Materi Bimtek 23 Januari 2024
Materi Bimtek 23 Januari 2024
KABUPATEN GROBOGAN
SUWIKNYO
DIVISI TEKNIS PENYELENGGARAAN
5 Maret 2023
1
PENGANTAR
DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM
Diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
menjadi Undang-Undang
5. Kursi Prioritas Pemilih di TPS 5 (lima) dari 25 (dua puluh lima) tempat duduk pemilih
merupakan tempat duduk prioritas yang diperuntukkan
bagi:
a. Pemilih disabilitas;
b. Pemilih hamil;
c. Pemilih yang membawa balita;
d. Pemilih lanjut usia; dan
e. Pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus;
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (5)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
6. Penggunaan Alat Bantu Cetakan Tulisan pada KPPS melakukan pengisian data TPS di bagian
Surat Suara belakang (cover) surat suara yang memuat alamat
TPS berupa:
(a) nama kabupaten/kota;
(b) kecamatan/distrik;
(c) kelurahan/desa; dan
(d) nomor TPS.
dengan cara ditulis tangan atau dapat menggunakan
alat bantu cetakan tulisan yang tidak merusak surat
suara
7. Pelayanan terhadap Pemilih Disabilitas Anggota KPPS Kelima dan anggota KPPS Keenam
diutamakan memiliki kemampuan bahasa isyarat
kepada Pemilih Disabilitas.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (6)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
8. Waktu Pemungutan Suara bagi Pemilih a. Pemilih yang terdaftar dalam Pemilih DPTb
DPTb (A-Daftar Pemilih Pindahan) sebagaimana
tercantum dalam formulir Model A-Daftar
Pemilih Pindahan, dapat memberikan suara
di TPS paling cepat 2 (dua) jam sebelum
pemungutan suara selesai.
b. Dalam hal Pemilih yang terdaftar dalam
DPTb hadir sebelum waktu, Pemilih yang
bersangkutan tetap diberikan kesempatan.
9. Pemilih Luar Negeri Pindah Memilih ke Untuk memastikan tidak terdapat Pemilih yang
Dalam Negeri memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, maka
dalam hal Pemilih DPTb yang menggunakan
formulir Model A-Surat Pindah Memilih LN
sebelum 7 (tujuh) Hari pindah memilih ke dalam
negeri, dapat melakukan pemberian suara
sepanjang Pemilih terdaftar sebagai Pemilih
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
No
PENGHITUNGAN SUARA (7)
Substansi Pengaturan Penjelasan
10. Pencatatan pada Daftar Hadir Dalam hal Pemilih yang telah menandatangani
C.DAFTAR HADIR namun meninggalkan TPS dan
sampai dengan waktu pemungutan suara selesai
Pemilih tersebut tidak kembali untuk melakukan
pemberian suara, maka KPPS mencatat kejadian
tersebut ke dalam formulir Model C.KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU dan
mencoret Pemilih dalam formulir Model C.DAFTAR
HADIR sesuai dengan jenis Pemilih.
11. Jumlah Saksi di TPS Saksi di TPS harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a) hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta
Pemilu.
b) dalam hal terdapat saksi yang mewakili lebih dari
1 (satu) Peserta Pemilu, Saksi dapat diterima
sepanjang merupakan Saksi dari Pasangan Calon
dan Partai Politik Peserta Pemilu yang
mengusulkan Pasangan Calon tersebut, yang
dibuktikan dengan surat mandat dari masing-
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (8)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
12. Ketentuan Dokumen Pemilih pada saat Dalam hal Pemilih tidak dapat menunjukkan KTP-el
Pemungutan Suara atau Suket, Pemilih dapat menunjukkan dokumen
kependudukan berupa:
1) fotokopi KTP-el;
2) foto KTP-el;
3) KTP-el berbentuk digital; atau
4) dokumen kependudukan lainnya yang memuat
identitas diri yang dilengkapi dengan foto dan
informasi lengkap yang dapat menunjukkan
identitas seseorang secara akurat.
Dokumen kependudukan tersebut harus memuat foto
diri Pemilih dengan jelas.
Kejadian tersebit di atas dicatat ke dalam formulir
Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU sebagai kejadian khusus
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (9)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
13. Pemilih Pindah Domisili a. Apabila Pemilih sudah pindah domisili dan sudah
mendapatkan KTP-el pada domisili di tempat baru
sehingga Penduduk tersebut tidak lagi tercatat
sebagai penduduk daerah asal dan tercatat
sebagai penduduk daerah tujuan, maka penduduk
tersebut jika mengurus pindah memilih dengan
alasan pindah domisili dapat menjadi pemilih
DPTb dan berhak mendapatkan 5 (lima) jenis
surat suara kecuali di Provinsi DKI Jakarta yang
mendapatkan 4 (empat) jenis surat suara.
b. Apabila Pemilih telah memiliki KTP-el pada
domisili di tempat baru dan tidak terdaftar dalam
DPT pada TPS sesuai KTP-el pada domisili yang
baru tersebut, Pemilih tersebut dapat menjadi
Pemilih DPK.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (10)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
14. Layanan pada Pemilih Disabilitas Pedoman teknis ini mengatur bagaimana memberikan
pelayanan terhadap Pemilih Disabilitas Netra,
Disabilitas (Sensorik) Rungu, Disabilitas Fisik
15. Pelayanan Kepada Pemilih yang Terelokasi a. Penyiapan lokasi TPS relokasi di Dapil yang
berbeda dan sebagian Pemilih pindah tempat
tinggal baru/sementara ke daerah pemilihan
lainnya dan menjadi Pemilih di TPS tempat tinggal
baru/sementara tersebut namun perangkat TPS
asal tidak pindah maka status Pemilih didaftarkan
sebagai Pemilih dalam DPTb di TPS tempat
tinggal baru/sementara.
b. Apabila Pemilih relokasi dalam DPT menempati
tempat relokasi yang terpencar dan tidak
memungkinkan Pemilih tersebut untuk mendatangi
TPS relokasi maka KPPS dapat memberikan
pelayanan dengan mendatangi Pemilih tersebut
yang disaksikan oleh Saksi dan diawasi oleh
Pengawas TPS/Panwaslu Desa/Kelurahan
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (11)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
16. Pemungutan Suara di Lokasi Khusus Pemungutan suara di Lokasi Khusus berlaku secara
mutatis mutandis terhadap pemungutan suara di TPS
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN
Substansi Pengaturan
SUARA (12)
No Penjelasan
17 TPS Lokasi Khusus Dalam hal terdapat TPS lokasi khusus yang:
a. tidak dapat melayani Pemilih DPTb karena tidak
lagi terdapat sisa surat suara yang dapat
digunakan oleh Pemilih DPTb; dan
b. pemilih DPTb tersebut tidak diperbolehkan
meninggalkan TPS lokasi khusus yang meliputi:
1) rumah tahanan atau lembaga
pemasyarakatan;
2) panti sosial atau panti rehabilitasi; dan
3) fasilitas pelayanan Kesehatan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
4) PPS menunjuk TPS terdekat dari TPS lokasi
khusus tersebut;
5) Penunjukan TPS terdekat dilakukan setelah pukul
11.00 waktu setempat.
6) KPPS dari TPS terdekat yang ditunjuk oleh PPS
mendatangi Pemilih yang bersangkutan
disaksikan oleh Saksi dan diawasi oleh Pengawas
TPS.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA (13)
No Substansi Pengaturan Penjelasan
18. Waktu Istirahat bagi KPPS a. Sebelum dan saat rapat penghitungan suara di
TPS, KPPS dapat mengambil waktu untuk
beristirahat yang diatur oleh ketua kpps dengan
tetap memperhatikan waktu penyelesaian
penghitungan suara.
b. Apabila istirahat dilakukan di luar TPS, anggota
KPPS dapat mengambil waktu untuk beristirahat
dan dilakukan secara bergantian.
c. Apabila istirahat dilakukan di dalam TPS, seluruh
anggota TPS dapat melakukan istirahat dari
aktivitas pelaksanaan penghitungan suara dengan
terlebih dahulu mengumumkan kepada Saksi dan
Pengawas TPS terkait dengan waktu yang
dibutuhkan untuk beristirahat.
PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN DAN
No
PENGHITUNGAN SUARA (14)
Substansi Pengaturan Penjelasan
19. Tata Cara Pembetulan pada formulir Model a. Dalam hal terjadi kesalahan penulisan angka atau
C.HASIL dan formular Model C.HASIL SALINAN kata pada formulir Model C.HASIL, Model C.HASIL
SALINAN, ketua KPPS melakukan pembetulan
dengan cara:
a) menimpa kesalahan angka atau kata tersebut
menggunakan alat penghapus tulisan
cair/correction pen, jika pembetulan dilakukan
terhadap formulir Model C.HASIL; atau
b) mencoret angka atau kata yang salah dengan 2
(dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan
tersebut jika pembetulan dilakukan terhadap
formulir Model C.HASIL SALINAN.
b. Pada tulisan angka atau kata dituliskan angka/kata
hasil pembetulan
c. Ketua KPPS membubuhkan paraf di atas atau
samping pada angka atau kata pembetulan tanpa
mengenai kotak yang berisi angka atau tulisan dan
dituangkan sebagai catatan kejadian khusus dalam
formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU dilengkapi dengan
angka/kata yang dibetulkan dan angka/kata hasil
TAHAP-TAHAP RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA
• Menerima 5 (lima) jenis Surat Suara, terdiri dari Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden, Surat Suara
DPR, Surat Suara DPD, Surat Suara DPRD Provinsi, dan Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota.
2. Pemilih DPTb :
• Surat Suara DPR, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di dapilnya;
• Surat Suara DPD, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi;
• Surat Suara Pasangan Calon, apabila pindah memilih ke provinsi lain atau pindah memilih ke suatu
Negara;
• Surat Suara DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di
Dapilnya; dan
• Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam
satu
kabupaten/kota dan di Dapilnya.
Catatan yang harus diperhatikan oleh KPPS dalam proses pemberian suara
1. mengumumkan secara berkala terhadap adanya peserta pemilu, calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota yang telah meninggal dunia, peserta pemilu yang tidak
lagi memenuhi syarat berdasarkan keptusan KPU Dalam hal berdasarkan Keputusan
KPU;
2. mengingatkan dan melarang Pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat
perekam gambar lainnya dan/atau perekam suara lainnya ke bilik suara;
3. Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil atau orang
tua yang duduk di tempat duduk prioritas untuk memberikan suara.
Surat
Pemberitahuan
Pemilih
Surat Pernyataan
Pendamping
Pemilih
Formulir C
Hasil
Form Kejadian
Khusus
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Pemungutan suara di TPS dapat diulang karena:
a. terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak
dapat
digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
b. Terdapat hasil penelitian dan pemeriksaan pengawas TPS terhadap keadaan:
1. Pembukaan kotak dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara
yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Petugas KPPS meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama atau
alamat, pada surat suara yang sudah digunakan;
3. Petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara
tersebut menjadi tidak sah, dan/atau;
4. Pemilih yang tidak memiliki kartu tanda penduduk elektronik dan tidak terdaftar di daftar pemilih tetap dan
daftar pemilih tambahan.
c. Pemilih yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda;
Persiapan Pemungutan Suara Ulang
Langkah-langkah persiapan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS yang disebabkan oleh bencana alam dan penyebab
lainnya:
1) Pemungutan Suara ulang (PSU) diusulkan oleh KPPS setelah bermusyawarah dengan pengawas TPS dan para saksi yang hadir dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang.
2) Usul KPPS diteruskan kepada PPK dan selanjutnya diajukan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk pengambilan keputusan diadakannya
pemungutan suara
ulang.
3) KPU Kabupaten/Kota setelah menerima usul PSU segera memutuskan dalam rapat pleno KPU Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam
Keputusan KPU Kabupaten/Kota selanjutnya disampaikan salinan keputusan tersebut kepada KPPS melalui PPK dan PPS, serta wajib
menyampaikan ke KPU melalui KPU Provinsi.
4) Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara, berdasarkan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota.
5) Pemungutan suara ulang di TPS dapat dilaksanakan pada hari kerja, hari libur, atau hari yang diliburkan.
6) Pemungutan suara ulang hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali pemungutan suara ulang.
7) KPU Kabupaten/Kota menyampaikan permintaan Saksi untuk hadir dan menyaksikan pemungutan suara ulang di TPS.
8) KPPS menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU yang diberi tanda khusus bertuliskan “PEMUNGUTAN SUARA ULANG (PSU)”
kepada
Pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan yang tercatat dalam DPK paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pemungutan suara ulang di TPS.
9) Dalam pemungutan suara ulang di TPS, tidak dilakukan pemutakhiran data Pemilih.
10) Pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb, dan DPK di TPS yang melaksanakan pemungutan suara ulang, karena keadaan
tertentu tidak dapat
menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut, dapat menggunakan hak pilihnya di TPS lain yang juga melaksanakan pemungutan suara ulang.
11) Pemilih karena keadaan tertentu yang pindah memilih, wajib meminta formulir Model A. Surat Pindah Memilih kepada PPS tempat
asal memilih dan melaporkan kepindahannya kepada PPS tempat tujuan memilih yang wilayah kerjanya meliputi TPS lain yang juga
melaksanakan pemungutan suara ulang.
Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang
Pelaksanaan pemungutan suara ulang yang disebabkan oleh bencana alam dan penyebab lainnya, dilakukan dengan langkah langkah
sebagai berikut:
Sebelum pemilih melakukan pemberian suara, Ketua KPPS melakukan:
menandatangani serta memberikan tanda stampel yang bertuliskan PEMUNGUTAN SUARA ULANG pada masing-masing Surat
Suara sesuai dengan jenis Pemilu;
memanggil Pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;
Ketua KPPS memberikan Surat Suara kepada pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb, DPK, serta pemilih yang mempunyai
formulir Model A. Surat Pindah Memilih, dengan ketentuan:
Surat Suara Pasangan Calon, apabila pindah memilih ke provinsi lain yang melaksanakan pemungutan suara ulang;
Surat Suara DPR, apabila pindah ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di Dapilnya, serta melaksankan pemungutan
suara ulang di TPS tersebut;
Surat Suara DPD, apabila pindah ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi, serta melaksanakan pemungutan suara ulang di
TPS tersebut;
Surat Suara DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan di Dapilnya, serta
melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS tersebut; dan
Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota, apabila pindah memilih ke kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota dan di Dapilnya,
serta melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS tersebut.
PEMUNGUTAN SUARA SUSULAN DAN LANJUTAN
https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
PEMBUATAN FORMULIR C.HASIL-SALINAN
• Setelah formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota selesai dilakukan penandatanganan, Ketua
KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota berdasarkan formulir
Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota.
• KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota menggunakan alat penggandaan yang
disediakan di TPS.
• Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota dan hasil
penggandaan terhadap dokumen tersebut serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
• KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota kepada setiap
saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama.
• Dalam hal KPPS tidakdapatmelakukan penggandaan KPPS dapatmenggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap
• KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap f o r m u l i r Mode l C.Hasil-Salinan-PPWP, Mode l C.Hasil-Salinan- DPR, Mode l C.Hasil-
Salinan-DPD, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Kab/Kota kepada PPS dalam sampul kertas dan
disegel pada hari dan tanggal pemungutansuara.
• Penyampaian fo rm ul i r juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
• PPS wajib mengumumkan f o r m u l i r dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan form ul i r tersebut di
t e m p a t um um pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
• Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap f o r m u l i r Mode l C.Hasil-Salinan-
PPWP, Mode l C.Hasil-Salinan-DPR, Mode l C.Hasil-Salinan-DPD, Mode l C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD
Kab/Kota sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Selain f o r m u l i r tersebut, KPPS dapat menyampaikan f o r m u l i r Mode l C.DAFTAR HADIR-DPT-KPU, Model C.DAFTAR HADIR
DPTb-KPU, Mode l C.DAFTAR HADIR DPK-KPU, Mode l C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN-KPU kepada saksi dan pengawas TPS melalui SIREKAP atau dapat mempersilahkan saksi atau PTPS untuk
mendokumentasikannya
PENGUMUMAN & PENYAMPAIAN
FORMULIR C HASIL-SALINAN
1. Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS berupa formulir Model C.HASIL SALINAN
dapat ditempel di lingkungan TPS dan disampaikan kepada PPS untuk diumumkan di kelurahan.
2. Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam bentuk
hardcopy.
3. Dalam hal hasil Penghitungan Suara dalam bentuk hardcopy tidak dapat dihasilkan oleh KPPS, Ketua KPPS
menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable Document Format
4.Ketua KPPS menyampaikan Hasil Penghitungan Suara kepada PPK melalui PPS dengan ketentuan:
a. Ketua KPPS menyampaikan Kotak Suara tersegel kepada PPK melalui PPS.
b. Ketua KPPS menyampaikan C.HASIL SALINAN dalam Sampul Formulir Salinan Berita Acara dan Sertifikat Hasil
Pemungutan dan Penghitungan yang berada di luar kotak kepada PPS untuk diumumkan di wilayah
kerjanya.
c. C.HASIL SALINAN disampaikan juga dengan dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable
Document Format (PDF) diberikan kepada PPS dan PPK melalui Sirekap Mobile.
CATATAN PENTING !!
• Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakitbatkan sebagian tahapan penghitungan suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara lanjutan di
TPS
• Pelaksanaan penghitungan suara lanjutan di TOS dimulai dari tahapan penghitungan suara di TPS yang terhenti
• Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan kemanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan seluruh tahapan penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara susulan
• Pelaksanaan penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan penghitungan suara.
5
2