Kepatuhan Minum Obat ARV
Kepatuhan Minum Obat ARV
Obat ARV
Oleh dr. Yuliana Sari
Pendahuluan
• Penemuan obat antiretrviral (ARV ) pada tahun 1996 mendorong suatu
revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum
mampu menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal
efek samping serta resistensi kronis terhadap obat, namun secara dramatis
terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan
kualitas hidup ODHA dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga
pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat
dikendalikan dan tidak lagi sebagai penyakit yang menakutkan
Harapan Hidup Penderita HIV
• Sekitar 20-25 tahun yang lalu angka harapan hidup penderita hiv sangat rendah
• Tahun 1996 angka harapan hidup penderita hiv di usia 20-an tahun hanya
sampai maksimal 39 tahun
• Tahun 2011, penelitian menemukan bahwa angka harapan hidup bisa mencapai
70-an tahun, hanya saja harus melakukan pengobatan antiretroviral
• Tahun 2012, penelitian menunjukkan kalau angka komplikasi dan kematian
akibat HIV semakin menurun
Tujuan Terapi ARV
• Tujuan utama pengobatan ARV adalah menekan jumlah virus yang terdapat di
dalam darah sehingga tidak terdeteksi oleh mesin PCR
• Akibat dari penekanan virus tersebut adalah
1. Meningkatkan jumlah CD4 sehingga akan mengembalikan fungsi imun
2. Meningkatkan kualitas hidup
3. Mengurangi penularan penyakit
4. Menurunkan morbiditas (angka kematian) dan mortalitas ( angka kesakitan )
terkait HIV
ART( antiretroviral terapi )
• Cara kerja
1. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Sifatnya kompetisi
Termasuk zidovudin, lamivudin,abacavir,emtricitabin, tenofovir
2. Non – nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( NNRTI)
Mengikat enzim transcriptase pada virus
Contoh obat niverapin, efaviren, rilpivirin
3. Protease inhibitor
Obat: lopinavir/boosted ritonavir (LPV/r)
Tatalaksana pengobatan ARV
• Memulai ART
Kementrian kesehatan meberlakukan Test and Treat yang terbukti
menurunkan transmisi infeksi HIV
Jadi begitu seseorang terdiagnosis infeksi HIV, maka ia seharusnya
mendapat terapi obat HIV tanpa memandang jumlah CD4 maupun stadium
kliniknya dan berlaku untuk semua usia
Tatalaksana pengobatan ARV
• Panduan minum obat HIV lini pertama
1. Panduannya adalah terdiri dari 2 NRTI dan 1 NNRTI
2. Panduan lini pertama termasuk untuk ibu hamil, dan menyusui, koinfeksi
hepatitits B, dan ODHA dengan TB
3. Panduan pilihan pertama untuk dewsa dan remaja (10-19 tahun)
TDF + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDT
(tenofovir+lamivudin+efaviren dalam bentuk 3FDC)
Tatalaksana pengobatan ARV
• Panduan lini pertama untuk 3-10 tahun
AZT +3TC +EFV (zidovudin + lamivudin + Efaviren )
• Panduan lini pertama untuk anak < 3 tahun
• ABC atau AZT +3TC + LPV/r
Efek Samping
• Tenofovir
• Disfungsi tubulus renalis
• Menurunnya densitas tulang
• Eksaserbasi hepatitis B
Efek Samping
• Zidovudin
• anemia/neutropenia berat
• Intoleransi saluran cerna berat
Efek Samping
• Efaviren
• Toksisitas susunan saraf pusat persisten (seperti mimpi buruk, depresi,
kebingungan,halusinasi, psikosis)= self limiting
• Hepatotoksisitas
• Kejang
• Hipersensitivitas obat
Efek Samping
• Niverapine
• Hepatotoksisitas
• Hipersensitivitas obat
• Abacavir
• Hypersensitivitas