Anda di halaman 1dari 15

DIABETES MELITUS TIPE 1

Anggota Kelompok 5
1. Dede Alfi Nurjalilah
2. Dikdik Arif Sutisna
3. Wanda Mardianna
4. Mishel Putri Agustin
5. Muhammad Betrans
Artha V.W
6. Tresna Alintia
DEFINISI
DM tipe 1 merupakan proses autoimun atau idiopatik dapat
menyerang orang semua golongan umur, namun lebih sering terjadi
pada anak-anak. Penderita DM tipe 1 membutuhkan suntikan insulin
setiap hari untuk mengontrol glukosa darahnya (IDF, 2019). DM tipe
ini sering disebut juga Juvenile Diabetes atau Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM).
PENYEBAB

1. Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau
kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA (human leucosite antigen). HLA
merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas
antigen transplantasi dan proses imun lainnya.
2. Faktor-faktor Imunologi
Adanya respons autotoimun yang merupakan respons
abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. yaitu
autoantibodi terhadap sel- sel pulau langerhans dan insulin
endogen.
3. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun
yang menimbulkan destruksi sel beta.Virus ini
mengakibatkan distruksi dan perusakan sel.Bisa juga ini
menyerang reaksi autoimunnitas yang menyebabkan
hilangnya autoimun dalam sel beta.Virus atau
mikroorganisme akan menyerang pulau-pulau langerhans
pankreas yang membuat kehilangan produksi insulin.
Perjalanan penyakit ini melalui beberapa periode menurut ISPAD
Clinical Practice Consensus Guidelines tahun 2009, yaitu:

a ) Periode Pra Diabetes


b ) Periode Manifestasi Klinis
c ) Periode Honeymoon
d ) Periode Ketergantungan Insulin yang menetap
Pada diabetes melitus tipe 1, yang kebanyakan diderita
oleh anak-anak (diabetes melitus juvenil) mempunyai
gambaran lebih akut, lebih berat, tergantung insulin dengan
kadar glukosa darah yang labil. Penderita biasanya datang
dengan ketoasidosis karena keterlambatan diagnosis.
Mayoritas penyandang DM tipe 1 menunjukan gambaran
klinik yang klasik seperti Hiperglikemia ( Kadar glukosa
darah plasma >200mg/dl)
TANDA DAN GEJALA

1. Polifagi
2. Poliuria
3. Polidipsi
4. Poliuria nokturnal seharusnya menimbulkan kecurigaan
adanya DM tipe 1
5. Glikosuria ( kehilangan Glukosa Dalam Urine )
6. Ketenomia dan ketonuria
7. Mata kabur
Pasien dengan DM tipe 1 tidak hanya meliputi pengobatan berupa
pemberian insulin. Ada hal-hal lain selain insulin yang perlu
diperhatikan dalam tatalaksana agar penderita mendapatkan kualitas
hidup yang optimal dalam jangka pendek maupun jangka panjang
(Rustama DS, dkk. 2010; ISPAD Clinical Practice Consensus
Guidelines. 2009). Terdapat 5 pilar manajemen DM tipe 1, yaitu:
1. Insulin. 4. Edukasi
2. Diet. 5. Monitoring kontrol glikemik
3. Aktivitas fisik/exercise
diabetes mellitus tipe I berupa pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan laboratorium utama berupa
pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c untuk
diagnosis dan kontrol diabetes mellitus.

1. Pemeriksaan gula darah


2. Tes toleransi glukosa oral ( TIGO )
3. Hemoglobin A le ( HbA1c)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan DM tipe 1 menurut Sperling dibagi dalam 3 fase yaitu:
1. Fase akut/ketoasidosis
Koma dan dehidrasi dengan pemberian cairan, memperbaiki keseimbangan
asam basa. elektrolit dan pemakaian insulin.
2. Fase subakut/transisi
Bertujuan mengobati faktor-faktor pencetus, misalnya infeksi, dll, stabilisasi
penyakit dengan insulin, menyusun pola diet, dan penyuluhan kepada
penyandang DM / keluarga mengenai pentignya pemantauan penyakit secara
teratur dengan pemantauan glukosa darah,urin pemakaian insulin dan
komplikasi nya serta perencanaan diet dan latihan jasmani.
3. Fase pemeliharaan.
Pada fase ini tujuan utamanya ialah untuk mempertahankan status
metabolik dalam batas normal serta mencegah terjadinya
komplikasi
Pada anak, ada beberapa tujuan khusus dalam penatalaksanaannya, yaitu diusahakan. supaya ana
anak:
1. Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
Mengalami perkembangan emosional yang normal
2. Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar glukosa darah serendah
mungkin. tanpa menimbulkan gejala hipoglikemia
3. Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu berpartisipasi dalam
kegiatan fisik maupun sosial yang ada
4. Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh penyandang DM, keluarga, maupun oleh
lingkungan/
5. Mampu memberikan tanggung jawab kepada penyandang DM untuk mengurus
dirinya sendiri sesuai dengan taraf usia dan intelegensinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai