Anda di halaman 1dari 34

NS. MUHAMMAD CHAIDAR.,M.

KEP
Pengambilan keputusan
bidang kesehatan

Data & Informasi


kesehatan yg
berkualitas

SIK yg adekuat

Keberhasilan
manajemen kesehatan
SISTEM
 Gabungan dari beberapa komponen yg
bekerja sama utk mencapai suatu tujuan
 Suatu jaringan kerja dr prosedur2 yg saling
berhubungan, berkumpul bersama2 utk melakukan
suatu kegiatan utk menyelesaikan suatu sasaran.
KOMPONEN SISTEM
1. SISTEM SEDERHANA
 Hanya terdiri dari 3 komponen
 MASUKAN (INPUT) ---- PROSES ---- KELUARAN (OUTPUT)

2. SISTEM PENGENDALIAN UMPAN BALIK


 MASUKAN ---- PROSES ---- KELUARAN ---- PENGENDALIAN ---- UMPAN
BALIK ---- LINGKUNGAN
KOMPONEN-KOMPONEN
FUNGSIONAL SISTEM
1. MASUKAN
 Masukan yg diolah utk proses sistem (materi/masalah)
 Masukan yg dibutuhkan utk mengolah dalam proses sistem (saran).

2. PROSES
 Komponen sistem yg berfungsi utk mengolah --- keluaran/kegiatan yg mengubah
masukan --- keluaran.

3. KELUARAN
 Hasil kerja langsung dari suatu sistem, bentuk harus nyata, dapat dilihat &
diukur.
KOMPONEN-KOMPONEN
FUNGSIONAL SISTEM
4. UMPAN BALIK
 Dengan adanya umpan balik dilakukan penyesuaian scr
otomatis thd masukan & proses sehingga diperoleh keluaran
yg sesuai.

5. KONTROL
 Berfungsi utk mengendalikan kerja sistem shg proses2 yg
dilakukan sistem dpt menghasilkan keluaran sesuai dgn
tujuan

6. LINGKUNGAN
 Tempat dimana sistem hidup. Mempunyai pengaruh thd
sistem dan sebaliknya.
DATA & INFORMASI
• Informasi yg faktual merupakan faktor2 /
gambaran2 yg didapat dari
eksperimen/survei yg digunakan sbg dasar
dalam perhitungan/penyusunan kesimpulan.

INFORMASI: Data yg diolah menjadi bentuk


yg lebih berguna & lebih berarti bagi yg
menerima (kumpulan fakta & data yg
sangat berguna)
PROSES TRANSFORMASI DATA MENJADI
INFORMASI

PENGUMPULAN PENGOLAHAN PENYAJIAN


DATA DATA DATA

ANALISIS DATA

INFORMASI
SISTEM INFORMASI

Sekumpulan komponen yg bekerja sama


utk menghasilkan suatu informasi fakta
(data)

Suatu sistem yg dapat menghasilkan informasi yg sesuai


kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu untuk
semua macam proses pengambilan keputusan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 Sekumpulan komponen yg bekerja sama


menghasilkan informasi (fakta/data) untuk
mencapai tujuan yaitu meningkatkan
manajemen pelayanan kesehatan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 TUJUAN:
1. MENINGKATKAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
2. MENGETAHUI TINGKAT STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
3. SEBAGAI EVIDENCE BASED BAGI SISTEM KESEHATAN
4. SEBAGAI DASAR DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
MANAJEMEN KESEHATAN
DALAM VISI MISI KEMENKES

1. Meningkatkan surveilans, monitoring


dan sistem informasi kesehatan.
2. Berfungsinya evidence based dalam
seluruh sistem informasi kesehatan di
Indonesia.
3. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
dilaksanakan melalui pengelolaan pembangunan
kesehatan yg disusun dalam SKN (Sistem Kesehatan
Nasional)
Komponen pengelolaan kesehatan:
1.Upaya kesehatan
2.Penelitian dan pengembangan kesehatan
3.Pembiayaan kesehatan
4.SDM kesehatan
5.Sediaan farmasi, alkes dan makanan
6.Manajemen, informasi, regulasi kesehatan
7.Pemberdayaan masyarakat
SISTEM KESEHATAN & SUBSISTEM PENDUKUNG
SIK DALAM MANAJEMEN KESEHATAN
1. Manajemen Pasien/Klien
 Pengambilan keputusan tentang bagaimana pasien harus ditangani.
 Pengambil keputusan: setiap petugas kesehatan.
2. Manajemen Unit Kesehatan
 Pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber daya kes (SDM,
obat, perbekalan kes, dll) di unit kes ybs harus didayagunakan.
 Pengambil keputusan: pimpinan unit kes (Kepala Puskesmas, Direktur
RS, dll)
SIK DALAM MANAJEMEN KESEHATAN
3. Manajemen Sistem Kesehatan
 Pengambilan keputusan ttg bagaimana sumber daya kes (unit-unit kes
dan sumber daya kes lain) di wilayah ybs harus diatur/diarahkan.
 Pengambil keputusan: penanggung jawab kes wilayah ybs (Kepala Dinas
Kesehatan & Stakeholders).
PEMANFAATAN SIKNAS ONLINE
 Komunikasi Data Terintegrasi: arus tukar menukar data antar UNIT KES (antar
Daerah dan Pusat) yg mencakup semua data esensial yg diperlukan utk manajemen kes
(data kegiatan puskesmas, RS,keg sarana kes lain, data keuangan , obat, dan sumber
daya lainnya).
 Informasi Eksekutif: sarana tukar menukar informasi antar PIMPINAN KES (Pusat
dan Daerah) dalam upaya memecahkan masalah-masalah yg dijumpai dalam
pelaksanaan pembangunan kes scr cepat dan tepat.
 Telekomunikasi dan Teleconference: pemanfaatan jaringan komputer online (VoIP)
berupa rapat jarak jauh antar Pejabat Pusat, Daerah dlm pelaksanaan pembangunan
kes.
PEMANFAATAN SIKNAS ONLINE
 Distance Learning: penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jarak jauh, khususnya
untuk petugas-petugas kes di sarana pelayanan kes (PUSTU, PKM, RS, dll)
 Digital Library Service: pengembangan kerjasama antar unit perpustakaan dan
dokumentasi di bidang kes utk meningkatkan pelayanan informasi kpd msy, baik yg
berupa literatur/hasil2 penelitian maupun media promosi kes.
 Telemedicine: pengembangan rujukan dan diagnosis serta terapi jarak jauh dan
aplikasi2 lain di bidang kedokteran.
KEDUDUKAN PUSKESMAS DALAM
SIK
1. KEDUDUKAN PUSKESMAS DALAM SISTEM KESEHATAN KABUPATEN
 Kedudukan dalam bidang administrasi:
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab
langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Kedudukan dalam jenjang sistem rujukan pelayanan kesehatan:
Berkedudukan pada tingkat fasilitas pelayanan kes pertama.
KEDUDUKAN PUSKESMAS DALAM
SIK
2. KEDUDUKAN PUSKESMAS DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan nasional.

3. KEDUDUKAN DALAM SISTEM PEMBANGUNAN NASIONAL:


Sebagai salah satu unsur pembangunan dalam bidang kes yg terdepan dan yg pada dasarnya
saling tergantung satu dengan lainnya dengan unsur pembangunan sektor terkait di tingkat
kecamatan.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas)
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yg berlaku
hingga saat ini adalah merujuk pada Keputusan Dirjen Binkesmas No.
590/BM/DJ/INFO/V/96.
(Departemen Kesehatan RI, 1998)
SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas)
Ada 2 jenis pencatatan kegiatan Puskesmas:
Pencatatan di dalam gedung Puskesmas
Membutuhkan Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK), Kartu Status
Perorangandan beberapa buku register.
Pencatatan di luar gedung Puskesmas
Menggunakan beberapa buku register.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas)

① Laporan Harian: untuk melaporkan kejadian


luar biasa penyakit tertentu.
② Laporan Mingguan: untuk melaporkan
kegiatan penyakit yg sedang ditanggulangi.
③ Laporan Bulanan: untuk melaporkan
kegiatan rutin program.
KEDUDUKAN RS DALAM SIK

 Dari Keputusan Menteri Kesehatan No. 983 tahun


1992: bahwa organsasi rumah sakit secara umum
adalah organisasi matriks. Semua staf yang ada,
dibagi ke dalam divisi-divisi yang ada dalam
struktur organisasi rumah sakit tersebut,
sedangkan setiap tenaga medis tersebut juga
dikelompokkan ke dalam kelompok fungsional
menurut profesinya masing-masing dan setiap
kelompok fungsional dipimpin oleh seorang ketua
kelompok.
KEDUDUKAN RS DALAM SIK
ORGANISASI
MATRIKS

DUKUNGAN TEKNOLOGI
INFORMASI (KOMPUTER)

PENATAAN POLA
KERJA (SIRS)

Subsistem dan
modul2 RS
1. PROSES INFORMASI:
a. PENGUMPULAN DATA
b. PENGIRIMAN DATA
c. PENGOLAHAN DATA
d. ANALISIS DATA
e. PENYAJIAN INFROMASI

PROSES 2. MANAJEMEN SISTEM


SIK INFORMASI

SUMBER DAYA SIK:


1.ORANG-ORANG: PERENCANA, MANAJER, AHLI STATISTIK, AHLI
EPIDEMIOLOGI
2.PERANGKAT KERAS: REGISTER, TELEPON, KOMPUTER
3.PERANGKAT LUNAK: KERTAS, FORMAT, LAPORAN, PROGRAM
PENGOLAH DATA
4.SUMBER DANA
MASALAH-MASALAH SIK

Pada banyak negara SIK TIDAK adekuat dalam menyediakan dukungan manajemen
program:
1.IRRELEVANSI informasi yang didapat dengan kebutuhan
2.KUALITAS data yang kurang
3.DUPLIKASI data dan tidak efisiennya informasi
4.TIDAK TEPAT WAKTU dlm melaporkan dan menindak lanjuti
5.INFORMASI KURANG BERGUNA , Lippeveld, 2000
Bagaimana masalah SIK di Indonesia?

1. Data yg harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit


operasional sangat banyak sehingga beban para
petugas menjadi berat
2. Proses pengolahan data menjadi lama. Hasil
pengolahan data lama, hasil tidak tepat waktu
ketika disajikan dan di umpan balikkan.
3. Data yg dikumpulkan terlalu banyak dibanding
kebutuhannya maka banyak data yg akhirnya
tidak dimanfaatkan.

Bambang dkk, 1991


SIK membantu dalam proses
pengambilan keputusan untuk:
1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari
2. Intervensi cepat dalam penanggulangan masalah kesehatan
3. Untuk mendukung manajemen kesehatan di tingkat kabupaten/kota,
provinsi dan pusat. Terutama dalam penyusunan rencana jangka pendek,
menengah dan panjang.

SIK yang baik adalah Sistem Informasi yang mampu


menghasilkan data / informasi yg akurat dan tepat
waktu.

Anda mungkin juga menyukai