Anda di halaman 1dari 52

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN GROBOGAN

SUBSTANSI PENGATURAN PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN


DAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILU SERENTAK TAHUN 2024

SUWIKNYO
DIVISI TEKNIS PENYELENGGARAAN
5 Maret 2023

1
PENGANTAR
DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM
Diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
menjadi Undang-Undang

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2023 TENTANG


PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM

KEPUTUSAN KPU TENTANG


PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
DALAM PEMILIHAN UMUM

POSISI diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang


KEPUTUSAN diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
KPU dibentuk berdasarkan kewenangan.
PASAL 7 Ayat (2) UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (1)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

1. Penyampaian Surat Pemberitahuan kepada a. KPPS mendokumentasikan penyampaian surat


Pemilih pemberitahuan berupa foto atau video yang
disimpan sebagai arsip dan disampaikan kepada
PPS bersamaan dengan rekapitulasi
pengembalian formulir Model
C.PEMBERITAHUAN-KPU.
b. Dalam hal Pemilih dan keluarga Pemilih tidak
berada di tempat tinggalnya, ketua KPPS atau
anggota KPPS menyampaikan foto/dokumen
elektronik formulir Model CPEMBERITAHUAN-
KPU kepada Pemilih melalui aplikasi pesan atau
surat elektronik atau media internet lainnya yang
bersifat private/personal yang diketahui oleh Ketua
KPPS atau anggota KPPS dan selanjutnya
mengambil tangkapan layar dari hasil pengiriman
pesan tersebut.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (2)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

2. Waktu Kehadiran Pemilih a. Pengaturan waktu kehadiran Pemilih yang


terdaftar dalam DPT disarankan dibagi menjadi 4
(empat) kelompok jadwal kehadiran yang
diurutkan sesuai dengan nomor urut dalam
formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih secara
proporsional, yaitu pukul:
a) 07.00 s.d. pukul 07.59 waktu setempat;
b) 08.00 s.d. pukul 08.59 waktu setempat;
c) 09.00 s.d. pukul 09.59 waktu setempat; dan
d) 10.00 s.d. pukul 10.59 waktu setempat.
b. Apabila Pemilih yang terdaftar dalam DPT hadir
tidak sesuai jadwal yang disarankan namun hadir
dalam rentang waktu Pemungutan Suara
berlangsung (pukul 07.00 s.d. 13.00 waktu
setempat), KPPS wajib melayani Pemilih tersebut
dalam menggunakan hak pilihnya
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (3)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

3. Pelaporan Formulir Model C.PEMBERITAHUAN- Pelaporan rekapitulasi formulir Model


KPU yang tidak terdistribusi C.PEMBERITAHUANKPU yang tidak terdistribusi,
paling lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari pemungutan
suara pukul 17.00 waktu setempat.

4. TPS Relokasi Dalam hal terjadi bencana alam, gangguan


keamanan/kerusuhan atau terdapat kondisi lainnya di
luar kuasa Pemilih yang menyebabkan:
a) Pemilih dalam DPT direlokasi dari tempat asalnya;
dan/atau
b) b) KPPS tidak dapat membangun TPS pada lokasi
semula, KPU Kabupaten/Kota bersama dengan
PPK dan PPS melakukan koordinasi dengan pihak
yang berwenang termasuk Saksi Peserta Pemilu
dan Bawaslu untuk menyiapkan TPS di lokasi
tempat Pemilih direlokasi.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (4)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

Lanjutan… Penyiapan lokasi TPS di tempat Pemilih yang


direlokasi dapat meliputi:
a) penyiapan lokasi TPS di Dapil yang sama dengan
TPS semula; atau
b) b) penyiapan lokasi TPS di Dapil yang berbeda
dengan TPS semula.

5. Kursi Prioritas Pemilih di TPS 5 (lima) dari 25 (dua puluh lima) tempat duduk pemilih
merupakan tempat duduk prioritas yang diperuntukkan
bagi:
a. Pemilih disabilitas;
b. Pemilih hamil;
c. Pemilih yang membawa balita;
d. Pemilih lanjut usia; dan
e. Pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus;
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (5)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

6. Penggunaan Alat Bantu Cetakan Tulisan pada KPPS melakukan pengisian data TPS di bagian
Surat Suara belakang (cover) surat suara yang memuat alamat
TPS berupa:
(a) nama kabupaten/kota;
(b) kecamatan/distrik;
(c) kelurahan/desa; dan
(d) nomor TPS.
dengan cara ditulis tangan atau dapat menggunakan
alat bantu cetakan tulisan yang tidak merusak surat
suara

7. Pelayanan terhadap Pemilih Disabilitas Anggota KPPS Kelima dan anggota KPPS Keenam
diutamakan memiliki kemampuan bahasa isyarat
kepada Pemilih Disabilitas.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (6)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

8. Waktu Pemungutan Suara bagi Pemilih a. Pemilih yang terdaftar dalam Pemilih DPTb
DPTb (A-Daftar Pemilih Pindahan) sebagaimana
tercantum dalam formulir Model A-Daftar
Pemilih Pindahan, dapat memberikan suara
di TPS paling cepat 2 (dua) jam sebelum
pemungutan suara selesai.
b. Dalam hal Pemilih yang terdaftar dalam
DPTb hadir sebelum waktu, Pemilih yang
bersangkutan tetap diberikan kesempatan.

9. Pemilih Luar Negeri Pindah Memilih ke Untuk memastikan tidak terdapat Pemilih yang
Dalam Negeri memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, maka
dalam hal Pemilih DPTb yang menggunakan
formulir Model A-Surat Pindah Memilih LN
sebelum 7 (tujuh) Hari pindah memilih ke dalam
negeri, dapat melakukan pemberian suara
sepanjang Pemilih terdaftar sebagai Pemilih
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
No
PENGHITUNGAN SUARA (7)
Substansi Pengaturan Penjelasan

10. Pencatatan pada Daftar Hadir Dalam hal Pemilih yang telah menandatangani
C.DAFTAR HADIR namun meninggalkan TPS dan
sampai dengan waktu pemungutan suara selesai
Pemilih tersebut tidak kembali untuk melakukan
pemberian suara, maka KPPS mencatat kejadian
tersebut ke dalam formulir Model C.KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU dan
mencoret Pemilih dalam formulir Model C.DAFTAR
HADIR sesuai dengan jenis Pemilih.

11. Jumlah Saksi di TPS Saksi di TPS harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a) hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta
Pemilu.
b) dalam hal terdapat saksi yang mewakili lebih dari
1 (satu) Peserta Pemilu, Saksi dapat diterima
sepanjang merupakan Saksi dari Pasangan Calon
dan Partai Politik Peserta Pemilu yang
mengusulkan Pasangan Calon tersebut, yang
dibuktikan dengan surat mandat dari masing-
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (8)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

12. Ketentuan Dokumen Pemilih pada saat Dalam hal Pemilih tidak dapat menunjukkan KTP-el
Pemungutan Suara atau Suket, Pemilih dapat menunjukkan dokumen
kependudukan berupa:
1) fotokopi KTP-el;
2) foto KTP-el;
3) KTP-el berbentuk digital; atau
4) dokumen kependudukan lainnya yang memuat
identitas diri yang dilengkapi dengan foto dan
informasi lengkap yang dapat menunjukkan
identitas seseorang secara akurat.
Dokumen kependudukan tersebut harus memuat foto
diri Pemilih dengan jelas.
Kejadian tersebit di atas dicatat ke dalam formulir
Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU sebagai kejadian khusus
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (9)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

13. Pemilih Pindah Domisili a. Apabila Pemilih sudah pindah domisili dan sudah
mendapatkan KTP-el pada domisili di tempat baru
sehingga Penduduk tersebut tidak lagi tercatat
sebagai penduduk daerah asal dan tercatat
sebagai penduduk daerah tujuan, maka penduduk
tersebut jika mengurus pindah memilih dengan
alasan pindah domisili dapat menjadi pemilih
DPTb dan berhak mendapatkan 5 (lima) jenis
surat suara kecuali di Provinsi DKI Jakarta yang
mendapatkan 4 (empat) jenis surat suara.
b. Apabila Pemilih telah memiliki KTP-el pada
domisili di tempat baru dan tidak terdaftar dalam
DPT pada TPS sesuai KTP-el pada domisili yang
baru tersebut, Pemilih tersebut dapat menjadi
Pemilih DPK.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (10)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

14. Layanan pada Pemilih Disabilitas Pedoman teknis ini mengatur bagaimana memberikan
pelayanan terhadap Pemilih Disabilitas Netra,
Disabilitas (Sensorik) Rungu, Disabilitas Fisik

15. Pelayanan Kepada Pemilih yang Terelokasi a. Penyiapan lokasi TPS relokasi di Dapil yang
berbeda dan sebagian Pemilih pindah tempat
tinggal baru/sementara ke daerah pemilihan
lainnya dan menjadi Pemilih di TPS tempat tinggal
baru/sementara tersebut namun perangkat TPS
asal tidak pindah maka status Pemilih didaftarkan
sebagai Pemilih dalam DPTb di TPS tempat
tinggal baru/sementara.
b. Apabila Pemilih relokasi dalam DPT menempati
tempat relokasi yang terpencar dan tidak
memungkinkan Pemilih tersebut untuk mendatangi
TPS relokasi maka KPPS dapat memberikan
pelayanan dengan mendatangi Pemilih tersebut
yang disaksikan oleh Saksi dan diawasi oleh
Pengawas TPS/Panwaslu Desa/Kelurahan
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (11)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

Lanjutan… c. Waktu pelayanan terhadap Pemilih relokasi


sebagaimana dimaksud dalam huruf b disesuaikan
dengan waktu pemungutan suara di TPS yang
disaksikan oleh Saksi dan diawasi oleh Pengawas
TPS/Panwaslu Desa/Kelurahan.
d. Dalam memberikan pelayanan terhadap Pemilih
terelokasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b,
KPPS bersama dengan PPS dan PPK terlebih
dahulu berkoordinasi dengan pihak yang
berwenang.

16. Pemungutan Suara di Lokasi Khusus Pemungutan suara di Lokasi Khusus berlaku secara
mutatis mutandis terhadap pemungutan suara di TPS
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN
Substansi Pengaturan
SUARA (12)
No Penjelasan

17 TPS Lokasi Khusus Dalam hal terdapat TPS lokasi khusus yang:
a. tidak dapat melayani Pemilih DPTb karena tidak
lagi terdapat sisa surat suara yang dapat
digunakan oleh Pemilih DPTb; dan
b. pemilih DPTb tersebut tidak diperbolehkan
meninggalkan TPS lokasi khusus yang meliputi:
1) rumah tahanan atau lembaga
pemasyarakatan;
2) panti sosial atau panti rehabilitasi; dan
3) fasilitas pelayanan Kesehatan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
4) PPS menunjuk TPS terdekat dari TPS lokasi
khusus tersebut;
5) Penunjukan TPS terdekat dilakukan setelah pukul
11.00 waktu setempat.
6) KPPS dari TPS terdekat yang ditunjuk oleh PPS
mendatangi Pemilih yang bersangkutan
disaksikan oleh Saksi dan diawasi oleh Pengawas
TPS.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (13)
No Substansi Pengaturan Penjelasan

18. Waktu Istirahat bagi KPPS a. Sebelum dan saat rapat penghitungan suara di
TPS, KPPS dapat mengambil waktu untuk
beristirahat yang diatur oleh ketua kpps dengan
tetap memperhatikan waktu penyelesaian
penghitungan suara.
b. Apabila istirahat dilakukan di luar TPS, anggota
KPPS dapat mengambil waktu untuk beristirahat
dan dilakukan secara bergantian.
c. Apabila istirahat dilakukan di dalam TPS, seluruh
anggota TPS dapat melakukan istirahat dari
aktivitas pelaksanaan penghitungan suara dengan
terlebih dahulu mengumumkan kepada Saksi dan
Pengawas TPS terkait dengan waktu yang
dibutuhkan untuk beristirahat.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
No
PENGHITUNGAN SUARA (14)
Substansi Pengaturan Penjelasan

19. Tata Cara Pembetulan pada formulir Model a. Dalam hal terjadi kesalahan penulisan angka atau
C.HASIL dan formular Model C.HASIL SALINAN kata pada formulir Model C.HASIL, Model C.HASIL
SALINAN, ketua KPPS melakukan pembetulan
dengan cara:
a) menimpa kesalahan angka atau kata tersebut
menggunakan alat penghapus tulisan
cair/correction pen, jika pembetulan dilakukan
terhadap formulir Model C.HASIL; atau
b) mencoret angka atau kata yang salah dengan 2
(dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan
tersebut jika pembetulan dilakukan terhadap
formulir Model C.HASIL SALINAN.
b. Pada tulisan angka atau kata dituliskan angka/kata
hasil pembetulan
c. Ketua KPPS membubuhkan paraf di atas atau
samping pada angka atau kata pembetulan tanpa
mengenai kotak yang berisi angka atau tulisan dan
dituangkan sebagai catatan kejadian khusus dalam
formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU dilengkapi dengan
angka/kata yang dibetulkan dan angka/kata hasil
TAHAP-TAHAP RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA

Persiapan pemungutan Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara


suara

26 Jan – 13 feb 2024 14 Febr 2024 14 Feb 2024 14 Feb 2024

Langkah-Langkah Pemungutan suara Pemungutan suata


1. Musyawarah Reguler di lokasi khusus dengan sistem
menentukan ketua 1. Persiapan terakhir 1. Persiapan rapat noken/ikat
dan rapat pemunugutan pemunguta 1. Persiapan rapat
pembagiatan tugas suara; n suara; pemungutan
2. Pencermatan DPT; 2. Pelaksanaan rapat 2. Pelaskanaan rapat suara;
3. Pemberitahuan pemungutan suara. pemungutan. 2. Pelaksanaan rapat
hari pemungutan
pemungutan suara;
4. Penerimaan
kelengkapan
pemungutan
suara;
5. Penyiapan TPS.
Tugas KPPS Pada Tahap Persiapan
Penerimaan Kelengkapan Penyiapan TPS
Pemungutan Suara
1. Penerimaan 1. Penyiapan Lokasi TPS
Pencermatan Daftar Pemberitahuan Hari a. Formulir C a. Sarana dan prasarana
Pemilih Pemungutan Suara pemberitahuan
1. Pemilih telah b. Meja kursi
1. Pengumuman Hari b. Perlengkapan
meninggal dunia, Pemungutan Suara pemungutan suara c. Papan
2. Pemilih yang telah 2. Penyampaian formulir c. Dukungan
pindah, d. Alat penerangan
model C perlengkapan lainnya
3. Pemilih yang ke luar pemberitahuan d. Perlengkapan 2. Pembuatan TPS
negeri 3. Musyawarah memilih pemungutan suara
a. Di ruang terbuka
4. Pemilih beralih ketua dan lainnya.
status menjadi anggota pembagian tugas 2. Penyimpanan b. Dalam ruangan
TNI/Polri a. Menyiapkan tempat c. Tidak dibuat di rumah ibadah
penyimpanan;
b. Berkoordinasi dengan 3. Bentuk TPS
PTPS; a. Ukuran TPS 10 x 8 m
c. KPPS dilarang
membuka kotak Suara b. Diberi pembatas
4. Tata Letak TPS
Memperhatikan kebutuhan
tertentu
Tugas KPPS Pada Persiapan Terakhir Rapat Pemungutan suara

Persiapan Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara


Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara, dilakukan sebagai berikut:
1) Ketua dan anggota KPPS, serta Linmas telah hadir di TPS paling lambat pukul 06.00 untuk
melakukan persiapan pelaksanaan rapat pemungutan suara.
2) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS dan Linmas melakukan persiapan akhir TPS dengan
memeriksa kembali tata letak TPS.
3) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS dan Linmas meletakkan kotak dan bilik suara pada
tempatnya.
4) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS menerima surat mandat saksi
5) Ketua KPPS menyampaikan tanda pengenal kepada masing-masing saksi;
6) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS untuk memberikan Salinan DPT, DPTb kepada saksi dan
Pengawas TPS.
Tugas KKPS Dalam Rapat Pemungutan Suara

Pelaksanaan Pemberian Suara


Pelaksanaan Rapat Pemungutan suara 1. Pemberian Suara dilaksanakan untuk memilih:
1. Pengucapan Sumpah atau Janji Anggota a. Pasangan Calon;
KPPS dan Petugas Ketertiban TPS b. calon anggota DPR;
2. Penjelasan tentang pemilih yang berhak c. calon anggota DPD;
menggunakan hak pilih dan tata cara d. calon anggota DPRD Provinsi; dan
Pemberian Suara
e. calon anggota DPRD Kabupaten/kota
3. Penjelasan tentang Tata Cara Pemberian
Suara 2. Pelayanan dalam pemberian suara
4. Membuka kotak suara dan a. Mendahulukan DPT, DPTb,DPK
memeriksa kelengkapan logistik
b. Pelayanan Pemilih disabilitas
pemungutan suara
PEMBERIAN SUARA DI TPS LOKASI KHUSUS

Persiapan Pemungutan Suara


1. Ketentuan Pengumuman dan penyampaian surat
pemberitahuan pemungutan suara kepada Pemilih di
TPS
Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara
2. Penyiapan lokasi TPS di Lokasi Khusus berlaku sama
dengan penyiapan lokasi TPS, dengan terlebih dahulu Pelaksanaan Pemungutan suara di TPS
dilakukan koordinasi antara KPU Kabupaten/Kota, PPK, Lokasi Khusus berlaku sama dengan
PPS, dan KPPS di wilayah kerjanya dengan Pejabat yang pelaksanaan pemungutan suara di TPS
berwenang di Lokasi Khusus.
Kategori Pemilih pindah (DPTb)
Kategori pemilih yang berhak menggunakan hak pilih 1. Menjalankan tugas ditempat lain Ketentuan penggunaan suara
dan tata urutannya: pada hari pemungutan suara bagi DPK
2. Menjalan rawat inap termasuk klg
1. Pemilih yang memiliki KTP el dan tercatat pada DPT, 1. Mendaftarkan diri ke TPS
yg mendampingi
dilayani pertama sampai berakhirnya berdasarkan Alamat KTPel;
3. Penyandang disabilitas
rapat
pemungutan suara;
yg 2. KPPS memberikan hak
2. Pemilih yang terdaftar dalam Pemilih DPTb (A-Daftar menjalani perawatan di panti hak pilih 1 Jm sblm
Pemilih Pindahan) dapat memberikan suara di TPS 4. Menjadi tahanan berahir pemungutan
paling cepat 2 (dua) jam sebelum pemungutan suara 5. Tugas belajar suara,apabila susrau
selesai, dengan ketentuan surat suara masih tersedia; 6. Pindah domisili suara tersedia;
3. Pemilik KTP el yang tidak terdaftar pada DPT, DPTb dan 7. Tertimpa bencana alam 3. KPPS mencatatkan dalam
telah mendaftarkan diri sebagai Pemilih Khusus, 8. Bekerja diluar
Ketentuan domisili suara bagi
penggunaan form daftar hadir DPK;
dilayani 1 (satu) jam sebelum rapat pemungutan suara DPTb
ditutup, dengan ketentuan surat suara masih tersedia; 1. KPPS memeriksa surat keterangan 4. Mencatat sebagai
pindah memilih yang dikeluarkan kejadian khusus.
4. Warga Negara yang telah memiliki hak pilih
oleh PPS, PPK, KPU Kab.Kota;
5. Pemilih yang belum memiliki KTP el krn kekurangan 2. Membeikan hak pilih paling cepat
blangko atau blm dicetak dapat menggunak suket 2 jam sebelum berakhirnya
( sebagai pengganti KTPel) pemungutan suara.
Ketentuan pelayanan pemilih kategori keadaan tertentu

Kategori pemilih disabilitas/keadaan tertentu


1. Penyandang disabiltas rungu, Netra, halangan fisik. (prinssip pendampingan
a. pendamping nditentukan oleh pemilih;
b. Pendapming mengisi formular;
c. Pendamping merahasiakan pilihan pemilih.

2. Pemilih yang tidak bisa hadir di TPS


a. Keluarga pemilih melaporkan saat penyampaian pemebritahuan;
b. KPPS ke 4 dan 6 mendatangi pemilih yang dapat didampingi saksi dan PTPS;
c. Dilayani stlah pukul 12.00
d. Kotak suara menggunakan kantong plastic;
e. Tetap merahasiakan pilihan pemilih.
Kategori Pemilih dalam kondisi tertentu yang dapat dilayani hak Ketentuan – ketentuan saksi
1. Menyerahkan surat mandat
pilihnya meliputi:
2. Tidak menggunakan atribut peserta pemilu;
1. Bagi Pemilih yang sakit di rumah dan dipastikan tidak dapat 3. Berjumlah paling banyak 2 org setiap peserta pemilu ( 1
didalam TPS dan 1 diluar TPS);
mendatangi TPS untuk memberikan hak pilihnya. 4. Mengajukan keberatan sesuai dengan tata cara
2. Pemilih yang menjadi tahanan sementara, keluarga pemilih yang
bersangkutan melapor kepada KPPS pada saat KPPS
menyampaikan formulir C.PEMBERITAHUAN-KPU atau sebelum
pemungutan suara berakhir.
3. Pemilih yang sedang berada di rumah sakit jiwa yang mengalami
gangguan jiwa dan telah mendapatkan keterangan dari
profesional bidang kesehatan jiwa bahwa yang bersangkutan
telah memiliki kemampuan untuk memilih dalam Pemilu.
Jenis Surat Suara Yang Diterima Pemilih
1. Pemilih DPT :

• Menerima 5 (lima) jenis Surat Suara, terdiri dari Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden, Surat Suara
DPR, Surat Suara DPD, Surat Suara DPRD Provinsi, dan Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota.

2. Pemilih DPTb :
• Surat Suara DPR, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di dapilnya;
• Surat Suara DPD, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi;
• Surat Suara Pasangan Calon, apabila pindah memilih ke provinsi lain atau pindah memilih ke suatu
Negara;
• Surat Suara DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di
Dapilnya; dan
• Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam
satu
kabupaten/kota dan di Dapilnya.
Catatan yang harus diperhatikan oleh KPPS dalam proses pemberian suara
1. mengumumkan secara berkala terhadap adanya peserta pemilu, calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota yang telah meninggal dunia, peserta pemilu yang tidak
lagi memenuhi syarat berdasarkan keptusan KPU Dalam hal berdasarkan Keputusan
KPU;
2. mengingatkan dan melarang Pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat
perekam gambar lainnya dan/atau perekam suara lainnya ke bilik suara;
3. Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil atau orang
tua yang duduk di tempat duduk prioritas untuk memberikan suara.
Surat
Pemberitahuan
Pemilih
Surat Pernyataan
Pendamping
Pemilih
Formulir C
Hasil
Form Kejadian
Khusus
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Pemungutan suara di TPS dapat diulang karena:
a. terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak
dapat
digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
b. Terdapat hasil penelitian dan pemeriksaan pengawas TPS terhadap keadaan:
1. Pembukaan kotak dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara
yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Petugas KPPS meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama atau
alamat, pada surat suara yang sudah digunakan;
3. Petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara
tersebut menjadi tidak sah, dan/atau;
4. Pemilih yang tidak memiliki kartu tanda penduduk elektronik dan tidak terdaftar di daftar pemilih tetap dan
daftar pemilih tambahan.
c. Pemilih yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda;
Persiapan Pemungutan Suara Ulang
Langkah-langkah persiapan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS yang disebabkan oleh bencana alam dan penyebab
lainnya:
1) Pemungutan Suara ulang (PSU) diusulkan oleh KPPS setelah bermusyawarah dengan pengawas TPS dan para saksi yang hadir dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang.
2) Usul KPPS diteruskan kepada PPK dan selanjutnya diajukan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk pengambilan keputusan diadakannya
pemungutan suara
ulang.
3) KPU Kabupaten/Kota setelah menerima usul PSU segera memutuskan dalam rapat pleno KPU Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam
Keputusan KPU Kabupaten/Kota selanjutnya disampaikan salinan keputusan tersebut kepada KPPS melalui PPK dan PPS, serta wajib
menyampaikan ke KPU melalui KPU Provinsi.
4) Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara, berdasarkan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota.
5) Pemungutan suara ulang di TPS dapat dilaksanakan pada hari kerja, hari libur, atau hari yang diliburkan.
6) Pemungutan suara ulang hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali pemungutan suara ulang.
7) KPU Kabupaten/Kota menyampaikan permintaan Saksi untuk hadir dan menyaksikan pemungutan suara ulang di TPS.
8) KPPS menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU yang diberi tanda khusus bertuliskan “PEMUNGUTAN SUARA ULANG (PSU)”
kepada
Pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan yang tercatat dalam DPK paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pemungutan suara ulang di TPS.
9) Dalam pemungutan suara ulang di TPS, tidak dilakukan pemutakhiran data Pemilih.
10) Pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb, dan DPK di TPS yang melaksanakan pemungutan suara ulang, karena keadaan
tertentu tidak dapat
menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut, dapat menggunakan hak pilihnya di TPS lain yang juga melaksanakan pemungutan suara ulang.
11) Pemilih karena keadaan tertentu yang pindah memilih, wajib meminta formulir Model A. Surat Pindah Memilih kepada PPS tempat
asal memilih dan melaporkan kepindahannya kepada PPS tempat tujuan memilih yang wilayah kerjanya meliputi TPS lain yang juga
melaksanakan pemungutan suara ulang.
Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang
Pelaksanaan pemungutan suara ulang yang disebabkan oleh bencana alam dan penyebab lainnya, dilakukan dengan langkah langkah
sebagai berikut:
 Sebelum pemilih melakukan pemberian suara, Ketua KPPS melakukan:
 menandatangani serta memberikan tanda stampel yang bertuliskan PEMUNGUTAN SUARA ULANG pada masing-masing Surat
Suara sesuai dengan jenis Pemilu;
 memanggil Pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;
 Ketua KPPS memberikan Surat Suara kepada pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb, DPK, serta pemilih yang mempunyai
formulir Model A. Surat Pindah Memilih, dengan ketentuan:
 Surat Suara Pasangan Calon, apabila pindah memilih ke provinsi lain yang melaksanakan pemungutan suara ulang;
 Surat Suara DPR, apabila pindah ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di Dapilnya, serta melaksankan pemungutan
suara ulang di TPS tersebut;
 Surat Suara DPD, apabila pindah ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi, serta melaksanakan pemungutan suara ulang di
TPS tersebut;
 Surat Suara DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di Dapilnya, serta
melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS tersebut; dan
 Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota dan di Dapilnya,
serta melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS tersebut.
PEMUNGUTAN SUARA SUSULAN DAN LANJUTAN

Pemungutan Suara Susulan dan Lanjutan


1. Dalam hal di sebagian atau seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan Penyelenggaraan
Pemilu tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemilu lanjutan;
2. Dalam hal di Sebagian atau seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia terjadi Kerusuhan, gangguan, keamanan, bencana alam, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan Penyelenggaraan
Pemilu tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemilu susulan.
Penghitungan Suara
(PKPU 25/2023)
P E M I L U 2 0 2 4
TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU

Persiapan Penghitungan Suara

Pelaksanaan Penghitungan Suara

Penghitungan suara ulang, lanjutan, dan


susulan
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
• Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah Pemungutan Suara selesai, dan berakhir pada Hari yang sama dengan Hari pemungutan
suara.
• Dalam hal penghitungan suara belum selesai pada hari yang sama dengan Hari pemungutan suara, penghitungan suara dapat
diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua belas) jam sejak berakhirnya Hari pemungutan suara.
• Sebelum rapat penghitungan suara di TPS, anggota KPPS mengatur sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penghitungan
suara.
• Sarana dan prasarana meliputi:
• Pengaturan tempat rapat penghitungan suara di TPS, termasuk pangaturan papan atau tempat untuk memasang formulir Model
C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota;
• tempat duduk KPPS, Saksi, dan Pengawas TPS;
• alat keperluan administrasi;
• formulir penghitungan suara di TPS;
• sampul kertas/kantong plastik pembungkus;
• segel;
• kotak suara serta menyiapkan kuncinya; dan
• peralatan TPS lainnya.
• Penempatan Pemilih, pemantau Pemilu, dan masyarakat ditempatkan di luar TPS.
• Sarana dan prasarana diatur dengan baik agar mudah digunakan dan rapat penghitungan suara dapat diikuti oleh semua pihak yang
hadirdengan jelas.
TATA LETAK PENGHITUNGAN SUARA

KPPS menyusun tata letak TPS dalam


proses penghitungan suara dengan
memberikan kemudahan bagi Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau, Masyarakat, dan
Pewarta menyaksikan proses
penghitungan suara secara jelas
Pelaksanaan Penghitungan Suara
• Ketua KPPS mengumumkan penghitungan suara dimulai
• Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan dimulai dari surat suara:
1.Presiden dan Wakil Presiden
2. DPR
3. DPD;
4. DPRD Provinsi; dan
5. DPRD Kab/Kota
Tahapan penghitungan suara oleh ketua dan dibantu anggota KPPS:
• Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan oleh semua pihak yang hadir;
• Mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan di meja ketua KPPS;
• Menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan jumlah tersebut kepada yang hadir serta mencatat jumlahnya;
• Mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam kotak suara dengan jumlah Pemilih yang hadir dalam formulir Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH
TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU;
• Dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang dikeluarkan tidak berada pada kotak suara sesuai jenis Pemilu, ketua KPPS menunjukan
surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas TPS, anggota KPPS, pemantau Pemilu atau masyarakat/Pemilihyang hadir .
• Dalam hal penghitungan suara terhadap surat suara belum dilaksanakan, KPPS memasukkan surat suara tersebut ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis
Pemilu.
• Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan cahaya cukup
• Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan yang jelas dan terbaca ke dalam formulir: Model C.HASIL-PPWP; Model C.HASIL- DPR; Model
C.HASIL-DPD; Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK
Surat Suara SAH (1)
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

• Surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


• Tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik,
dan/atau Gabungan Partai Politik dalam surat suara
Surat Suara SAH (2)
Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD /Kab/Kota

• Surat Suaraditandatangani oleh ketua KPPS; dan


• Tandacoblos pada nomoratautandagambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan
Surat Suara SAH (3)
Pemilu Anggota DPD

• Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


• Tanda coblos terdapat p a d a kolom 1 (satu) calon perseorangan.
KEBERATAN SAKSI
1. Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan
perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Selisih penghitungan perolehan suara dapat berupa:
a. Kesalahan penulisan hasil perolehan suara pada saat pencatatan hasil perolehan suara di formulir Model C.HASIL masing-
masing jenis Pemilu sedang berlangsung;
b. Perbedaan hasil perolehan suara antara formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu dengan catatan Saksi dan/atau
Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS atau dengan formulir Model C.HASIL SALINAN yang diterima oleh Saksi dan Panwaslu
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS
3.Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur dan/atau
memeriksa selisih perolehan suara.
4. Pemeriksaan selisih perolehan suara dilakukan dengan cara:
a. memeriksa kembali surat suara yang telah dinyatakan Sah atau Tidak Sah, apabila Saksi dan/atau Panwaslu
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
b. memeriksa hasil perolehan suara yang tercantum dalam formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu, apabila
Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
5. Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS seketika melakukan pembetulan
KEBERATAN SAKSI
6. Pembetulan dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
7. Pencoretan dilakukan dengan cara:
a. menimpa angka yang salah tersebut menggunakan alat penghapus tulisan cair/correction pen, jika pembetulan dilakukan
terhadap formulir Model C.HASIL;
b. mencoret angka yang salah dengan 2 (dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan tersebut, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL SALINAN.
c. Pada tulisan angka atau kata, dituliskan angka hasil pembetulan.
8. Ketua KPPS membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan dan dapat diikuti oleh Saksi yang hadir.
9.Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan/atau saran perbaikan dari Pengawas TPS
yang hadir.
10. KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS
11.KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian khusus selama
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada formulir Model C. KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan
ditandatangani oleh ketua KPPS.
12.Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-
KPU sebagai keberatan Saksi dan ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS.
13.Dalam hal tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS,
KPPS wajib menulis kata NIHIL pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPP
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA
• Hasil penghitungan perolehan suara dicatat ke dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota;
• Setelah dicatat dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota, KPPS menandatangani formular tersebut;
• Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib di catat sebagai catatan kejadian
khusus dengan mencantumkan alasan dalam formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU;
• Formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota yang telahditandatangani dibuat dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan
menggunakan Sirekap;
• Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan berupa
foto atau video terhadap formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota

Berikut contoh formulir C-Hasil PP-WP, untuk contoh formulir C-


Hasil DPR, DPRD, DPD dapat di akses melalui lampiran Peraturan
KPU No. 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Pengitungan suara

https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
PEMBUATAN FORMULIR C.HASIL-SALINAN
• Setelah formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota selesai dilakukan penandatanganan, Ketua
KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota berdasarkan formulir
Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota.
• KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota menggunakan alat penggandaan yang
disediakan di TPS.
• Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota dan hasil
penggandaan terhadap dokumen tersebut serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
• KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota kepada setiap
saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama.
• Dalam hal KPPS tidakdapatmelakukan penggandaan KPPS dapatmenggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap

Berikut contoh formulir C-Hasil-Salinan-DPR, untuk


contoh formulir C-Hasil DPR, DPRD, DPD dapat di akses
melalui lampiran Peraturan KPU No. 25 Tahun 2023
tentang Pemungutan dan Pengitungan suara
https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
PENGUMUMAN PENGHITUNGAN SUARA

• KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap f o r m u l i r Mode l C.Hasil-Salinan-PPWP, Mode l C.Hasil-Salinan- DPR, Mode l C.Hasil-
Salinan-DPD, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Kab/Kota kepada PPS dalam sampul kertas dan
disegel pada hari dan tanggal pemungutansuara.
• Penyampaian fo rm ul i r juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
• PPS wajib mengumumkan f o r m u l i r dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan form ul i r tersebut di
t e m p a t um um pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
• Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap f o r m u l i r Mode l C.Hasil-Salinan-
PPWP, Mode l C.Hasil-Salinan-DPR, Mode l C.Hasil-Salinan-DPD, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD
Kab/Kota sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Selain f o r m u l i r tersebut, KPPS dapat menyampaikan f o r m u l i r Mode l C.DAFTAR HADIR-DPT-KPU, Model C.DAFTAR HADIR
DPTb-KPU, Mode l C.DAFTAR HADIR DPK-KPU, Mode l C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN-KPU kepada saksi dan pengawas TPS melalui SIREKAP atau dapat mempersilahkan saksi atau PTPS untuk
mendokumentasikannya
PENGUMUMAN & PENYAMPAIAN
FORMULIR C HASIL-SALINAN
1. Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS berupa formulir Model C.HASIL SALINAN
dapat ditempel di lingkungan TPS dan disampaikan kepada PPS untuk diumumkan di kelurahan.
2. Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam bentuk
hardcopy.
3. Dalam hal hasil Penghitungan Suara dalam bentuk hardcopy tidak dapat dihasilkan oleh KPPS, Ketua KPPS
menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable Document Format

4.Ketua KPPS menyampaikan Hasil Penghitungan Suara kepada PPK melalui PPS dengan ketentuan:
a. Ketua KPPS menyampaikan Kotak Suara tersegel kepada PPK melalui PPS.
b. Ketua KPPS menyampaikan C.HASIL SALINAN dalam Sampul Formulir Salinan Berita Acara dan Sertifikat Hasil
Pemungutan dan Penghitungan yang berada di luar kotak kepada PPS untuk diumumkan di wilayah
kerjanya.
c. C.HASIL SALINAN disampaikan juga dengan dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable
Document Format (PDF) diberikan kepada PPS dan PPK melalui Sirekap Mobile.
CATATAN PENTING !!

1. KPPS yang secara sengaja tidak menyampaikan Hasil Penghitungan Suara


sebagaimana dimaksud pada angka 3, dipidana sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Yang Menanda tangani C Hasil Salinan adalah KPPS yang tercantum dalam SK PPS
Penyampaian Kotak Suara kepada PPK melalui PPS

Sampul berisi formulir Model


C.Hasil-PPWP, Model C.Hasil- DPR,
Model C.Hasil-DPD,
Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi
Model C.Hasil-DPRD Provinsi, Sampul tersegel berisi
Surat Suarasah DPR, Surat Suarasah DPD, Surat Suarasah DPD,
C.Hasil-DPRD Kabupaten/Kota, Surat Suarasah DPD,
Surat Suaratidaksah Surat Suara tidak sah Surat Suara tidak sah Surat Suara tidak sah
Model C.Hasil-Salinan-
DPR, Surat Suara yang DPD, Surat Suara yang DPD, Surat Suara yang
PPWP, Model C.Hasil-Salinan-DPR, DPD, Surat Suara yang
tidakdigunakan/tidak tidak digunakan/tidak tidak digunakan/tidak tidak digunakan/tidak
Model C.Hasil-Salinan-DPD,
terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa
Model C.Hasil-Salinan-
Surat Suaracadangan Surat Suara cadangan Surat Suara cadangan Surat Suara cadangan
DPRD Provinsi, Model
DPR, Surat Suara DPR DPD, Surat Suara DPD DPD, Surat Suara DPD DPD, Surat Suara DPD
C.Hasil-Salinan-DPRD
yang rusak/keliru yang rusak/keliru yang rusak/keliru yang rusak/keliru coblos
Kabupaten/Kota, Surat danSuara sah
coblos coblos coblos
Presiden
sah Presiden
Presiden, Surat Wakil Suara
Presiden, Surat tidak dan
Presiden dan Wakil Presiden
Wakil Suara
yang rusak/keliru coblos dll
Penghitungan Suara Ulang
Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
• Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• Saksi, Pengawas TPS, dan wargamasyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luartempat dan waktu yang telahditentukan; dan/atau
• Ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan suratsuara yang tidaksahdengan jumlah Pemilih yang menggunakan
hak pilih

Penghitungan Suara Lanjutan dan Susulan

• Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakitbatkan sebagian tahapan penghitungan suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara lanjutan di
TPS
• Pelaksanaan penghitungan suara lanjutan di TOS dimulai dari tahapan penghitungan suara di TPS yang terhenti

• Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan kemanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan seluruh tahapan penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara susulan
• Pelaksanaan penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan penghitungan suara.

Pemungutan suara dan /atau penghitungan suara lanjutan atau susulan


dilaksanakan setelah dilakukan penetapan penundaan
Terima Kasih

5
2

Anda mungkin juga menyukai