Anda di halaman 1dari 24

SISTEM INFORMASI

KEPERAWATAN
JANUAR RIZQI, S.Kep., Ns., M.Sc
Pendahuluan
• Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan
teknologi, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
juga mulai berkembang.

• Perkembangan pengetahuan masyarakat membuat


masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan yang
bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Perawat mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

• Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus


mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi berikut dengan dokumentasinya
• Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga
mempunyai kelemahan yaitu sering terselip dan hilang.
• Memerlukan tempat penyimpanan dan menyulitkan untuk
pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian
tersebut diperlukan.
• Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang
penyimpanan akan merugikan perawat.
• Hal ini karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi
suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada
pada posisi yang lemah dan rentan terhadap gugatan
hukum.
Pengertian
• Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen (proses, prosedur, struktur
organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan,
supplier) dalam organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi.

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari


ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun
untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan
keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
SIK berkaitan dengan legalitas
Memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi

Mendukung proses pengambilan keputusan

Mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan


baru

Meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan


keperawaratan

Memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan


yang diiinginkan
Sejarah Sistem Informasi Keperawatan
• Pada tahun 1960 – 1970-an  pertama dalam
menggunakan komputer.
• automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan
perawatan pasien
• penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderungan masa depan staf.
• Pada pertengahan tahun 1970-an  ide dari sistem
informasi rumah sakit (SIR) diterapkan, dan perawat mulai
merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. .

• Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro


komputer yang semakin mendukung pengembangan
sistem informasi keperawatan.
• Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain
sistem komputer yang komplek untuk menolong
komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari
sebuah rumah sakit.

• Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan


medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium,
radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan,
personel dan gaji.
FUNGSI SISTEM
INFORMASI
KEPERAWATAN
Fungsi SIK

Proses
Proses manage
perawat men
an bangsal
pasien
Proses
Proses Pendidika
Komuni n dan
kasi Penelitian
Fungsi SIK

• Apa yang telah dilakukan • berhubungan dg menggunakan


sumber dalam merencanakan
oleh perawat kepada pasien, objek secara spesifik.
• Mentransformasikan informasi
yaitu: dalam pengambilan keputusan
• Jaminan kualitas,
• Pengkajian • Sudut pandang aktivitas di
bangsal keperawatan

• Diagnosa keperawatan,
• Jadwal dinas karyawan
• Manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan
• Jadwal perawatan dan Proses Proses prasarana, manajemen
finansial
perawatan managemen
pengobatan, pasien bangsal
• Catatan keperawatan
• Prospektif
• Beban kerja ,
• Administrasi pasien. Proses
Proses Pendidikan
Komunikasi dan
Penelitian
• Seluruh aktivitas • Pendokumentasian fungsi dan
dikonsentrasikan pada prosedural
komunikasi pada pasien;
• Subjek pengobatan
• Perjanjian dan penjadwalan
• Review data
• Transformasi data dan segala
bentuk pesan
Fungsi SIK
•berhubungan dg menggunakan
sumber dalam merencanakan objek
secara spesifik.
• apa yang telah dilakukan oleh
perawat kepada pasien, yaitu:
•Mentransformasikan informasi
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan,
dalam pengambilan keputusan
• Jadwal perawatan dan
pengobatan,
• Jaminan kualitas,
• Catatan keperawatan
• Prospektif
• Sudut pandang aktivitas di
• Beban kerja ,
• Administrasi pasien.
bangsal keperawatan
Proses Proses • Jadwal dinas karyawan
perawatan managemen • Manajemen inventarisasi dan
pasien bangsal penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen finansial

Proses
Proses Pendidikan
Komunikasi dan
• Seluruh aktivitas Penelitian • Pendokumentasian
dikonsentrasikan pada
komunikasi pada pasien;
fungsi dan
• Subjek pengobatan prosedural
• Perjanjian dan penjadwalan
• Review data
• Transformasi data dan
segala bentuk pesan
Fungsi SIK
• apa yang telah dilakukan oleh • berhubungan dg menggunakan
perawat kepada pasien, sumber dalam merencanakan
yaitu: objek secara spesifik.
• Mentransformasikan informasi
• Pengkajian
dalam pengambilan keputusan
• Diagnosa keperawatan, • Jaminan kualitas,
• Jadwal perawatan dan • Sudut pandang aktivitas di
pengobatan, bangsal keperawatan
• Catatan keperawatan • Jadwal dinas karyawan
• Prospektif • Manajemen inventarisasi dan
• Beban kerja , Proses Proses penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen
• Administrasi pasien.
perawatan managemen finansial

pasien bangsal

Proses
Proses Pendidikan
Komunikasi dan
• Seluruh aktivitas Penelitian
dikonsentrasikan pada • Pendokumentasian
komunikasi pada pasien; fungsi dan
• Subjek pengobatan prosedural
• Perjanjian dan penjadwalan
• Review data
• Transformasi data dan segala
bentuk pesan
Fungsi SIK
• apa yang telah dilakukan oleh • berhubungan dg menggunakan
perawat kepada pasien, yaitu: sumber dalam merencanakan
objek secara spesifik.
• Pengkajian • Mentransformasikan informasi
• Diagnosa keperawatan, dalam pengambilan keputusan
• Jadwal perawatan dan • Jaminan kualitas,
pengobatan, • Sudut pandang aktivitas di
• Catatan keperawatan bangsal keperawatan
• Prospektif • Jadwal dinas karyawan
• Manajemen inventarisasi dan
• Beban kerja , penyediaan sarana dan
• Administrasi pasien. prasarana, manajemen finansial
Proses Proses
perawatan managemen
pasien bangsal

Proses
Proses Pendidikan
• Seluruh aktivitas dikonsentrasikan
Komunikasi dan
pada komunikasi pada pasien;
• Subjek pengobatan
Penelitian • Pendokumentasian
• Perjanjian dan penjadwalan
• Review data
• Transformasi data dan segala
fungsi dan
bentuk pesan prosedural
Manfaat SIK
• Seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai
dengan sistem pendokumentasian yang baik.

• Setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar


20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi
keperawatan dan meningkat keakuratan dalam
dokumentasi keperawatan.
Realitanya dilapangan

asuhan keperawatan yang


dilakukan masih bersifat
manual dan konvensional

belum disertai dengan


sistem /perangkat teknologi
yang memadai

potensi yang besar terhadap


proses terjadinya kelalaian
dalam praktek
• Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat
untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen.
Keuntungan SIK

Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan

Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang


besar dalam penyimpanan arsip.

Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama

Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang


dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat


membantu pengambilan keputusan secara cepat

Meningkatkan produktivitas kerja.Mengurangi kesalahan dalam


menginterppretasikan pencatatan
keuntungan dokumentasi berbasis komputer
(Holmes, 2003)

Standarisisasi
Kualitas
Terdapat pelaporan
Accessebility, legibility data klinik yang
meningkatkan
kualitas informasi standar, mudah dan
mudah membaca cepat diketahui
dan mendapat klinik dan sekaligus
informasi klinik dari meningkatkan waktu
pasien dalam satu perawat dalam
lokasi memberikan asuhan
keperawatan
Penerapan SIK di Indonesia
• Penerapannya masih minim
• pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis.
• Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem
informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health
Information 2010 (Depkes,2001).
• Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan
di bangun di Rumah Sakit kemudian di masyarakat, tetapi
pelaksanaanya belum optimal.
Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan SIMK

Hanya orang
tertentu saja
yang boleh
mengakses
data

Aspek etik
dirancang UU No 8 tahun 1997
untuk yang mengatur
menjaga tentang keamanan
kerahasiaan terhadap
data pasien dokumentasi yang
berupa lembaran
kertas
KENDALA DALAM PENERAPAN SIM DI
INDONESIA

1. pengambil keputusan/kebijakan bukan dari profesi


perawat, sehingga seringkali keputusan tentang pelaksanaan
SIMK yang sudah disepakati oleh tim keperawatan
dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan
pengambil kebijakan

2. Kemampuan sumber daya keperawatan.

3. Faktor sumber dana.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai