SINTAKSIS

Bahasa Indonesia

E.A.A. Nurhayati, M.Hum.

1

Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI SUMENEP
2 SINTAKSIS KALIMAT
Bahasa Indonesia
12
E.A.A.Nurhayati, M.Hum.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumenep
 3

Jenis-Jenis
Kalimat
Bahasa Indonesia

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 Jenis
Kalimat
4

a. Berdasarkan fungsi sintaksis

b. Berdasarkan jumlah klausanya
c. Berdasarkan langsung tidaknya penuturan
d. Berdasarkan maksud
e. Berdasarkan sifat hubungan pelaku
tindakan
f. Berdasarkan ketransitifan

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 5 a. Berdasarkan Fungsi Sintaksisnya

Berdasarkan ada / tidaknya klausa yang

menyusun sebuah kalimat, kalimat
dibedakan atas :
1. Kalimat Tak Lengkap/ tak berklausa
2. Kalimat Lengkap

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 6 1. Kalimat Tak Berklausa
( +/- kelompok kata, - predikatif, + intonasi final )

 Kalimat tak berklausa dapat berupa:

- sebuah kata, atau
- sebuah frasa saja.
 Contoh :
a. Pergi!
b. Selamat pagi!
c. Ke Surabaya?
d. Untuk ibu.
E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 7
2. Kalimat Lengkap/ Berklausa
( + kelompok kata, + predikatif, + intonasi final )
 Kalimat berklausa berupa satuan gramatik yang berupa
kelompok kata yang predikatif dan diakhiri intonasi
final.
> Contoh :
a. Adik tidur.
S P
b. Alif belajar matematika.
S P Pel
c. Ibu menggoreng ikan.
S P O
E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 8 Kalimat Berklausa dibedakan atas:
a. Kalimat tunggal/sederhana/simpleks hanya terdiri atas
satu klausa, yang dapat berupa:
- klausa intransitif,
- klausa semi transitif,
- klausa transitif,
- klausa dwi transitif.
b. Kalimat majemuk/luas /kompleks
terdiri atas lebih dari satu klausa
- klausa inti
- klausa bawahan
E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 9 b. Berdasarkan Jumlah Klausanya
Kalimat Tunggal / Simpleks
 Kalimat yang hanya memiliki 1 klausa atau
1 pola kalimat.
Sekurang-kurangnya terstruktur atas
S – P (biasa) atau
P – S (inversi/susun balik)
Contoh: Anaknya cerdas sekali. (biasa)
Cerdas sekali anaknya. (inversi)
Adik belajar di kamar.
E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
10
Kalimat Majemuk / Kompleks / Luas
 Kalimat yang memiliki 2 klausa/lebih
 Antara klausa yg satu dg klausa yg lain ditandai
oleh konjungsi.
 Jenis kalimat majemuk dapat diketahui
berdasarkan konjungsinya.
 Jenis-jenis kalimat majemuk:
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk bertingkat
E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
11 a. Kalimat Majemuk Setara
 Penggabungan dua klausa tunggal atau
lebih yang setara.
 Konjungsi yang digunakan antara lain:
dan ‘penggabungan’
atau ‘pemilihan’
bahkan ‘penguatan’
kemudian ‘melanjutkan, urutan’
sedangkan, tetapi ‘berlawanan’

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
12
b. Kalimat Majemuk Bertingkat

 Penggabungan dua klausa tunggal atau

lebih yang tidak setara/ berbeda.
 Terdapat induk kalimat/ klausa inti dan
anak kalimat/klausa bawahan.
 Anak kalimat/klausa bawahan merupakan
perluasan pola klausa inti.

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
 10 Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat
13
berdasarkan konjungsinya
Makna Jenis Konjungsi
Syarat jika, kalau, asalkan, andaikata, asal/asalkan
Tujuan agar, supaya, biar
Perlawanan walaupun, kendatipun, biarpun
Penyebaban sebab, karena, oleh karena
Pengakibatan maka, sehingga
Cara dengan, tanpa
Alat dengan, tanpa
Perbandingan seperti, bagai, bagaikan, layaknya
Penjelasan bahwa
Kenyataan padahal

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep
14

Terima Kasih

E.A.A.Nurhayati, M.Hum. - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep