Materi Presentase So
Materi Presentase So
01/16/24 1
C027744
Resume
E-mail: irfanseran@yahoo.com
• Prestasi
Alamat saat ini: Perum. BSP, Malili
Resume
ABOUT ME
PT. ALE LUWU RAYA 2018-PRESENT 2003-2006
MTSN. WAIWERANG
• Informasi dasar
01/16/24 6
C. Identifikasi Bahaya dan
Managemen Risk/Pengelolaan
Resiko
1. Identifikasi bahaya adalah suatu usaha untuk mengetahui,
mengenal dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu
sistem (peralatan, tempat kerja, prosedur, aturan, dll.)
2. Managemen Risk atau Pengelolaan Resiko adalah segala
proses kegiatan yang dilakukan semata untuk meminimalkan
bahkan mencegah terjadinya risiko pada suatu pekerjaan
01/16/24 7
1) Proses Identifikasi Bahaya
Beberapa Tahapan sederhana:
LIST SEMUA AKTIFITAS YG BERPOTENSI MENYEBAB FATALITY atau
01/16/24 8
2) Managemen Risk/Pengelolaan Resiko
Kepmen 1827/2018
Manajemen risiko:
Proses manajemen risiko meliputi 5 (lima)
kegiatan yang terdiri atas:
Komunikasi dan konsultasi risiko,
Penetapan konteks risiko,
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko,
Pengendalian risiko, serta
Pemantauan dan peninjauan
01/16/24 9
D. Standar-standar Dan Prosedur-prosedur
K3L PTVI Yang Sesuai Dengan Aktifitas
Pekerjaan (MHS/RAC)
SOP-01/ALR/III/2023 (LOADING-UNLOADING
COAL/SULFUR DARI BARGE KE STOCK PILE MENGGUNAKAN DUMP
TRUCK 10 RODA)
MHS15 Rotating and Moving Equipment
MHS18 Tyre and Rims
RAC03 Mobile equipment
SP O1 General Purpose Risk Assessment
SP 02 Job safety Analysis
Golden Rules PT Vale Indonesia (1,3,9,10)
01/16/24 10
E. Manajemen Pengelolaan Lingkungan
01/16/24 11
1. Pengelolaan Bahan B3 & Limbah
B3 (Hidrocarbon) dengan
Penyimpanan (OLI TRAP)
01/16/24 12
2. Pengelolaan Sampah dengan
penyediaan tempat sampah untuk
kategori sampah organic dan
nonorganik
01/16/24 13
3. Pengelolaan Limpasan air dengan pembuatan,
dan pemeliharaan dranase menuju rain
harvesting, sumur resapan atau
biopori
01/16/24 14
F. Program K3 Perusahaan
01/16/24 15
G. Manjemen Investigasi Insiden dan Tindak
Lanjut (SOP:NO.05/SOP/ALR/01/01/2023) lihat
01/16/24 16
2. Menyusun Rencana dan Pembentukan
Tim Investigasi
Langkah ini berfungsi untuk memastikan
investigasi insiden berjalan sistematis dan
lengkap. Ini mungkin mencakup persiapan
melakukan investigasi, misalnya menentukan
sumber daya mana yang dibutuhkan, siapa saja
yang bisa terlibat, lama penyelidikan, bagaimana
langkah eksekusi di lapangan, dan lain sebagainya.
01/16/24 17
3. Tentukan Fakta dengan Mengumpulkan
Data yang ada
Setelah insiden, investigasi memang harus dilakukan
segera untuk memastikan “sumber data” tidak hilang
atau lupa. Sumber data disini bisa berupa penampakan
area kejadian, dokumen, peralatan, saksi, atau korban.
Pengumpulan data atau Informasi
biasanya dilakukan dengan mengamati, mempelajari
bukti materi, serta wawancara korban atau saksi.
01/16/24 18
Mengumpulkan sebanyak mungkin detail yang relevan untuk
diaktifkan; deskripsi dan urutan kejadian insiden, sebagai APA yang
terjadi / terlibat, KAPAN itu terjadi, DI MANA itu terjadi, WHO /
terlibat, MENGAPA apakah itu terjadi :
01/16/24 21
6. Melakukan Analisis Akar Penyebab
Masalah
01/16/24 22
7. Dokumentasi dan Pelaporan
01/16/24 24
Rekomendasi yang dibuat harus spesifik,
konstruktif, dan mengidentifikasi akar serta
faktor penyebab. Jangan membuat rekomendasi
yang bersifat umum, karena itu hanya membuang-
buang waktu dan tenaga. Selain itu, juga jangan
membuat rekomendasi untuk mendisiplinkan
seseorang atau orang-orang yang mungkin
bersalah, karena ini bertentangan dengan tujuan
investigasi. Penyelidikan apapun yang bertujuan
untuk menemukan siapa yang bersalah, ini adalah
salah arah dan tidak benar.
01/16/24 25
G. Emergency Manjemen (Pengelolaan
Keadaan Darurat (ERP/ALR/E-LOG/03/2023)
1. Apa yang dimaksud dengan keadaan darurat?
01/16/24 27
3. Apa itu perencanaan tanggap darurat?
01/16/24 28
4. Hal apa saja yang harus ada dalam
perencanaan tanggap darurat?
01/16/24 29
Prosedur pelaporan kecelakaan, kebakaran,
atau keadaan darurat lainnya
Kebijakan dan prosedur evakuasi, mencakup
jalur evakuasi, tim evakuasi (floor warden)
di setiap lantai, denah evakuasi atau sarana
evakuasi lainnya.
Skema atau daftar nomor telepon penting
yang harus dihubungi saat keadaan darurat
01/16/24 30
Prosedur tindakan darurat mulai dari pra
kejadian, saat terjadi keadaan darurat, dan
pasca kejadian. Prosedur juga mencakup
pembahasan tentang peralatan darurat,
peralatan pemadam kebakaran, alarm,
peralatan P3K, hingga
prosedur emergency shutdown.
Sistem emergency shutdown adalah suatu
sistem yang digunakan dalam industri
perminyakan sebagai sistem pelindung
(safety) dari bahaya-bahaya seperti
kebakaran, dan tekanan berlebih yang
dapat menyebabkan ledakan. Biasanya
sistem ini beroperasi apabila keadaan
darurat dengan mematikan sistem proses.
01/16/24 31
Susunan tim tanggap darurat
mencakup koordinator, tim
evakuasi, petugas P3k, dan
petugas lain yang diperlukan.
Penentuan lokasi tempat
berkumpul (muster point) dan
prosedur pelaporan yang
menyatakan bahwa semua
pekerja sudah dievakuasi juga
perlu dipertimbangkan.
01/16/24 32
5.Bagaimana cara memberitahu atau
mengingatkan pekerja dan penghuni
bangunan lain saat terjadi keadaan darurat?
01/16/24 35
01/16/24 36
7. Bagaimana Teknis Evakuasi?
01/16/24 37
8. POST-INCIDENT EVALUATION/EVALUASI PASCA-
INSIDEN
01/16/24 38
9. PELATIHAN
01/16/24 39
01/16/24 40