Ibadah Haji

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

HAJI

KELOMPOK VIII

1. Khoirul Ahmad Muzakky


(23120000008)
2. Arjuna Bintang Wiratama
(23120000015)
3. Aditya Febriyand Endar S.
(23120000046)
4. Rizalul Firdausy
(23120000054)

Hukum A1
Pengertian

Syarat Haji

Rukun Haji
Wajib Haji

Sunah Haji
Larangan bagi orang
yang sedang ihram Haji
Pengertian Haji
Haji menurut bahasa berarti menyengaja
ziarah ke Ka’bah atau mengalahkan
dengan alasan. Menurut Istilah, haji
adalah sengaja mengunjungi Baitulllah
di Mekah dengan niat beribadah kepada
Allah SWT pada waktu syarat serta tata
cara tertentu.

1
QS Ali 'Imran: 97
‫ٌۢت‬

‫ِفْيِه ٰا ٰي َبِّيٰن ٌت َّم َقاُم ِاْبٰر ِهْيَم ۚە َو َم ْن َد َخ َلٗه َك اَن ٰا ِم ًناۗ َو ِهّٰلِل َع َلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َمِن‬
‫اْس َتَطاَع ِاَلْيِه َس ِبْياًل ۗ َو َم ْن َك َفَر َفِاَّن َهّٰللا َغ ِنٌّي َع ِن اْلٰع َلِم ْيَن‬
 Terjemahan
 Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di
antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di
antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi
orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji,
maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
Sebagai mana Firman Allah dalam surah Al-Imran ayat 97 yang
artinya: “...Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah Haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari
(kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam .
(Q.S. Al-Imran/3:97).
Kemudian Firman Allah tersebut diperjelas oleh sabda
Rasulullah SAW, yang artinya: “Barang siapa
melaksanakan haji dirumah ini (baitullah) tidak rafas dan
tidak berbuat fasik maka ia kembali seperti pada hari
dilahirkan ibunya. (H.R. Al-Bukhari dari Abu Hurairah:
124)
Syarat Haji
 Syarat-syarat bagi orang yang hendak
mengerjakan haji adalah sebagai berikut:
 1. Islam, orang non-Islam tidak boleh mengerjakan haji
 2. Berakal, orang yang gila tidak sah hajinya
 3. Balig atau dewasa, anak kecil yang sudah berhaji
maka ketika dewasa ia hendaknya mengerjakan haji
lagi
 4. Merdeka, hamba sahaya tidak boleh
 5. Kuasa atau mampu

2
Rukun Haji
Ihram

Wukuf di Arafah

Tawaf

Sai

Tahalul

Tertib
3
Ihram
Ihram adalah berniat mulai mengerjakan haji atau umrah, atau
mengerjakan keduanya sekaligus. Jamaah haji sebelum melakukan ihram,
disunahkan melakukan beberapa perbuatan berikut:
a). Mandi
b). Membersihkan badan
c). Memotong kuku
d). Mencukur kumis
e). Memakai wangi-wangian
f). Salat sunah ihram dua rakaat, dan
g). Memperbanyak membaca talbiyah
Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah berarti berada di Arafah. Waktu
wukuf dimulai dari tergelincirnya matahari pada
tanggal 9 Zulhijjah. Hal itu sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW. Yang artinya, “bahwa Rasulullah
saw, menyuruh seseorang untuk menyerukan, ‘Haji
itu ialah Arafah, barang siapa datang pada malam
tanggal 10 sebelum fajar terbit berarti ia telah
mendapatkan arafah’.”
Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Dalam
pelaksanaan tawaf, seorang jamaah haji/umrah tidak perlu berniat
sendiri karena sudah terkandung dalam ihram. Syarat tawaf, antara
lain:
a). Suci dari hadas (besar/kecil) dan najis
b). Menyempurnakan tawaf dengan tujuh putaran
c). Tawaf dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad
d). Ka’bah hendaknya berada di sebelah kiri kita atau searah Hajar
Aswad ketika memulai tawaf.
Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh
kali. Beberapa syarat Sai antara lain:
a). Dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di bukit Marwah
b). Dilakukan sebanyak tujuh kali
c). Sai hendaklah dilakukan setelah tawaf, baik tawaf ifadah maupun tawaf
sunah.
d). Perjalanan dari Bukit Safa ke Marwah dan dari Bukit Marwah ke Safa
masing-masing dihitung satu kali perjalanan sehingga hitungan ketujuh
berakhir di Marwah.
Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting
rambut kepala sebagai tanda telah bebas dari
larangan-larangan haji atau umrah.
Tertib
Tertib (menertibkan rukun-rukun) adalah mendahulukan
yang semestinya dari rukun-rukun tersebut. Maksudnya
adalah mendahulukan ihram dari rukun-rukun lain,
mendahulukan wukuf dari tawaf, mendahulukan tawaf
dari sai, dan mendahulukan sai daripada tahalul.
Wajib Haji
Wajib Haji ialah perbuatan yang harus (wajib) di lakukan selama
pelaksanaan haji. Apabila salah satu wajib haji tersebut tertinggal atau
tidak dapat dilaksanakan , ibadah hajinya tetap sah. Akan tetapi, ia harus
membayar dam (denda).
Beberapa wajib haji yang harus dilakukan jamaah haji adalah:
1). Memulai ihram dari miqat (batas waktu dan tempat yang ditentukan
untuk melakukan ibadah haji dan umrah).
2). Mabit (bermalam) di Muzdalifah
3). Mabit (bermalam) di Mina.
4). Melontar jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah,
5). Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram
6). Tawaf wadaak (perpisahan) bagi mereka yang akan
meninggalkan Mekah.

4
Sunah Haji
Perbuatan Sunah selama pelaksanaan Haji,
antara lain:
a. Membaca talbiyah
b. Membaca selawat kepada Nabi dan
Berdoa sesudahnya.
c. Melaksanakan tawaf Qudu, dan
d. Memasuki Baitullah melalui pintu Hijr
Ismail.
5
Larangan Bagi Orang yang Sedang Ihram Haji
Berikut ini larangan bagi orang yang sedang ihram Haji:
a). Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki
b). Memakai tutup kepala bagi laki-laki, seperti topi
c). Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi wanita
d). Memakai wangi-wangian bagi laki-laki dan perempuan
e). Mencukur atau mencabut rambut yang ada di badan dan kepala.
f). Nikah, menikahkan, atau menjadi wali dalam pernikahan
g). Dilarang bersetubuh bagi suami istri, termasuk cumbu rayu
6

Anda mungkin juga menyukai