Anda di halaman 1dari 20

OLEH

FITRI SEPTIYANI SUPARMA.,.M.KEP


DEKONTAMINASI

STERILISASI DESINFEKSI

January 15, 2024 2


Deko
ntami
nasi Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran
yang melekat pada peralatan medis / objek,
sehingga aman untuk penanganan
selanjutnya.

Bahan - bahan

 Larutan klorin 0,5 % dan 0,1 %.


 Etil 70 %
 Alkohol
 Bahan Fenolik atau karbol 0,5 % – 3 %.

January 15, 2024 3


TUJUAN DEKONTAMINASI

January 15, 2024 4


TEKNIK DEKONTAMINASI

1. Pembersihan
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang
terlihat / tidak terlihat pada peralatan medis
menggunakan air mengalir, sehingga kotoran / bahan
organik hilang dari permukaan.
2. Desinfeksi
3. Sterilisasi

January 15, 2024 5


Suatu proses perlakuan terhadap bahan
atau barang dimana pada akhir proses
tidak dapat ditunjukkan adanya
mikroorganisme hidup pada bahan atau
barang tersebut (DepkesRI,2002)

memusnahkan semua bentuk kehidupan


mikroorganisme patogen termasuk spora, yang
mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan TUJUAN
perawatan yang dipakai.

January 15, 2024 6


January 15, 2024 7
January 15, 2024 8
STERILISASI FISIK
PEMANASAN KERING

1. Pemijaran 2. Udara panas kering (oven)


Digunakan untuk sterilisasi  Digunakan untuk bahan tahan
benda-benda dari logam, panas, misalnya logam, gelas,
kaca dan porselen selama 20 minyak, serbuk, talc dan
detik. lemak.
 Suhu 160 – 180°C dan waktu
selama 1,5 – 2 jam

January 15, 2024 9


STERILISASI FISIK
PEMANASAN BASAH

1. Uap bertekanan (Autoclav)


 Sterilisasi dengan uap bertekanan, dapat membunuh semua
jenis mikroorganisme, termasuk spora yang resisten
 Suhu 121°C, waktu 90 menit dan tekanan 15psi
 Digunakan untuk sterilisasi media, sediaan injeksi dan suspensi,
serta plastik dan karet.

January 15, 2024 10


Lanjutan…
4. Pasteurisasi
2. Pendidihan
 Digunakan untuk sterilisasi Digunakan untuk
jarum spuit, penutup karet sterilisasi susu
dan alat bedah.
 Suhu 100°C waktu ±20 Suhu 63°C selama
menit. 30 menit
 Bentuk vegetatif mati
namun spora masih
bertahan. 3. Tyndalisasi
 Dilakukan
selama 3 hari
berturut –
turut dengan
suhu 100 oC
January 15, 2024
@ 1 jam
K3 - AAKNAS SKA 11
STERILISASI FISIK
PENYINARAN

1. Radiasi sinar UV
 Λ : 100-400 nm, optimal : 254 nm
 Digunakan untuk sterilisasi ruang operasi
dengan cara sterilisasi udara (air
sterilization).
 Bersumber dari lampu uap merkuri

January 15, 2024 12


Lanjutan…
2. Radiasi sinar gamma
 Bersumber dari Co60 dan Cs137
 Dosis efektifnya adalah 2,5 Mrad
 Untuk mensterilkan alat kedokteran dan alat yang
terbuat dari logam, karet, dan bahan sintetis seperti
polietilen.

3. Radiasi sinar X
Mempunyai daya penetrasi lebih besar dari sinar UV
4. Radiasi sinar katoda
Untuk mensterilkan hama pada suhu kamar dan barang-
arang.

January 15, 2024 13


STERILISASI KIMIA

Menggunakan bahan-bahan kimia yang


dapat membunuh mikroorganisme Contohnya :
dengan dosis tertentu  Alkohol,
Halogen, Klorin
 Fenol,
Peroksida
 Ges Etilen
Yang harus diperhatikan dalam Oksida
memilih bahan kimia
 Sifat bahan yang akan diberi
perlakuan
 Tipe mikroorganisme
 Keadaan lingkungan

January 15, 2024 14


Bahan kimia yang digunakan untuk
desinfeksi yang mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri
Desinfekt dan virus, juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau
an kuman penyakit lainnya. (Imbang, 2009).

Membunuh organisme – organisme patogen


dengan cara fisik atau kimia dilakukan terhadap Desinfeksi
benda mati

January 15, 2024 15


Hal – hal yang diperhatikan dalam memilih desinfektan

( Dinah gould, 2005 )

January 15, 2024 \ 16


1. Bekerja dengan cepat pada suhu kamar.
2. Berspektrum luas.
3. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, ph,
temperatur, dan kelembaban.
4. Tidak toksik dan korosif pada hewan dan manusia.
5. Tidak bau, tidak meninggalkan noda.
6. Stabil, mudah digunakan, dan ekonomis.

January 15, 2024 17


KESIMPULAN
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menghilangkan
kotoran yang tampak maupun tak tampak pada peralatan yang
terkontaminasi yang dapat dilanjutkan dengan desinfeksi maupun
sterilisasi
Sterilisasi Desinfeksi
Kotoran Hilang Hilang
Bakteri Hilang Hilang
Spora Hilang Tidak

January 15, 2024 18


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Block, Seymour S, eds. 2001. Disinfection, Sterilizaion, and Preservation. 5th ed.
USA: Lippincott Williams & Wilkins
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar mikrobiologi. Djambatan : Malang
Gould, Dinah. 2003. Mikrobiologi terapan untuk perawat. jakarta : EGC
http://jurnal-sdm.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html
Imbang Dwi Rahayu. 2006. Tindakan-tindakan Pencegahan Penyakit. Malang
Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga, Jakarta
Purnawijayanti, hiasinta. 2001. Sanitasi higienie dan keselamatan kerja dalam
pengolahan makanan. Yogjakarata : kanisius
Rahman, Latifah dan Natsir Djide. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Makassar :
Lembaga Penerbitan Unhas
Saifuddin, 2005. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Tim Dosen Mikrobiologi. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Palu : FMIPA
UNTAD
Ulya ulfa . 2009. Daya hambat pembersih dapur terhadap pertumbuhan salmonella
thypi secara in vitro. Theses, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Depkes RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply
Department/CSSD) di Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga

January 15, 2024 19


January 15, 2024 20

Anda mungkin juga menyukai