Pengukuran Stratigrafi
Pengukuran Stratigrafi
STRATIGRAFI
PENDAHULUAN
Pengukuran stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan
yang biasa dilakukan dalam pemetaan geologi lapangan.
Adapun pekerjaan pengukuran stratigrafi dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari
hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan /
satuan batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi, sejarah
sedimentasi secara vertikal dan lingkungan pengendapan
dari setiap satuan batuan.
Di lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya
dilakukan dengan menggunakan tali meteran dan
kompas pada singkapan-singkapan yang menerus
dalam suatu lintasan. Pengukuran diusahakan tegak
lurus dengan jurus perlapisan batuannya,
sehingga koreksi sudut antara jalur pengukuran dan
arah jurus perlapisan tidak begitu besar.
METODA PENGUKURAN STRATIGRAFI
d = dt x cosinus ß
( ß = sudut antara arah kemiringan dan arah pengukuran).
Didalam menghitung tebal lapisan, sudut lereng yang
dipergunakan adalah sudut yang terukur pada arah
pengukuran yang tegak lurus jurus perlapisan. Apabila
arah sudut lereng yang terukur tidak tegak lurus dengan
jurus perlapisan, maka perlu dilakukan koreksi untuk
mengembalikan kebesaran sudut lereng yang tegak lurus
jurus lapisan. Biasanya koreksi dapat dilakuan dengan
menggunakan tabel “koreksi dip” untuk pembuatan
penampang.
PENGUKURAN PADA DAERAH DATAR
(LERENG 0°)
Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah
jarak tegak lurus jurus, ketebalan langsung di dapat dengan
menggunakan rumus :
T = d sin ∂
(dimana d adalah jarak terukur di lapangan dan ∂ adalah
sudut kemiringan lapisan). Apabila pengukuran tidak tegak
lurus jurus, maka jarak terukur harus dikoreksi seperti pada
cara diatas.
POSISI PENGUKURAN PADA DAERAH
DATAR
PENGUKURAN PADA LERENG