Anda di halaman 1dari 28

JURNAL READING

Epidemiology of Schistosoma mansoni


infection and associated risk factors among
school children attending primary schools
nearby rivers in Jimma town, an urban
setting, Southwest Ethiopia

Nama : Rachmadina
NIM : 2310246498
Table of contents
01 02 03
Material and
Introduction Result
Methods

04 05
Discussion Conclusion
01
Introduction
You can enter a subtitle here if you need it
• Schistosomiasis yang disebabkan oleh S. mansoni → NTD paling banyak.
• Penyebab : trematoda darah → genus Schistosoma.
• S. mansoni, Schistosoma japonicum dan Schistosoma haematobium → ipenyebab
paling banyak infeksi pada manusia
• Schistosoma mekeongi dan Schistosoma intercalatum adalah spesies yang kurang
umum.

• Penularan : kontak dengan air tawar yang terkontaminasi


→kotoran manusia yang mengandung telur schistosomes yang menetas di air tawar
→ melepaskan miracidia yang berenang bebas → menginfeksi siput air Biomphalaria
pfeifferi (inang perantara bagi S. mansoni) → melepaskan serkaria ke dalam air dan
manusia dapat tertular melalui kontak dengan air untuk berbagai keperluan rumah
tangga
Cinical Manifestasion
Swimmers itch
• reaksi inflamasi lokal
• terlihat di tempat penetrasi serkaria → edema, kapiler melebar dan beberapa sel,
disebabkan oleh pelepasan monokin lokal

Acute
• akibat reaksi hipersensitivitas sistemik terhadap larva yang bermigrasi melalui sistem berbeda
• ditandai dengan demam mendadak, kelelahan, mialgia, malaise, batuk non produktif dan eosinofilia,
• kemudian setelah cacing yang belum dewasa menyelesaikan migrasinya dan memposisikan dirinya pada
posisi akhir mereka menetap kemudian → gejala perut.
• Dapat sembuh spontan
• Atau dapat berkembang menjadi penyakit yang persisten → penurunan berat badan, sesak napas, diare,
nyeri perut yang menyebar, toksemia, hepatomegali, limpa megali, dan ruam yang meluas.

Chronic
• disebabkan telur terperangkap dalam jaringan selama migrasi perivesical atau per usus di hati, limpa, paru-
paru, atau sistem serebrospinal.
• Telur mengeluarkan enzim proteolitik → reaksi inflamasi eosinofilik dan granulomatosa,
● Tanda dan gejala klinis schistosomiasis pada anak → tidak spesifik → sulit untuk
mengidentifikasi tanda morbiditas spesifik penyakit → berkembang menjadi kondisi
yang lebih parah, dan tidak dapat disembuhkan (ex.stunting pertumbuhan,
gangguan perkembangan kognitif, peningkatan kerentanan terhadap koinfeksi,
penurunan kualitas hidup, intoleransi olahraga, infertilitas, hipertensi portal, dan
gagal hati).

● Diagnosis schistosomiasis = pemeriksaan parasitologi tinja menggunakan teknik


hapusan tebal Kato Katz → direkomendasikan oleh WHO untuk program surveilans
dan pemantauan

● Tingginya prevalensi infeksi S. mansoni di negara-negara berkembang berhubungan


langsung dengan air (kolam, sungai, sungai, dan bendungan) yang terinfeksi oleh
serkaria dan kontak dengannya saat menyeberang dengan telanjang kaki, berenang,
mencuci pakaian dan perkakas, bermain, kegiatan penangkapan ikan dan pengairan

● Anak-anak SD di kota Jimma → kelompok masyarakat yang lebih berisiko tertular S.


mansoni → siswa sering bersentuhan dengan sungai yang melintasi kota dan air di
sekitar sekolah.
02
Material and
Methods
Area dan Populasi
• Waktu : Maret dan April 2017
• Populasi : anak sekolah dari lima sekolah dasar → SD Kito, Hamile
19, SD Jimma, Seto Yido dan Tesfa Tewahido yang terletak di dekat
sungai di kota Jimma, negara bagian Oromia, Ethiopia Barat Daya.
• Usia : 7-17 tahun

Desain dan pengolahan sampel


• Study cross-sectional
• Anak sekolah diberikan wadah untuk menampung feses
• Langsung diperiksa sediaan basah di sekolah
• Dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis di laboratorium Parasitologi Medis,
School of Medical Laboratory Sciences di Jimma University, untuk skrining sel
telur S. mansoni
• Kato-Katz parasitological technique menghitung jumlah telur S. mansoni (setelah
24 jam)
• Diperiksa juga STH lain nya dalam waktu 30 menit- 1jam
Pemeriksaan Klinis
• Perawat dan petugas kesehatan masyarakat yang berpengalaman
menilai ada tidaknya tanda dan gejala infeksi S. mansoni seperti nyeri
perut, demam, teraba splenomegali dan hepatomegali, serta fatigue.

Besar sampel dan teknik sampling


• Besar sampel ditentukan dengan menggunakan proporsi populasi tunggal dengan
menggunakan P = 26,3%
• Jumlah akhir sampel minimal = 328
• Teknik sampling : systematic random sampling
• Di setiap sekolah,dikelompokkan siswa berdasarkan tiga kelompok umur (7–10
tahun, 11–14 tahun, dan 15–17 tahun).
Pengolahan data dan analisis statistik
• Pengolahan data = SPSS
• Prevalensi S. mansoni = persen
• intensitas infeksi S. mansoni = rendah, sedang dan berat berdasarkan pedoman WHO
• rata-rata jumlah telur = berdasarkan rata-rata geometrik.
• Hubungan antara infeksi S. mansoni dan faktor risiko terkait diuji secara statistik menggunakan
regresi logistik biner dan tingkat signifikansi ditetapkan pada nilai P <0,05). Besarnya hubungan
diukur dengan menggunakan rasio odds yang disesuaikan (AOR), pada CI 95%

Data quality control


• Pelatihan → kepada pengumpul data dan teknolog/teknisi laboratorium tentang apusan tebal Kato-Katz
• Selama pemrosesan data, kualitas data dijamin dengan coding dan double entry.
• Dari pemeriksaan Kato-Katz positif dan negatif, 10% dipilih secara acak dan dibaca ulang oleh dua ahli
laboratorium medis independen yang tidak mengetahui hasil utama.
• larutan segar malachite green digunakan secara rutin untuk menjaga kualitas apusan.

Ethical approval
• Penelitian ini disetujui oleh komite peninjau etis penelitian Institut Kesehatan Universitas Jimma dan studi
pascasarjana dengan Ref No. IHRPGC/309/2017.
• Informed consent diperoleh dari orang tua/wali siswa.
• Siswa yang terinfeksi S. mansoni diobati dengan 40 mg/kg Praziquantel dan mereka yang terinfeksi
cacing yang ditularkan melalui tanah dan protozoa parasit diobati dengan 400 mg albendazole dan
Metronidazole 250mg/dosis secara oral sesuai dengan pedoman pengobatan Nasional Kementerian
Kesehatan Federal
03

RESULT
Karakteristik Sosio-demografis
Prevalensi S. mansoni
Infection intensity
Clinical Manifestasion
Clinical Manifestasion
Clinical Manifestasion
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Infeksi S. mansoni
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Infeksi S. mansoni
04

DISCUSSION
Prevalensi infeksi S. mansoni = 28.7%
Prevalence pria =39.3%
Prevalensi Wanita = 12.95%

• Sesuai dengan beberapa penelitian lain = Kota jimma (26.3%), Mamma district (24%),
Saja town (27.6%)
• Prevalensi lebih tinggi dari beberapa penelitian lain = Jimma zone, nearby Gilgel Gibe
dam, 10.61% and 2.1%,8.4% Jimma town, 21.2% from Southeast of lake Langano, 20.6%
from Gorgora town Northwest Ethiopia → mungkin disebabkan : periode penelitian,
diagnosis laboratorium yang digunakan, ukuran sampel yang digunakan, faktor
lingkungan yang mendukung distribusi inang perantara, kedekatan dengan air, dan
endemisitas jangka panjang di wilayah tersebut.
• Prevalensi lebih rendah dari beberapa penelitian lain = Sengerema District, North
Western Tanzania 64.3%, 84.01% Northwestern Tanzania, 69% Nyanza province Kenya,
45% from Hayk,58.6% dan 81.3% Wolita → Variasi ini kemungkinan disebabkan oleh
perkembangan sumber air di wilayah tersebut, perilaku anak-anak yang bersentuhan
dengan air, perbedaan kondisi iklim di wilayah tersebut, jarak sekolah dari sumber air,
masa studi dan lamanya endemisitas di wilayah tersebut.
Mayoritas intensitas infeksi di wilayah studi termasuk dalam kategori
intensitas infeksi rendah

Sesuai dengan beberapa penelitian lainnya di Ethiopia → Wollo, Hayke, Wondo Genet,
Gorgora town Northwest Ethiopia, suburbs of Mekelle city, Northern Ethiopia,Tumuga
and Waja, North Ethiopia, Jimma town, Manna district Jimma Zone

Variasi ini mungkin disebabkan oleh perbedaan paparan terhadap badan air, metode
diagnosis yang digunakan, dan mungkin keterampilan profesional yang terlibat dalam
pemeriksaan
Siswa laki-laki lebih banyak terinfeksi daripada perempuan

Sesuai dengan beberapa penelitian lainnya di Ethiopia → Jimma town, Wollo, Hayk area,
Amibera district Northern Ethiopia dan North Ghana, Jos, Nigeria

Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh aktivitas kontak air yang berulang-ulang oleh
anak laki-laki dibandingkan anak perempuan ketika mereka bermain di lapangan dan
mungkin juga karena fakta bahwa perempuan lebih banyak dibatasi di rumah dan
mempunyai tanggung jawab rumah tangga dengan keluarga mereka.

Jenis kelamin, jarak sekolah ke Sungai, menyeberangi Sungai tanpa alas


kaki, berenang di Sungai →faktor risiko infeksi S. mansoni

Sesuai dengan penelitian:


• variabel menyeberangi sungai dengan berjalan kaki yang dilaporkan dari penelitian, distrik Manna
Jimma Zona, Kota Gorgora Etiopia Barat Laut, Kota Saja, Etiopia Barat Laut, Israel,
• Kebiasaan berenang serupa dengan belajar dari kota Saja, Distrik Raya Alamata Etiopia Utara, Distrik
Amiebera Ethiopia utara, daerah Saja, wilayah Amahara
• jarak sekolah dari sungai serupa dengan temuan dari Nigeria dan di Yaman
05

CONCLUSION
• Anak-anak sekolah di lima sekolah dasar terpilih di kota Jimma memiliki risiko
sedang terhadap morbiditas yang disebabkan oleh S. mansoni:
→ karena itu pemberian obat massal dua kali setahun dengan praziquantel diperlukan
setiap dua tahun sekali di wilayah ini
→ meningkatkan informasi kesehatan mengenai pencegahan, pengendalian,
penularan. dan faktor risiko infeksi S. mansoni di daerah tersebut
→ peningkatan sanitasi lingkungan dan kebersihan pribadi melalui pembangunan
jamban di sekolah.
→ Membangun jembatan lokal di sungai Awetu dan Seto yang berperan dalam
mengurangi kemungkinan kontak dengan badan air yang terinfestasi saat
menyeberangi sungai dapat meminimalkan risiko tertular infeksi S. mansoni
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai