Anda di halaman 1dari 34

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN BLORA

MATERI SUBSTANSI PEMUNGUTAN DAN


PENGHITUNGAN SUARA
PEMILU SERENTAK TAHUN 2024

5 Maret 2023

1
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
No Kegiatan Jadwal Pelaksa
na
1. Pengumuman dan pemberitahuan 10 s.d 13 Februari 2024 KPPS
tempat dan waktu pemungutan
suara kepada Pemilih
2. Penyiapan TPS 13 Februari 2024 KPPS
3. Pemungutan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
4. Penghitungan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
(apabila Penghitungan Suara belum
selesai maka diperpanjang paling lama
12 (dua belas) jam tanpa jeda sejak
berakhirnya hari Pemungutan Suara
atau 15 Februari 2024 pukul 12.00
waktu setempat)
5. Pengumuman hasil Penghitungan 14 s.d 15 Februari 2024 KPPS
Suara di TPS
PRA PEMUNGUTAN SUARA DI TPS

Ketua KPPS bersama anggota KPPS


melakukan musyawarah untuk
menentukan posisi anggota KPPS
dalam pelaksanaan tugas paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum KPPS
menyampaikan formulir Model C
Pemberitahuan
PRA PEMUNGUTAN SUARA DI TPS

Menerima perlengkapan
Mengumumkan Hari dan Penyampaian surat pemungutan suara, dukungan
Tanggal Pemungutan pemberitahuan pemungutan perlengkapan lainnya, dan
Suara suara kepada Pemilih perlengkapan pemungutan
suara lainnya dari PPS
PENGUMUMAN HARI DAN TANGGAL
PEMUNGUTAN SUARA

KPPS mengumumkan hari, tanggal, dan


waktu Pemungutan Suara, serta nama
TPS kepada Pemilih di wilayah kerjanya,
paling lambat tanggal 9 Februari 2024;

1. Pengumuman dapat dilakukan dengan cara:


• menggunakan pengeras suara di tempat-tempat
ibadah;
• menempelkan pengumuman di papan pengumuman;
dan/atau
• bentuk pengumuman lain yang lazim digunakan di
Desa/Kelurahan setempat.
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMUNGUTAN
SUARA KEPADA PEMILIH
Didokument
KPPS menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU untuk memberikan asikan
suara kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT di wilayah kerjanya paling lambat Foto/Video.
tanggal 10 Februari 2024; Sambil
mengingatk
Pembagian an kepada
Kehadiran pemilih
menghindari antrian Apabila Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, ketua KPPS dapat dating di
panjang menyampaikan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU kepada keluarganya dan TPS
07.00 s.d. 07.59 diminta untuk menandatangani tanda terima: Membawa
08.00 s.d. 08.59 KTP
09.00 s.d. 09.59
10.00 s.d. 10.59
Apabila Pemilih dan keluarga Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, KPPS
Apabila Pemilih menyampaikan foto/dokumen elektronik formulir Model CPEMBERITAHUAN-KPU
Hadir di luar kepada Pemilih melalui aplikasi pesan atau surat elektronik atau media internet
pembagian waktu lainnya yang bersifat private/personal dan selanjutnya mengambil tangkapan layar
tetap harus dilayani dari hasil pengiriman pesan tersebut
Maksimal
Tanggal 13
Apabila KPPS menemukan Pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat, atau tidak
dikenal, pemilih tidak berada di tempat dan tidak terdapat keluarga atau orang terpercaya Feb Pukul
yang dapat dititipkan serta KPPS tidak memiliki kontak personal yang bersangkutan KPPS 17.00 WIB
menandai/mencatat keterangan tersebut pada formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU
yang tidak dapat terdistribusi selanjutnya wajib mengembalikan kepada PPS dengan
menggunakan formulir Model BA-C.PEMBERITAHUAN-KPU
Perlengkapan Pemungutan Suara, Dukungan
Perlengkapan Lainnya, dan Perlengkapan Pemungutan
SuaraPemungutan
KPPS memastikan Perlengkapan Lainnyadan Penghitungan Suara dan
dukungan perlengkapan lainnya sudah diterima dari PPS paling lambat tanggal 13
Februari 2024
• Kotak suara; • Surat suara;
• Bilik suara; • Tinta;
• Tanda pengenal;
• Segel;
• Lem perekat;
• Ballpoint;
• Alat untuk mencoblos pilihan;
• Gembok atau alat pengaman lainnya; • Sampul kertas;
• Spidol; • Karet pengikat surat suara;
• Stiker nomor kotak suara; • Kantong plastik;
• Daftar Pasangan Calon dan Daftar Calon Tetap; • Formulir untuk berita acara dan sertifikat;
• Salinan DPT; • Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;
• Salinan DPTb;
• Alat bantu tuna netra.
• Formulir Model C. Daftar Hadir DPT;
• Formulir Model C. Daftar Hadir DPTb;
• Formulir Model C. Daftar Hadir DPK

di Luar Kotak di Dalam Kotak


Suara Suara
TATA LETAK PEMUNGUTAN
SUARA
KPPS menyusun tata letak TPS dengan
mempertimbangkan kemudahan Pemilih dalam
memberikan suara serta memperhatikan alur pemberian
suara oleh Pemilih

Berjumlah 25 Kursi dengan mengkususkan 5 kursi untuk


a. Pemilih disabilitas;
b. Pemilih hamil;
c. Pemilih yang membawa balita;
d. Pemilih lanjut usia; dan
e. Pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus
PERSIAPAN AKHIR PEMUNGUTAN SUARA

Ketua dan anggota KPPS, serta Linmas telah hadir di TPS


paling lambat pukul 06.00 untuk melakukan persiapan
pelaksanaan rapat pemungutan suara

Ketua KPPS dibantu oleh


anggota KPPS menerima surat
mandat saksi (Hard Copy)
Ketua KPPS menyampaikan tanda pengenal kepada masing-
masing saksi; dan memberikan Salinan DPT, DPTb kepada
saksi dan Pengawas TPS
RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA
Membuka kotak suara
dan memeriksa
kelengkapan logistik
Penjelasan tentang
pemungutan suara,
Pengucapan Sumpah pemilih yang berhak
menghitung jumlah dan Pelaksanaan Pemberian
Janji Anggota KPPS dan menggunakan hak pilih
mencatat jumlah surat Suara
Petugas Ketertiban TPS dan tata cara
suara yang diterima
Pemberian Suara
dengan menunjukkan
kepada Pemilih, saksi
dan pengawas TPS

Dimulai Pukul 07.00 s.d 13.00 WIB


DPTb dapat memberikan suara di TPS paling pukul 11.00 WIB & apabila hadir sebelumnya Pemilih yang bersangkutan tetap
diberikan kesempatan
DPK Menggunakan Hak Pilihnya Mulai pukul 12.00 s.d 13.00 WIB

Catatan
- Apabila Pemilih telah memiliki KTP-el pada domisili di tempat baru dan tidak terdaftar dalam DPT pada TPS sesuai KTP-el pada
domisili yang baru tersebut, Pemilih tersebut dapat menjadi Pemilih DPK.

- Apabila Pemilih tidak masuk dalam DPT & DPTb TPS maka Cek DPT Online :
https://cekdptonline.kpu.go.id
Saksi dan Pengawas TPS

Hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta Pemilu;

Dalam hal terdapat saksi yang mewakili lebih dari 1 (satu) Peserta Pemilu dapat
Dalam hal terdapat Saksi diterima sepanjang Saksi tersebut merupakan Saksi dari Pasangan Calon dan Partai
Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan Pasangan Calon tersebut yang dibuktikan
yang hadir setelah rapat dengan surat mandat dari masing-masing Peserta Pemilu (hard copy)
PEMUNGUTAN SUARA
dimulai, KPPS dapat
menerima surat mandat dari
Saksi dan mempersilakan Tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor, nama, foto
untuk mengikuti rapat calon/Pasangan Calon, simbol/gambar Partai Politik, atau mengenakan seragam
Pemungutan Suara dan/atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung atau menolak Peserta
Pemilu tertentu.

berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk masing-masing Pasangan Calon dan Partai
Politik, atau calon anggota DPD dengan ketentuan yang dapat memasuki TPS berjumlah 1
(satu) orang dalam satu waktu

11
PEMANTAU DAN PEWARTA

Pelaksanaan pemungutan
suara dapat dipantau oleh
pemantau terdaftar dan
diliput oleh pewarta
Berada di luar TPS
menunjukkan surat tugas
dan identitas diri yang
bersangkutan kepada Ketua
KPPS
PEMILIH YANG BERHAK MEMBERIKAN
SUARA DI TPS
Pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT di
TPS yang bersangkutan

Pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;

Pemilik KTP-el yang tidak terdaftar pada


pada DPT dan DPTb;

Penduduk yang telah memiliki hak pilih.

Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada hari pemungutan suara, Pemilih
dapat menggunakan surat keterangan telah dilakukan perekaman KTP-el yang
diterbitkan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang
kependudukan dan catatan sipil
Surat Suara yang diberikan ke Pemilih

Surat Suara Surat Suara


Surat Suara Surat Suara Surat Suara
Presiden dan DPRD

Pemilih DPT 5 Jenis Surat Suara


DPR DPD DPRD Provinsi
Wakil Presiden Kab/Kota

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPD


Surat Suara DPR
Wakil Presiden
Pemilih DPTb Pindah memilih ke Provinsi lain Pindah memilih ke Kab/Kota
atau pindah memilih ke suatu Pindah memilih ke Kab/Kota
lain dalam satu Provinsi dan
negara lain dalam satu Provinsi
dalam satu dapil anggota DPR

Surat Suara DPRD Provinsi Surat Suara DPRD Kab/Kota


Pindah memilih ke Kecamatan
Pindah memilih ke Kab/Kota
lain lain dalam satu
lain dalam satu Provinsi dan
Kabupaten/Kota dan dalam
dalam satu dapil anggota
satu dapil anggota DPRD
DPRD Provinsi
Kabupaten/Kota

Pemilih DPK 5 Jenis Surat Suara


14
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)

•memimpin rapat Pemungutan Suara

KPPS 1 •memberikan penjelasan mengenai tata cara


pemberian suara, serta menyiapkan dan
menandatangani Surat Suaa

•Menerima dan mengurutkan surat pemberitahuan formulir (Model

KPPS 2
C.Pemberitahuan-KPU), surat pindah memilih (Model A-Surat Pindah Memilih-
KPU), dan KTP-el atau Suket Perekaman KTP-el bagi Pemilih terdaftar dalam
DPT, DPTb, dan DPK sebagai dasar Pemilih mendapatkan Surat Suara sesuai
jenis Pemilu yang akan diberikan berdasarkan urutan kehadiran; dan/atau

•Mengumpulkan surat pemberitahuan formulir (Model

KPPS 3
C.Pemberitahuan-KPU), surat pindah memilih (Model A-Surat
Pindah Memilih-KPU) setelah Pemilih mendapatkan Surat Suara
yang akan dicoblos; dan/atau
•Membantu Ketua Menulis alamat TPS dll di Surat Suara
15
Tugas KPPS pada Pemungutan Suara (1)

KPPS 4
•Daftar Hadir (Mencocokan KTP El dg
DPT, DPTb) atau masuk DPK

KPPS 5
•Daftar Hadir (Memilah Pemilih L/P)
•Memastikan Pemilih Tanda Tangan Pada Form C. Daftar
Hadir

KPPS 6
•Berada di Dekat Kota Suara,
•Mengatur Pemilih dalam memasukkan surat suara dalam
kotak

KPPS 7
•memberikan tanda khusus berupa tinta
di salah satu jari pemilih
16
Tata Cara Pencoblosan pada Surat Suara

Surat Suara Presiden Surat Suara DPRD Surat Suara DPRD


Surat Suara DPR Surat Suara DPD
dan Wakil Presiden Provinsi Kab/Kota
mencoblos pada
mencoblos pada mencoblos pada
mencoblos nomor atau tanda
nomor atau tanda mencoblos pada nomor atau tanda
pada nomor, nama, gambar Partai Politik,
gambar Partai Politik, nomor, nama, atau gambar Partai Politik,
foto Pasangan Calon, dan/atau nama calon
dan/atau nama calon foto dan/atau nama calon
atau tanda anggota
anggota calon dalam satu anggota
gambar Partai Politik DPRD
DPR, kolom calon yang DPRD Provinsi,
pengusul dalam satu Kabupaten/Kota,
dalam Partai Politik sama dalam Partai Politik
kotak dalam Partai Politik
yang sama yang sama
yang sama

17
Layanan Pemilih Disabilitas

Ketua KPPS dapat


mendahulukan Pemilih Pemilih disabilitas
penyandang disabilitas, netra dalam
Pemilih disabilitas Pendamping dapat
ibu hamil, atau lanjut usia pemberian suara
netra, disabilitas fisik, berasal dari anggota
untuk memberikan suara Pemilu Pasangan
dan yang mempunyai KPPS atau orang lain
atas persetujuan Pemilih Calon dan Pemilu
yang seharusnya halangan fisik lainnya atas permintaan
anggota DPD dapat
mendapat giliran sesuai dapat dibantu oleh Pemilih yang
menggunakan alat
dengan nomor urut pendamping. bersangkutan.
bantu tunanetra yang
kehadiran Pemilih
disediakan.
tersebut.

18
Ketentuan Pendampingan Pemilih

• Pemilih yang dapat memberikan suara secara mandiri, pendamping yang ditunjuk
membantu Pemilih menuju bilik suara, dan pencoblosan surat suara dilakukan oleh
Pemilih sendiri;
• Pemilih yang tidak dapat memberikan suara secara mandiri, pendamping yang ditunjuk
membantu mencoblos surat suara sesuai kehendak Pemilih
• Pendamping yang ditunjuk membantu Pemilih, wajib merahasiakan pilihan Pemilih yang
bersangkutan, dan menandatangani surat pernyataan

Pemilih yang tidak bisa hadir di TPS


1. Keluarga pemilih melaporkan saat penyampaian pemebritahuan;
2. KPPS ke 4 dan 6 mendatangi pemilih yang dapat didampingi saksi dan PTPS;
3. Dilayani setelah pukul 12.00
4. Kotak suara menggunakan kantong plastik gelap;
5. Tetap merahasiakan pilihan pemilih
19
PENGHITUNGAN SUARA

20
PENGHITUNGAN SUARA
Dimulai Pukul 13.00 WIB (14/2/2024)
Dengan batas Akhir Tanggal 15 Feb 2024
Pukul 12.00 WIB

WAKTU ISTIRAHAT
a. Sebelum dan saat rapat penghitungan suara di
TPS, KPPS dapat mengambil waktu untuk
beristirahat yang diatur oleh ketua kpps dengan
tetap memperhatikan waktu penyelesaian
penghitungan suara.
b. Apabila istirahat dilakukan di luar TPS, anggota
KPPS dapat mengambil waktu untuk beristirahat
dan dilakukan secara bergantian.
c. Apabila istirahat dilakukan di dalam TPS, seluruh
anggota TPS dapat melakukan istirahat dari
aktivitas pelaksanaan penghitungan suara dengan
terlebih dahulu mengumumkan kepada Saksi dan
Pengawas TPS terkait dengan waktu yang
dibutuhkan untuk beristirahat
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (1)

22
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (1)

Ketua KPPS
1. Memimpin rapat penghitungan suara;
2. Memeriksa tanda coblos, menunjukkan dan mengumumkan hasil penelitian
Surat Suara sah atau tidak sah kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau
Pemilu, Pemilih/Masyarakat yang hadir dengan suara yang terdengar jelas.

Presiden : Paslon (nomor urut) … SAH/Surat Suara TIDAK SAH karena.....


DPR, DPR Prov & Kab, Bila Nyoblos Parpol : “Partai (nomor urut Partai) ... SAH/suara TIDAK
SAH karena ..... Bila Nyoblos Caleg artai (nomor urut Partai) ... calon (nomor urut calon)
….. SAH”

KPPS Kedua
Membuka setiap Surat Suara untuk diteliti dan diumumkan oleh Ketua KPPS.
23
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (2)

KPPS Ketiga dan KPPS Keempat


1. Mencatat hasil penelitian tiap lembar Surat Suara yang sudah diumumkan
oleh Ketua KPPS ke dalam formulir Model C.Hasil sesuai jenis Pemilu; dan
2. Memeriksa dan memastikan hasil pencatatan sesuai dengan hasil yang
diumumkan oleh Ketua KPPS.

KPPS Kelima Paslon diikat dengan karet per 25 buah

Melipat Surat Suara yang telah diteliti dan diumumkan DPR, DPD, DPRD Prov dan Kab diikat
oleh Ketua KPPS untuk masing-masing jenis Pemilu. dengan karet per 10 buah

KPPS Keenam dan KPPS Ketujuh


Menyusun, mengelompokan dan mengikat dengan karet Surat Suara yang sudah
diteliti dan diumumkan Surat Suara yang dinyatakan sah untuk masing-masing
Peserta Pemilu dan Surat Suara yang dinyatakan tidak sah. 24
SURAT SUARA SAH (1)

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda
gambar Partai Politik, dan/atau Gabungan Partai Politik dalam surat suara.
25
SURAT SUARA SAH (2)

Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

a. Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama
calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada
kolom yang disediakan.
26
SURAT SUARA SAH (3)

Pemilu Anggota DPD

a. Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon perseorangan.
27
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA
& PENGUMUMAN

1. PEMBENAHAN C HASIL : menimpa angka yang salah tersebut


menggunakan alat penghapus tulisan cair/correction ketua KPPS paraf di luar
kotak bersama dan dapat diikuti saksi yg hadir sesuai jenis peserta pemilu
2. PEMBENAHAN C HASIL mencoret angka yang salah dengan 2 (dua) garis
horizontal pada kesalahan penulisan tersebut ketua KPPS membubuhkan
paraf dapat diikuti saksi yang hadir
3. Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada formulir
Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU
4. Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada
rapat penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan
berupa foto atau video terhadap formulir Model
C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
5. KPPS mengumumkan C Hasil Salinan pada setiap masing-masin pemilu di
lokasi TPS 28
Penyampaian Kotak Suara kepada PPK melalui PPS

Sampul berisi formulir Model


Sampul tersegel berisi
C.Hasil-PPWP, Model C.Hasil- Sampul tersegel berisi Surat Suara sah
DPR, Model C.Hasil-DPD, Sampul tersegel berisi Sampul tersegel Surat Suara sah DPRD
Model C.Hasil-DPRD Provinsi,
C.Hasil-DPRD Surat Suara sah DPR, berisi Surat Suara DPRD Provinsi, Surat Kabupaten/Kota, Surat
Kabupaten/Kota, Model Surat Suara tidak sah sah DPD, Surat Suara tidak sah DPRD Suara tidak sah DPRD
C.Hasil-Salinan-PPWP, Model DPR, Surat Suara Suara tidak sah DPD, Provinsi, Surat Suara Kabupaten/Kota, Surat
C.Hasil-Salinan-DPR, Model
C.Hasil-Salinan-DPD, Model yang tidak Surat Suara yang yang tidak Suara yang tidak
C.Hasil-Salinan-DPRD digunakan/tidak tidak digunakan/tidak digunakan/tidak digunakan/tidak
Provinsi, Model C.Hasil- terpakai termasuk sisa terpakai termasuk terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa
Salinan-DPRD
Kabupaten/Kota, Surat Suara Surat Suara cadangan sisa Surat Suara Surat Suara cadangan Surat Suara cadangan
sah Presiden dan Wakil DPR, Surat Suara cadangan DPD, Surat DPRD Provinsi, Surat DPRD
Presiden, Surat Suara tidak DPR yang rusak/keliru Suara DPD yang Suara DPRD Provinsi Kabupaten/Kota, Surat
sah Presiden dan Wakil
Presiden, Surat Suara coblos rusak/keliru coblos yang rusak/keliru Suara DPRD
Presiden dan Wakil Presiden coblos Kabupaten/Kota yang
yang rusak/keliru coblos dll 29
rusak/keliru coblos
PEMUNGUTAN SUARA ULANG (1)

1. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang
mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat
dilakukan.
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan Pengawas TPS
terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan
menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama
atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat
suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb memberikan suara di
TPS.
3. Selain keadaan sebagaimana dimaksud pada angka (2), pemungutan suara wajib diulang jika terdapat pemilih
yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda.
4. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan menyebutkan keadaan yang menyebabkan
diadakannya pemungutan suara ulang.
5. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara,
berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
6. Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali
pemungutan suara ulang. 30
PENGHITUNGAN SUARA ULANG

1. Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
a.kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
b.Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
c.Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan
cahaya;
d.Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
e.Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
f. Saksi, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara
secara jelas;
g.Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau
h.ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah
dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih.

31
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (1)
1. Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan pemungutan suara atau penghitungan suara di
TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan pemungutan suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS.
2. Pelaksanaan Pemungutan Suara atau penghitungan suara lanjutan di TPS dimulai dari tahapan
pemungutan suara atau penghitungan suara di TPS yang terhenti.
3. Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara
tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemungutan Suara dan/atau penghitungan suara susulan.
4. Pelaksanaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan
pemungutan suara dan/atau penghitungan suara.
5. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan setelah dilakukan
penetapan penundaan.
6. Penetapan penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara dilakukan oleh:
a. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain;
b. KPU Kabupaten/Kota atas usul PPK, apabila penundaan pemungutan suara dan/atau penghitungan
suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kecamatan atau yang disebut dengan nama lain; atau
c. KPU Provinsi atas usul KPU Kabupaten/Kota apabila penundaan pemungutan suara dan/atau
penghitungan suara meliputi 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota.
32
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
LANJUTAN DAN SUSULAN (2)

7. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Kabupaten/Kota;
8. Penetapan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c di atas ditetapkan dengan
Keputusan KPU Provinsi.;
9. Pemungutan suara dan/atau penghitungan suara lanjutan atau susulan dilaksanakan paling lambat 10
(sepuluh)Hari setelah hari pemungutan suara.

33
Terima Kasih

3
4

Anda mungkin juga menyukai