunnah menurut pemahaman para Sahabat.

9. Tahukah engkau wahai hamba Allah, bahwa jima bersetubuh) akan mendatangkan ganjaran dari Allah? Bahkan Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda:

. ))

Di antara amal perbuatan kalian yang paling utama adalah mendatangi bersetubuh) yang halal, yaitu dengan istri-istri kalian.

[Hadits shahih: diriwayatkan oleh Ahmad IV/231), Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya II/26, no. 1391), dan ath-Thabrani dalam al-Mujamul Kabiir XXII, no. 848). Lihat: Silsilah alAhaadiits ash-Shahiihah (no. 441)]

____________________

---Nasihat Khusus Untuk Istri---

Wahai para istri!

1. Apakah yang menyulitkanmu jika engkau menemui suamimu ketika dia masuk ke rumahmu dengan wajah yang cerah sambil tersenyum manis?

2. Beratkah bagimu untuk menghilangkan debu di wajah, kepala, dan pakaian suamimu kemudian engkau menciumnya?

3. Berhiaslah untuk suamimu dan raihlah pahala di sisi Allah Taala. Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, gunakanlah wangi-wangian! Bercelaklah! Berpakaianlah dengan

busana terindah yang kau miliki untuk menyambut kedatangan suamimu. Ingat, janganlah sekalikali engkau bermuka muram dan cemberut di hadapannya!

4. Janganlah engkau melembutkan suaramu kepada laki-laki yang bukan mahram sehingga terfitnahlah orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit, sehingga ia ber-prasangka buruk kepadamu!

5. Jadilah seorang istri yang memiliki sifat lapang dada, tenang, dan selalu ingat kepada Allah di dalam segala keadaan!

6. Ringankanlah segala beban suami, baik berupa musibah, luka, dan kesedihan!

7. Didiklah anak-anakmu dengan baik, penuhilah rumahmu dengan tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil; serta perbanyaklah membaca al-Qur-an, khususnya surat Al-Baqarah, karena surat tersebut dapat mengusir syaitan!

8. Bangunkanlah suamimu untuk mengerjakan shalat malam, anjurkanlah dia untuk berpuasa sunnah dan ingatkanlah dia kembali tentang keutamaan berinfak; serta janganlah melarangnya untuk berbuat baik kepada orang tua dan menjaga tali silaturahim!

9. Perbanyaklah istighfar untuk dirimu, suamimu, orang tuamu, dan semua kaum Muslimin; serta berdoalah selalu agar diberikan keturunan yang shalih dan memperoleh kebaikan dunia dan akhirat; dan ketahuilah bahwa Rabbmu Maha Mendengar doa. Sebagaimana firman Allah Taala:

Dan Rabb kalian berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian . QS. Al-Mumin [40]: 60)

10. Bersihkanlah rumahmu dari segala gambar-gambar makhluk hidup, alat-alat yang melalaikan, alat-alat musik, dan segala sesuatu yang dapat merusak!

Diringkas dari Fiqhut Taaamul Baina az-Zaujaini wa Qabasat min Baitin Nubuwwah (hlm. 107112) karya Abu Abdillah Mushthafa bin al-Adawi, cet I/Darul Qasim, dengan sedikit tambahan dari penulis.

Sumber:Panduan Keluarga Sakinah hlm 229 233 Cet. VIII / Jan 2012.Penulis Yazid Abdul Qadir Jawas. Penerbit PUSTAKA IMAM ASY-SYAFII Jakarta.

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Awalnya, aku bertemu dengannya di sebuah acara yang diselenggarakan di rumahku sendiri. Gadis itu sangat berbeda dengan cewek-cewek lain yang sibuk berbicara dengan laki-laki dan berpasang-pasangan. Sedangkan dia dengan pakaian muslimah rapi yang dikenakannya membantu mamaku menyiapkan hidangan dan segala kebutuhan dalam acara tersebut. Sesekali gadis itu bermain di taman bersama anak-anak kecil yang lucu, kulihat betapa lembutnya dia dengan senyuman manis kepada anak-anak. Dari sikapnya itu aku tertarik untuk mengenalnya. Akhirnya dengan pede-nya keberanikan diri untuk mendekatinya dan hendak berkenalan dengannya. Namun, kenyataannya dia menolak bersalaman dengannku, dan cuma mengatakan, Maaf... dan berlalu begitu saja meninggalkanku.

Betapa malunya aku terhadap teman-teman yang berada di sekitarku.Ini cewek kok jual mahal banget ! Padahal begitu banyak cewek yang justru berlomba-lomba mau jadi pacarku. Dia, mau kenalan saja tidak mau ! ujarku. Dari kejadian itu aku menjadi penasaran dengan gadis tersebut. Lalu aku mencari tahu tentangnya. Ternyata dia adalah anak tunggal sahabat rekan bisnis papa. Setiap ada acara pertemuan di rumah gadis itu, aku selalu ikut bersama papa.

Gadis itu bernama Nina, kuliah di Fakultas Kedokteran dan dia anak yang tidak suka berpesta, berfoya-foya, dan keluyuran seperti cewek kebanyakan di kalangan kami. Aku pun jarang melihatnya jika aku pergi ke rumahnya; dengan berbagai alasan yang kudengar dari pembantunya: sakitlah, lagi mengerjakan tugas, atau kecapaian. Pokoknya, dia tidak pernah mau keluar.

Hingga suatu hari aku dan papa sedang bertamu ke rumahnya. Pada saat itu, Nina baru saja pulang dengan busana muslimahnya yang rapi, terlihat turun dari mobil. Namun belum jauh melangkah dia pun terjatuh pingsan dan mukanya terlihat sangat pucat. Kami yang berada di ruang tamu bergegas keluar dan papanya pun menggendong ke kamar serta meminta tolong kami untuk menghubungi dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, Nina harus dirawat di rumah sakit.

Keesokan harinya, aku datang ke rumah sakit bermaksud untuk menjenguknya. Betapa kagetnya aku ketika kutahu Nina terkena leukimia kanker darah). Aku bertanya, Kenapa gadis selembut dan sesopan dia harus mengalami hal itu ?. Perasaan kesalku padanya kini berubah menjadi kasihan dan khawatir. Setiap usai kuliah, kusempatkan untuk datang menjenguknya. Aku mendapatinya sering menangis sendirian. Entah itu karena tidak ada yang menjaganya atau karena penyakit yang diderita.

Beberapa hari di rumah sakit, Nina memintaku keluar setiap kali aku masuk. Aku pun mendatanginya di rumah, tapi dia tidak pernah mau keluar menemuiku dan hanya mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak menyerah begitu saja, kucoba menelpon Nina dan berharap dia mau bicara denganku. Namun, dia tetap tidak mau mengangkat telpon dariku, lalu kukirimkan SMS padanya agar dia mau menjadi pacarku, tetapi tidak ada balasan malah HP-nya dinonaktifkan semalaman.

Keesokan harinya aku nekat datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas kelancanganku. Ternyata ia akan berangkat ke Makasar, ke kampung orang tuanya. Karena orang tuanya tak dapat mengantarnya, aku pun menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Nina lebih memilih naik taksi dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain. Sebelum naik ke mobil, dia menitipkan kertas untukku kepada mamanya.

Alangkah hancur hatiku ketika membaca sebait kalimat yang berbunyi, Maaf saat ini aku hanya ingin berkonsentrasi kuliah. Hatiku remuk dan aku pulang dengan perasaan kesal sekali. Ini pertama kalinya aku ingin pacaran, tapi ditolak. Sebenarnya, aku tidak begitu suka dengan hubungan seperti pacaran itu karena begitu banyak dampak negatifnya, sampai ada yang rela bunuh diri karena ditinggalkan kekasihnya naudzubillahi min dzalik.

Namun entah mengapa ketika aku melihat Nina hatiku pun tergoda untuk menjalin hubungan itu. Sejak perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya sampai gelar sarjana aku raih. Lalu aku pun bekerja di perusahaan milik keluargaku sebagai satu-satunya ahli waris. Melihat ketekunanku dalam bekerja, papa Nina ,menyukaiku hingga hubungan kami menjadi akrab dan

kuutarakanlah maksudku bahwa aku menyukai Nina, anaknya, dan ternyata papa Nina setuju untuk menjadikanku sebagai menantunya.

24 Oktober 2006, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, aku dan orang tuaku bersilaturahmi ke rumah keluarga Nina dengan maksud untuk membicarakan perjodohan antara aku dan Nina. Tapi pada saat itu Nina baru dirawat di rumah sakit sejak bulan Ramadhan. Saat kutemui, Nina terlihat sangat pucat, lemah, dan senyumannya seakan menghilang dari bibirnya. Hari itu orang tua kami resmi menjodohkan kami. Bahkan aku diminta untuk menjaganya karena orang tuanya akan berangkat ke luar negeri. Tetapi Nina tidak pernah mau meladeniku.

Suatu hari aku mendapati Nina terlihat kesakitan, terlihat darah keluar dari hidung dan mulutnya. Aku bermaksud untuk membantu mengusap darah dan keringat yang ada di wajahnya, tetapi secara spontan dia menamparku pada saat aku menyentuh wajahnya. Betapakaget diriku dibuatnya, aku tidak menyangka sama sekali Nina akan manamparku. Sungguh betapa istiqomahnya dia dalam menjaga kehormatan untuk tidak disentuh laki-laki yang bukan muhrimnya. Saat itu aku belum mengetahui tentang masalah ini dalam agama.

Kejadian tersebut secara tak sengaja terlihat mama Nina maka Nina pun dimarahi habis-habisan hingga sebuah tamparan mendarat di pipinya. Kulihat Nina segera melepas infusnya dan berlari menuju kamar mandi. Nina pun mengurung diri di kamar mandi tersebut. Dengan terpaksa kami mendobrak pintu kamar mandi dan kami dapati Nina tergeletak di lantai tak sadarkan diri karena terlalu banyak darah yang keluar.

Setelah sadar, aku berusaha bicara dan meminta maaf kepadanya atas kejadian tadi, namun Nina terus-terusan menangis. Aku pun bertambah bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menenangkannya. Tanpa pikir panjang aku memeluknya, tapi Nina malah mendorongku dengan keras dan berlari keluar dari kamar menuju taman. Ketika kudekati Nina berteriak hingga menjadikan orang-orang memukulku karena menyangka aku mengganggu Nina.

Karena itulah, Nina semalaman tidur di taman dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Setelah waktu subuh menjelang kulihat Nina beranjak untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid, aku pun turut shalat. Namun setelah shalat, tiba-tiba Nina menghilang entah kemana.

Aku mencarinya berkeliling rumah sakit tersebut. Dan lama berselang kulihat banyak kerumunan orang dan ternyata Nina sudah tak sadarkan diri tergeletak dengan HP berada di sampingnya, sepertinya dia bosan telah berbicara dengan seseorang. Keadaan Nina saat itu sangat kritis sehingga pernafasannya harus dibantu dengan oksigen. Kata dokter, paru-paru Nina basah yang mungkin diakibatkan semalaman tidur di taman.

Nina tak kunjung juga sadar. Dengan perasaan khawatir dan bingung aku berdoa dengan menatap wajahnya yang pucat pasi...

Tiba-tiba ada sebuah SMS yang masuk ke HP Nina, tanpa sadar aku pun membaca dan membalas SMS tersebut. Aku juga membuka beberapa SMS yang masuk ke HP-nya dan aku sangat terharu dengan isinya, tenyata banyak sekali orang yang menyayanginya. Di antaranya adalah orang yang bernama Ukhti. Dulu sebelum aku mengetahui Ukhti adalah panggilan untuk saudari perempuan, aku sempat cemburu dibuatnya. Aku mengira Ukhti itu adalah pacar Nina yang menjadi alasan dia menolakku. Setelah Nina tersadar dari pingsannya, aku menunjukkan SMS yang dikirimkan saudari-saudarinya dan dia sangat marah ketika tahu aku sudah membaca dan membalas SMS dari saudari-saudarinya. Dia pun akhirnya melarangku untuk memegang HP-nya apalagi mengangkat atau menghubungi saudari-saudarinya.

Namun, tetap saja aku sering ber-SMS-an dengan saudari-saudarinya untuk mengetahui kenapa sikap Nina begini dan begitu. Dari sinilah aku mendapat sebuah jawaban bahwa Nina tidak mau bersentuhan apalagi berduaan denganku karena aku bukan mahramnya dan Nina menolak untuk berpacaran serta bertunangan denganku karena di dalam Islam tidak ada hal-hal seperti itu dan hal itu merupakan kebiasaan orang-orang non Muslim.

Aku tahu juga Nina mencari seorang ikhwan yang mencintai karena Allah bukan atas dasar hawa nafsu. Akhirnya aku tahu kan sikap Nina selama ini semata-mata dia hanya ingin menjalankan syariat Islam secara benar. Hari berlalu dan aku terus belajar sedikit demi sedikit tentang Islam dari Nina dan saudari-saudarinya, terutama dalam melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya. Saat itu aku merasakan ketenangan dan ketentraman selama menjalankannya dan menimbulkan perasaan rindu kepada Alloh untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.

Niatku pun muncul untuk segera menikahi Nina agar tidak terjadi fitnah, namun kondisi Nina semakin memburuk. Dia selalu mengigau memanggil saudari-saudarinya yang dicintainya karena Alloh.....

Melihat hal itu, aku membawanya ke kota Makassar, kampung mama kandung Nina untuk mempertemukannya dengan saudari-saudarinya, Qadarulloh (atas kehendak Alloh), aku tidak berhasil mempertemukan mereka. Yang ada kondisi Nina semakin parah dan penyakitku juga tiba-tiba kambuh sehingga aku pun haus dirawat di rumah sakit. Orang tua Nina datang dan membawanya kembali ke kota Makassar tanpa sepengetahuanku karena pada saat itu aku juga diopname.

Di kota Makassar, Nina diawasi dengan ketat oleh papanya, karena papa Nina kurang suka dengan akhwat, apalagi yang bercadar. Rumah sakit dan rumah yang ditempati Nina dirahasiakan. Dan Nina pun tak tahu di manakah ia berada. Karena kondisinya masih lemah, diapun tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ia kadang dibius, apalagi ketika akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yag satunya agar tidak tahu di mana keberadaaannya, karena papanya tidak ingin ada akhwat yang menjenguk Nina. Sampai HPnya pun diambil dari Nina.

Namun, karena Nina masih mempunyai HP yang ia sembunyian dari papanya, sehingga beberapa kali Nina berusaha kabur untuk menemui saudari-saudarinya, akhirnya Nina dikurung di dalam kamar. Mendengar hal itu, aku langsung menyusul Nina ke Makassar dan aku sempat bicara dengannya dari balik pintu. Nina menyuruhku untuk menemui seorang ustadz di sebuah masjid di kota itu. Dari pertemuanku dengan ustadz tersebut aku pun diajak talim beberapa hari dan aku menginap di sana.

Papa Nina menyangka Nina telah mengusirku sehingga ia pun dimarahi. Setibanya di rumah, aku jelaskan duduk perkaranya kepada papa Nina, bahwa ia tidak bersalah dan aku mengatakan agar pernikahan kami dipercepat.

Hari Kamis, 24 November 2006. Kami melangsungkan pernikahan dengan sangat sederhana. Acara tersebut Cuma dihadiri oleh orangtua kami beserta dua orang rekanan papa. Setelah akad nikah aku langsung mengantar ustadz sekalian shalat dhuhur.

Betapa senangnya hatiku, akkhirnya aku bisa merasakan cinta yang tulus karena Alloh. Semoga kami bisa membentuk keluarga sakinah mawaddah, wa rahmah dan senantiasa dalam ketaatan kepada Alloh.....Itulah doaku saat itu.

Sepulang dari mengantar ustadz, perasaan bahagia itu seakan buyar mendapati Nina yang baru saja menjadi istriku tergeletak di lantai, dari hidung dan mulutnya kembali berlumuran darah. Dan tangannya terlihat ada goresan. Kami langsung membawanya ke rumah sakit, diperjalanan, kondisi Nina terlihat sangat lemah. Terdengar suaranya memanggilku dan berkata agar aku harus tetap di jalan yang diridhai-Nya sambil memegang erat tanganku dengan tulus, air mataku tak tertahankan melihat keadaan Nina yang terus berdzikir sambil menangis.....Dia juga selalu menanyakan saudari-saudarinya dimana ?

Setibanya di rumah sakit, aku bertanya-tanya kenapa tangan Nina tergores. Aku pun menulis SMS kepada saudari-saudari Nina. Ternyata, tangan Nina tergores ketika hendak menemui saudari-saudainya dengan keluar dari kamar. Karena pintu kamar terkunci, Nina ingin keluar melalui jendela sehingga menyebabkan tangannya tergores. Nina tak kunjung sadar hingga larut malam, aku pun tertidur dan tidak menyadari kalau Nina bangkit dari tempat tidurnya. Dia ingin sekali menemui saudari-saudarinya dan dia tidak menyadari kalau hari telah larut malam. Dia Cuma berkata, Pengin ketemu saudariku karena sudah tak ada waktu lagi. Berhubung Nina masih lemah, dia pun jatuh pingsan setelah bebrapa saat melangkah.

Aku benar-benar kaget dan bingung mau memanggil dokter tapi tidak ada yang menemani Nina. Akhirnya, aku menghubungi salah seorang saudarinya untuk menemani. Setelah aku dan dokter tiba, Nina sudah tidak bernafas dan bergerak lagi. Pertahananku runtuh dan hancurlah harapanku melihat Nina tidak lagi berdaya.... Dokter menyuruhku keluar. Pada saat itu kukira Nina telah tiada, makanya aku segera menulis SMS kepada saudari Nina untuk memberitahu bahwa Nina telah tiada. Namun begitu dokter keluar, masya Alloh !

Denyut jantung Nina kembali beredetak dan ia dinyatakan koma. Aku hendak memberi kabar kepada saudari Nina tapi baterai HP-ku habis dan tiba-tiba penyakitku pun kambuh lagi sehingga aku harus diinfus juga.....

Jam 11.30, perasaanku mengatakan Nina memangilku, maka aku segera bangkit dari tempat tidur dan melepas infus dari tanganku menuju kamar Nina. Kutatap wajah Nina bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jumat. Sembari menjawab adzan, aku terus menatap wajah Nina berharap dia akan membuka matanya.

Begitu lafadz laa ilaaha illallah, suara mesin pendeteksi jantung berbunyi, menandakan bahwa Nina telah tiada. Aku berteriak memanggil dokter, tapi qadarulloh istriku sayang telah pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini. Nina langsung dimandikan dan dishalatkan selepas shalat

Jumat, lalu diterbangkan ke rumah papanya di Malaysia. Untuk terakhir kalinya kubuka kain putih yang menutupi wajah Nina. Wajahnya terlihat berseri.....

Aku harus merelakan semua ini, aku harus kuat dan menerima takdir-Nya. Teringat kata-kata Nina, Berdoalah jika memang Alloh memangilku lebih awal dengan doa, Ya Alloh, berilah kesabaran dan pahala dari musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik.

Setelah pemakaman, aku langsung balik ke Jakarta karena kondisiku yang kurang stabil...Astaghfirullah !!! aku lupa memberitahu saudari-saudari Nina. Mungkin karena aku terlalu larut dalam kesedihan, hingga secara spontanitas aku menghubungi mereka dan menyampaikan bahwa Nina benar-benar talah tiada. Aku tahu pasti, mereka pasti sedih dengan kepergian saudari mereka yang mereka cintai karena Alloh. Dari ketiga saudari Nina, ada seorang yang tidak percaya dan sepertinya dia sangat membenciku. Entah, mengapa sikapnya seperti itu ?

Sekiranya mereka tahu, bahwa sebelum kepergiannya, Nina selalu memanggil nama mereka, tentulah mereka semakin sedih. Dalam HP Nina terlihat banyak SMS yang menunjukkan betapa indahnya ukhuwah dengan saudari-saudarinya. Semoga saudari-saudari Nina memaafkan kesalahannya dan kesalahan diriku pribadi.

Salam sayang dari Nina tu kakak Rini, Sakinah, dan Aisyah serta akhwat di Makassar. Teruslah berjuang menegakkan dakwah ilallah. Syukran atas perhatian kalian....

*****Tak beberapa lama setelah kisah ini dimuat di Media Muslim Muda Elfata, redaksi Elfata menerima SMS dari seorang ukhti, saudari Nina. Isi SMS tersebut adalah, Afwan , mungkin perlu Elfata sampaikan kepada pembaca mengenai kisah Akhirnya Cintaku Berlabuh karena Allah di mana Kak Nina telah meninggal dan kini Kak Adhit pun telah tiada. Kurang lebih 2 pekan (Kak Adhit red) dirawat di rumah sakit karena penyakit pada paru-parunya. Sebelum sempat dioperasi, maut telah menjemputnya. Ana menyampaikan hal ini karena masih banyak yang mengirim salam, memberi dukungan ke Kak Adhit yang kubaca di Elfata dan beberapa orang yang kutemui di jalan juga selalu bertanya, Kak Adhit bagaimana ? Ana salah satu ukhti dalam cerita tersebut...Syukran.

PERCIK RENUNGAN ...

Subhanallah ! Kisah Adhit dan Nina di atas dapat kita jadikan sebuah cermin untuk berkaca. Renungkanlah keteguhan Nina untuk tak meladeni tawaran cinta asmara yang tak terselimuti indahnya syariat. Padahal Nina adalah seorang yang sedang membutuhkan dukungan, pertolongan, dan sandaran bahu tempat menangis. Nina berprinsip, meski dalam situasi sesulit apapun, kemurnian syariat tetap harus dijaga dan diamalkan.

Gelombang kesulitan tak harus menjadikan kita surut dalam berkonsisten dengan syariat ini. Bahkan bisa jadi kesulitan demi kesulitan yang kita alami menjadi parameter seberapa jauh kita telah mengamalkan ajaran agama ini. Di lain sisi, ketidaktahuan seseorang akan syariat ini seringkali menjadikan pelakunya bertindak tanpa adanya rambu-rambu yang telah dicanangkan agama.

Namun, bisa jadi ketidaktahuan akan syariat ini menjadi titik awal seseorang merasakan indahnya agama dan manisnya iman sebagaimana yang terjadi pada Adhit, ikhwan yang menceritakan kisahnya ini. Semoga Alloh merahmati mereka, menerima ruh mereka berdua danmenjadikan mereka berdua termasuk hamba-hamba-Nya yang shalih yang dijanjikan surgaNya. Amiin.

~o~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy! Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, Tunggu, sepertinya saya mengenalmu.

Siapa namamu anak manis?Nama saya Elic, Tante.Eric? Eric Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati, mati, mati Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tibatiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu EricSore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.Mary, apa yang sebenarnya terjadi?Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu. tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangissaya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali

Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu Air mata saya mengalirdengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

Heii! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini? Ia menjawab, Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, Mommy, mommy! Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu

Saya pun membaca tulisan di kertas ituMommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi?Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom Saya menjerit histeris membaca surat itu.Bu, tolong katakan katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .Nyonya,dosa anda tidak terampuni!Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. (kisah nyata di irlandia utara)

Memandikan bayi adalah kegiatan penting yang harus dilakukan secara benar oleh orang tua. Selain ditujukan untuk membersihkan badan bayi, memandikan bayi perlu dilakukan secara hatihati agar tidak melukai bayi mengingingat kondisi bayi yang sangat lemah. Selain itu,

memandikan bayi merupakan bagian penting dari perawatan bayi. Berikut beberapa cara dan tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua dalam memandikan bayi:

Siapkan terlebih dahulu keperluan mandi bayi.1. Isi air hangat (36-37 C) ke bak mandi, periksalah suhunya.2. Bukalah bajunya, bungkus dengan handuk di pangkuan Anda, usap matanya dengan kapas yang dibasahi dengan air matang dingin, bersihkan sekitar wajah dan mulut.3. Bersihkan mata dari luar ke dalam, gunakan kapas yang dibasahi.4. Basuh kepala, wajah, leher, dada, lengan, punggung dan tungkainya. Perhatikan daerah lipatan.5. Sabunilah kepala dan badan. Gunakan washlap. Pilih sabun bayi dengan formal PH balance agar tidak pedih di mata.6. Keramasi rambutnya, pegang kepalanya di atas bak mandi. Keringkan, lepaskanlah handuk, letakkan satu tangan di bawah pundaknya, sementara tangan lainnya diletakkan di pantat. 7. Masukkan bayi secara perlahan ke bak mandi.8. Topang leher dan pundaknya, sabuni dan bilas. Pegang pantatnya dan angkat. Bungkus dengan handuk. Tepuktepuklah agar kering. Biarkan bayi terbungkus handuk saat memakaikan baju dan popok.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi, terutama di bagian-bagian tertentu dimana kondisinya begitu sulit untuk dijangkau dan juga mengingat kondisi kulit bayi yang masih sensitif. Daerah spesifik tersebut adalah:

Membersihkan seputar alat kelamin bayi

Pada bayi laki-laki:Bersihkan kotoran yang ada pada kulup secara perlahan, dorong lembut kulit penis ke pakaiannya. Sekalah (seko) kotoran dengan kasa basah.

Pada bayi perempuan:Bersihkan daerah kemaluan dari depan ke belakang (dari kemaluan ke anus dan dapat diulang dengan kasa baru), demikian pula dengan selangkangan.

Membersihkan bagian dalam telinga dan hidung

Bersihkan lubang hidung yang terlihat dengan kapas (cotton bud) basah.Bersihkan bagian terluar telinga yang bisa dilihat dengan kapas basah.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.....

Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..Terima kasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Karenanya ku ingin kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..

Kepadamu yang akan memilihku kelak..

Aku tak sebijak siti khadijah, karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan kamu. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu..

Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk bekerja di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan anak-anak kita nanti insyaAllah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus menghiasi istana kecil kita, agar kau dan anak2 kita dapat tinggal dengan nyaman dan sempurna. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu ketika kamu pulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku..

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkawal, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga perlukan tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan

penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku perlukan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah titisan embun yang mampu memadamkan segala resahku..

Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambah rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada anak2 kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu meraih pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..

Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai berkedut. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah rasa cintaku padamu..

Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, minit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..

Maka,terimalah aku seadanya wahai calon imamku..insyaAllah,moga kasih sayang kita kekal berpanjangan sampai syurga..amin allahumma amin.

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

(SUNGGUH SAYA MENANGIS , TUBUHKU MERINDING KALA BACA INI !!! Kisah serangan udara tentara Israel kepada penduduk Palestine)

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ...

Ahmed putraku...

Ummi tak tahu kenapa pagi ini kau bersikeras pergi ke pasar untuk belanja dapur kita Dimana biasanya Ummi yang melakukannya katamu,"Biar Ummi di rumah,Ummi mengaji saja di kamar Biar Ahmed yang pergi ke pasar Sekali ini saja."Kau sangat bersikeras ...Ahmed putraku Ummi tak ada prasangka padamuLelaki kecilku yang dibanggakan Abimu juga aku

Lalu kau pun pergi membawa keping logam tersisa Untuk ditukar dengan apa saja sekedar hidup hari ini Ummi lalu kembali larut dalam ayat Quran tercinta kita...

Kemudian mendadak suara langit menggelegar... Pesawat dari neraka datang lagi... Diikuti dentuman keras terdengar... Serasa dekat di telinga Ummi

Lalu tiba-tiba saja Ummi merasa khawatir denganmu... Lalu bergegas keluar rumah seperti para tetangga Ummi mencari tahu apa yang telah terjadi Semua berlari ke arah pasar tempat kau pergi...Ahmed putraku...

Lalu ummi melihatmu terkapar di jalan...Diantara raga-raga tak bergerak lainnya Kau sekarat disana...Tanganmu saja yang bergerak Ahmed putraku...Ummi spontan membopongmu mencari pertolongan. Di mulutmu hanya ada suara...Suara yang sangat kita kenal..."Allah! Allah! Allah! Allah!"

Lirih Lemah...Tapi menembus kuat hingga langit tertinggi Dan Allah ternyata memberi cinta di pagi ini padamu Juga pada Ummi lalu kubisikkan kata di telingamu,

"Putraku tersayang, Sampaikan pesan Ummi pada Abimu di syurga bahwa ummi akan lanjutkan perjuangan kalian . Ummi akan teruskan perlawanan kalian.

Selamat jalan Ahmed anakku terkasihSelamat jalan syahidku cintaku

Ternyata Allah telah memanggilmu pagi iniBiarkan Ummi menangis terakhir kalinyamengantarmu pergi ke taman kehidupan sebenarnyadimana Abimu menunggu di pintu gerbangNyaTunggu Ummi ya nak, tungguKita kelak akan bersama lagi seperti dulu

Laa ilaaha illallah MuhammadarrasuulullahInnaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun"

(Sumber: http//irzapulungan.wordpress.com/2010/03/19/sampaikan-pesan-ummi-pada-abimu/

******************************************** Cerita, "Pengorbanan Ibu" (kisah Nyata)

Ini adalah kisah nyata Pengorbanan Ibu selama Gempa Jepang.

Setelah Gempa telah mereda, ketika para penyelamat mencapai reruntuhan rumah seorang wanita muda, mereka melihat mayat-nya melalui celah-celah. Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia berlutut seperti seseorang yang menyembah; tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan yang mendukung oleh suatu benda. Rumah roboh telah menimpa punggung dan kepalanya.

Dengan begitu banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat meletakkan tangannya melalui celah sempit di dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia berharap bahwa wanita ini bisa jadi masih hidup. Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa wanita tsb pasti telah meninggal.

Pemimpin tim dan seluruh anggota tim lalu meninggalkan rumah ini dan akan mencari gedung yang runtuh berikutnya. Namun karena alasan tertentu, pemimpin tim terdorong untuk kembali ke rumah hancur dari wanita tadi. Pemimpin tim ini lalu berlutut lagi dan menggunakan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk mencari sedikit ruang di bawah mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, "Anak kecil! Ada anak kecil!"

Lalu seluruh tim bekerja bersama-sama, dengan hati-hati mereka menyingkirkan tumpukan benda hancur di sekitar wanita yang sudah meninggal. Ada seorang anak kecil berusia 3 bulan terbungkus selimut bunga-bunga di bawah mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah membuat pengorbanan untuk menyelamatkan anaknya. Ketika rumahnya jatuh, ia menggunakan tubuhnya untuk membuat penutup untuk melindungi anaknya. Anak itu masih tidur pulas ketika pemimpin tim mengangkatnya.

Para dokter datang cepat untuk mengevakuasi anak kecil itu. Setelah ia membuka selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut. Ada pesan teks pada layar. Dikatakan, "Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu." Ponsel ini berkeliling dari satu tangan ke tangan yang lain pada tim itu. Setiap tubuh yang membaca pesan tersebut menangis. "Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu." Itu artinya cinta ibu untuk anaknya!

~~~

Sahabat itulah cinta ibu ibu kita. Berbaktilah kepadanya selagi beliau masih hidup. Dan jikalau sudah meninggal, doakanlah slalu beliau. Beliau sangat membutuhkan itu...

Terimkasih telah membaca, share ke sahabat sahabat anda. Salam Motivasi.

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.....

Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka, tetapi segalanya sudah terlambat. Membawa nenek untuk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah mengkhianati ikrar cinta yang telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung untuk tinggal bersama.

Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yang membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah. Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yang menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yang sangat kaya dengan sinar matahari, tidak sepatah katapun yang terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata: "Mari,kita jemput nenek di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yang bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku seperti sebuah boneka kecil yang kapan saja bisa diangkat dan dimasukan kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.

Kebisaaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:"Istri kamu hidup foyafoya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek: "Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira". Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: "Ibu, ini kebisaaan orang kota , lambat laun ibu akan terbiasa juga."

Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil menggeleng-gelengka n kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya, ini berapa. Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras.

Suamiku memencet hidungku sambil berkata: "Putriku, kan kamu bisa berbohong. Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik. Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya : dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya. Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.

Kebisaaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur. Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menangis. Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata: "Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan piring itu bisa membuatmu mati?"

Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yang cukup lama, suasana menjadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri? Demi menjaga suasana pagi hari agar tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Luci, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yang mengalir di kedua belah pipiku. Dan dia akhirnya berkata: "Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi". Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yang serba canggung itu.

Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yang sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua. Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yang tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!

Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh, suamiku segera mengejarnya keluar rumah. Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.

Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Luci, sebaiknya kamu periksa ke dokter". Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah berita gembira yang terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yang berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yang penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dengan wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan untuk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yang sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata. Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku

akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yang melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit.

Muluntuku terbuka lebar. Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yang terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam hati: "Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?" Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak melihat sebuah bus yang datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika. Dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya walaupun ini bukan salahku.

Waktu berlalu dengan sangat lambat. Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah. Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah caf, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yang telah terjadi. Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yang tidak kalah tajam dariku. Suara detak jantungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.

Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka. Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah

berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar. Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi, semua berlalu begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yang sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.

"Suatu hari pulang kerja, aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu. 2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya: "Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya". Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.

Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan peruntuku yang agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya."Luci, kamu hamil?" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yang mengalir keluar dengan derasnya. Aku menjawab: "Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi". Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku. Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yang sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali. Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata:

"Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan. Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yang menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pemberian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat

itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas. Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia

lupa, itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yang aku miliki?Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, peruntuku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yang keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yang ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yang mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yang kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yang mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya, aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit seperti saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjizat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yang lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi peduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara. Sebuah surat yang sangat panjang ada di dalam komputer yang ditujukan kepada anak kami. "Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku.. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yang akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah. "Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun-tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yang paling mencintaimu dan adalah orang yang paling ayah cintai".

Mulai dari kejadian yang mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku. "Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yang paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita.. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya". Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya". Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum. Anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yang mungil memegangi tangan ayahnya yang kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata.

Teman-teman terkasih, aku membagi cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini. Mungkin saat ini air mata kalian sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah pesan dari cerita ini: "Jika ada sesuatu yang mengganjal di hati diantara kalian yang saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati".

Siapa tau apa yang akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yang telah kita perbuat? atau apa yang telah kita ucapkan?

Sebelum segalanya menjadi terlambat, pikirlah matang-matang semua yang akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup.

~o~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Anakku, Maafkan Ibu Nak ! Kamu terpaksa ibu bawa, demi untuk sesuap nasi." Ibumu hanya mampu sebagai pengamen bus kota. Mengais rizki dari belas kasih para penumpang bus. Sebab bila anakku dititipkan tentunya akan menambah biaya bagi kami. Sering kamu menangis karena tak kuat menahan terik matahari yang begitu panas. Air mataku sering jatuh berderai di pipi anakku seraya tak kuasa menahan iba untuk dirimu yang selalu dalam gendonganku. Di usia anakku yang 8 bulan, rasanya sangat kasihan sekali bila ia harus selalu ikut denganku, mengingat di usianya seharusnya asyik bermain kesana kemari, berexplorasi dalam masa pertumbuhannya, entah itu ingin berusaha bisa berdiri atau berguling-guling kesana kemari dengan tawa yang menggemaskan. Namun sejatinya kamu menangis meronta-ronta dalam gendongan ibu. "Ibu tahu kamu protes, anakku. Tapi harus bagaimana lagi ?" pertanyaan ini tak pernah mampu kujawab.

Bila hari sedang panas, kami kepanasan, seolah-olah teriknya matahari melelehkan isi kepala kami. Debu yang menempel pada tubuh kami menjadi saksi seberapa gigihnya kami menjalani hidup ini. Pun, saat hari sedang hujan, kami menggigil kedinginan di sebuah halte tempat pemberhentian bus menatapi para penumpang mobil pribadi yang dengan nyaman duduk di kursi yang empuk. Bahkan terkadang ada salah satu dari mereka ada yang tertidur. Anakku kuselimuti dengan mantel yang kudapat dari sebuah yayasan yang mengadakan kegiatan amal untuk kaum dhuafa. Aku hanya terbalut baju hangat yang kubeli di toko loak. Sedang suamiku tak pernah memakai baju hangat meski cuaca sedang dingin sekalipun.

Di dalam bus kota, kami seperti bersaing, antara aku dengan para pengamen lainnya. Karena telah banyak terdengar kabar, bahwa kala ini telah banyak bayi-bayi di sewa untuk dibawa sebagai tameng agar para penumpang bus merasa iba melihat sang ibu yang tengah membawa bayi sambil mengamen. Ada lagi seseorang yang berpura-pura cacat fisiknya, padahal ia sehat lahir dan bathin, lagi-lagi supaya para penumpang iba kepadanya. Jadilah para penumpang merasa malas memberikan koceknya kepada kaum seperti kami karena merasa telah dibohongi. Akhirnya kami jualah yang menjadi korban akibat ulah para pembohong itu. Namun, Seberapa besar yang kami terima, aku masih bisa bersyukur dengan senyum yang penuh keikhlasan.

Rasanya sangat sulit untuk meneruskan hidup di kampung halamanku. Untuk itulah aku bersama suamiku pergi merantau ke kota jakarta untuk berjuang mengadu nasib. Toh nyatanya Jakarta kata orang-orang bilang adalah kota yang keras, aku tak gusar mendengarnya. Ada yang sangat kaya, namun juga ada yang sangat miskin, situasi ini sangat kontras sekali jika dibandingkan dengan kehidupan di desa. kehidupan di kota Jakarta umumnya saling tak peduli akan kondisi satu dengan yang lain.

Kedatanganku tuk kali pertama di kota jakarta ini begitu mengesankan. Dengan bekal 600 ratus Ribu rupiah yang kami bawa dari kampung, kami bisa mengontrak di sebuah rumah petakan yang memiliki gang-gang yang sempit dengan harga sewa per bulan sebesar Dua Ratus Ribu rupiah. Rumah kami berdampingan dengan sebuah apartement berlantai 30. Kami hanya dibatasi oleh dinding setinggi empat meter yang nyaris membuat kami tak sanggup melihat situasi di dalam apartement itu. Kadang, aku hanya mampu menerawang ke apartement itu, tampak sesekali kulihat seorang wanita cantik sedang bersandar di salah satu beranda, atau lakilaki gagah sedang duduk dengan rokok yang sedang dihisapnya.

Karena para tetanggaku banyak yang berprofesi di jalan atau dalam bus-bus kota, akhirnya aku tergoda juga untuk menggelutinya. "Yang penting halal" lirihku. Jadilah aku sebagai pengamen di bus kota, sedang suamiku menjajakan minuman botol di setiap bus kota yang lewat. Pada awalnya aku agak sedikit risih, namun lambat laun aku terbiasa juga. Pun begitu juga dengan suamiku. Kadang, kami bertemu di dalam bus yang sama. Kuusap keringatnya dengan selendang yang sedang kupakai untuk menggendong anakku. Diapun tersenyum dan kembali lagi sibuk menjajakan dagangannya. Meski senyumnya tak segagah dahulu, tapi aku cukup bahagia akan kegigihan suamiku yang mau bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Setiap hari, hasil yang berhasil kami peroleh, tak lupa kusisihkan. Meski sedikit, aku ingin bisa keluar dari lingkaran kehidupan yang begitu getir ini. Sambil kuusap kepala anakku yang sedang terlelap tidur dalam gendonganku, ku panjatkan do'a berkali-kali berharap Sang Illahi mau mengubah nasib kami.

' Semoga Allah selalu memberkahi dan menghimpun kamu berdua dalamkebaikan '' Janji ikatan suci telah diikrarkan,akan ada banyak tanggungjawab yang harus dipatuhi,akan ada hak dan kewajiban yang harus dipelajari sebelumnya..dengan tuntunan Islami...

Dari...ketulusan hati...ijinkan kuhadiahkan untaian tulisan untukmuyang akan menikah dan telah menikah. Bila suatu saat datang harapan,terealisasi dengan perwujudan ikrar suci dilandasi dengan pondasi keimanan dan ketakwaan..Ada nilai-nilai kebaikan,nilai-nilai kejujuran,dan kesungguhan juga..

Dibutuhkan komitmen dalam menumbuhkan,mempertahankansuatu lembaga pernikahan..Ada banyak pergantian dan perputaran masalah,ujian,cobaan sampai akhir kematian kita..dan ada beberapanya..yang dihadapi bersama dengan bijaksana dan sabar..Ketenangan,kebahagiaan..cintakasih karena Allah..

Ada banyak tanggung jawab..yang dibebankan,sebagai realiasasi..ketika layar berkembang,mengisi nuansa kehidupan.Semoga keberkahan dan keridhoan Allah yang dicari..

Suasana baru yang hadir,adaptasi..menyatukan dua jiwa yang mungkin berbeda karakter,beda suku,kepribadian,beda pendidikan atau status..Dan janganlah perbedaan itu menjadi titik curam,memperlebar perbedaan yang rentan akan terjadi konflik dan kekerasan..mengancam keutuhan rumah tangga..

Dan seharusnya dengan prinsip Islamlah kita seharusnya dapatmenyikapinya..dengan jalan yang benar dan lurus..dan bukannyamemperlebar konflik yang bukan prinsip..

Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan yang bukan prinsip..Memasuki lembaga pernikahan sekiranya mempelajari ilmunya,jugaakan berjalan seiring dengan waktu bisa berharap menjadi dewasa,tahukita meraih sukses berumah tangga,dan kiat menjauhi problematika yang dapat menghancurkan rumahtangga.Kembali komitmen menjalankan keislamannya..

Jika engkau mendapatkan istri/suami pasanganmu yang baik engkauberbahagia,bersyukurlah,jika mendapatkan pasangan yang buruksifatnya..mudah-mudahan engkau menjadi bijaksana,bersabarlah,pandailahmengelola hati..ujian juga buatmu

Ingatlah pernikahan juga ujian dari Allah. Bukankah pernikahan itu salingberbagi,mengisi,melengkapi antara dua orang yang kurang sempurna?.tapi membuatmu bahagia Ada nilai toleransi,kejujuran,kasih sayang didalamnya juga..

Katakanlah dalam hatimu,dan lakukanlah.. Bagaimana diriku menjadisuami/istri yang layak dicintai..luruskan niat..

Buktikan bentuk kasih sayangmu sebagai insan beriman,bertakwa.... Buktikan jika dirimu teguh memegang ajaran Islam. Buktikan tutur katamu,penuhsantun,mendidik mengandung keteladanan..Insya Allah.

Dan ingatlah pernikahan yang dibangun atas pondasi agama danakhlak yang lebih kokoh,kuat InsyaAllah,aman dari ancamankehancuran,karena hal tersebut sangat kuat,dan tidak mudah berubah.Bahkan pondasi tersebut akan lebih kuat dan kokoh,seiring berlalunyawaktu..

Memohon pertolongan Allah..Tak akan mendapatkan kebahagaiaanjika pelakunya sendiri tidak berusaha untuk mencapainya..untukmendapatkan keberkahan dalam rumah tangga,tapi lalai dengan ilmunya,lalai dengan apa yang pernah dikomitmenkan dulu..

Ketika layar berkembang..dikemudikan nahkoda..gelombang laut kadangtenang dan bergelombang..Semuanya karena hasil perbuatan pelakunyajangan salahkan lembaga pernikahannya..Siapa yang menanam dia yang menuai..

Wahai istri,wahai suami...engkau asing bagiku..mungkin ada keterkejutan dari sifatmu yang tak disukai..Dan jika tidak cepat sadar akan kondisi ini..cinta yang pernah tumbuh akan padam..Akan ada riak-riak konflik yang harus ditanggapi sebagai bunga-bunga rumahtangga.Karena rumah tangga yang sehat bukan berarti berjalan mulus terus tanpa perselisihan,kekesalan .Jadikan semua itu sebagai bunga-bunga romantika yang memberi warna pada pernikahan,..tetap berpegang teguh pada aturan Islam.

Wahai istri,wahai suami..jangan engkau ingin cepat memetik hasilnya apa yangengkau inginkan dan dambakan..dari pasanganmu..Mereka sama sepertimu ingin berusaha menjadi istri/suami

yang baik.layak dicintai..Tidak dia lalaikan bagaimana adab dalam lisan,tindakan,hati yang harus dikoreksi.Ajari kami bagaimana caranya jika kamu tahu ilmunya,dengan bijaksana.dibalik kekurangan pasti ada kelebihan..

Jika melihat prilaku yang tidak menyenangkan kepada kami,bukankah dirimu akan melihat dari prilaku kami yang menyenangkan?.

Wahai istri,wahi suami....janganlah berkeluh kesah tidak berkesudahan dengan sifat pasanganmu..orang lain berdoa,berusaha mendapatkan jodohnya..

Wahai istri wahai suami....jangan tidak bersyukur dengan anakmu,lihatlah adapasangan suami istri yang belum dikarunia anak..bijaksanalah dalam berpikir,berbuat..kita sama-sama berusaha menyempurnakan Islam.

Entahlah, kami belum mengetahui mengapa si Bandi, tetangga kami betah dengan tanpa memiliki status pekerjaan apapun. Sebelumnya telah bertahun-tahun lamanya si Bandi ini menjadi pengangguran, mungkin faktor usia yang sudah tidak bisa lagi mengajukan lamaran pekerjaan, mengingat usianya telah di atas angka empat puluhan.

Dahulu ia bekerja sebagai seorang Satpam atau petugas keamanan di sebuah pabrik dekat rumahnya. Namun karena pabriknya terkena dampak krisis global, diapun bersama ratusan karyawan lainnya di PHK. Kira-kira dua tahun yang lalu istrinya sudah tidak bekerja lagi di suatu pabrik sebagai buruh biasa. Jadilah keduanya hidup tanpa ada penghasilan apapun.

Setahun pasca tidak bekerjanya sang istri, uang pesangon yang pernah didapat nyatanya habis. Aku tahu, jika sang istri merasa berat menghadapi hidup ini, tubuhnya kini kurus tak seperti dulu lagi sangat jauh sekali berbeda pada waktu ia dulu masih bekerja. Aku sampai salut kepada sang istri itu. Bagaimana ia bisa memiliki hati yang sungguh luar biasa sabarnya menemani sang suami yang tak punya penghasilan sedikitpun. Sama sekali tak ada usaha apapun dari suaminya untuk mencari nafkah. Tak heran jika ada saja para tetangga kami membicarakan suaminya itu.

Beberapa bulan kemudian kami mendapat tetangga baru. Istrinya masih bekerja sebagai guru sekolah dasar di jakarta. Sedang Pak Rafli, suaminya telah pensiun. Mungkin karena sama-sama tak punya kegiatan, akhirnya mereka bagaikan sepasang sahabat. Mereka menjadikan siang sebagai malam, dan malam sebagai siang. Jika pagi sampai sore mereka tidur. Sedang malamnya mereka malah asyik ngumpul di depan rumah. Kami sebagai tetangganya pernah merasa terganggu, pasalnya saat malam-malam mereka membuat beberapa kursi untuk tempat duduk ngobrol mereka. Suara palu dan potongan gergaji mereka sangat jelas terdengar oleh kami yang berada di kamar dekat depan rumah hingga anakku yang masih balita sangat sulit tidur. "Ah,... apakah mereka tak bisa melakukannya pada siang hari ?" aku hanya bisa memerangi batinku.

Suatu saat Pak Rafli memberikan ide untuk membuat sebuah gerobak sebagai pengais rezeki untuk Pak Bandi. Setelah gerobak itu jadi, Pak Bandi beserta istri hanya berjualan gorengan di depan rumahnya. Pembelinya hanya para tetangga-tetangga kami, itupun mungkin didampingi oleh rasa kasihan. Pernah suatu kali aku menyarankan kepada istrinya agar Pak Bandi berjualan di depan sekolah yang tidak jauh dari rumah kami. Namun, istrinya membantah dengan alasan berat membawa gerobak ke sana. Aku tidak mengerti apakah istrinya sedang membela suaminya atau memang pribadi Pak Bandi. Pikirku, aku baru melihat seorang sosok laki-laki yang masih sempurna physiknya, tapi benar-benar tak punya hasrat untuk berusaha mencari nafkah, apapun bentuknya.

Lagi-lagi aku terpukau saat melihat istrinya membawa baskom berisi gorengan yang dijajakan sambil berjalan di sepanjang jalan RW kami. Kemana suaminya ? Ah, ternyata suaminya tengah asyik bermimpi dengan berselimut sebuah kain sarung di rumahnya. Bukankah seharusnya ia mampu mendorong gerobaknya di dekat sekolah atau di dekat keramaian orang ? Banyak yang geram dengan kelakuan Pak bandi ini, terutama para ibu-ibu di tempat kami tinggal. Mereka merasa kasihan kepada istri pak Bandi, kenapa pak Bandi yang nampak masih gagah tak mau menolong istrinya mencari nafkah.

Namun nyatanya gerobak itu kini tengah menjadi barang tak berarti, ia hanya diam bersandar di depan rumah Pak Bandi. Sungguh sangat disayangkan jika ide baik dari pak Rafli nyatanya hanya menjadi angan-angan belaka. Padahal, bila saja Pak Bandi mau membawa gerobak itu ke tempat keramaian, mungkin akan ada tambahan uang yang di dapat untuk menghidupi keluarganya.

Mereka kini hidup dengan berharap belas kasih dari kami para tetangganya. Saudara istrinya dengan sukarela dan baik hati memberikan rumahnya untuk ditinggali. Pun setiap bulannya, meski terbesit rasa kekecewaan terhadap suami adiknya itu, ia tak pernah lupa pada saudaranya

yang kesulitan itu.Sudah beberapa bulan ini, anak sulungnya telah lulus dari STM. Mungkin rezeki belum berpihak kepadanya, hingga kini belum ada panggilan pekerjaan untuknya. Sudah beberapa kali lamarannya ditolak. Sudah pasti keluarga itu berharap anak sulungnya bisa menjadi tulang punggung bagi keluarga itu.

Sungguh hidup ini mungkin nampak keras namun harusnya kita perjuangkan dengan sekuat hati dan jiwa . Dan mungkin hidup ini akan nampak selembut sutera, jika kita mampu saling berbalas kasih kepada pasangan kita.

Anda mungkin juga menyukai