Anda di halaman 1dari 17

PEMANFAATAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)

SEBAGAI OBAT ASAM URAT (GOUT/PIRAI)

Di susun oleh :
M. Andri A. Manyira

M. Rivandi Ahmad
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam urat merupakan_hasil akhir pemecahan purin. Purin merupakan zat alami, dan
termasuk salah satu kelompok zat yang menyusun DNA dan RNA. Purin dalam tubuh manusia berasal
dari luar tubuh manusia seperti asupan makanan, dan purin yang diproduksi oleh tubuh manusia. Asam
urat berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh manusia sertaaberperan dalam proses regenerasiasel.
Tetapi kadar asam urat yang melebihi kadar normal akan menimbulkan efek samping yang merugikan
bagi tubuh manusia
Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan obat golongan urikosurik dan
golongan penghambat xantin oksidase. Allopurinol merupakan salah satu obat golongan penghambat
xantin oksidase, bekerja dengan cara menghambat hipoxantin yang akan berubah menjadi xantin dan
kemudian menjadi asam urat.. Pengobatan menggunakan obat kimia dalam jangka panjang akan
menimbulkan efek samping yang merugikan pada tubuh manusia. Oleh karena itu masyarakat banyak
yang memilih pengobatan secara tradisional.
B. Rumusan Masalah

Bagaimana efektivitas daun kelor dalam penurunanan kadar asam urat?

C.Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat daun kelor sebagai obat herbal dalam penurunan kadar
asam urat

D. Manfaat Penelitian

Mengetahui manfaat daun kelor sebagai obat asam urat.


Memberikan informasi kepada orang banyak megenai daun kelor bisa menurunkan kadar asam urat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daun Kelor
Kelor (Moringa oleifera Lamk) merupakan salah satu pohon sayuran hijau yang banyak tumbuh di
Asia termasuk di Indonesia seperti wilayah Sulawaesi Tengah. Secara luas kelor telah digunakan sebagai bahan
konsumsi makanan manusia, produk-produk farmasi, penjernihan air dan makanan hewan. Tanaman kelor sejak
dulu dipercaya sebagai bahan yang dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan berbagai jenis penyakit
seperti inflmasi, penyakit infeksi, kardiovaskuler, gastrointestinal, haematological, dan kelainan hati.
Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lamk) dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit yaitu
sebagai obat sakit kuning, obat sakit mata, obat haid yang tidak teratur, obat pusing, obat sesak nafas, eskpektoran
(obat yang dapat memudahkan pengeluaran dahak atau getah radang dari paru-paru), encok, obat mual dan penguat
tubuh atau tonik. Bagian kelor yang telah diteliti mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh adalah
daunnya. Selain itu di Afrika dan Asia, daun kelor direkomendasikan sebagai suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu
menyusui dan anak pada masa pertumbuhan.
B. Asam Urat
Asam urat (dalam bahasa inggris – urid acid) merupakan substansi hasil pemecahan purin
atau produk sisa dalam tubuh yang merupakan hasil dari katabolisme purin yang dibantu oleh enzim-
guanase dan xantin-oksidase. Purin merupakan salah satu kelompok struktur kimia untuk membentuk
DNA. Saat DNA dihancurkan maka purin akan dikatabolisme. Asam urat ini dibawa ke ginjal melalui
aliran darah untuk dikeluarkan bersama urin, jika terjadi gangguan eliminasi asam urat melalui ginjal
yang disebabkan menurunnya sekresi asam urat ke dalam tubuli ginjal, sehingga akan terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Kadar normal urat dalam darah antara 0,5 –0,75 g/ml purin yang dikonsumsi dengan nilai
kadar asam urat pada perempuan adalah 2,4-6 mg/dl sedangkan pada laki-laki adalah 3.5-7.2 mg/dl
C. Tanda dan gejala asam urat
Serangan asam urat pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari.
Gejalanya dapat menghilang secara bertahap dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya (Bangun, 2008).
Berikut beberapa gejala dan tanda dari penyakit asam urat yaitu:
- Bengkak, merah dan kaku pada bagian tertentu.
- Terasa nyeri pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas saat bagian yang bengkak disentuh. Rasa nyeri ini
terjadi akibat kristal-kristal purin yang bergesekan saat sendi bergerak.
- Serangannya dapat terjadi sewaktu-waktu yang diakibatkan mengkonsumsi makanan yang kaya purin. Terkadang
serangannya terjadi secara berulangulang.
- Gejala asam urat menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk. Gejala ini dapat terjadi di tempurung lutut,
punggung lengan, tendon belakang, pergelangan kaki, dan daun telinga. Gejala ini lebih banyak dialami oleh para pria
yang berusia lebih dari 30 tahun sekitar 90% dan pada wanita umumnya terjadi saat mengalami masa menopause
10%.

D. Faktor yang mempengaruhi asam urat
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang terkena asam urat yaitu :

- genetik atau keturunan

- Asupan makanan

- alkohol

- kegemukan atau obesitas

- minuman ringan atau softdrink

- obat obatan tertentu

- usia

- Jenis kelamin

- Aktivitas Fisik
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan sebuah
eksperimen untuk membuktikan daun kelor bisa menurunkan kadar asam urat.
B. Variabel
Variabel bebas : Daun kelor
Variabel terikat : penyakit asam urat
C. Populasi dan sampel
Populasi : Semua penderita asam urat di Kelurahan Tuguiha
Sampel : Seorang penderita asam urat di kelurahan Tuguiha
D. Tempat dan Waktu peneltian
Tempat : Rumah penulis di Kelurahan Tuguiha RT 02
Waktu : Rabu, 21 Februari 2024 - Minggu, 25 Februari 2024

E. Alat dan bahan


Alat: panci, kompor, gelas, saringan
Bahan : air dan daun kelor

F. Langkah langkah
- Nyalakan kompor dan dan masukkan 3 gelas air kedalam panci
- Sambil menunggu air mendidih cuci bersih daun kelor
- Setelah air mendidih masukkan daun kelor yang sudah dicuci bersih kedalam panci yang berisi air
- Tunggu sekitar 5 menit untuk mendapatkan hasil rebusan daun kelor
- Kemudian angkat dan saring hasil rebusan daun kelor ke dalam gelas
- Biarkan sedikit hangat kemudian bisa langsung dikonsumsi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penenlitian
Dari penelitian yang dilakukan kami mengambil sampel salah satu warga Kelurahan Tuguiha atas nama bapak
Muhammad Ikram dengan usia beliau 60 tahun. Setelah melakukan penelitian kami memperoleh hasil penelitian sebagai
berikut:
Tabel hasil penelitian :
Kadar asam urat Mean

Pre (sebelum) 7,09 mg/dl

Post (sesudah) 6,45 mg/dl


B. Pembahasan

Penelitian diawali dengan melakukan pemeriksaan asam urat sebelum diberikan perlakuan
yaitu pemberian air rebusan daun kelor selama 1 hari yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
kadar asam urat kembali. Berdasarkan hasil pengambilan data pre dan post kadar asam urat terdapat
perbedaan nilai mean. Nilai mean saat pre adalah 7,09 dan nilai mean setelah diberikan hasil air
rebusan daun kelor menjadi 6,45 yang artinya terdapat selisih kadar asam urat setelah pemberian air
rebusan daun kelor sebanyak 0,64 mg/dl. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teh daun kelor efektif
untuk menurunkan kadar asam urat
LAMPIRAN
TERIMA KASIH
BIODATA PENULIS 1

Nama : M.Andri A. Manyira


Tempat Tanggal Lahir : Tidore, 28 September 2004
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rum-Soasio. Kel. Tuguiha Kec. Tidore Selatan
Riwayat pendidikan : - TK Gemilang Kel. Tuguiha
-SD N Tuguiha
- SMP N 3 Tidore Kepulauan
- SMA N 2 Tidore Kepulauan
Nama orang tua : Ayah = Arfa A. Rahman
Ibu = Sabaria Malan
Pengalaman organisasi :-
Prestasi :-
BIODATA PENULIS 2

Nama : M.Rivandi Ahmad


Tempat Tanggal Lahir : Akedotilou, 11 Juni 2006
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rum-Soasio. Kel. Tuguiha Kec. Tidore Selatan
Riwayat pendidikan : - TK Gemilang Kel. Tuguiha
-SD N Tuguiha
- SMP N 3 Tidore Kepulauan
- SMA N 2 Tidore Kepulauan
Nama orang tua : Ayah = Ahmad Umar
Ibu = Baisa Anwar
Pengalaman organisasi :-
Prestasi :-

Anda mungkin juga menyukai