4 & 5 Aritmatika&Percabangan
4 & 5 Aritmatika&Percabangan
Percabangan
Krisna Widatama, S.Kom., M.Kom., CEH., CHFI
Outline
• Konsep dan penggunaan Aritmatika
• Konsep dan penggunaan Percabangan
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mengetahui konsep dan praktik aritmatika dalam
bahasa C++.
2. Mahasiswa mengetahui konsep dan praktik percabangan dalam
bahasa C++.
Aritmatika
• Suatu operasi perhitungan matematika yang menggunakan
operator-operator tertentu.
• Perhitungan matematika terdiri dari penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
• Aritmatika dalam pemrograman memiliki struktur hirarki tertentu
dan pembacaannya dimulai dari sebelah kiri ke kanan.
Operator-operator Aritmatika
Operator Nama Fungsi
+ Addition Penjumlahan
- Subtraction Pengurangan
* Multiplication Perkalian
/ Division Pembagian
% Modulo Sisa Bagi
Operator-operator Aritmatika
• Penggunaan : nama_variabel = nilai_1 <operator> nilai_2
• Contoh : angka = 10 + 1
• Hasil penjumlahan tersebut akan menjadi nilai dari variabel angka.
• Hasil perhitungan aritmatika tersebut dapat langsung dimunculkan tanpa harus
dimasukkan ke dalam variabel.
• Contoh : cout << “Hasil penjumlahan : ”<< 10 + 1;
Operator-operator Aritmatika
• Terdapat satu operator dalam pemrograman yang mungkin tidak umum
digunakan, yaitu Modulo.
• Modulo digunakan untuk mengetahui sisa pembagian dari sebuah bilangan.
Contoh 1 : 5 % 2 = 1
• Angka 1 merupakan hasil pembagian dari angka 5, karena 1 tidak bisa lagi
dibagi 2. Maka 1 dimunculkan sebagai hasil dari modulo.
Contoh 2 : 4 % 2 = 0
• Angka 0 dimunculkan karena angka 4 habis dibagi 2.
Compound Assignment
• Berfungsi untuk mempersingkat penulisan sintaks.
• Sangat cocok digunakan untuk perhitungan yang membutuhkan banyak
operator (kompleks).
Sumber: http://www.cplusplus.com/doc/tutorial/operators/
Hirarki Aritmatika
Hirarki Tertinggi
*, /, %
Hirarki Terendah
+, -
Hirarki Aritmatika
• Contoh: int angka = 5 + 5 * 2 / 2;
• Penyelesaian : 5 * 2 = 10
10 / 2 = 5 Jadi hasilnya adalah 10
5 + 5 = 10
int angka_1 = 0
int angka_2 = 1
bool hasil = angka_1 > angka_2
cout << “Hasil = ”<<hasil;
• Kondisi yang ditampilkan adalah 0. Hal ini karena 0 TIDAK LEBIH BESAR
dari 2.
Operator Logika
• Digunakan untuk membandingkan 2 kondisi (TRUE-FALSE) atau lebih.
• Untuk keterangan lebih detail, silahkan membaca Tabel Kebenaran.
• Kondisi yang ditampilkan adalah 0 (FALSE). Hal ini karena variabel angka_1
memiliki kondisi FALSE dan angka_2 memiliki kondisi TRUE.
• Berarti : FALSE and TRUE = FALSE.
IF Tunggal
• Digunakan untuk menjalankan satu statement atau perintah jika kondisi tersebut bernilai TRUE.
• Deklarasi If Tunggal:
if (kondisi){
statement
}
• Contoh:
if (10 > 5){
cout << “10 lebih besar dari 5”;
}
IF-ELSE
• Digunakan untuk menjalankan kondisi yang bernilai TRUE atau FALSE.
• Contoh penggunaannya.
if(10 > 5) {
cout << “10 lebih besar dari 5”; // kondisi TRUE
} else {
cout << “5 kurang dari 10”; // kondisi FALSE
}
IF-NESTED
• If Nested atau If bersarang merupakan bentuk lain dari IF yang terdiri dari banyak kondisi yang kompleks.
• Deklarasi if-nested:
if (kondisi 1){
Statement 1; // kondisi 1 apabila TRUE
} else if (kondisi 2) {
Statement 2; // kondisi 2 apabila TRUE
else if (kondisi 3){
statement 3; // kondisi 3 apabila TRUE
} else {
statement; //akan dijalankan apabila kondisi 1, 2 dan 3 bernilai FALSE
Switch-Case
• Digunakan untuk menjalankan suatu perintah yang melibatkan banyak alternatif sama dengan IF-NESTED.
switch(kondisi){
case konstanta 1:
case konstanta 2:
break;
default:
break;
}
IF VS Switch Case
IF Switch Case
1. Kondisi dapat menggunakan 1. Kondisi hanya menggunakan
operator relasi maupun logika. bilangan, karakter atau string.
2. Tidak bisa menggunakan “break”. 2. Harus menggunakan “break”. Jika
3. Menggunakan “else” apabila tidak, maka setiap statement dalam
semua statement dalam kondisi case akan dieksekusi meski
tidak terpenuhi (IF-NESTED). kondisinya tidak terpenuhi.
3. Menggunakan “default” apabila
semua statement dalam case tidak
terpenuhi.