Training Hubungan Industrial Presentasi April 2022
Training Hubungan Industrial Presentasi April 2022
HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang PKWT,PHK dan WKWI
Perselisihan Antar • Perselisihan antar serikat peekrja/serikat buruh adalah perselisihan antara
serikat pekerja/serikat buruh /serikat buruh lain hanya dalam satu
Serikat Pekerja perusahaan.
Proses Penyelesaian Hubungan Industrial
Proses Penyelesaian Hubungan Industrial
Perundingan Tripartit
Pengadilan Hubungan Industrial
(Konsiliasi/Mediasi/Arbitrase)
Psl. 4 Ayat (4) UU No 2 Tahun
2004 PPHI
Perundingan Bipartit
Perundingan Bipartit
Pihak yang merasa dirugikan berinisiatif melakukan komunikasi terkait permasalahannya secara
tertulis kepada pihak lainnya
(Permenakertrans Nomor : PER.31/MEN/XII/2008 Tentang Pedoman Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial Melalui Perundingan
Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) salah satu
pihak menolak untuk berunding atau telah melakukan perundingan tetapi tidak mencapai
kesepakatan, maka perundingan bipartit dianggap gagal. Ps 3 Ayat (3) UUPHI
Setiap agenda perundingan harus dibuat risalah yang ditandatangani oleh para pihak (Pasal
6 Ayat (1) UU PPHI
Perundingan Bipartit
• Kedua belah pihak dapat menyusun dan menyetujui tata terbit secara tertulis
dan jadwal perundingan yang disepakati dan tetap melakukan
kewajibannya masing-masing.
Jangka Waktu • Dalam hal salah satu pihak tidak bersedia melanjutkan perundingan dbuktikan
Perundingan Bipartit dengan adanya undangan dari salah satu pihak secara tertulis 2 kali
berturut- turut selama 14 hari.
• Setelah mencapai 30 (tiga puluh) hari kerja, perundingan bipartit tetap dapat
dilanjutkan sepanjang disepakati oleh para pihak
• Wajib ditandatangani oleh para pihak dan apabila salah satu pihak tidak
bersedia menandatangani, maka hal ketidaksediaan itu dicatat
dalaam risalah dimaksud.
Risalah Perundingan • Rancangan/draft
belah pihak atau
menandatanganinya.
risalah akhirsatu
salah dibuat oleh pengusaha
pihak dan ditandatangani
bilamana pihak lainnya tidakolehbersedia
kedua
Bipartit • Risalah akhir yang sekurang-kurangnya memuat : a. nama lengkap dan alamat para
pihak, b. tanggal dan tempat perundingan, c. pokok masalah atau objek yang
diperselisihkan , d. pendapat para pihak, e. Kesimpulan atau hasil perundingan , f.
tanggal serta tanda tangan para pihak yang melakukan perundingan.
Langkah Mempersiapkan Perundingan Bipartit
Melakukan
Mempersiapkan
Melakukan review Mempersiapkan perhitungan atas
penawaran yang
terhadap Peraturan dokumen-dokumen hak-hak yang harus
sesuai dengan
Perusahaan, untuk perundingan dikeluarkan sesuai
peraturan
Perjanjian Kerja, dengan pekerja peraturan
perundang-
PKB yang berlaku atau serikat pekerja perundang-
udangan
undangan
Langkah Mempersiapkan Perundingan Bipartit
Mogok kerja
Syarat Prosedur
Tidak Sah
• Akibat gagalnya • Pemberitahuan tertulis • Dapat dikualifikasikan sebagai
perundingan harus memuat : 1. mangkir oleh pengusaha
Jangka Waktu, Tempat, apabila telah dilakukan
Alasan/Sebab dan pemanggilan untuk Kembali
ditandatangani oleh bekerja sebanyak 2 (dua)
ketua dan Sekretaris kali berturut-turut
Serikat Pekerja. dalam tenggang waktu 7
(tujuh) hari dalam
• Sebelum dan selama
bentuk pemanggilan
mogok kerja berlangsung secara patut dan tertulis.
upaya penyeelesaian tetap • Pekerja atau buruh yang tidak
berjalan. memenuhi panggilan ini
dianggap mengundurkan diri
secara berkala.
Penutupan/Lock-out
Syarat :
• Akibat gagalnya perundingan
• Memberitahukan secara tertulis minimal 7 (tujuh) hari sebelum kepada para pekerja dan
Disnakertrans setempat
Prosedur :
• Pemberitahuan tertulis harus memuat : 1 Jangka Waktu dan alasan/sebab
• Sebelum dan selama mogok kerja berlangsung upaya penyelesaian tetap berjalan.
Pengecualian :
• Pekerja atau serikat pekerja melanggar prosedur mogok kerja sebagaimana diatur dalam UU
Ketenagakerjaan.
• Pekerja atau serikat pekerja melanggara ketentuan normative yang ditentukan dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja Bersama atau peraturan Per-UU yang berlaku.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Mempersiapkan
penawaran yang
Menjelaskan dasar sesuai dengan
Pasal yang sesuai peraturan
dengan kondisi perundang-
Mempersiapkan
yang terjadi dan undangan
kronologi, serta
tanggapan atas perhitungan
Melakukan review
permintaan sesuai peraturan
terhadap jalannya
perundingan pencatatan
secara Bipartit perselisihan
Langkah Mempersiapkan Perundingan Bipartit
Menentukan jenis perselisihan Hubungan Industrial karena akan berpengaruh terhadap isi putusan. Sebagai contoh apabila pekerja mendalilkan adanya
perselisihan Hak, maka Majelis Hakim tidak akan memutus adanya PHK namun apabila pengusaha dapat mendalilkan adanya ketidakharmonisan dalam
hubungan kerja dan meminta untuk PHK maka Majelis Hakim dapat mempertimbangkan dalil tersebut dengan memutus sendiri
Gugatan perselisihan Hubungan Industrial diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
pekerja/buruh bekerja (Pasal 81 UUPPHI)
Gugatan oleh pekerja atas pemutusan hubungan kerja hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya
keputusan dari pihak pengusaha (termasuk dalam proses perundingan bipartit dan proses perundingan tripartit (Paal 82 UUPPHI & Pasal 171 UUTK 13/2003). Di
tahun 2003 sudah ada putusan MK bahwa Pasal tersebut bertentangan dengan konstitusi (UUD 1945) tidak adanya Perlidungan Hukum yang sama.
Pengajuan gugatan wajib dilampiri risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi (Pasal 83 UUPPHI)
Ruang Sidang Pengadilan
Majelis Hakim
2 Hakim Karir, 1 Hakim Ad Hoc
Panitera
Pengganti
T
e
r
g
u
g
a
t
Penggugat
Agenda Persidangan Pengadilan Hubungan Industrial